You are on page 1of 12

4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam tinjauan pustaka ini berisi mengenai penjelasan teori-teori yang


terkait dengan tugas akhir. Beberapa penjelasan teori tentang tugas akhir ini
diantaranya yaitu:

2.1 Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu yang
dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies
lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa
bahan tambahan. (PP No. 109 tahun 2012).

Gambar 2.1 Kandungan asap rokok


(Sumber : Dikman dkk., 2011)

Tembakau mengandung sekitar 7000 zat kimia yang berbahaya bagi


kesehatan, dimana 200 zat kimia diantaranya adalah zat kimia beracun dan 69
diantaranya adalah karsinogenik (Eriksen, 2012). Beberapa zat racun tersebut
(Gondodiputro, 2007) yaitu :
a. Zat racun utama
1) Karbon Monoksida
Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna dari unsur zat
arang/karbon. Karbon Monoksida (CO) ini adalah zat dalam bentuk gas.
Gas CO yang dihasilkan sebatang tembakau mencapai 3-6%. Seseorang
yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus tengah,
sedangkan arus pinggir akan tetap berada di luar. Gas CO mempunyai
5

kemampuan mengikat hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah


lebih kuat dibandingkan ikatan antara hemoglobin dan oksigen. Karena hal
itu maka ketika seseorang merokok, maka bukan hanya kadar oksigen saja
yang berkurang tetapi juga sel darah merah juga akan kekurangan oksigen
karena yang diangkut adalah CO dan bukan oksigen.
2) Nikotin
Nikotin juga adalah salah satu zat racun yang terdapat dalam rokok. Di
dalam rokok, kadar nikotin sebesar 0,5-3 ng, dan semuanya diserap
sehingga di dalam cairan darah kadar nikotin ada sekitar 40-50 ng/ml.
Nikotin sendiri bukanlah termasuk komponen karsinogenik. Namun hasil
pembusukan panas dari nikotin seperti dibensakridin, dibensikarbasol, dan
nitroaminelah yang justru bersifat karsinogenik. Zat ini memiliki banyak
pengaruh pada tubuh manusia. Pada paru-paru, nikotin akan menghambat
aktivitas silia. Selain itu, nikotin juga memiliki efek adiktif dan psikoaktif
yang akhirnya mengakibatkan seseorang tersebut sulit untuk berhenti
merokok. Pada jantung, zat ini akan mengakibatkan tekanan darah semakin
tinggi dan akhirnya hipertensi. Hal ini dapat terjadi karena nikotin dapat
menyebabkan perangsangan terhadap hormon katekolamin (adrenalin) yang
bersifat memacu jantung dan tekanan darah.
3) Tar
Tar adalah sejenis cairan kental yang berwarna coklat tua atau hitam yang
adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada
paru-paru. Di dalam rokok, kadar tar antara 0,5-35 mg/batang. Zat ini adalah
suatu zat karsinogen yang dapat menimbulkan kanker pada jalan nafas dan
paru-paru.
b. Zat racun lainnya
Kandungan lain yang terdapat pada rokok, yaitu Kadmium, Amoniak, Asam
sianida (HCN), Nitrous Oxide, Formaldehid, Fenol, Asetol, Asam sulfida
(H2S), Piridin, Metil Klorida, Metanol, Polisiklik aromatik hidrokarbon
(PAH), dan Nitrosamina.

2.2 Sensor MQ-2


MQ-2 adalah komponen elektronika untuk mendeteksi kadar gas
hidrokarbon seperti iso butana (C4H10 / isobutane), propana (CH4 methane), etanol
6

(ethanol alcohol, CH3CH23H8 / propane), metana (CHOH), hidrogen (H2 /


hydrogen), asap (smoke), dan LPG (liquid petroleum gas). Gas sensor ini dapat
digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas di rumah / pabrik, misalnya untuk
membuat rangkaian elektronika pendeteksi kebocoran elpiji.
MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap rokok di udara. Sensor
akan mendeteksi keberadaan gas yang terkandung dalam asap rokok seperti asap
maka resistansi elektrik sensor akan turun. Memanfaatkan prinsip kerja dari
sensor MQ-2 ini, kandungan gas asap tersebut dapat terdeteksi. Sensor MQ-2 ini
memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga buah supply power (VCC) sebesar
+5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, VSS (Ground), dan pin keluaran
dari sensor tersebut. Tampilan sensor asap rokok MQ-2 seperti pada gambar di
bawah ini (Gandoria, 2014).

