You are on page 1of 65

Tuna Field,

Victoria, Australia,
Case Study

Dimas Maulana R. 4313100082


Febrianti 4313100083
Salman Yanuar 4313100085
Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing Lecture, Ocean Engineering,
ITS, 2015
PART 1
OVERVIEW

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Tuna Oil Field - Overview
 Berada pada Selat Bass (Bass Strait), yaitu selat yang
menghubungkan Australia, khususnya negara bagian
Victoria dengan pulau Tasmania.
 Bersama-sama dengan Kipper dan Turrum field,
menjadi pusat kegiatan eksploitasi dan eksplorasi
minyak dan gas lepas pantai Australia, mulai tahun
1960 hingga kini.
 Salah satu offshore platform tertua yang masih
beroperasi di Tuna Field adalah Tuna Fixed Jacket
Platfrom.
Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing
Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Tuna Oil Field - Overview
 Tuna Platform mulai beroperasi tahun 1979,
memproduksi minyak dan gas. Eksplorasi dan field
development terus dilakukan sejak saat itu, hingga
ditemukannya banyak sekali sumur baru karena
beberapa sumur sudah tidak produktif sehingga
harus ditinggalkan (abandoned).
 Setelah sekian lama, sekitar 35 tahun lamanya
cadangan minyak Tuna Field tersisa sedikit dengan
kurang lebih 50 sumur yang ada.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Tuna Oil Field - Overview
 Karena minyak semakin sedikit, gas lah yang
dominan masuk ke platform.
 Hal ini menyebabkan status dari Tuna Field saat ini
dikatakan sebagai Tuna Gas Field di beberapa
sumber. (Mulai tahun 1993 produksi utama adalah
gas, namun pada tahun 1998 ditemukan ladang
minyak baru pada boundary barat daya dari Tuna
Field yang dinamai West Tuna Oil Field)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Courtesy of EXXONMOBIL, 2012

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Courtesy of EXXONMOBIL, 2012

Perhatikan, saat ini Tuna Platform


digunakan sebagai auxiliary
platform untuk produksi minyak
dan gas dari ladang-ladang
disekitarnya untuk menggenjot
produksi total. ( garis hijau =
minyak, dan garis merah = gas)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Tuna Oil Field - Overview
 Salah satu sumur yang akan kita coba untuk
dijadikan studi kasus adalah sumur nomor 4 (Tuna
#4 Well) yang ditemukan tahun 1984 dan saat ini
sudah ditinggalkan (abandoned) di Tuna Field.
 Data-data didapatkan dari hasil uji laboratorium
sampling dari fluida yang masuk ke separator dari
reservoir.
 Kita akan mencoba untuk mendesain separator 3
fase dengan data-data yang kita dapatkan.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
PART 2
PRODUCTION

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Oil Processing and Production
 Secara garis besar, pengolahan dan produksi minyak dan gas
dari fluida reservoir hingga menjadi minyak dan gas yang sesuai
dengan kriteria kualitas pasar dilakukan dalam 3 bagian utama:
 1. Pemisahan dan pengelompokkan komponen fluida
reservoir ke dalam komponen individualnya. Berkaitan
dengan Separator.
 2. Mengolah minyak agar sesuai dengan kriteria kualitas
pasar. (Crude Oil Treatment)
 3. Mengolah limbah-limbah (produced water, gas, dll.) agar
sesuai dengan persyaratan aspek lingkungan. Berkaitan
dengan Produced Water Treatment.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
PART 2.1
SEPARATOR

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
 Fluida yang masuk dari reservoir (well stream/feed flow rate/
F) terdiri dari komponen-komponen yaitu minyak, air, gas
dan sedikit sedimen.
 Langkah pertama untuk memroses fluida ini agar memiliki
nilai ekonomi sesuai kualitas tertentu dan permintaan
pasar adalah : memisahkan dan mengelompokkan
fluida tadi ke dalam komponen-komponen
individualnya. (minyak hanya dengan minyak, air hanya
dengan air, dst.)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
 Untuk melakukannya, maka kita menggunakan Separator.
 Separator adalah suatu alat berupa vessel yang digunakan
untuk memisahkan dan mengelempokkan (to separate)
fluida reservoir ke dalam komponen-komponen
individualnya. Dalam hal ini, fluida dipisahkan ke dalam fase
cair (liquid) yang dipisahkan lagi ke dalam komponen
minyak (oil) dan air (produced water), serta ke dalam fase
gas (gas/vapour), dengan memanfaatkan gravitasi.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle

Gas Outlet

Gas
Feed Inlet Oil Outlet
Oil

Produced Water Produced


Water Outlet

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
Fluida reservoir
mengalami
flashing, yaitu
perubahan dari
fase cair ke fase
gas dalam
waktu yang
sangat singkat
karena
perbedaan
tekanan yang
signifikan.

