You are on page 1of 12

ACARA I

TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

Disusun Oleh :
Nama : Baiq Wiwik Purnama Sari
NIM : E1A015004)
Kelas : A / Semester: VI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018/2019
ACARA I
TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum : a. Mengukur darah seseorang.
b. Mengukur/menghitung denyut jantung pada
manusia.
c. Mengukur curah jantung/ cardiac output
seseorang.
2. Hari, tanggal praktikum : Sabtu, 31 Maret 2018
3. Tempat praktikum : Laboratorium Biologi, FKIP Universitas
Mataram.

B. Landasan Teori
Tekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung
terhadap dinding arteri. Tekanan darah merupakan kekuatan pendorong bagi darah
agar dapat beredar ke seluruh tubuh untuk memberikan darah segar yang
mengandung oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh (Jimmy, 2015: 814). Pada
manusia, besar tekanan darah di dalam pembuluh darah dikenal dengan sebutan
tekanan darah arteri rata-rata yang mana adalah gaya utama yang mendorong darah
kearah jaringan 3 (dalam Jimmy, 2015: 815).
Secara siklus, jantung melakukan sebuah periode sistol yaitu periode saat
berkontraksi dan mengosongkan isinya (darah), dan periode diastol yaitu periode
yang melakukan relaksasi dan pengisian darah pada jantung. Kedua serambi
mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur
dan berkontraksi secara bersamaan pula untuk melakukan mekanisme tersebut.
Sistem yang dirancang ini merupakan sistem yang mampu memberikan informasi
kondisi detak jantung seseorang (Harahap, dan Bisman, 2010: 1).
Selama fase diastolik, pengisian ventrikel yang normal akan meningkatkan
volume setiap ventrikel sam- pai kira-kira 110 hingga 120 ml. Volume ini disebut
volume diastolik-akhir. Selanjutnya, sewaktu ventrikel mengosongkan isinya
selama fase sistolik, volume ventrikel akan menurun sampai kira-kira 70 ml, yang
disebut sebagai curah isi sekuncup. Volume yang masih tertinggal dalam setiap
ventrikel, yakni kira-kira 40 sampai 50 ml, disebut sebagai volume sistolik-akhir.
Bagian dari volume diastolik-akhir yang disemprotkan keluar disebut bagian ejeksi
biasanya sama dengan kira-kira 60 persen. Bila jantung berkontraksi dengan kuat,
volume sistolik-akhir dapat berkurang hingga mencapai 10 sampai 20 ml.
Sebaliknya, bila sejumlah besar darah mengalir masuk ke dalam ventrikel selama
fase diastolik, volume diastolik akhir ventrikel dapat menjadi 150 sampai 180 ml
pada jantung yang sehat. Dengan menaikkan volume diastolik-akhir dan
menurunkan volume sistolik-akhir, curah isi sekuncup sering kali dapat
ditingkatkan sampai kira-kira lebih dari dua kali volume normal (Guyton and Hall,
:106).
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan menggunakan
sphygmomanometer dan stetoskop. Sphygmomanometer tersusun atas manset
yang dapat di kembangkan dan alat pengukuran tekanan darah yang berhubungan
dengan rongga dalam manset. Alat ini dikalibrasi sedemikian rupa sehingga
tekanan yang terbaca pada manometer sesuai dengan tekanan dalam millimeter air
raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis Smeltzer dan Bare, 2002 (dalam Nur
dan Neffrety, 2017:59-60).

C. Alat dan Bahan


1. Alat
 Sphygmomanometer
 Stetoskop
 Stopwatch (Hand phone)
 Alat tulis
2. Bahan
 Praktikan

D. Langkah Kerja
1. Tekanan darah
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Mengukur tekanan darah setiap praktikan dalam keadaan normal (2x),
setelah 5 menit lari ditempat (1x), setelah 5 menit naik turun tangga (1x).
c. Mengambil dan memasang manset sphygmomanometer dengan longgar di
daerah lengan praktikan, dan membuka skrup agar udara di dalamnya
keluar.
d. Menempelkan stetoskop didaerah fasa cubitalis, kemudian mendengarkan
denyut arteri selama 1 menit.
e. Menutup skrup kemudian memompakan udara ke dalam manset dengan
memompa karet sampai skala manometer menunjukkan 140 mmHg.
f. Membuka skrup secara perlahan-lahan sehingga udara keluar
g. Mencatat hasil tekanan sistol (yang dimulai dengan suara “dug” ) dan
tekanan distol (ditandai dengan hilangnya suara “dug”).
h. Melakukan pengukuran systole dan diastole sebanyak 2 kali, tekanan darah
digunakan rata-ratanya.
i. Mengulangi cara kerja pada poin a sampai g padasetiap praktikan.
j. Mengumpulkan data setiap kelompok (1-6) sebagai data kelas.
k. Memasukkan hasil pengukuran tekanan darah pada tabel pengamatan