Gambar 2.2 Sensor MQ-2


(Sumber : Bute, 2015)

Nilai RL sesuai dengan datasheet yaitu 10 KΩ. Tingkat sensitivitas sensor


MQ-2 bervariasi untuk masing-masing tipe gas hidrokarbon yang dapat dideteksi
sesuai tabel berikut ini:
a. LPG & propana: 200 - 5000 ppm
b. i-butana: 300 - 5.000 ppm
c. metana: 5.000 - 20.000 ppm
d. hidrogen: 300 - 5.000 ppm
e. etanol / alkohol: 100 - 2.000 ppm
Keluaran sensor ini berupa resistansi analog yang dengan mudah dapat
dikonversi menjadi tegangan dengan menambahkan satu resistor biasa (bisa juga
menggunakan potensiometer sehingga ambang batas sensitivitas deteksi dapat
disetel sesuai kebutuhan). Dengan mengkonversi impedansi ini menjadi tegangan,
hasil bacaan sensor dapat dibaca oleh pin ADC (analog to digital converter) pada
microcontroller. (Vadhya Gandoria, 2014).
7

2.3 Arduino Nano


Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang
berukuran kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard. Arduino Nano
diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi
3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih
memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket
yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan probe DC berjenis Barrel Jack,
dan dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano
dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech (Dede Hendriono,2015).

Gambar 2.3 Bagian Depan Arduino Nano V.3.0


(Sumber : http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardNano)

2.3.1 Spesifikasi Arduino Nano


Berikut ini adalah Spesifikasi yang dimiliki oleh Arduino Nano :
a) Mikrokontroler : Atmel ATmega168 atau ATmega328
b) Tegangan Operasi :5V
c) Input voltage (disarankan) : 7-12 V
d) Input voltage (limit) : 6-20 V
e) Pin Digital I/O : 14 (6 pin digunakan sebagai output PWM)
f) Pin Input Analog :8
g) Arus Dc per pin I/O : 40 mA
h) Flash Memory : 16KB (ATmega168) atau
32KB (ATmega328) 2KB digunakan oleh
Bootloader
i) SRAM : 1 Kbyte (ATmega168) atau
2 Kbyte(ATmega328)
j) EEPROM : 1 Kbyte (ATmega168) atau
8

2 Kbyte(ATmega328)
k) Clock Speed : 16 MHz
l) Ukuran : 1.85 cm x 4.3 cm

2.3.2 Sumber Daya


Arduino Nano dapat diaktifkan melalui koneksi USB Mini-B, atau melalui
catu daya eksternal dengan tegangan belum teregulasi antara 6-20 volt yang
dihubungkan melalui pin 30 atau pin VIN, atau melalui catu daya eksternal
dengan tegangan teregulasi 5 volt melalui pin 27 atau pin 5V. Sumber daya akan
secara otomatis dipilih dari sumber tegangan yang lebih tinggi. Chip FTDI
FT232L pada Arduino Nano akan aktif apabila memperoleh daya melalui USB,
ketika Arduino Nano diberikan daya dari luar (Non-USB) maka chip FTDI tidak
aktif dan pin 3.3V pun tidak tersedia (tidak mengeluarkan tegangan), sedangkan
LED TX dan RX pun berkedip apabila pin digital 0 dan 1 berada pada posisi
HIGH.

2.3.3 Memori
ATmega168 memiliki 16 KB flash memory untuk menyimpan kode (2 KB
digunakan untuk bootloader); Sedangkan ATmega328 memiliki flash memory
sebesar 32 KB, (juga dengan 2 KB digunakan untuk bootloader). ATmega168
memiliki 1 KB memory pada SRAM dan 512 byte pada EEPROM (yang dapat
dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM); Sedangkan ATmega328
memiliki 2 KB memory pada SRAM dan 1 KB pada EEPROM.