Ketika fluida reservoir masuk ke separator, fluida akan mengalami flashing. Oleh karena itu
ada sebuah alat yang disebut inlet diverter, yang memberikan sarana pemisahan pertama
secara kasar. Inlet diverter memisahkan fluida reservoir yang ter “flash” ke dalam fase cair
(minyak dan gas) dan fase gas.
Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing
Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle

Gravity Settling
Section (GSS)

Gravity Settling
Gas
Section (GSS)
Oil Liquid Collecting
Section (LCS)
Produced Water

Liquid Collecting
Section (LCS)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
 Pemisahan dan pengelompokkan oleh inlet diverter ini
sangatlah tidak sempurna, banyak molekul minyak dan air
yang masuk pada GSS, dan begitu pula banyak molekul gas
yang masuk pada LCS dalam bentuk gelembung-gelembung.
Fenomena ini disebut sebagai entrainment.
 Lambat laun, molekul minyak dan air pada GSS akan
“turun” atau “settle” ke LCS karena beratnya sendiri
(gravitasi) dalam lintasan parabolik (pengaruh percepatan
aliran masuk dan percepatan gravitasi) hingga terjadi
kesetimbangan (equilibrium).

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
 Waktu yang diperlukan untuk molekul minyak dan
air dari GSS turun ke LCS sehingga terjadi
equilibrium adalah salah satu kriteria perencanaan
dimensi separator yang harus diperhatikan.
 Sehingga GSS harus memiliki ruangan yang memadai agar
waktu yang diinginkan dapat tercapai. Kriteria ini untuk
selanjutnya akan kita sebut sebagai Gas Capacity
Constraint/GCC. (1)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
Lintasan molekul minyak
dan air yang settle ke
LCS

Oil Pad

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
 Begitu pula pada LCS, karena pemisahan yang tidak
sempurna oleh inlet diverter, banyak molekul minyak yang
tercampur dalam lapisan air, dan banyak molekul air yang
yang belum sempat turun ada dalam oil pad (lapisan
minyak).
 Lambat laun, molekul air dalam oil pad akan turun/settle ke
lapisan air. Molekul minyak dalam lapisan air juga akan
mengapung (lebih ringan daripada air) ke oil pad, sehingga
terjadi kesetimbangan (equilibrium).

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
 Waktu yang diperlukan oleh molekul air (trw)
untuk turun/settle dari oil pad ke lapisan air, dan
waktu yang diperlukan oleh molekul minyak (tro)
untuk terapung dari lapisan air ke oil pad, sehingga
terjadi equilibrium adalah kriteria perencanaan
dimensi separator yang harus diperhatikan.
 Sehingga LCS harus memiliki ruangan yang memadai agar
waktu yang diinginkan dapat tercapai. Kriteria ini untuk
selanjutnya kita sebut sebagai Oil and Water Retention
Time Constraint/RTC. (2)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle

= Molekul air yang settle dari oil pad

= Molekul minyak yang terapung dari lapisan air Equilibrium dalam


kondisi tro = trw

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
 Selanjutnya, kita perlu mempertimbangkan berapa tinggi
maksimum dari lapisan minyak (oil pad) agar molekul air dapat
settle sesuai waktu yang diinginkan (trw). Hal ini perlu
dipertimbangkan sebagai batasan, apabalia terlalu tinggi, maka
minyak kemungkinan besar masih memiliki banyak sekali
kandungan air, karena molekul molekul air perlu waktu yang
lebih lama untuk turun ke lapisan air.
 Tinggi maksimum dari oil pad (homax) adalah kriteria
perencanaan dimensi separator yang harus
diperhatikan selanjutnya.
 Kriteria ini kita sebut sebagai Oil Pad Thickness
Constraint/OTC. (3)
Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing
Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle

homax

Oil Pad

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle
 Dari informasi terkait tinggi oil pad maksimum, kita dapat
memperkirakan diameter maksimum dari separator yang akan
kita desain. Hal ini berkaitan dengan luasan cross sectional dari
separator yang terisi minyak dan air, serta berkaitan pula
dengan retention time minyak dan air (tro dan trw).
 Diameter maksimum dari separator (dmax) adalah
kriteria perencanaan dimensi separator yang harus
diperhatikan selanjutnya.
 Kriteria ini kita sebut sebagai Maximum Diameter
Constraint/MDC. (4)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
3 Phase Separator – Design
Principle

