You are on page 1of 16

ACARA II

MEDIA TANAM

I. TUJUAN
Tujuan praktikum Dasar-dasar Agronomi Acara 2 Media Tanam yaitu ;
1. Mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap perkecambahan
biji,
2. Mengetahui pengaruh komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan
kualitas bibit.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Media tumbuh tanaman merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan,
sebab mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman untuk
mendapatkan hasil yang optimal.Media yang baik untuk pertumbuhan tanaman
harus mempunyai sifat fisik yang baik, gembur dan mempunyai kemampuan
menahan air.Kondisi fisik tanah sangat penting untuk berlangsungnya kehidupan
tanaman menjadi tanaman dewasa (Fatimah dan Handarto, 2008).
Media tanam berfungsi sebagai tempat akar melekat, mempertahankan
kelembapan dan sebagai sumber makanan.Media yang baik dapat menyimpan air
untuk kemudian dapat sedikit dilepaskan sedikit demi sedikit dan dimanfaatkan
oleh tanaman (Jumin, 1994).Metode penggunaan kompos semakin populer,
metode ini menggunakan media kompos sebagai media utama.Alasan penggunaan
kompos antara lain; 1.) Di banyak pertanian atau pembudidayaan tanaman non
konsumsi seperti tanaman hias, hutan, taman dapat tersedia sebagai media yang
aman untuk tanaman tersebut.2.) Variasi fungsi kompos setara dengan
penggunaan lumut bahan bakar sebagai media tanam, dengan harga yang jauh leih
murah (Ismail et al, 2011).
Perkecambahan adalah serangkaian peristiwa-peristiwa penting yang terjadi
sejak benih dorman sampai ke bibit yang sedang tumbuh.Berkecambah tergantung
pada viabilitas benih, kondisi lingkungan yang cocok, dan pada beberapa tanaman
tergantung panda usaha pemecahan dormansi.Proses perkecambahan merupakan
salah satu ciri tumbuhan sedang dalam tahaptumbuh kembangnya.Faktor
lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah tanah yang
memberi hara dan kelembapan disamping sebagai pendukung secara mekanik,
energi penyinaran dalam bentuk panas dan cahaya, dan udara yang memberikan
karbondioksida dan oksigen.Dalam mendukung kehidupan tanaman terdapat 3
fungsi tanah yang primer, yaitu memberi unsur-unsur mineral, melayani baik
sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempat persediaan, memberi air, dan
membantu tanaman sebagai tempat berpegang dan bertumpu untuk tegak (Harjadi,
1979).
Dalam kurun waktu 100 tahun, eksploitasi terhadap sumber daya alam telah
mengancam berbagai vegetasi dan menghasilkan limbah industri yang berbahaya
serta efek rumah kaca.Hal ini menurukan keseimangan ekosistem alam dan telah
membuat masalah lingkungan dan iklim, termasuk kenaikan temperatur udara,
kehilangan tanah yang serius, salinitas tanah dan kerusakan nitrogen dalam
tanah.Hal ini berakibat pada pertumbuhan tanaman, distribusi gen, hasil, dan
kualitas tanaman (Gua et al, 2012).

III. METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM


Praktikum dasar-dasar Agronomi Acara II yang berjudul Media Tanam
dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 24 April 2015 di Laboratorium Manajemen
dan Produksi Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.Bahan-bahan yang digunakan adalah biji
kacang hijau (Vigna radiata), tanah, pasir, dan pupuk.Sedangkan alat-alat yang
digunakan adalah polibag, amplop, cetok, oven, penggaris, kertas label, dan alat
tulis.
Pada praktikum ini mula-mula media tanam dalam wadah dipersiapkan.Tanah
bagian atas (top soil) kurang lebih sampai 25 cm dari permukaan tanah, pupuk
kandang, dan pasir dipersiapkan.Kemudian media tanam yang digunakan
dipersiapkan dengan komposisi tanah untuk perlakuan A, tanah bagian atas
dicampurkan dengan pupuk kandang secara merata dengan perbandingan 2:1
untuk perlakuan B, dan tanah bagian atas,pasir dan pupuk kandang dicampur
secara merata dengan perbandingan 1:1:1 untuk perlakuan C.Media tanam
dimasukkan ke dalam polibag sesuai dengan perlakuan.Media tanam dibasahi
dengan air sampai kapasitas lapangan.Setelah itu, 10 biji (kacang hijau)
dimasukkan ke dalam polibag dan dilakukan pemeliharaan (penyiraman) secara
rutin agar tanah tetap basah.Perkecambahan yang terjadi diamati setiap hari selam
7 hari (dihitung gaya berkecambah dan indeks vigor tanaman).Penjarangan pada
awal minggu kedua dengan menyisakan 3 tanaman yang pertumbuhannya relatif
sama.Jumlah daun dan tinggi tanaman diamati selama 3 hari sekali selama 21
hari.Dua minggu setelah tanaman dijarangkan, tanaman dipanen dan dihitung
bobot segar akar, serta bobot segar tajuk.Setelah itu tanaman dioven pada suhu
sekitar 65-70 C selama 48 jam, setelah beratnya konstan ditambah bobot kering
tajuk dan bobot kering akarnya.Gaya berkecambah, indeks vigor, tinggi tanaman,
jumlah daun, bobot segar (akar dan tajuk) dan bobot kering (akar dan tajuk)
dibandingkan antar perlakuan.Gaya berkecambah dihitung hanya pada hari
ketujuh, sedang indeks vigor dihitung setiap hari.
Rumus mencari Indeks Vigor dan Gaya Berkecambah yaitu :
1. Gaya Berkecambah (GB)
GB = jumlah biji yang berkecambah hari ke-n x 100%
2. Indeks Vigor (IV)
IV = jumlah biji berkecambah x 100%
Jumlah biji yang dikecambahkan
IV. HASIL PENGAMATAN