2. Denyut jantung
a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Menghitung denyut setiap praktikan dalam keadaan normal (2x), setelah
5 menit lari ditempat (1x), setelah 5 menit naik turun tangga (1x).
c. Mengukur denyut jantung dengan menempelkan 3 jari (telunjuk, jari
tengah dan jari manis) pada nadi di bagian pergelangan tangan sampai
dirasakan denyutan, kemudian menghitung banyak denyutan selama 1
menit.
d. Melakukan pengukuran denyut jantung berikutnya setelah beristirahat
selama 10 menit.
e. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel hasil pengamatan.
f. Melakukan cara kerja a-e pada setiap praktikan.
g. Mnggunakan data kelas untuk menghitung curah jantung.

E. Hasil Pengamatan
1. Tekanan darah
a. Data kelompok
No. Nama Mahasiswa Jenis Sistol Distol
kelamin

1 Annisa Septian N. P 96 50
2 Baiq Wiwik Purnama Sari P 102 66
3 Ilham L 110 84
4 Laila Nurul Safitri P 114 83
5 Siti Hikmatul Asyura P 102 70
b. Data kelas

Jenis
No. Nama Mahasiswa Sistol Diastol
Kelamin

1 Annisa Septian Nur'ihsani P 96 57


2 Ayudia Lestari P 99 70
3 Baiq Wiwik Purnama Sari P 102 66
4 Devi Hariyanti P 132 90
5 Devi Suciyati Ningrat P 101 65
6 Dewi Novi Rahayu P 105 66
7 Erwin Jaya L 100 66
8 Fitriati Husna P 124 79
9 I Made Wijaya Darma S L 113 66
10 Ilham L 110 84
11 Ira Marlina P 116 78
12 Irnawati P 95 64
13 Ismil Hidayah P 109 71
14 Laila Nurul Safitri P 114 83
15 Lale Wahyunisya P 111 79
16 Lia Fitria P 115 76
17 Mayasari P 89 64
18 Muh.Asfian Nusfi Asri L 102 61
19 Munawwarah P 109 72
20 Nita Sasmita P 102 71
21 Norma Juniati P 124 82
22 Nurhidayanti P 106 74
23 Nurul Zahropi P 101 50
24 Putri Alfianti Sriwinahyu P 115 76
25 Ria Fauzia P 129 80
26 Rusmia Dewi P 91 74
27 Silwayana P 122 83
28 St Fatimahtuzzohrah P 119 91
29 St Hikmatul Asyura P 102 70
30 Susanty Ariani P 96 70
31 Uswatun Hasanah P 120 97
32 Cahya Himawan L 122 74

2. Denyut jantung
a. Data kelompok

Denyut jantung
Jenis
No Nama Mahasiswa Jln Naik turun
kelamin
Istirahat ditempat tangga
1 Annisa Septian N. P 96 148 155
Baiq Wiwik
94 70 126
2 Purnama Sari P
3 Ilham L 88 121 125
4 Laila Nurul Safitri P 100 78 121
Siti Hikmatul
108 108 150
5 Asyura P

