Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Menopause berasal dari kata meno artinya bulan, pause, pausa, pasico artinya periode atau
tanda berhenti. Jadi menopause artinya berhentinya secara degeneratif menstruasi.
Menopause adalah berhentinya menstruasi, berhentinya ovulasi dengan disertai penurunan
fungsi dari organ reproduksi dan akhirnya bagian-bagian dari tubuh perlahan-lahan
menunjukkan tanda-tanda ketuaan Menopause merupakan periode akhir dari menstruasi
(kira-kira 1 tahun) pada wanita yang berumur 45-60 tahun.
International Menopause Society (IMS), pada tahun 1999, menyampaikan rekomendasi
berdasarkan definisi WHO (1996). Menopause alamiah (natural menopause) adalah
berhentinya menstruasi secara permanen sebagai akibat hilangnya aktivitas ovarium.
Menopause alami ini dikenal bila terjadi amenorea selama 12 bulan berturut-turut, tanpa
ditemukan penyebab patologi atau fisiologi yang jelas
2.1.2 Pembagian masa menopause
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjadi tua sering kali menjadi momok yang menakutkan bagi wanita. Kekhawatiran ini
mungkin berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan
tidak cantik lagi. Kondisi tersebut memang tidak menyenangkan dan menyakitkan. Padahal,
masa merupakan salah satu fase yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya,
seperti halnya fase-fase kehidupan yang lain, yaitu masa anak-anak dan masa reproduksi.
Namun, munculnya rasa kekhawatiran yang berlebihan itu menyebabkan mereka sangat sulit
menjalani masa ini.
Sebenarnya, sulit atau mudahnya menjalani masa manopouse pada sifatnya sangat individual.
Memang, wanita menopause akan mengalami berbagai fungsi tubuh yang menurun sehingga
akan berdampak pada ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupannya. Keluhan ketidak
nyamanan inibisa disikapi secara berbeda pada setiap wanita. Apabila wanita dapat berfikir
positif maka berbagai keluhan dapat dilalui dengan lebih mudah. Namun sebaliknya, apabila
wanita tersebut berfikir negatif maka keluhan-keluhan yang muncul semakin memberatkan
dan menekan hidupnya.
TINJAUAN PUSTAKA
Menopause berasal dari kata meno artinya bulan, pause, pausa, pasico artinya periode atau
tanda berhenti. Jadi menopause artinya berhentinya secara degeneratif menstruasi.
Menopause adalah berhentinya menstruasi, berhentinya ovulasi dengan disertai penurunan
fungsi dari organ reproduksi dan akhirnya bagian-bagian dari tubuh perlahan-lahan
menunjukkan tanda-tanda ketuaan Menopause merupakan periode akhir dari menstruasi
(kira-kira 1 tahun) pada wanita yang berumur 45-60 tahun.
International Menopause Society (IMS), pada tahun 1999, menyampaikan rekomendasi
berdasarkan definisi WHO (1996). Menopause alamiah (natural menopause) adalah
berhentinya menstruasi secara permanen sebagai akibat hilangnya aktivitas ovarium.
Menopause alami ini dikenal bila terjadi amenorea selama 12 bulan berturut-turut, tanpa
ditemukan penyebab patologi atau fisiologi yang jelas
2.1.2 Pembagian masa menopause
Hal ini dilakukan untuk menyiapkan, tidak hanya wanita tetapi juga laki – laki. Selain wanita
yang siap akan klimakterium yang akan dialaminya, penting juga bagi laki – laki untuk
memahami hal ini, sehingga dia bisa mengerti ketika istrinya mengalami klimakterium.
5.2 Memberikan informasi tentang klimakterium pada ibu – ibu setiap berkunjung ke Bidan
Ketika ibu datang ke Bidan, baik untuk memeriksakan dirinya sendiri maupun anaknya,
penting untuk diberikan informasi tentang klimakterium pada kunjungan tersebut, supaya Ibu
tidak akan kaget apabila ibu mengalami gejala – gejala klimakterium.
Ibu yang mengalami klimakterium membutuhkan seseorang untuk diajak bercerita tentang
keluhan – keluhannya, sebab sering ibu akan merasa malu jika bercerita kepada orang di
sekitarnya. Oleh karena itu, Ibu yang mengalami klimakterium akan mendatangi Bidan dan
berkonsultasi tentang keluhan – keluhannya. Disini, peran Bidan adalah memberikan
konsultasi sebaik mungkin sehingga rasa gelisah dan kekhawatiran ibu akan perubahan dalam
dirinya bisa dihilangkan dan kita bisa membangkitkan rasa percaya diri ibu kembali.