Tabel jumlah biji yang berkecambah pada tanaman Vigna radiata

Biji berkecambah pada hari ke-


perlakuan Kelompok Total
1 2 3 4 5 6 7
1 7 1 0 0 0 0 0 8
2 1 2,5 0,33 0,25 0,4 0 0 4,48
3 7 0 0,3 0 0 0 0 7,3
tanah 4 6 0,5 0,6 0 0 0 0,14 7,24
5 0 1 1,6 0,25 0 0 0 2,85
6 0 5 0 0 0 0 0 5
rata-rata 3,5 1,666667 0,471667 0,083333 0,066667 0 0,023333 5,811667
1 8 1 0 0 0 0 0 9
2 1 3 0,33 0,25 0,2 0 0 4,78
3 8 0 0 0 0 0 0 8
tanah:pupuk 4 8 0 0,3 0,25 0 0 0 8,55
5 0 2 1 0 0 0 0 3
6 1 4 0 0 0 0 0 5
rata-rata 4,333333 1,666667 0,271667 0,083333 0,033333 0 0 6,388333
1 9 0,5 0 0 0 0 0 9,5
2 6 0,5 0 0,25 0,4 0 0 7,15
3 8 0 0 0 0 0 0 8
tanah:pupuk:pasir 4 6 0 0,3 0 0 0,16 0 6,46
5 0 2 0,3 0,25 0,2 0,6 0 3,35
6 0 4,5 0 0 0 0 0 4,5
rata-rata 4,833333 1,25 0,1 0,083333 0,1 0,126667 0 6,493333
Tabel indeks vigor tanaman Vigna radiata

Indeks vigor
Perlakuan kelompok total
1 2 3 4 5 6 7
1 7 1 0 0 0 0 0 8
2 1 2,5 0,33 0,25 0,4 0 0 4,48
3 7 0 0,3 0 0 0 0 7,3
Tanah 4 6 0,5 0,6 0 0 0 0,14 7,24
5 0 4 7 8 8 8 8 43
6 0 10 0 0 0 0 0 10
rata-rata 3,5 3 1,371667 1,375 1,4 1,333333 1,356667 13,33667
1 8 1 0 0 0 0 0 9
2 1 3 0,33 0,25 0,2 0 0 4,78
3 8 0 0 0 0 0 0 8
tanah:pupuk 4 8 0 0,3 0,25 0 0 0 8,55
5 0 4 7 7 7 7 7 39
6 1 8 0 0 0 0 0 9
rata-rata 4,333333 2,666667 1,271667 1,25 1,2 1,166667 1,166667 13,055
1 9 0,5 0 0 0 0 0 9,5
2 6 0,5 0 0,25 0,4 0 0 7,15
3 8 0 0 0 0 0 0 8
tanah:pupuk:pasir 4 6 0 0,3 0 0 0,16 0 6,46
5 0 4 5 6 7 8 8 38
6 0 9 0 0 0 0 0 9
rata-rata 4,833333 2,333333 0,883333 1,041667 1,233333 1,36 1,333333 13,01833
Tabel gaya perkecambahan tanaman Vigna radiata

