You are on page 1of 10

Menghitung Jumlah Eritrosit dengan Menambahkan Larutan

Hayem

Mairatus Sholikah * and Rika Chomailatul Istikomah2

*,2
Animal Physiology, Development, and Molecular Laboratory, Department of Biology,
Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Mulawarman University, Indonesia 75123

*Corresponding author: mairatussholikah31@gmail.com

Abstrak. Eritrosit adalah sel darah merah yang terdapat paling banyak didalam tubuh yang berperan dalam
mengikat oksigen dan zat-zat lainnya untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui jumlah eritrosit probandus dan efek dari penambahan larutan Hayem dan diamati dengan mikroskop.
Masing-masing kelompok menyiapkan satu probandus untuk dihitung jumlah eritrositnya. Pada ujung jari
probandus ditusuk dengan autoklik kemudian tetesan darah kedua dihisap menggunakan pipet eritrosit dan
dihomogenkan dengan larutan Hayem. Setelah homogen dimasukan kedalam bilik hitung thoma lalu diamati
dengan mikroskop dan dihitung jumlah eritrosit yang terlihat. Hasil praktikum menunjukan bahwa pada saudari
Astuti Latif memiliki jumlah eritrosit yang normal sebesar 4.250.000 mm 3. Sedangkan pada saudari Wulan Dwi
memiliki jumlah eritrosit yang sangat rendah yaitu 3.200.000 mm 3. Dan pada saudari Annisa Yolanda memiliki
jumlah eritrosit yang sangat tinggi yaitu 9.190.000 mm 3. Hal ini dapat disebabkan karena berat badan, usia dan
kesehatan tubuh probandus yang buruk sehingga probandus mengalami anemia maupun polisitemia.

Kata kunci: Eritrosit, Anemia, Polisitemia, Larutan Hayem.


PENDAHULUAN belakang. Pada pria dewasa jumlah eritrosit
normalnya yaitu 5,4 juta/mm3 sedangkan pada
Latar belakang
wanita dewasa jumlah eritrosit normalnya
Darah ialah suatu cairan atau jaringan yaitu 4,8 juta/mm3. Koes arianto.
tubuh yang terdapat di pembuluh darah yang Sel darah merah didalam tubuh berfungsi
berwarna merah dan terbagi menjadi dua sebagai alat transpor oksigen. Selain itu sel
komponen, yaitu sel-sel dan plasma darah. darah merah berfungsi untuk membantu
Dalam sel-sel darah ini mengandung sel darah pelebaran pembuluh darah karena sifatnya
merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit). yang elastis dan memiliki kemampuan untuk
Adapula trombosit yang merupakan unsur- berubah bentuk. Sehingga sel darah merah
unsur berbentuk lain berupa keeping-keping mampu melalui kapiler-kapiler yang
darah [1]. berdiameter kecil. Sel darah merah juga dapat
Sel darah merah yang terdapat paling mengatur suhu tubuh dan mengangkut
banyak didalam tubuh ini dikenal dengan karbondioksida untuk dikeluarkan dari tubuh
sebutan eritrosit. Eritrosit memiliki bentuk melalui paru-paru [4].
yang seperti donat atau bikonkaf dengan Salah satu penyakit dari sel darah merah
piringan pusat yang tipis. Selain itu eritrosit ialah anemia. Anemia merupakan penyakit
memiliki ketebalan yang hanya berukuran 0,04 kekurangan sel darah merah. Dimana dalam
inci (0,10 cm) tingginya. Sel darah merah ini penyakit ini pasien akan kekurangan jumlah
memiliki jangka hidup yang begitu pendek hemoglobin dalam darah, kadar tersebut dapat
yaitu sekitar 120 hari. Hal ini dikarenakan sel dibawah 30 % atau 5 g setiap 100 ml. Hal ini
darah merah mudah terkena tekanan mekanis dikarenakan, hemoglobin berfungsi sebagai
sewaktu mengalir melewati berbagai pengikat oksigen yang mengandung zat besi.
pembuluh darah didalam tubuh. Kemudian sel Sehingga pasien yang mengalami penyakit ini
darah merah yang mati akan cepat digantikan akan merasa kekurangan oksigen seperti nafas
dengan sel darah merah yang baru. Karena pendek [5].
setiap detiknya, antara dua hingga tiga juta sel Oleh karena itu, dilakukannya praktikum
darah merah akan kembali memasuki aliran ini untuk mengetahui efek penambahan larutan
darah [2]. Hayem pada sel darah merah dari masing-
Ciri-ciri lain dari sel darah merah ialah masing probandus.
tidak memiliki inti dan berbentuk cekung agar
dapat dilihat dari samping sehingga nampak
seperti dua bulan sabit yang saling bertolak
Tujuan Penelitian Bahan