5.4 Mengajarkan kepada ibu cara – cara merawat diri apabila ibu sudah mengalami
klimakterium
Bahasa verval sering kali tidak berarti apabila sseorang sudah mengalami keluhan kaitannya
dengan psikologis. Maka dari itu, Bidan bisa mendemonstrasikan secara langsung bagaimana
perawatan – perawatan yang bisa dilakukan ketika ibu mengalami klimakterium sehingga
perubahn – perubahan fisik pada diri ibu bisa teratasi.
Pencegahan terhadap sindrom klimakterium dapat dilakukan melalui hal – hal sebagai
berikut:
Mengkaji adanya keluhan fisik, psikologi, riwayat personal, dan budaya yang berkaitan.
Pemeriksaan Fisik
1. Tinggi badan
2. Kulit
Diperiksa untuk mengkaji adanya lesi, integritas kulit, perubahan tahi lalat. Resiko Kanker
kulit meningkat pada masa ini.
3. Mulut
Memeriksa daerh sekitar mulut seperti gigi dan gusi untuk mengkaji kesehatan mulut.
4. Payudara
5. Perut
Pemeriksaan perut dilakukan untuk mengetahui adnya pembesaran yang bersifat kistik
maupun solid.
6. Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan panggul ddengan speculum untuk mengamati perubahan pada vagina dan portio.
7. Rektum
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dengan pemeriksaan urin, darah, pap smear/ IVA test,
mammography, USG, kolesterol, pemeriksaan hormone FSH, LH dan TSH.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan yang kontinyu atau
serangkaian perkembangan yang kontinyu dari lahir sampai mati. Jadi perkembangan akan
dialami oleh setiap individu. Setiap perkembangan mengandung pengertian adanya suatu
proses menuju pada suatu kemasakan dan kematangan yang meliputi aspek jasmaniah,
rohaniah dan sosialnya. Bila seorang individu telah mencapai periode kemasakan, baik aspek
fisik, psikis maupun sosial, yang umumnya dapat dicapai pada usia remaja - dewasa, maka
periode berikutnya adalah tahap kemantapan dan untuk selanjutnya adalah peiode penurunan.
Menjadi tua adalah suatu proses yang merupakan bagian dari kehidupan
seseorang, dan sudah terjadi sejak konsepsi dalam kandungan yang berlangsung terus
sepanjang kehidupan. Usia lanjut mengandung pengertian adanya perubahan yang progresif
pada organisme yang telah mencapai kemasakan, perubahan ini bersifat umum dan
Menopause merupakan suatu gejala dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan
berhentinya siklus menstruasi. Menopause adalah fase alami dalam kehidupan setiap wanita
yang menandai berakhirnya masa subur. Menopause seperti halnya menarche dan kehamilan
dianggap sebagai peristiwa yang sangat berarti bagi kehidupan wanita. Menarche pada remaja
Sejalan dengan proses ketuaan yang pasti dialami setiap orang, terjadi pula
kemunduran fungsi organ-organ tubuh termasuk salah satu organ reproduksi wanita, yaitu
estrogen, dan ini akan menimbulkan beberapa penurunan atau gangguan pada aspek fisik-
biologis. Pada sebagian wanita, munculnya gejala atau gangguan fisik sebagai akibat dari
berhentinya produksi hormon estrogen, juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis, dan
sosialnya.
B. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Definisi Menopause
berlangsung selama masa klimakterium pada wanita yang meliputi perubahan emosional
Menurut Rivlin (1982), Menopause adalah suatu fakta yang tak terhindarkan dalam
kehidupan setengah baya yang menimbulkan gejala psikis seperti : depresi, kecemasan, dan
ketidakstabilan emosi.
ketakutan serta hal tersebut membuat hilangnya daya tarik yang telah dimiliki hilang
dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah
sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan
berhentinga siklus menstruasi dari seorang wanita dan khususnya terjadi antara usia 45 - 55
tahun karena produksi dan fungsi hormon wanita untuk mengatur menstruasi mengalami
penurunan secara alamiah. Namun, menopause dapat juga terjadi pada usia lebih muda
Menopause dapat terjadi karena indung telur mensekresi lebih sedikit zat estrogen,
kehabisan telur dan menjadi berkurang responsif terhadap hormon FSH. Mula-mula kelenjar
hipofisis membuat lebih banyak FSH, untuk mencoba mempertahankan tingkat estrogen yang
Penurunan kadar estrogen, menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur, dan
ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada tiga periode menopause, yaitu:
1. Klimakterium, yaitu merupakan masa peralihaan anatara masa reproduksi dan masa senium.
2. Menopause, adalah saat haid terakhir, dan bila sesudah menopause disebut pasca menopause.
3. Senium, adalah periode sesudah pasca menopause, yaitu ketika individu telah mampu
B. Gangguan Menopause
Menopause bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap yang tidak dapat
dihindari pada kehidupan wanita. Banyak wanita dengan menopause tidak mengalami
gejalanya, tetapi banyak juga yang mengalami gejala yang sangat mencolok. Beberapa gejala
Menopause sebagai akibat dari hilangnya fungsi indung telur dan berkurangnya
hormon estrogen dapat menyebabkan perubahan pada sistem tubuh antara lain:
a) Sistem reproduksi; mengalami penyusutan pada alat genitalia eksternal dan kehilangan lemak
di bawah kulit, penyusutan labia, penyusutan mukosa vagina, jaringan vagina mengalami
pengendoran, vagina terasa gatal dan keluar cairan, kekeringan pada vagina sangat parah dan
rasa sakit sewaktu berhubungan badan karena pelumas vagina berkurang, penyusutan indung
telur dan salurannya, panggul mengalami relaksasi progresif karena kehilangan estrogen yang
b) Sistem urinal, kandung kemih meradang akibat dari penurunan estrogen, sakit sewaktu
buang air kecil, sering dan selalu ingin buang air kecil.
e) Kulit, rambut dan kuku, elastisitas kulit dan kekenyalan menurun (karena kehilangan
f) Sistem saraf; keringat pada malam hari dan merasa kepanasan, vertigo, lelah, denyut nadi
bertambah, nafas pendek, telinga berdenging, kelainan emosi (iritabilitas, nervous, pemarah
dan bicara menjadi latah), bertambah depresi, cemas, kompulsif maniak dan bertabiat
schizopreni.
Ada wanita yang mengalami gangguan emosi – psikologi saat menghadapi dan
mengalami menopause. Tetapi tidak berarti semua wanita pada masa mengalami gangguan
emosi, karena sebenarnya bagaimana individu menanggapi suatu peristiwa itu sangat
dengan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya antara lain tergantung dari
kepribadiannya, gaya hidupnya, kondisi kesehatan mental dan fisiknya secara menyeluruh,
menimbulkan stress.
Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu:
a. Ingatan Menurun
Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah,
namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan sering
lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
b. Kecemasan
Banyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa setelah menopause dan lansia merasa menjadi
pencemas. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam
menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa
pergi sendirian ke luar kota sendiri, namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu
sering juga diperkuat oleh larangan dari ana-anaknya. Kecemasan pada Ibu-ibu lansia yang
telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat tenang
kembali, setelah mendapatkan semangat/dukungan dari ornag di sekitarnya; namun ada juga
Akan tetapi banyak juga ibu-ibu yang mengalami menopause namun tidak mengalami
perubahan yang berarti dalam kehidupannya. Menopause rupanya mirip atau sama juga
dengan masa pubertas yang dialami seorang remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat
reproduksi, dimana ada remaja yang cemas, ada yang khawatir namun ada juga yang biasa-
aspek, menurut Blackburn and Davidson (1990 :9) adalah sebagai berikut :
Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti: khawatir, sukar
Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti : gugup,
Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanann diri yang
dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam dan
berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi semacam itu memberi isyarat kepada
makhluk hidup agar melakukan tindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau
Menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon
normal untuk mengatasi masalah sehari-hari. Bagaimana juga, bila kecemasan ini berlebihan
dan tidak sebanding dengan suatu situasi, hal itu dianggap sebagai hambatan dan dikenal
c. Mudah Tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah
tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak menggangu. Ini
mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari
proses mana yang sedang berlangsung dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif
terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku
tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam
dirinya.
d. Stress
Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk
para lansia menopause. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar dalam lingkungan
pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur.
Kalau tidak ditanggulangi stress dapat menyita energi, mengurangi produktivitas kerja dan
menurunkan kekebalan terhadap penyakit, artinya kalau dibiarkan dapat menggerogoti tubuh
secara diam-diam.
Namun demikian stress tidak hanya memberikan dampak negatif, tapi bisa juga
memberikan dampak positif. Apakah kemudian dampak itu positif atau negatif, tergantung
pada bagaimana individu memandang dan mengendalikannya. Stress adalah suatu keadaan
atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang oleh karena itu, stress sangat
individual sifatnya.
Respon orang terhadap sumber stress sangat beragam, suatu rentang waktu bisa tiba-
tiba jadi pencetus stress yang temporer. Stress dapat juga bersifat kronis misalnya konflik
keluarga. Reaksi kita terhadap pencetus stress dapat digolongkan dalam dua kategori
Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan,
sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi kita dapat menimbulkan beragam reaksi,
mulai dari hanya ekspresi marah sampai akhirnya ke hal-hal lain yang lebih sulit untuk
dikendalikan. Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress ini tergantung pada
beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap orang itu dalam menanggapi
stress tersebut.
e. Depresi
9% s/d 26% wanita dan 5% s/d 12% pria pernah menderita penyakit depresi yang gawat di
dalam kehidupan mereka. Setiap saat, diperkirakan bahwa 4,5% s/d 9,3% wanita dan 2,3%
s/d 3,2% pria akan menderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat
dikatakan bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderita depresi daripada
pria.