Perlakuan kelompok gaya berkecambah (%) rata-rata


1 90%
2 100%
3 80%
Tanah 89%
4 84%
5 80%
6 100%
1 100%
2 100%
3 80%
tanah:pupuk 89%
4 92%
5 70%
6 90%
1 100%
2 100%
3 80%
tanah:pupuk:pasir 88%
4 75%
5 80%
6 90%
Tabel tinggi tanaman Vigna radiata

tinggi tanaman pengamatan ke-


perlakuan Kelompok
1 2 3 4 5 6 7
1 17,63 19,50 22,77 23,23 24,23 26,47 27,37
2 19,5 22,3 22,83 24,3 26,5 29,15 31,17
3 19 20,7 22,4 22,67 25,17 24,8 28,4
tanah 4 17,33 19,23 19,97 21,07 22,5 23,33 24,13
5 12,7 14,2 16,73 18,1 18,5 20,6 22,5
6 11,93 16,27 19,6 21,867 24,4 25,57 26,97
rata-rata 16,35 18,70 20,72 21,87 23,55 24,99 26,76
1 20,1 24,53 28,37 28,73 29,3 30,07 31,33
2 17 19,17 20 21,98 23,27 24,05 25,17
3 17,5 19,3 20,3 22,17 24,67 24,7 30
tanah:pupuk 4 20,3 22,13 22,93 23,87 25,1 26,27 28
5 14,7 15,83 16,63 17,6 17,6 17,6 17,6
6 15,83 18,57 21,17 25,4 27,53 30,17 31,8
rata-rata 17,57167 19,92167 21,56667 23,29167 24,57833 25,47667 27,31667
1 19,57 23,1 24,43 26,23 27,03 27,53 28,4
2 19,17 20,17 24,17 25,06 26,43 27,09 28,34
3 12 13,4 15,7 20,5 21,3 23,3 25,5
tanah:pupuk:pasir 4 19,6 20,93 22,03 23,63 24,87 26,17 28,23
5 14,17 16,63 19,7 20,17 21,83 23,4 24,3
6 12,23 14,3 18,93 20,6 21,27 22,47 23,4
rata-rata 16,12333 18,08833 20,82667 22,69833 23,78833 24,99333 26,36167
Tabel jumlah tanamam Vigna radiata

jumlah daun pengamatan ke-


perlakuan Kelompok
1 2 3 4 5 6 7
1 1 1 1,33 1,67 2,33 3 3
2 0 1 1 2 2 3 3
3 2 2 3 3,7 3,7 3 3
tanah 4 2 2 2 2 2,666667 2,666667 2,666667
5 1 1 2 2 3 3 4
6 1 1 2 3 3 3 3
rata-rata 1,166667 1,333333 1,888333 2,395 2,782778 2,944444 3,111111
1 1 1,33 1,33 2,33 2,33 3,33 3
2 0 1 1 2 3 4 4
3 2 2 3 4 4 3,3 3,3
tanah:pupuk 4 2 2 2 2 2,666667 2,666667 2,666667
5 1 1 2 2 2 2 2
6 0,67 0,67 1,67 2,67 2,67 2,67 2,67
rata-rata 1,111667 1,333333 1,833333 2,5 2,777778 2,994444 2,939444
1 1 1,33 1,33 2,33 2,67 3 3,33
2 0 0 0 1 2 3 4
3 2 2 2 2 2 2 2
tanah:pupuk:pasir 4 2 2 2 2 2,333333 2,333333 2,333333
5 1 1 2 2 3 3 4
6 0,67 0,67 1,67 2,67 2,67 2,67 2,67
rata-rata 1,111667 1,166667 1,5 2 2,445556 2,667222 3,055556
Tabel bobot kering akar dan tajuk tanaman Vigna radiata

bobot kering
Perlakuan kelompok
Akar Tajuk
1 0,14 1,19
2 0,19 1,52
3 0,15 1,2
Tanah 4 0,1 0,55
5 0,07 0,78
6 0,19 1,43
rata-rata 0,14 1,111667
1 0,18 1,65
2 0,08 1,3
3 0,11 1,63
tanah:pupuk 4 0,1 0,76
5 0 0,1
6 0,16 1,14
rata-rata 0,105 1,096667
1 0,14 1,24
2 0,13 1,29
3 0,09 0,85
tanah:pupuk:pasir 4 0,16 0,76
5 0,1 1,53
6 0,05 0,4
rata-rata 0,111667 1,011667
V. PEMBAHASAN