dmax

= Molekul air yang settle dari oil pad

= Molekul minyak yang terapung dari lapisan air Equilibrium dalam


kondisi tro = trw

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
PART 2.2
EXAMPLE

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Preliminary Data
 Data Produksi dan Separator
Production : Crude Oil
Production Rate : 1600 bpd (barrel per day)
Initial Separator Pressure : 100 psig
Initial Separator Temperature : 1300 F atau 589.670 Rankine

 Data Laboratorium Terkait Karakteristik Heptane Plus


API Gravity @600F : 39.4
Specific Gravity : 0.828
Molecular Weight : 224

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Hydrocarbon Components

HYDROCARBON COMPONENTS
Mole Fraction
No Component MWN SGN
Percentage (%)
1 Carbon Dioxide 19.150 44.010 0.830
2 Nitrogen 0.050 28.010 0.810
3 Methane 35.160 16.040 0.300
4 Ethane 4.750 30.070 0.360
5 Propane 2.820 44.100 0.510
6 Iso-Butane 0.600 58.120 0.560
7 n-Butane 1.270 58.120 0.580
8 Iso-Pentane 0.610 72.150 0.620
9 n-Pentane 0.820 72.150 0.630
10 Hexanes 1.940 86.170 0.660
11 Heptanes Plus 32.830 224.000 0.828
100.00

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Flash Calculation

 Flashing adalah suatu fenomena perubahan fase antara cair


menjadi gas dalam waktu yang sangat singkat akibat perbedaan
tekanan yang signifikan.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Flash Calculation

 KN menyatakan suatu perbandingan komponen gas (vapour)


terhadap komponen cair (liquid) dalam suatu campuran
hidrokarbon
 Setelah mendapatkan nilai KN dan mol total dari seluruh
komponen well stream, maka kita dapat menghitung:
1) VN = mol komponen N tertentu dalam fase vapour.
2) LN = mol komponen N tertentu dalam fase liquid.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Flash Calculation

• Untuk menghitung VN KN didapatkan dari grafik


untuk komponen tertentu

𝐊 𝐍 𝐅𝐍 FN adalah fraksi mol


𝐕𝐍 = (atau persentase
𝟏
+ 𝐊𝐍 mol) dari
(𝐕/𝐋) komponen
terhadap total
campuran
• Untuk menghitung LN hidrokarbon.

𝐅𝐍
𝐋𝐍 =
𝐊 𝐍 (𝐕/𝐋) + 𝟏
KN didapatkan dari grafik
untuk komponen tertentu Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing Lecture,
Ocean Engineering, ITS, 2015
Flash Calculation
Informasi terkait V/L akan
• Untuk menghitung VN sangat membantu dalam
perhitungan, namun
karena V/L bergantung
𝐊 𝐍 𝐅𝐍 pada VN dan LN (padahal
𝐕𝐍 =
𝟏 kita ingin menemukan
+ 𝐊𝐍 nilai ini), maka perlu
(𝐕/𝐋) dilakukan iterasi nilai V/L
yang mengkorelasikan
paling baik dengan VN dan
• Untuk menghitung LN LN.