b. Data kelas

Denyut Jantung Permenit


Jenis Naik
No. Nama Mahasiswa
Kelamin Jln Turun
Istirahat Ditempat Tangga
Annisa Septian
1
Nur'ihsani p 96 148 155
2 Ayudia Lestari p 77 92 123
Baiq Wiwik
3
Purnama Sari p 94 70 126
4 Devi Hariyanti p 95 102 105
Devi Suciyati
5 94 129 166
Ningrat p
6 Dewi Novi Rahayu p 89 140 126
7 Erwin Jaya l 85 104 103
8 Fitriati Husna p 104 100 193
I Made Wijaya
9 68 112 132
Darma S l
10 Ilham l 88 121 125
11 Ira Marlina p 78 120 130
12 Irnawati p 86 100 124
13 Ismil Hidayah p 100 80 100
14 Laila Nurul Safitri p 100 78 121
15 Lale Wahyunisya p 110 84 149
16 Lia Fitria p 85 105 122
17 Mayasari p 68 120 190
Muh.Asfian Nusfi
18
Asri l 71 91 112
19 Munawwarah p 84 98 110
20 Nita Sasmita p 82 120 150
21 Norma Juniati p 92 126 103
22 Nurhidayanti p 87 120 102
23 Nurul Zahropi p 71 82 112
Putri Alfianti
24
Sriwinahyu p 78 110 125
25 Ria Fauzia p 81 97 120
26 Rusmia Dewi p 115 100 120
27 Silwayana p 102 92 103
28 St Fatimahtuzzohrah p 101 102 123
29 St Hikmatul Asyura p 108 108 150
30 Susanty Ariani p 105 105 120
31 Uswatun Hasanah p 103 105 128
32 Cahya Himawan l 82 139 110

3. Cardiac output (CO)


CO = 1 x vol darah sistol aorta x pulse
= 1 x 75cc x 94
= 7.050 cc

F. Pembahasan
Praktikum mengenai tekanan darah dan denyut jantung memiliki tiga
tujuan, diantaranya adalah mengukur tekanan darah seseorang, mengukur /
menghitung denyut jantung pada manusia, dan mengukur curah jantung cardiac
output seseorang. Tekanan darah terjadi dalam arteri karena adanya dorongan dari
jantung. Sehingga, semakin besar dorongan dari jantung maka tekanan darah juga
semakin besar dan aliran darah dalam pembuluh tersebut akan semakin kencang.
Jantung menimbulkan tekanan darah karena adanya proses sistol dan distol
jantung. Periode sistol yaitu periode saat berkontraksi dan mengosongkan isinya
(darah), dan periode diastol yaitu periode yang melakukan relaksasi dan pengisian
darah pada jantung. Secara teori tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor salah satunya adalah posisi tubuh dan aktivitas fisik.
Berdasarkan kedua factor tersebut pada praktikum ini dilakukan 3x pengukuran
tekanan darah (sistol-diastole) dan denyut jantung yakni pada saat normal, setelah
lari-lari ditempat, dan setelah naik turun tangga.
Tekanan darah dapat berfungsi untuk mengetahui tekanan darah seseorang.
Adapun menurut Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PHI) tekanan darah
diklasifikasi menjadi tiga macam. Yaitu, tekanan darah normal memiliki besar
sistol/distol = (120/80) mmHg. Tekanan darah tinggi sistol/distol = (>140 / >90)
mmHg. Sedangkan tekanan darah rendah = (<90 / <60) mmHg. Mengacu pada
teori tersebut, maka hasil pengukuran tekanan darah (sistol dan distol) pada
mahasiswa kelas A Pendidikan Biologi, Unram angkatan 2015 menunjukkan
bahwa sebagian besar tekanan darah mahasiswa masuk dalam kategori normal.
Adapun mahsiswa yang memiliki nilai sistol/distol paling tinggi adalah Devi
Hariyanti yaitu 139/90 mmHg, kemudian diikuti oleh Ria Fauzia 129/80 mmHg,
Norma juniati 124/82 mmHg, dst. Selain itu, ada pula mahasiswa yang memiliki
nilai tekanan sistol/distol yang tidak seimbang atau jauh dari nilai menirut PHI
salah satunya adalah Nurul Zahropi dengan tekanan darah 101/50 mmHg.
Umumnya, tekanan darah akan meningkat apabila denyut jantung dan
volume juga meningkat. Sehingga, tekanan darah bisa bervariasi meskipun pada
orang yang sama. Misalnya pada waktu berolahraga. Olahraga akan meningkatkan
tekanan darah dan denyut jantung dalam waktu yang singkat dan akan kembali
normal jika berhenti berolahraga. Berolahraga akan menyebabkan seseorang
memerlukan o2 lebih banyak, tekanan interlocal lebih negative, sehingga darah
akan lebih banyak masuk ke jantung dan jantung akan mendorong tekanan darah,
dengan demikian tekanan darah akan meningkat. Namun pada hasil pengamatan
perbandingan denyut jantung mahasiswa (praktikan) sebagian besar tidak sama
dengan teori yang ada. Hal ini dikarenakan, terdapat hasil yang menunjukkan
bahwa denyut jantung pada saat normal (istirahat) lebih cepat dari pada yang
melakukan aktivitas (lari atau naik-turun tangga). Selain itu, ada juga yang
menunjukkan bahwa denyut jantung setelah lari-lari ditempat lebih besar dari
yang setelah naik-turun tangga. Padahal aktivitas naik turun tangga merupakan
aktivitas yang lebih berat dari lari-lari kecil. Hasil pengamatan denyut jantung
yang tidak sesuai dengan teori karena adanya kesalahan-kesalahan seperti
kurangnya ketelitian praktikan ketika proses penghitungan denyut jantung secara
manual, praktikan kurang mahir dalam menemukan nadi sehingga keliru dalam
menghitung jumlah denyut jantung, dll. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa
perhitungan denyut jantung dengan menggunakan alat teknologi jauh lebih akurat,
dan cepat dibandingkan dengan cara manual (konvensional).
Pengukuran denyut jantung dapat digunakan untuk menghitung CO
(Cardiac output). CO adalah volume darah yang dipompa oleh setiap ventrikel
permenit. Adapun rumus untuk mencari CO :