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan
untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena
kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai
Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi merupakan
respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dialami dalam fase kehidupan
tertentu, akan tetapi beberapa wanita mungkin mengembangkan rasa depresi yang dalam
yang tidak sesuai atau proporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit
dihindarkan.
Simton-simton psikologis adanya depresi bila ditinjau dari beberapa aspek, menurut
Berpikir, ditandai dengan mudah hilang konsentrasi, lambat dan kacau dalam berpikir,
Motivasi, ditandai dengan kurang minat bekerja dan menekuni hobi, menghindari
kegiatan kerja dan sosial, ingin melarikan diri, ketergantungan tinggi pada orang lain.
Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering mondar-mandir, menangis,
mengeluh.
Sintom biologis, ditandai dengan hilang nafsu makan atau nafsu makan bertambah,
menopause. Gejala-gejala tersebut diatas sangat perlu dipahami supaya tidak terjadi
diharapkan lansia dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalam diri mereka. Selain itu pihak
keluarga pun diharapkan dapat merespon secara tepat sehingga tidak membuat lansia merasa
dikucilkan atau disia-siakan. Mari kita bantu para lansia kita dengan memahami berbagai
gejala fisik maupun psikologis sehingga tahu bagaimana cara terbaik untuk membantu
mereka
· Berbagai keluhan fisik pada wanita yang mengalami menopause, dapat diatasi dengan
pemberian obat yang bersifat mengganti hormon estrogen. Pemberian obat ini digunakan
untuk memulihkan sel-sel yang mengalami kemunduran. Disamping itu juga bisa
ini perlu konsultasi dengan dokter yang berwewenang. Cara yang lainnya untuk
meninhgkatkan estragon dengan makan makanan dan minuman yang berasal dari kedelai
· Menerima dengan lapang dada bahwa proses penuaan tidak dapat dihindari dan masa
menopause adalah sesuatu hal yang sangat alamiah yang dialami oleh setiap wanita
· Untuk sementara masalah Menopause yang menimbulkan perasaan khawatir itu dihilangkan
dan memusatkan pikiran pada sesuatu hal yang sangat berbeda dan menyenangkan
· Menulis memo untuk diri sendiri untuk mengeluarkan semua unek-unek mengenai situasi
dilingkungan anda dsb. Anda akan merasa lebih enak dan dapat berpikir lebih rasional setelah
emosi-emosi negatif yang mendasari kekhawatiran bisa terekspresikan dalam memo itu
· Menyesuaikan sikap. Tanyalah pada diri sendiri, hikmah positif apa yang dapat dipelajari
saat masa menopause harus dihadapi . Letakkan stressor tersebut dalam perspektif yang
benar, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif menguasai diri dan hindari sikap pesimis
· Merubah lingkungan agar tidak lagi berada dalam keadaan yang monoton
· Mencoba untuk memperbaiki penampilan agar lebih segar dan tampil cantik
· Makanlah makanan yang sehat dengan kadar lemak yang rendah, berserat, berkalori dan
· Lakukan olah raga yang disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatan tubuh, karena riset
memperpanjang hidup, memberi dampak positif kepada otak, dan meningkatkan kemampuan
· Mempergunakan setiap waktu luang yang ada dengan melakukan banyak kegiatan yang
positif dan kreatif. Dengan mengembangkan minat baru dan mempelajari keahlian yang baru
· Masuk kegiatan politik atau aktif di kegiatan sosial, serta dapat memiliki atau menciptakan
pekerjaan yang menarik, atau mempunyai pekerjaan dengan penghasilan yang tetap, akan
dapat membuat seseorang merasa dirinya berguna bagi orang lain dan meningkatkan
· Pelajarilah dan berlatihlah secara teratur tehnik relaksasi yang tepat, tehnik-tehnik meditasi,
yoga dll
· Untuk mengatasi masalah pribadi dan lingkungan psikososialnya, perlu konsultasi dengan
· Dan yang paling penting adalah tingkatkan ibadah, dekatkan diri pada Allah SWT, yang
akan memperkaya kehidupan ruhani dan menyadari sepenuhnya bila tujuan hidup ini untuk
mengabdi pada Allah SWT. Yakinlah bahwa semua proses kehidupan manusia sejak dalam
kandungan, lahir, tumbuh dan meninggal, itu semua sudah merupakan merupakan
perwujutan dari ketentuan Allah yang harus dijalani dalam kehidupan dunia, sebelum
memasuki kehidupan akhirat yang kekal dan tidak berakhir. Pandanglah bahwa semua yang
dialami sebagai kenikmatan dari Allah SWT. Menopause bukan akhir dari suatu kehidupan,
bahkan merupakan saat yang tepat untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menopause sebagai bagian dari proses kehidupan memang tidak dapat dihindari.