𝐅𝐍 V = ΣVN, dan L = ΣLN


𝐋𝐍 =
𝐊 𝐍 (𝐕/𝐋) + 𝟏

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing Lecture,


Ocean Engineering, ITS, 2015
Flash Calculation

• Kemudian menentukan nilai V/L sebagai tebakan awal, F =


V+L = 100 (100 persen).
𝐅
𝐋=
𝟏 + (𝐕/𝐋)
• Dengan F untuk menghitung Q adalah,

𝟑𝟓𝟎 × 𝐒𝐆𝟕+ × 𝐅𝐛𝐚𝐫𝐫𝐞𝐥


𝐅=
𝐌𝐖𝟕+ × 𝐅𝐍𝟕+

𝟑𝟓𝟎 × 𝟎. 𝟖𝟐𝟖 × 𝟏𝟔𝟎𝟎


𝐅= = 𝟔𝟑𝟎𝟓 𝒎𝒐𝒍𝒆/𝒅𝒂𝒚
𝟐𝟐𝟒 × 𝟎. 𝟑𝟐𝟖𝟑
Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing Lecture,
Ocean Engineering, ITS, 2015
Flash Calculation
Flash Calculation at 100 psig and 130 0F
Mole Fraction V/L = 0.5 V/L = 1 V/L = 1.545
No Component Percentage Kn L = 66.667 L = 50 L = 39.296 Vn
(%) Ln Ln Ln
1 Carbon Dioxide 19.150 6.132 4.710 2.685 1.829 17.321
2 Nitrogen 0.050 635.000 0.000 0.000 0.000 0.050
3 Methane 35.160 28.900 2.276 1.176 0.770 34.390
4 Ethane 4.750 8.700 0.888 0.490 0.329 4.421
5 Propane 2.820 2.600 1.226 0.783 0.562 2.258
6 Iso-Butane 0.600 1.400 0.353 0.250 0.190 0.410
7 n-Butane 1.270 1.000 0.847 0.635 0.499 0.771
8 Iso-Pentane 0.610 0.480 0.492 0.412 0.350 0.260
9 n-Pentane 0.830 0.360 0.703 0.610 0.533 0.297
10 Hexanes 1.940 0.140 1.813 1.702 1.595 0.345
11 Heptanes Plus 32.830 0.004 32.768 32.706 32.638 0.192
100.010 46.075 41.449 39.296 60.714
ERROR 45% 21% 0%
Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing
Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Flash Calculation

 Setelah mengetahui LN yang sesuai, maka kita bisa menghitung


VN dengan cukup mengurangkan fraksi mol tiap tiap komponen
dengan LN. Perhatikan total VN dan total LN akan sama dengan
perbandingan V/L yang sesuai. Dalam hal ini V/L = 1.545.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Komponen Fase Uap dalam Separator
 Ada pada persentase sekitaran 60.714 persen.
 Molecular Weight Gas, Specific Gravity dan laju keluaran (V dan
Qg) dari komponen fase uap dihitung dengan tabulasi berikut,

𝐕𝐍 × (𝐌𝐖)𝐍 𝐌𝐖
𝐌𝐖 = 𝐒𝐆 =
𝐕𝐍 𝟐𝟗

𝐅𝐦𝐨𝐥𝐞 𝟑𝟖𝟎 𝐕
𝐕= 𝒎𝒐𝒍𝒆/𝒅𝒂𝒚 𝐐𝐠 = 𝐌𝐌𝐬𝐜𝐟𝐝
𝟏 𝟏𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎𝟎
𝟏+
𝐕/𝐋

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Komponen Fase Uap dalam Separator
GAS FLOW CHARACTERIZATION

No Component MWN VN moles VN x MWN

1 Carbon Dioxide 44.010 17.321 762.315


2 Nitrogen 28.010 0.050 1.399
3 Methane 16.040 34.390 551.611
4 Ethane 30.070 4.421 132.941
5 Propane 44.100 2.258 99.571
6 Iso-Butane 58.120 0.410 23.846
7 n-Butane 58.120 0.771 44.807
8 Iso-Pentane 72.150 0.260 18.739
9 n-Pentane 72.150 0.297 21.401

10 Hexanes 86.170 0.345 29.725

11 Heptanes Plus 224.000 0.192 42.917

60.714 1729.273

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Komponen Fase Uap dalam Separator

Molecular Weight : 28.84


Specific Gravity (SGgas) : 0.98
Laju keluaran mol fase uap (V) : 3827.38 mole/day
Laju keluaran fase uap (Qg) : 1.454 MMscfd (Million
Standard Cu.Feet/day)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Komponen Fase Cair dalam Separator
 Ada pada persentase sekitaran 39.296 persen
 Molecular Weight Liquid, Specific Gravity dan laju keluaran (L dan Ql)dari
komponen fase uap dihitung dengan tabulasi sebagai berikut,

𝐋𝐍 × (𝐌𝐖)𝐍 𝐋𝐍 × (𝐌𝐖)𝐍
𝐌𝐖 = 𝐒𝐆 =
𝐋𝐍 𝐋𝐍 × (𝐌𝐖)𝐍
(𝐒𝐆𝐍 )

𝐅 𝐋 × (𝐌𝐖)
𝐋= 𝐐𝐥 =
𝟏 + 𝐕/𝐋 𝟑𝟓𝟎 (𝐒𝐆)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Komponen Fase Cair dalam Separator
LIQUID FLOW CHARACTERIZATION
MWN LN LN x MWN SGN Eq
No Component
I II III = I x II IV III/IV