2.3.4 Input dan Output


Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino Nano dapat digunakan
sebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(),
dan digitalRead(). Semua pin beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat
memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up
internal (yang terputus secara default) sebesar 20-50 KOhm. Selain itu beberapa
pin memiliki fungsi khusus, yaitu:
9

a. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan


mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai dari
chip FTDI USB-to-TTL Serial.
b. External Interrupt (Interupsi Eksternal): Pin 2 dan pin 3 ini dapat
dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah,
meningkat atau menurun, atau perubahan nilai.
c. PWM : Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan
fungsi analogWrite(). Jika pada jenis papan berukuran lebih besar (misal :
Arduino Uno), pin PWM ini diberi simbol tilde atau “~” sedangkan pada
Arduino Nano diberi tanda titik atau strip.
d. SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung
komunikasi SPI. Sebenarnya komunikasi SPI ini tersedia pada hardware, tapi
untuk saat belum didukung dalam bahasa Arduino.
e. LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino Nano. LED
terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka LED
menyala, dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam.
Arduino Nano memiliki 8 pin sebagai input analog, diberi label A0 sampai
dengan A7, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai
yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur atau diatur dari mulai ground
sampai dengan 5 volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan
tertinggi atau terendah mereka menggunakan fungsi analogReference(). Pin
analog 6 dan 7 tidak dapat digunakan sebagai pin digital. Selain itu juga,
beberapa pin memiliki fungsi yang dikhususkan, yaitu:
a. I2C : Pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL). Yang mendukung komunikasi I2C
(TWI) menggunakan perpustakaan wire.
b. AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan fungsi
analogReference()
c. RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang)
mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada
shield yang menghalangi papan utama Arduino.
2.3.5 Komunikasi
10

Arduino Nano memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan


komputer, dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler lainnya. ATmega168
dan ATmega328 menyediakan komunikasi serial UART TTL (5 volt), yang
tersedia pada pin digital 0 (RX) dan pin 1 (TX). Sebuah chip FTDI FT232RL
yang terdapat pada papan Arduino Nano digunakan sebagai media komunikasi
serial melalui USB dan driver FTDI (tersedia pada software Arduino IDE) yang
akan menyediakan COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk
berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer. Perangkat lunak Arduino
termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual sederhana
dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang tersedia pada papan
akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima melalui chip FTDI dan
koneksi USB yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak untuk
komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
Sebuah perpustakaan SoftwareSerial memungkinkan komunikasi serial pada
beberapa pin digital Nano. ATmega168 dan ATmega328 juga mendukung
komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan
Wire digunakan untuk menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi
SPI, silakan lihat datasheet ATmega168 atau ATmega328.

2.3.6 Pemrograman
Arduino Nano dapat diprogram dengan software Arduino IDE. Pilih
“Arduino Diecimila, Duemilanove, atau Nano w/ ATmega168 ” or “Arduino
Duemilanove atau Nano w/ ATmega328” melalui menu Tools > Board (sesuaikan
dengan jenis mikrokontroler yang anda miliki). (Dede Hendriono, 2015).

2.4 DFPlayer Mini


DFPlayer mini adalah modul suara atau pemutar musik yang mendukung
beberapa file salah satunya adalah file berekstensi mp3 yang umum digunakan
sebagai format data suara. DFPlayer mini memiliki 16 pin berupa standar DIP pin
header pada kedua sisinya. DFPlayer mini dapat bekerja sendiri secara
11

standalone ataupun bekerja bersama dengan mikrokontroler melalui koneksi


serial.
Modul DFPlayer mini sudah memiliki builtin amplifier (mini) dan sudah
bisa men-drive mini speaker sebagai output suaranya, sayangnya daya power
amplifier yang dihasilkan masih kecil sehingga bisa cepat panas saat digunakan
dalam waktu yang lama untuk drive speaker 4-8 Ohm. Apabila ingin
menggunakan eksternal amplifier, yang dapat digunakan adalah seri PAM atau
TDA dan untuk pemakaian dapat diambil dari pin DAC_R dan DAC_L serta
common GND. (Dani, 2016)