Media tanam merupakan kumpulan bahan atau substrat tempat


tumbuhnya benih.Media tanam menjadi salah satu faktor penting dalam proses
pertumbuhan tanaman, berpengaruh pada hasil produksi yang didapat. Umumnya
terdiri dari tanah, bahan organik dan pasir.Pada praktikum tentang Media Tanam
ini menggunakan tiga media yang berbeda tetapi beratnya sama yaitu media yang
berisi tanah, media berisi tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1,
serta media berisi tanah, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan
1:1:1.Benih yang digunakan adalah kacang hjau (Vigna radiata).
Tanah digunakan sebagai media dasar karena harganya yang murah dan
mudah didapatkan. Fungsinya sebagai tempat hidup, penegak tubuh tumbuhan,
penyedia unsur hara yang lebih banyak. Media tanam yang berupa air sering
dijumpai dalam pembudidayaan dengan teknik hidroponik sedangkan agar-agar
banyak digunakan dalam tujuan yang lebih spesifik seperi kultur jaringan. Bahan
organik berfungsi untuk memperkaya nutrisi yang dibutuhkan. Sedangkan pasir
bertujuan membuat media yang lebih berpori. Media tanam yang berupa pasir
umumnya digunakan pada tanaman yang memang jauh lebih baik hidup di pasir.
Penambahan pupuk kandang akan memelihara dan memperbaiki
kesuburan tanah dengan memberikan unsur-unsur atau zat dalam tanah yang dapat
menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Di samping itu pupuk kandang
juga mengandung bahan organik sehingga dapat menyebabkan suhu lebih stabil
serta dapat meningkatkan daya ikat tanah terhadap unsur-unsur atau zat hara yang
dibutuhkan tanaman. Sedangkan penambahan pasir dapat meningkatkan drainase
dan aerasi tanah dalam menyimpan dan menyediakan air dan udara yang
dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.
Indeks Vigor Vigna radiata Pada
Berbagai Media Tanam
6
5
4
Indeks Vigor
3 Tanah
(IV)
2 Tanah : Pupuk
1 Tanah : Pupuk : Pasir
0
1 2 3 4 5 6 7
Pengamatan Ke-

Grafik Indeks Vigor Vigna radiata

Pada grafik diatas dapat diketahui bahwa pada praktikum Media Tanam ini
diperoleh indeks vigor yang tertinggi adalah tanaman kacang hjau (Vigna
radiata) pada perlakuan C (tanah, pupuk,dan pasir dengan perbandingan 1:1:1),
diikuti pada perlakuan B (tanah dan pupuk dengan perlakuan 1:2) lalu perlakuan
A (tanah).Hal ini dipengaruhi oleh komposisi dari media tanam tersebut.Selain itu
dipengaruhi faktor genetis dan faktor eksternal dari tanaman, yaitu kadar air yang
diberikan , temperatur (suhu), tinggi tempat, dan sinar matahari.

Gaya Berkecambah Vigna radiata


Pada Berbagai Media Tanam
0.895

0.89

0.885
Gaya
Berkecambah 0.88
(%)
0.875

0.87

0.865
Perlakuan

Grafik Gaya Berkecambah Vigna radiata


Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa gaya
berkecambah pada tiap tanaman Vigna radiata yang ditanam di 3 perlakuan media
tanam agak berbeda. Gaya berkecambah Vigna radiata pada perlakuan A yang
menggunakan media tanam yang berupa tanah adalah 89%, pada perlakuan B
yang menggunakan media tanam berupa tanah dan pupuk organik dengan
perbandingan 2:1 memiliki gaya berkecambah 89% , dan pada perlakuan C yang
menggunakan campuran dari tanah, pupuk organik, dan pasir dengan
perbandingan 1:1:1 memiliki gaya berkecambah 88%.Seharusnya gaya
berkecambah yang besar adalah pada perlakuan C yang menggunakan campuran
dari tanah, pupuk organik, dan pasir karena selain mampu mencukupi kebutuhan
air dan unsur hara, media ini sangat baik aerasi dan drainasenya dengan adanya
penambahan pasir tersebut.

Tinggi Tanaman Vigna radiata Pada


Berbagai Media Tanam
30
25
20
Tinggi Tanaman
15 Tanah
(cm)
10 Tanah : Pupuk
5 Tanah : Pupuk : Pasir
0
1 2 3 4 5 6 7
Pengamatan Ke-

Grafik Tinggi Tanaman Vigna radiata

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, rata-rata tinggi tanaman Vigna


radiata pada perlakuan A (tanah) memiliki tinggi 21,85cm, perlakuan B (tanah
dan pupuk dengan perbandingan 2:1) setinggi 22,81762cm, dan perlakuan C
(tanah, pupuk dan pasir dengan perbandingan 1:1:1) setinggi 21,84cm.Tinggi
tanaman dipengaruhi oleh faktor internal yaitu gen dan hormon, dan faktor
eksternal yaitu cahaya, air, unsur hara, dan beberapa faktor lain. Hubungannya
dengan media tanam, tinggi tanaman lebih dipengaruhi oleh air dan unsur hara.