Menopause bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap yang tidak dapat dihindari
pada kehidupan wanita. Beberapa gejala dari menopause tersebut yaitu: Penurunan jumlah
dan lama siklus menstruasi, Frekuensi menstruasi abnormal, Ketidakteraturan tersebut dapat
berakhir dalam beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum siklus menstruasi berhenti sama
sekali. Mengatasi gangguan menopause dengan cara modifikasi gaya hidup menjadi lebih
B. Saran
Masa menopause adalah suatu proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap wanita.
Untuk menghadapinya agar tidak timbul gangguan emosional yang pada dirinya maupun
lingkungan, wanita perlu mengembangkan pikiran yang positif agar dapat mempersiapkan
diri dengan menjaga kesehatan fisik dan mental secara menyeluruh sejak masih muda, juga
Pada saat sudah masuk pada masa menopause, tetaplah aktif mempergunakan waktu
luang yang ada dengan menjalin komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga ataupun
lingkungan sosialnya, ikut dalam kegiatan positif dilingkungan sosialnya, menyalurkan hobi
yang kemungkinan bisa menghasilkan sesuatu hasil karya ataupun mendatangkan uang
sehingga para wanita menopause tetap bisa merasa bahwa dirinya berarti, ia merasa
diperhatikan, dibutuhkan dan dihargai dengan demikian masa menopause justru merupakan
awal kehidupan yang membahagiakan apabila ia bisa mensyukuri hikmah yang diperolehnya
Wijayakusuma. http://cybermed.cbn.net.id/detilhit.asp?kategori=Hembing&newsno=48
3. “Menopause”. http://www.klikdokter.com/illness/
4. “Menopause”. http://id.wikipedia.org/wiki/Menopause
Definisi Manopause
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan
tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama
sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan
menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut
Menopause berasal dari kata meno artinya bulan, pause, pausa, pasico artinya periode
atau tanda berhenti. Jadi menopause artinya berhentinya secara degeneratif menstruasi.
fungsi dari organ reproduksi dan akhirnya bagian-bagian dari tubuh perlahan-lahan
Menopause alami ini dikenal bila terjadi amenorea selama 12 bulan berturut-turut, tanpa
arti.Men dan pauseis adalah kata pertama yang digunakan untuk menggambarkan berhentinya
berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45 dan 50. Menopause
kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa berhentinya haid sama sekali. (Kasdu, 2002,
h.9)
Dr. Med. Ali Baziad, Sp.OG., dari Sub-bagian Endokrinologi dan Immunologi
menyebutkan menopause sebagai perdarahan rahim terakhir yang masih diatur oleh fungsi
Menopause ialah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir. Diagnosis menopause
dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat
didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang. Umur
waktu terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan, kesehatan umum, dan pola
makin lambat menopause timbul; sebaliknya, makin lambat menarche terjadi, makin cepat
Menopause merupakan masa krisis dalam kehidupan wanita yang mendekati usia paruh
baya. Berbagai macam penyakit akan timbul saat wanita memasuki masa menopause ini,
Periode Manopause
1. Klimakterium
Periode klimakterium merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium.
Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause, antara usia 40 tahun, ditandai dengan
siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif banyak.
2. Menopause
Masa menopause yaitu saat haid terakhir atau berhentinya menstruasi, dan bila sesudah
menopause disebut paska menopause bila telah mengalami menopause 12 bulan sampai
3. Senium
Periode paska menopause, yaitu ketika individu telah mampu menyesuaikan dengan
kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisik antara usia 65 tahun. Beberapa wanita
juga mengalami berbagai gejala karena perubahan keseimbangan hormon. Bagian- bagian
tubuh dapat mulai menua dengan jelas, tetapi kebanyakan wanita seharusnya tetap aktif
Menopause mulai pada umur yang berbeda pada orang-orang yang berbeda umur yang
umum adalah sekitar 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur
30-an, sementara wanita-wanita lain mulainya menopause tertunda sampai umur 50-an.
Menurut (Prawirohardjo Sarwono, 2003) menopause di bagi dalam beberapa tahapan yaitu
sebagai berikut:
1. Pra Menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Gejala-gejala yang timbul pada
fase pra menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, perdarahan haid yang
2. Peri Menopause
Fase peralihan antara masa pra menopause dan masa menopause. Gejala-gejala yang timbul
pada fase peri menopause antara lain siklus haid yang tidak teratur, dan siklus haid yang
panjang.
3. Menopause
Haid di alami terakhir akibat menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh. Menurut Luciana
(2005), keluhan-keluhan yang timbul pada menopause antara lain keringat malam hari,
mudah marah, sulit tidur, siklus haid tidak teratur, gangguan fungsi seksual, kekeringan
vagina, perubahan pada indera perasa, gelisah, rasa khawatir, sulit konsentrasi, mudah lupa,
sering tidak dapat menahan kencing, nyeri otot sendi, serta depresi.
Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala menopause (Angila, 2010)
1. Ingatan Menurun
Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah,
namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan sering
lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
2. Kecemasan
Banyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa setelah menopause dan lansia merasa menjadi
pencemas. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam
menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa
pergi sendirian ke luar kota sendiri, namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu
sering juga diperkuat oleh larangan dari ana-anaknya. Kecemasan pada Ibu-ibu lansia yang
telah menopause umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat tenang
kembali, setelah mendapatkan semangat/dukungan dari ornag di sekitarnya; namun ada juga
Menopause rupanya mirip atau sama juga dengan masa pubertas yang dialami seorang
remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat reproduksi, dimana ada remaja yang cemas, ada
yang khawatir namun ada juga yang biasa-biasa sehingga tidak menimbulkan gejolak.
Adapun simtom-simtom psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari beberapa aspek,
Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti: mudah
Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti: khawatir, sukar konsentrasi,
Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti : gugup, kewaspadaan yang
Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanann diri yang
dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam dan
berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi semacam itu memberi isyarat kepada
makhluk hidup agar melakukan tindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau
untuk mengatasi masalah sehari-hari. Bagaimana juga, bila kecemasan ini berlebihan dan
tidak sebanding dengan suatu situasi, hal itu dianggap sebagai hambatan dan dikenal sebagai
masalah klinis.
3. Mudah Tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah
tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak menggangu. Ini
mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari
proses mana yang sedang berlangsung dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif
terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku
tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam
dirinya.
4. Stress
Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk para
lansia menopause. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar dalam lingkungan
pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur.
Kalau tidak ditanggulangi stress dapat menyita energi, mengurangi produktivitas kerja dan
menurunkan kekebalan terhadap penyakit, artinya kalau dibiarkan dapat menggerogoti tubuh
secara diam-diam.
Namun demikian stress tidak hanya memberikan dampak negatif, tapi bisa juga
memberikan dampak positif. Apakah kemudian dampak itu positif atau negatif, tergantung
pada bagaimana individu memandang dan mengendalikannya. Stress adalah suatu keadaan
atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang oleh karena itu, stress sangat
individual sifatnya.
Respon orang terhadap sumber stress sangat beragam, suatu rentang waktu bisa tiba-tiba
jadi pencetus stress yang temporer. Stress dapat juga bersifat kronis misalnya konflik
keluarga. Reaksi kita terhadap pencetus stress dapat digolongkan dalam dua kategori
Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan,
sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi kita dapat menimbulkan beragam reaksi,
mulai dari hanya ekspresi marah sampai akhirnya ke hal-hal lain yang lebih sulit untuk
dikendalikan. Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress ini tergantung pada
beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap orang itu dalam menanggapi
stress tersebut.
5. Depresi
9% s/d 26% wanita dan 5% s/d 12% pria pernah menderita penyakit depresi yang gawat di
dalam kehidupan mereka. Setiap saat, diperkirakan bahwa 4,5% s/d 9,3% wanita dan 2,3%
s/d 3,2% pria akan menderita karena gangguan ini. Dengan demikian secara kasar dapat
dikatakan bahwa wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderita depresi daripada
pria.
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan
untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena
kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai
Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi merupakan
respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dialami dalam fase kehidupan
tertentu, akan tetapi beberapa wanita mungkin mengembangkan rasa depresi yang dalam
yang tidak sesuai atau proporsional dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit
dihindarkan.
Simton-simton psikologis adanya depresi bila ditinjau dari beberapa aspek, menurut
Berpikir, ditandai dengan mudah hilang konsentrasi, lambat dan kacau dalam berpikir,
Motivasi, ditandai dengan kurang minat bekerja dan menekuni hobi, menghindari kegiatan
kerja dan sosial, ingin melarikan diri, ketergantungan tinggi pada orang lain.
Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering mondar-mandir, menangis,
mengeluh.
Sintom biologis, ditandai dengan hilang nafsu makan atau nafsu makan bertambah, hilang
Mungkin masih ada gejala-gejala fisik maupun psikologis lain yang menyertai menopause.
Gejala-gejala tersebut diatas sangat perlu dipahami supaya tidak terjadi kesalahpahaman
dalam memperlakukan para lansia. Dengan memahami gejala tersebut diharapkan lansia
dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalam diri mereka. Selain itu pihak keluarga pun
diharapkan dapat merespon secara tepat sehingga tidak membuat lansia merasa dikucilkan
atau disia-siakan. Mari kita bantu para lansia kita dengan memahami berbagai gejala fisik
maupun psikologis sehingga tahu bagaimana cara terbaik untuk membantu mereka.