Gambar 2.4 DFPlayer Mini


(Sumber : Dani, 2016)
2.5 NRF24L01
Modul nirkabel NRF24L01 adalah sebuah modul komunikasi yang
memanfaatkan gelombang radio frekuensi 2,4GHz. Modul ini menggunakan
antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface) untuk komunikasi. NRF24L01
mengintegrasikan pengirim lengkap 2,4GHz RF, NRF24L01 memiliki solusi
terkait daya berupa daya ultra rendah yang memungkinkan daya tahan baterai
berbulan-bulan. Modul ini dapat digunakan untuk pembuatan perangkat tambahan
komputer, piranti permainan, dan alat lainnya.
Modul nirkabel NRF24L01 memiliki 8 buah pin, diantaranya yaitu, VCC
(3,3 VDC), GND, CE, CSN, MOSI, MISO, SCK, dan IRQ. (Intan, 2014)
12

Gambar 2.5 NRF24L01


(Sumber : http://arduino-info.wikispaces.com/Nrf24L01-2,4GHz-HowTo)
Modul ini memiliki beberapa fitur antara lain:
a. Beroperasi pada ISM 2,4 GHz
b. Kecepatan pengiriman data 250kbps hingga 2Mbps
c. Operasi daya ultra rendah
d. Penanganan paket data otomatis
e. Penanganan transaksi paket otomatis
f. Sumber daya hanya 1,9V – 3,6V
g. Jangkauan pengiriman: 100m di tempat terbuka

2.6 LCD (Liquid Crystal Display)


LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD bisa memunculkan
gambar atau tulisan dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang
terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut
sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri.
Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon
berwarna putih dibagian belakang susunan kristal cair tadi. Titik cahaya yang
jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra.
Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh
polarisasi medan magnetik yang timbul. Oleh karenanya akan hanya membiarkan
beberapa warna diteruskan. Sedangkan warna lainnya tersaring. Dalam
13

menampilkan karakter untuk membantu menginformasikan proses dan control


yang terjadi dalam suatu program. (Club Mikro, 2016)

Gambar 2.6 LCD 20x4


(Sumber : Gravitech, 2006)

Kaki pin LCD 20x4 memiliki beberapa fungsi dan kegunaan yang sesuai
dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Pin data
Pin data dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti
mikrokontroler dengan lebar data 8 bit. Pin data ini berguna untuk
menampilkan data yang terbaca dari mikrokontroler.
b. Pin RS (Register Select)
Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang
menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low
menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan
yang masuk adalah data.
c. Pin R/W (Read Write)
Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada LCD jika low
tulis data, sedangkan high baca data. Pin R/W juga sering disebut dengan pin
perintah.

d. Pin E (Enable)
Pin E (Enable) digunakan untuk membaca data baik masuk atau keluar.
Data masukan ataupun keluaran dari mikrokontroler yang akan ditampilkan
pada layar LCD 20x4.
e. Pin LCD
Pin LCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin
ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan
14

dengan ground, sedangkan tegangan catu daya yang dibutuhkan untuk


mengaktifkan LCD sebesar 5 volt (Gandoria, 2014).

2.7 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm) (Amirullah, 2015).

Gambar 2.7 Buzzer


(Sumber : http://www.futurlec.com/buzzers.shtml)

2.8 Light Emitting Dioda (LED)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai
pada remote control TV ataupun remote control perangkat elektronik lainnya
(Dickson Kho, 2015).
15

(a) Bentuk LED; (b) Simbol LED


Gambar 2.8 Light Emitting Diode
(Sumber : Dickson Kho, 2015)

Untuk mengetahui polaritas terminal anoda (+) dan katoda (-) pada LED.
Kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri terminal
anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga lead frame yang lebih
kecil. Sedangkan ciri-ciri terminal katoda adalah kaki yang lebih pendek dengan
lead frame yang besar serta terletak di sisi yang flat (Dickson Kho, 2015).

You might also like