Professional Documents
Culture Documents
Diajukan Oleh :
1. Mohamad Fajar Nugraha (10070115050)
2. Nelly Nur Yuanita (10070115063)
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Koordinator Kerja Praktik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
Timbunan itu makin lama makin tebal dan seiring laju pertambahan
timbunan tumbuhan, terdapat pula laju penurunan dasar rawa. Hal ini
menyebabkan terakumulasinya timbunan tumbuhan mati yang kemudian diuraikan
oleh bakteri. Bagian-bagian itu terurai dalam kondisi anaerob menjadi
karbondioksida, air, dan asam humin. Proses ini dinamakan humifikasi dengan
gambut sebagai hasil akhir. Setelah gambut terbentuk, dibutuhkan tahapan
berikutnya yang mengubah bahan baku batubara ini menjadi batubara seutuhnya.
Tahapan ini dikenal dengan tahapan pembatubaraan. Tahap ini merupakan
diagenesis atau pengubahan pasda gambut akibat adanya pengaruh tekanan dan
peningkatan temperatur sebagai hasil gabungan proses biokimia, fisik, serta kimia
yang disebabkan pembebanan sedimen dalam kurun waktu lama. Pada tahap ini
terjadi peningkatan kandungan karbon dan penurunan kandungan oksigen serta
air. Gambut akan berubah menjadi lignit atau sering disebut dengan brown coal.
Dengan adanya peningkatan temperatur dan tekanan terus-menerus, lignit
selanjutnya dapat berubah menjadi sub-bituminus lalu meningkat lagi menjadi
bituminus dan meningkat lagi menjadi antrasit dengan kandungan karbon tertinggi.
Pematangan batubara ini terjadi selama pembatubaraan, serta sangat dipengaruhi
oleh kondisi temperatur dan tekanan.
Alat ini sesuai untuk dipergunakan pada material berupa tanah penutup
maupun bijih yang lunak terutama yang berupa tanah atau lempung, pasir maupun
serpihan lunak dimana tidak terdapat formasi batuan yang keras bahkan dalam
beberapa laporan alat ini pernah digunakan untuk endapan lignit, batubara, pasir
minyak, serpih minyak, serpih uranium dan bauksit. Adapun rangkaian kerja pada
proses penggalian sampai penimbunan batubara menggunakan metode ini
membutuhkan beberapa peralatan yaitu :
a. BWE sebagai alat gali dan muat batubara,
b. Conveyor Excavator (CE) dan Conveyor Coal (CC) sebagai alat
pengangkutan batubara,
Stacker Reclaimer sebagai alat untuk menimbun batubara ke stockpile atau ke
gerbong kereta api.
Dimana :
Qth = Produksi teoritis (BCY/jam)
I = Kapasitas mangkuk, cu, ft (LCF)
S = Banyakya penumpahan mangkuk per menit
F = Faktor pengembangan material (%)
𝐼 . 𝑍 . 𝑉𝑐 . 3600 𝐹
Qth = 𝐷 27
Dimana :
Z = Jumlah mangkuk pada roda
D = Diameter roda, ft
Vc = Kecepatan penggalian, ft/dt
𝑆. 𝐷
Vc = 60 𝑍
V. PERMOHONAN FASILITAS
Untuk mendukung terlaksananya dan kelancaran kegiatan Kerja Praktik ini,
maka penulis mengharapkan sekiranya dari pihak perusahaan menyediakan
fasilitas berupa :
1. Tempat tinggal (mess) selama kegiatan berlangsung.
2. Konsumsi selama kegiatan berlangsung.
3. Peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan.
4. Penyediaan alat-alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama
kegiatan Kerja Praktik berlangsung (bila diperlukan).
5. Transportasi.
VI. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat sebagai acuan dalam melaksanakan Kerja
Praktik. Besar harapan kami akan bantuan segenap direksi dan karyawan PT Bukit
Asam demi kelancaran serta suksesnya pelaksanaan kerja praktik yang akan kami
laksanakan.