1. Depresi Menstrual
Depresi manual adalah keadaan yang pernah timbul pada masa adolesens yang kemudian
hilang dengan sedirinya selama periode reproduktif (menjadi ibu) dan timbul lagi pada usia
klimakteris. Pada saat ini sekalipun wanita tersebut tidak haid lagi, namun rasa depresif itu
selalu saja timbul dengan interval waktu tidak tetap. Dan selalu tiba bersamaan dengan
Depresi merupakan manifestasi dari kepedihan hati dan kekecewaan bahwa wanita yang
bersangkutan menjadi kurang lengkap dan sempurna disebabkan oleh berhentinya fungsi
Cara mengatasi gangguan psikologis yang berhubungan dengan depresi menstrual yaitu:
Dukungan Informatif
Memberikan konseling khusus berhentinya haid adalah hal yang fisiologis dan akan dialami
Memberikan informasi agar selalu mengkomunikasikan setiap masalah atau perubahan yang
Memberikan nasehat untuk mencari lebih banyak tentang hal yang dihadapi melalui media
Memberi nasehat untuk konsultasi ke dr. Obgyn atau psikolog bila perlu.
Dukungan Emosional
Mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami oleh wanita menopause.
Menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, tenang, harmonis dan saling pengertian.
Dukungan Penghargaan
Memberi dorongan atau support sehingga wanita tersebut bisa percaya diri.
Dukungan Instrumental
Memberi bantuan tenaga terhadap apa yang dibutuhkan oleh wanita menopause.
2. Masturbasi Klitoris
Banyak wanita yang dahulu selama masa produktif menjadi dingin-beku secara seksual,
pada masa klimakteris ini tiba-tiba saja seksualitasnya menjadi hangat mebara lagi, dan ia
menjadi sensitive sekali. Akan tetapi, ada juga wanita-wanita yang selama periode
produktifnya memiliki seksualitas yang normal, justru pada usia klimakteris ini mereka
Adakalanya pada wanita menopause timbul semacam seksual yang luar biasa hangat
membara lagi ia sensitive sekali sehingga wanita tersebut melakukan masturbasi klitoris
(onani kelentit).
3. Ide Delerius
Ide Deleriusm adalah ide yang berisikan kegilaan, nafsu-nafsu petualangan jika pada usia
pubertas sudah pernah muncul predisposisi psiko somatis dan gejala psikis histeris, nafsu-
nafsu petualangan dan gangguan psikis lain, maka pada usia klimakteris ini predisposisi dan
gejala-gejala abnormal tadi akan muncul kembali. Biasanya gejala tersebut berisikan ide
delirius (kegilaan).
kehidupannya.
Aktifitas hipomanis semu adalah gangguan ini ditandai dengan seolah – olah wanita ini
merasakan vitalitas hidupnya jadi bertambah. Ia merasa muda bagaikan gadis remaja dan
selalu meyakinkan diri sendiri bahwa ia berambisi atau mampu memulai kehidupannya dari
awal lagi.
Memberi nasehat agar aktifitas yang dilakukan dapat mengarah ke hal-hal yang positif
contohnya berolahraga, menghadiri ceramah, dll dan mengisi waktu dengan kegiatan yang
5. Infantile
Infantile pada masa menopause adalah sifat kekanak-kanakan yang timbul setelah puber
kedua ini. Saat menopausemuncul kembali ingatan masa kecil, keceriaan, harapan,
permainan, lepas, gembira, asyik, dan masih banyak suasana kegembiraan yang
menyertai. Pada masa menopause infantil ini rasa keinginan selalu ingin terpenuhi, layaknya
seperti anak-anak.
6. Insomnia
Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur. Sejumlah faktor
gaya hidup, dan ketegangan situasional semua berperan dalam hal ini.
Setelah usia 40 atau 45 tahun, wanita mungkin mengalami kesulitan untuk bisa tidur atau
tetap tidur:
Masalah fisik lain seperti kesulitan bernapas, masalah tiroid, sakit dll.
Penggunaan kafein, alkohol nikotin yang berlebihan, atau penggunaan beberapa suplemen.
Masalah Sosial dan keluarga seperti orang tua yang sakit, perceraian, kekhawatiran
Untuk masalah ini, semakin wanita kehilangan tidur karena gejala menopause, gejala
insomnia akan lebih jelas terjadi. Kemurungan akan menjadi lebih intens, kelelahan ekstrim
menjadi umum.
Gangguan konsep diri adalah konsep diri negatif yang akan cenderung membuat
individu bersikap tidak efektif, ini akan terlihat dari kemampuan interpersonal dan
Menurut William D. Brooks dan Philip Emmert ada lima tanda individu yang memiliki
Ia peka pada kritik. Orang ini sangat tidak tahan kritik yang diterimanya, dan mudah marah
Memiliki sikap hiperkritis terhadap orang lain. Ia selalu mengeluh, mencela atau
Cenderung merasa tidak disenangi orang lain. Ia merasa tidak diperhatikan, dan ia bereaksi
padaorang lain sebagai musuh sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan dan keakraban
persahabatan.
Bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti ia enggan untuk bersaing dengan orang lain
dalam membuat prestasi. Ia menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yang
merugikan dirinya.Ciri khas individu yang berkonsep diri negatif adalah ketidak akuratan
pengetahuan yang kurang atau sedikitt entang dirinya, ia tidak sungguh-sungguh mengetahui
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri negatif akan cenderung
membuatindividu bersikap tidak efektif, ini akan terlihat dari kemampuan interpersonal dan
Cara mengatasi gangguan psikologi insomia,gangguan konsep diri dan infantile pada
Kembangkan kebiasaan tidur dan mentaatinya, membaca bacaan ringan, nonton TV, acara
Makanlah jangan terlalu banyak/kemyang dan jangan kurang karena akan mengganggu tidur.
Atur kenyamanan diri, pastikan ruangan jangan terlalu panas/dingin dan kamar harus bersih
juga rapi.
Dapatkan udara segar, jangan tidur dengan selimut menutupi kepala akan mengurangi
Batasi minum/cairan setelah jam 16.00 karena akan BAK waktu malam hari.
Jernihkan pikiran, cobalah menyelesaikan masalah pada siang dan singkirkan semua
Mengerti dan menerima diri sendiri tulus ikhlas merupakan fitrah dari Tuhan.
Aktifitas social dan agama dapat memberikan kepuasan batin, memperkaya iman dan
Ketenangan dalam keluarga yaitu adanya pengertian dan dorongan anggota kelurga akan
membantu mengurangi gejala yang timbul, terasa ringan dan membawa kebahagiaan.
Studi Kasus
Menjadi tua adalah suatu proses yang merupakan bagian dari kehidupan seseorang, dan
sudah menjadi sejak konsepsi dalam kandungan yang berlangsung terus sepanjang
kehidupan. Seseorang ibu yang berumur 50 tahun berangsur – angsur merasakan suatu gejala
berakhirnya masa subur dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus
menstruasi, dinding liang rahim menjadi kering dan kaku, payudara menjadi lembek, kulit
berkeriput dan rambut menjadi kering dan berkeriput, timbul kantung dibawah mata, dan
perasaan kewanitaannya juga berubah sampai ketika hubungan kelamin menjadi sakit, kulit
berdebar-debar, hot flushes ( peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba ), sakit kepala, mudah
lupa, sulit tidur, rasa kesemutan pada tangan dan kaki, nyeri pada tulang dan otot.
Seiring dengan perubahan yang terjadi pada fisiknya ibu tersebut merasa sering
mengalami stres siklus haidnya mundur, merasa reaksi emosi yang tidak menyenangkan,
yang ditandai dengan ketakutan dimana obyek ketakutannya tidak jelas. Emosi-emosi negatif
seperti lekas marah, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, mudah gugup, merasa tidak
Pertanyaan:
1) Apa yang menyebabkan ibu tersebut mengalami gejala-gejala seperti yang diceritakan diatas
Jawaban :
1) Penyabab gejala yang dialami oleh ibu tersebut adalah tidak lain akibat dari faktor
dimana menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang ditandai dengan
berakhirnya menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi yang dimulai antara umur 40 tahun
sampai 55 tahun. Pada masa menopause terjadi banyak sekali perubahan terutama pada
hormon ini sangat berpengaruh pada masa menopause dimana salah satu contoh yaitu apabila
yang dapat berupa gangguan neurovegetatif, gangguan psikis, gangguan somatik, metabolik
2) Penanganan yang dapat diberikan khusnya sebagai seorang bidan yaitu berupa konseling
mengatasi masalah yang sedang di hadapi. Adapun beberapa konseling yang dapat diberikan
a) Memberikan konseling dan pendekatan kepada wanita yang mengalami menopause agar
dapat menerima bahwa menopause adalah hal yang fisiologis dan akan dialami oleh semua
wanita. Pendekatan bukan hanya dilakukan kepada wanita yang mengalami menopause,
tetapi juga kepada suaminya, sehingga suami dapat memahami dan menerima keadaan
istrinya. Sehingga apabila terjadi gangguan psikologis pada wanita menopause, suami dapat
b) Dalam mengatasi gangguan mangenai gejala menopause ini tidak lain yaitu memberikan
1) Memberikan konseling mengenai rasa sakit yang dirasakan oleh ibu diakibatkan karena
bertambahnya usia sehingga jaringan-jaringan dan sel-sel menjadi tua, sebagian mengalami
regenerasi, tetapi sebagian lagi akan mati. Dengan demikian fungsi jaringan dan sel maka
kondisi orang yang sudah lanjut usianya rentan sekali terhadap penyakit, sehingga mereka
Memberikan konseling bahwa berhentinya haid adalah hal yang fisiologis dan akan dialami
Memberikan nasehat agar wanita tersebut mau dan bisa menerima statusnya tersebut.
Menciptakan lingkungan kelurga yang nyaman, tenang, harmonis dan saling pengertian.