Jumlah Daun Tanaman Vigna radiata


Pada Berbagai Media Tanam
3.5
3
2.5
2
Jumlah Daun Tanah
1.5
Tanah : Pupuk
1
0.5 Tanah : Pupuk : Pasir
0
1 2 3 4 5 6 7
Pengamatan Ke-

Grafik Jumlah Daun Tanaman Vigna radiata

Dari hasil percobaan dapat diketahui urutan rata-rata jumlah daun


perlakuan A,B, C dari tinggi ke rendah adalah 2,231667; 2,212857; dan
1,992381.Yang tertinggi adalah perlakuan A yang hanya dilakukan penambahan
tanah, setinggi 2,231667. Pada media tanam ini unsur hara yang ada relatif sama
dan tidak ada unsur yang berlebihan atau kekurangan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Sedangkan pada perlakuan B didapat rata-rata jumlah daun
sebesar2,212857. Dan perlakuan C sebesar 1,992381, yang merupakan rata-rata
jumlah daun terkecil.
Bobot Kering Akar Tanaman Vigna
Radiata Pada Berbagai Media Tanam
0.16
0.14
0.12
0.1
Bobot Kering
0.08
(gram)
0.06
0.04
0.02
0
Perlakuan

Grafik Bobot Kering Akar Tanaman Vigna Radiata

Bobot Kering Tajuk Tanaman Vigna


Radiata Pada Berbagai Media Tanam
1.12
1.1
1.08
1.06
Bobot Kering
1.04
(gram)
1.02
1
0.98
0.96
Perlakuan

Grafik Bobot Kering Tajuk Tanaman Vigna Radiata

Berat kering tajuk dan akar pada hasil percobaan yang dilakukan dapat
dilihat pada histogram di atas. Perlakuan A memiliki berat kering tajuk sebesar
1,111667 dan akar sebesar 0,14. Pada perlakuan B, berat kering tajuk dan akar
berturut-turut 1,096667 dan 0,105. Berat kering tajuk dan akar sebesar adalah
1,011667 dan 0,111667 untuk perlakuan C.Pada praktikum ini berat kering tajuk
dan akar yang paling besar yaitu pada perlakuan A (tanah), lalu perlakuan B
(tanah,pupuk)dan perlakuan C (tanah, pupuk dan pasir).Hal ini dapat terjadi
karena dipengaruhi oleh jenis tanah, iklim, kelembapan, sinar matahari, dan lain-
lain.

Selain penambahan bahan-bahan seperti pasir, pupuk untuk mendapatkan


bibit yang baik harus diperhatikan pula faktor genetis dan faktor eksternal dari
tanaman, yaitu iklim, yang terdiri dari curah hujan , temperatur (suhu), tinggi
tempat, sinar matahari, angin dan musim; tanah yang mencakup tekstur tanah,
struktur tanah, air serta udara dalam tanah.

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan paktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa


pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan dan kualitas biji adalah semakin
baik komposisi yang ada di dalam media tanam, semakin baik pula pertumbuhan
dan kualitas biji yang ditanam.Faktor-faktor eksternal lainnya juga mempengaruhi
perkecambahan, pertumbuhan dan kualitas bibit.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Fatimah, S. Dan B.M.Handarto.2008.Pengaruh komposisi media tanam terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata, Nees).
Embryo 2(2):138-148.
Guo,R.W.Haol,dan D.Gong.2012.Effects of water strees on germination and
growth of linseed seedlings (Linum usitatissimum L.), photosynthetic efficiency
and accumulatiaon of metabolies.Journal of agricultural science (4(10) : 253-265.

Harjadi, S.S. 1979.Pengantar Agronomi. PT Gramedia,Jakarta.

Ismail, A.M.,A.M.D’Onghia, and F.Nigro.2011.Influence of organic growing


media in combination with microbial bioagents (Clonotri or Sublic) on the growth
parameters of olive (Olea europaea L.) planets in the nursery.Agric.Biol.J.N.Am
2(5) : 767-772.

Jumin.1994.Dasar-dasar Agronomi.PT.Raja Grafindo,Jakarta.

You might also like