Dimana, volume darah sistol telah ditetapkan nilainya yaitu, 75 cc. jadi jika pulse
yang dimiliki seseorang dalam waktu 1 menit adalah sebesar 94 mmHg. Maka nilai
CO orang tersebut adalah 7.050 cc.mmHg.
G. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, landasan teori, hasil pengamatan dan pembahasan
maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Tekanan darah adalah tekanan dari darah melalui pembuluh (arteri) karena
adanya dorongan dari jantung.
b. Pengukuran tekanan darah dengan bantuan alat stetoskop dan
sphygmomanometer untuk mendapatkan sistol dan distol.
c. Sistol dan distol dapat sebagai acuan klasifikasi tekanan darah. Hasil
percobaan ini menunjukkan semua praktikan memiliki tekanan darah
normal. Contohnya tekanan darah wiwik 102/66. Artinya sistol = 102 dan
diastole = 66, hal tersebut menunjukkan tekanan darah wiiwik normal.
d. Denyut jantung dapat diukur dengan alat atau dengan konvensional.
Denyut jantung yang dihitung secara manual datanya tidak relevan dan
tidak tetap karena mungkin ada beberapa denyutan yang tidak terhitung.
Sedangkan denyut jantung yang dihitung dengan alat datanya akan lebih
tepat dan konsisten.
e. Denyut jantung dipengaruhi oleh aktivitas, semakin besar yang dilakukan
seseorang maka semakin cepat pergerakan jantung, untuk memenuhi
asupan o2.
f. Hasil, perhitungan denyut jantung dengan cara manual ada yang berbeda
dengan teori. Dimana semakin besar aktivitas yang praktikan lakukan,
denyut jantungnya menurun. Hal ini dikarenakan kesalahan praktikan
dalam perhitungan denyutan.
g. Nilai Cardiac Output dihitung dengan rumus:

2. Saran
Semoga praktikum selanjutnya berjalan dengan lancar.
Daftar Pustaka

Fitriani, Nur., dan Neffrety Nilamsari. 2017. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
tekanan darah pada pekerja shift dan pekerja non-shift di PT. X Gresik. Journal
of Industrial Hygiene and Occupational Health. Vol 2. No. 1. Doi:
http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v2i1.948 pada hari Jumat, 6 April 2018 pukul
14.00 WITA).

Guyton., dan Hall, John E.. 2011. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Harahap, Nawawi A., dan Bisman. Sistem pengukuran detak jantung manusia
menggunakan media online dengan jaringan wi-fi berbasis PC. Diakses dari
(https://media.neliti.com/media/publications/221355-sistem-pengukuran-detak-
jantung-manusia.pdf pada hari Jumat, 7 April 2018 pukul 13:57 WITA).

Jimmy, Rumampuk., Mercy Manembu., dan Vennetia R. Dance. 2015. Pengaruh posisi
duduk dan berdiri terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada pegawai
negeri sipilkabupaten minahasa utara. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3,
Nomor 3. Diakses dari (https://media.neliti.com/media/publications/61987-ID-
pengaruh-posisi-duduk-dan-berdiri-terhad.pdf pada hari Jumat, 6 April 2018
pukul 14.00 WITA).

You might also like