Untuk mengetahui efek penambahan Pada penelitian ini menggunakan bahan-


larutan Hayem pada sel darah merah bahan sebagai berikut: Darah probandus,
probandus dan mengetahui jumlah eritrosit alkohol 70%, kapas, larutan Hayem, tisu.
dari setiap probandus.
Cara Kerja
METODE PENELITIAN Mula-mula ujung jari probandus di urut-

Waktu dan Tempat urut kemudian dibersihkan dengan alkohol


70%. Setelah kering ujung jari probandus
Penelitian ini dilakukan pada hari Jumat
ditusuk menggunakan jarum Francke atau
tanggal 17 Maret 2017 bertempat di
autoklik. Buang tetesan darah pertama dengan
Laboratorium Anatomi dan Perkembangan
menggunakan kapas dan gunakan tetesan
Molekuler Hewan, lantai 2 gedung C, Fakultas
darah kedua. Darah yang keluar di ujung jari
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
probandus dihisap menggunakan pipet eritrosit
Universitas Mulawarman.
hingga mencapai 0,5 mL. Kemudian
dilanjutkan dengan menghisap larutan Hayem
Alat dan Bahan
hingga batas tera. Dilepas karet penghisap, lalu
Alat darah dan larutan Hayem dihomogenkan.

Pada penelitian ini menggunakan alat-alat Setelah darah sudah homogen, dimasukan ke

sebagai berikut: Jarum francke atau autoklik bilik hitung thoma dan ditutup dengan cover

(Gea Medical/Made in Indonesia), bilik hitung glass. Kemudian diamati dengan

thoma (Improved Neubauer/Made in China), menggunakan mikroskop dan hitung jumlah

mikroskop (Zeiss Primo Star/Made in eritrosit dengan menggunakan rumus.

Jerman), cover glass, object glass (Microscop


Slide/Made in China), karet penghisap, pipet Analisis Data
Data berupa rata-rata jumlah eritrosit
eritrosit, cawan petri, pipet tetes dan kamera.
disajikan dalam bentuk Mean±SE (Standar
Error). Hasil pemeriksaan hitung jumlah
eritrosit diuji menggunakan Analisis of Varian
(ANOVA)
.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan
Hasil pengamatan jumlah sel darah merah
dari setiap probandus disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Pengamatan sel darah merah dari masing-masing probandus.
Jenis Berat
No Nama Umur Jumlah eritrosi Rata-rata eritrosit
kelamin badan
1 Wulan D.C Perempuan 44 kg 19 tahun 3.200.000 mm3 640.000 mm3
2 Astuti Latif Perempuan 45 kg 18 tahun 4.250.000 mm3 850.000 mm3
3 Annisa Perempuan 53 kg 20 tahun 9.190.000 mm3 1.838.00 mm3
Yolanda

Tabel 2. Pengamatan sel darah merah dari masing-masing probandus

Statistic Std. Error


VAR00001 Mean 5546666.6667 1846711.79247
Median 4250000.0000
Std. Deviation 3198598.65149
Skewness 1.524 1.225
Kurtosis . .

