You are on page 1of 6

1. EpidemiologiAlzheimer (https://www.alz.org/facts/downloads/facts_figures_2015.

pdf)
 An estimated 5.3 million Americans of all ages have Alzheimer’s disease in 2015. This
number includes an estimated 5.1 Million
people age 65 and older and approximately
200,000 individuals under age 65 who have
younger-onset Alzheimer’
 More women than men have
Alzheimer’s disease and other dementias.
Almost two-thirds of Americans with
Alzheimer’s are women.
 Of the 5.1 million people age 65 and
older with Alzheimer’s in the United States,
3.2 million are women and 1.9 million are
men. Based on estimates from ADAMS,
among people age 71 and older, 16 percent of
women have Alzheimer’s disease and other dementias compared with 11 percent of men. Hal
ini karena usia harapan hidup wanita lebih lama dibandingkan laki-laki. Sedangkan alzheimer
mudah menyerang lansia
 Menurut data dari Framingham study, Life time risk alzheimer pada umur 65 tahun pada 1
dari 6 (17%) untuk wanita dan 1 dari 11(9%) untuk pria


 24,3 juta orang menderita demensia, dengan 4,6 juta kasus demensia baru setiap tahun (satu
kasus baru setiap 7 detik).
 Jumlah penderita akan berlipat ganda setiap 20 tahun menjadi 81,1 juta pada 2040.
 Penderita demensia kebanyakan hidup di negara-negara berkembang
China dan bagian Pasifik Barat sekitarnya memiliki jumlah penderita demensia
tertinggi (6 juta), diikuti oleh Uni Eropa (5,0 juta), Amerika Serikat (2,9 juta), dan India
(1,5 juta).
 Tingkat kenaikan jumlah kasus demensia tidak seragam di seluruh dunia; jumlah di negara
maju diperkirakan meningkat 100% antara 2001 dan 2040, tetapi meningkat lebih dari 300%
di India, China, dan negara-negara Asia Pasifik selatan dan barat lainnya. Sekitar 70% dari
kasus-kasus ini berkaitan dengan penyakit Alzheimer.
 Data eropa pada orang tua 65 + tahun adalah 6,4% untuk demensia dan 4,4% untuk
penyakit Alzheimer. Di AS, sebuah penelitian orang berusia> 70 tahun menghasilkan
prevalensi untuk penyakit Alzheimer 9,7%
 Di seluruh dunia, prevalensi global demensia diperkirakan 3,9% pada orang berusia
60 + tahun, dengan prevalensi daerah menjadi 1,6% di Afrika, 4.0% di Cina dan regio
Pasifik Barat, 4,6% di Amerika Latin, 5,4% di Eropa Barat , dan 6,4% di Amerika
Utara.
 Sebuah meta-analisis termasuk 18 studi dari China selama 1990-2010 menunjukkan
prevalensi penyakit Alzheimer 1,9%.
 Lebih dari 25 juta orang di dunia saat ini terkena demensia, yang paling menderita dari
penyakit Alzheimer, dengan sekitar 5 juta kasus baru terjadi setiap tahun . Jumlah penderita
demensia diantisipasi untuk dua kali lipat setiap 20 tahun. Meskipun kriteria inklusi yang
berbeda, beberapa meta-analisis dan survei nasional telah menghasilkan prevalensi kurang
lebih sama dengan usia spesifik AD di daerah. Prevalensi usia-spesifik penyakit Alzheimer
hampir dua kali lipat setiap 5 tahun setelah usia 65.
 Di antara negara-negara maju, sekitar 1 dari 10 orang tua berusia ≥ 65 dipengaruhi oleh
beberapa derajat demensia, sedangkan lebih dari sepertiga dari orang tua berusia ≥85 sangat
tahun mungkin memiliki gejala-demensia terkait gejala dan tanda-tanda. Ada pola yang sama
dari subtipe demensia di seluruh dunia, dengan penyakit Alzheimer dan demensia vaskular,
dua bentuk paling umum dari demensia, akuntansi untuk 50% sampai 70% dan 15% sampai
25%, masing-masing, dari semua kasus demensia.
 Peningkatan tingkat kejadian kurang lebih 0,5% per tahun pada umur 65-70 dan 6-8% pada
umur 85 (http://perspectivesinmedicine.cshlp.org/content/2/8/a006239.full)
 Di Indonesia pada tahun 2006, dari 20 juta orang lansia diperkirakan satu juta orang
mengalami demensia. (Universitas Islam Malang)
2. Patogenesis Alzheimer
The accumulation of The protein beta-amyloid (called beta-amyloid plaques) outside neurons and
the accumulation of an abnormal form of the protein tau (called tau tangles) inside neurons are
two of several brain changes believed to contribute to the development of Alzheimer’s. In
Alzheimer’s disease, information transfer at synapses begins to fail, the number of synapses
declines, and neurons eventually die. The accumulation of beta-amyloid is believed to interfere
with the neuron-to-neuron communication at synapses and to contribute to cell death. Tau tangles
block the transport of nutrients and other essential molecules inside neurons and are also believed
to contribute to cell death. The brains of people with advanced Alzheimer’s show dramatic
shrinkage from cell loss and widespread debris from dead and dying neurons
Neurochemical
Terjadi perubahan pada beberapa neurotransmitter dan sistem neuromodulator. Enzim yang
mensintesis asetilkolin Choline Acetyltransferase, berkurang pada korteks otak dan hipokampus.
Degenerasi nukleus basalis meynert (Asal dari
asal utama korteks persarafan kolinergik) dan jalur septum kolinergik -hippocampal mungkin
mendasari kelainan ini.
Beberapa neurotransmitter (asetilkolin, somatostatin, vasopressin, beta endorfin, corticotropin,
substance P) berkurang pada otak pasien alzeimer
Toxic
Konsentrasi aluminum meningkat seiring umur, aluminum terdapat pada neurofibrillary tangles dan
neuritic plaque pada otak penderita alzheimer. Aluminum mengandung dialysates yang berkaitan
dengan demensia yang berhubungan dengan hemodialisis kronis
Exotoksin endogen seperti asam amino neurotransmitter glutamat dan aspartat dapt menyebabkan
kematian persarafan pada alzheimer, tapi hipotesis ini msh belum terbukti
3. Faktor risiko Alzheimer
a. Usia: kebanyakan 65th ke atas
b. Faktor genetik: mutasi gen protein prekursor amiloid, gen presenilin 1 dan 2. Apolipoprotein
E ɛ4
c. Faktor lingkungan: riwayat cedera kepala berat
d. Penyakit metabolik: obesitas, hiperlipidemi, diabetes melitus

4. Gejala2 Dementia (Alzheimer)


10 warning signs of Alzheimer's
1) Gangguan memori
Kehilangan memory yang menggangu kehidupan sehari-hari, seperti informasi jangka pendek
(acara, tanggal, bertanya pertanyaan yang sama berulang-ulang), memori verbal dan visual
terganggu, memori prosedural relatih masih baik; melupakan peristiwa kehidupan sendiri
2) Kesulitan dalam merencanakan sesuatu atau menyelesaikan masalah
3) Kesulitan menyelesaikan tugas rumah yang sudah biasa dikerjakan, pada pekerjaan, atau saat
waktu luang
4) Kebingungan pada waktu atau tempat (lupa hari, musim, mudah tersesat di jalan yang biasa
dilewati)
5) Gangguan visuo-spasial
Sulit membaca, menentukan jarak, menentukan warna, kecerahan, biasanya menyebabkan
kesulitan saat mengemudi, menggambar, dan mencari/menemukan alur
6) Gangguan berbahasa (aphasia) dan menulis, berhitung
7) Sering lupa menaruh benda dan kehilangan kemampuan untuk mencarinya (biasanya naro barang
pada tempat yang tidak sewajarnya)  sering nuduh orang lain yg nyuri
8) Penurunan atau penilaian atau membuat keputusan yang buruk
9) Menarik diri dari pekerjaan atau kegiatan sosial (biasanya terjadi kehilangan minat pada hal2 yg
sebelumnya disukai)
10) Perubahan mood dan kepribadian (bingung, curiga, depresi, khawatir, gelisah), mudah marah
11) Inkontinesia urin dan Ali
12) Defisit motorik (apraksia)
13) Agnosia (tidak mampu mengenali atau mengidentifikasi benda meskipun fungsi sensoriknya
utuh); tidak dapat mengenali kursi, pena meskipun visusnya baik, akhirnya tidak mengenali
anggota keluarga dan dirinya sendiri
(http://www.alz.org/alzheimers_disease_10_signs_of_alzheimers.asp)

5. Tipe2 Dementia
6. Pencegahan dan pengobatan Dementia

You might also like