Pembahasan zat besi didalam eritrosit. Sedangkan kelebihan


sel darah dikenal dengan istilah polisitemia.
Dari hasil dari tabel pengamatan dapat
Polisitemia ialah peningkatan jumlah sel darah
dinyatakan bahwa saudari Astuti Latif
merah yang bersirkulasi diatas kadar normal.
memiliki jumlah eritrosit normal yaitu sebesar
Biasanya orang dengan polisitemia terdeteksi
4.250.000 mm3 karena jumlah leukosit untuk
melalui peningkatan kadar hemoglobin yang
wanita dewasa normal ialah sebesar 4,2-5,4
tidak disengaja [6].
juta/mm3. Sedangkan pada saudari Wulan Dwi
Selain itu, peningkatan serta penurunan
Cahyanti memiliki jumlah eritrosit sebesar
jumlah leukosit dalam sirkulasi darah
3.200.000 mm3 dimana dapat dinyatakan
probandus ini berbeda-beda dapat diartikan
bahwa probandus mengalami kekurangan sel
sebagai kondisi dan kesehatannya yang sedang
darah merah. Dan pada saudari Anisa Yolanda
tidak baik serta jenis kelamin dan faktor usia
memiliki jumlah eritrosit sebesar 9.190.000
pun mempengaruhi sel darah merah yang ada
mm3 dimana dapat dinyatakan bahwa
didalam tubuh. [7] Dimana pada probandus
probandus mengalami kelebihan sel darah
yang memiliki jumlah eritrosit normal berusia
merah.
18 tahun sedangkan probandus yang memiliki
Kekurangan jumlah sel darah merah yang
jumlah eritrosit di atas nilai pada umumnya
dialami probandus tersebut dikenal dengan
berusia 20 tahun. Dapat dikatakan bahwa usia
istilah anemia. Anemia ini merupakan gejala
seseorang dapat mempengaruhi jumlah
akibat kerusakan sel-sel darah merah dan
eritrosit karena semakin bertambah usia
kekurangan hemoglobin sehingga tidak adanya
seseorang maka kematangan dan kondisi dari atau kotoran yang ada ditangan krena alkohol
sum-sum tulang semakin banyak dalam bersifat desinfektan [8].
membentuk sel darah merah.
Jenis kelamin dapat mempengaruhi jumlah PENUTUP
sel darah merah karena jumlah eritrosit pada
Kesimpulan
laki-laki dan wanita berbeda. Pada laku-laki
Berdasarkan praktikum yang telah
dewasa jumlah eritrosit normalnya lebih
dilakukan didapatkan bahwa dari tiga
banyak yaitu mencapai 5,1-5,8 juta mm3.
probandus memiliki jumlah eritrosit yang
Sedangkan jumlah eritrosit pada wanita
berbeda-beda, yaitu pada saudari Astuti Latif
normal sebesar 4,3-5,2 mm3. Kemudian usia
memiliki jumlah eritrosit yang normal sebesar
mempengaruhi jumlah eritrosit karena jumlah
4.250.000 mm3. Sedangkan pada saudari
eritrosit rang dewasa pasti lebih banyak
Wulan Dwi memiliki jumlah eritrosit yang
dibanding dengan anak-anak. Yang terakhir
sangat rendah atau dikenal dengan penyakit
kondisi tubuh seseorang mempengaruhi karena
anemia yaitu sebesar 3.200.000 mm3. Dan
apabil probandus mengalami sakit atau luka
pada saudari Annisa Yolanda memiliki jumlah
maka menyebabkan banyaknya darah yang
eritrosit yang sangat tinggi atau dikenal
keluar sehingga dapat mengurangi jumlah
dengan penyakit polisitemia yaitu sebesar
eritrosit didalam darah [9].
9.190.000 mm3. Hal ini dapat disebabkan
Dalam praktikum ini digunakan larutan
karena probandus berat badan, usia dan
Hayem yang ditambahkan ke sel darah merah.
kesehatan tubuh probandus yang buruk
Menurut [6] larutan hayem merupakan larutan
sehingga probandus mengalami anemia
isotonis yang dipergunakan untuk
maupun polisitemia.
mengencerkan darah dalam perhitungan sel
darah merah. Dimana larutan ini
DAFTAR PUSTAKA
merusak.leukosit dan trombosit sehingga
hanya sel darah merah saja yang terlihat. Hal [1] Suryo. 2011. Genetika Manusia.
ini dapat memudahkan kita dalam mengamati Yogyakarta: Gadjah Mada University
eritrosit. Komposisi dari larutan Hayem ialah Press. 346-347.
[2] Balaban, Naomi. 2014. Ilmu
terdiri atas 1 gram NaCl, 2 gram Na-sulfat, 0,5
Pengetahuan Anatomi dan Fisiologi.
gram HgCl dan 100 mL aquades. Sedangkan
Jakarta: PT Indeks. 220-222.
pada saat membersihkan ujung jari digunakan [4] Leeson, C., R., Thomas, S., L., Paparo,
alkohol 70% berfungsi agar darah yang A., A. 1990. Histologi. Jakarta: Buku
diambil tidak terkontaminasi dengan bakteri Kedokteran EGC. 159-162.
[5] Pearce, Evelyn. 1996. Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia. 135-140.
[6] Irianto, K. 2012. Anatomi dan Fisiologi.
Bandung: Alfabeta. 142-145.
[7] Hilda, A. S. Lestari. Ismoyowati.
Indardji, M. 2013. Kajian Jumlah
Leukosit Dan Diferensial Leukosit Pada
Berbagai Jenis Itik Lokal Betina Yang
Pakannya Disuplemen Probiotik. Jurnal
Ilmiah Peternakan. 1(2):699-709.
[8] Fifin, D. R. 2010. Pengenalan Pola Citra
Leukosit dengan Metode Ekstraksi Fitur
Citra. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, (6): 133-137.
[9] Campbell, N. A., J. B. Reece dan L. G.
Mitchell. 2003. Biologi Edisi Kelima
Jilid 3. Jakarta: Erlangga. 70-78.
LAPORAN SEMENTARA
LAMPIRAN

Pembersihan tangan Tangan probandus Pengambilan darah


Probandus ditusuk dengan autoklik Probandus

Dihitug di bilik hitung


Darah diambil 0,5 ml Ditambah Larutan
Hayem

Jumlah Eritrosit yang


Pengamatan dengan terlihat
mikroskop

You might also like