1 Carbon Dioxide 44.010 1.829 80.477 0.830 96.960


2 Nitrogen 28.010 0.000 0.001 0.810 0.002
3 Methane 16.040 0.770 12.356 0.300 41.185
4 Ethane 30.070 0.329 9.892 0.360 27.477
5 Propane 44.100 0.562 24.791 0.510 48.609
6 Iso-Butane 58.120 0.190 11.026 0.560 19.689
7 n-Butane 58.120 0.499 29.005 0.580 50.009
8 Iso-Pentane 72.150 0.350 25.272 0.620 40.762
9 n-Pentane 72.150 0.533 38.483 0.630 61.084
10 Hexanes 86.170 1.595 137.445 0.660 208.249
11 Heptanes Plus 224.000 32.638 7311.003 0.828 8830.038
39.296 7679.750 9424.065

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Komponen Fase Cair dalam Separator

Molecular Weight : 195.43


Specific Gravity(SGliquid) : 0.815
Laju keluaran mol fase cair (L) : 2477.6 mole/day
Laju keluaran fase cair (Ql) : 1697.7 bpd

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perencanaan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Pertama kita tinjau pada bagian GSS. Untuk menentukan waktu
yang diperlukan molekul cairan turun ke LCS, maka kita perlu
tahu kecepatan turunnya (Settling Velocity / Vt).

𝟎.𝟓
𝛒𝐥 − 𝛒𝐠 𝐝𝐦
𝐕𝐭 = 𝟎. 𝟎𝟏𝟏𝟗
𝛒𝐠 𝐂𝐃

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perencanaan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Koefisien drag dari molekul dihitung dengan mengasumsikan
bahwa diameter molekul dm adalah 100 micron, dengan
pendekatan,
𝟐𝟒 𝟑
𝐂𝐃 = + + 𝟎. 𝟑𝟒
𝐑𝐞 𝐑𝐞
 Perhatikan bahwa koefisien drag adalah fungsi dari bilangan
Reynold, oleh karena itu bilangan Reynold dapat didekati
dengan persamaan, dengan μ adalah viskositas gas (centipoise)
yang didapatkan dari grafik pada buku Surface Production
Operations halaman 70.
𝛒𝐠 × 𝐝𝐦 × 𝐕𝐭
𝐑𝐞 = 𝟎. 𝟎𝟎𝟒𝟗 ×
𝛍
Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing
Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perencanaan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Massa jenis fase gas (ρg) dan massa jenis fase cair (ρl) dapat
didekati dengan persamaan berikut, semua satuan massa jenis
adalah lb/ft3.

𝐒𝐆𝐠𝐚𝐬 × 𝐏
𝛒𝐠 = 𝟐. 𝟕 × dan 𝛒𝐥 = 𝟔𝟐. 𝟒 × 𝐒𝐆𝐥𝐢𝐪𝐮𝐢𝐝
𝐓×𝐙

 Dengan P dan T berurutan adalah tekanan dan suhu dari


separator yang akan kita desain, dan Z adalah compressibility
factor dari gas hidrokarbon (dengan parameter MW, dan SGgas
tertentu). (Z didapatkan dari grafik buku Surface Production and
Operations, halaman 61-63)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perencanaan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Kita memiliki 2 kriteria utama, yang pertama adalah Gas Capacity
Constraint/GCC (berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan molekul
cairan untuk turun ke LCS) yang dituliskan dalam persamaan,
𝟎.𝟓
𝐓 × 𝐙 × 𝐐𝐠 𝛒𝐠 𝐂𝐃
𝐝 × 𝐋𝐞𝐟𝐟 = 𝟒𝟐𝟎 1
𝐏 𝛒𝐥 − 𝛒𝐠 𝐝𝐦

 Dan yang kedua adalah Oil and Water Retention Time/RTC (berkaitan
dengan retention time/trw/o) yang dituliskan dalam persamaan,

𝐝𝟐 × 𝐋𝐞𝐟𝐟 = 𝟏. 𝟒𝟐 𝐐𝐨 𝐭 𝐫𝐨 + 𝐐𝐰 𝐭 𝐫𝐰 2
 dimana,
 d adalah diameter internal dari penampang separator
 Leff adalah panjang efektif dari separator horizontal
 Qg dan Ql berurutan adalah laju keluaran fase gas dan fase cair yang dihitung
dari flash calculation sebelumnya

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perencanaan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Setelah 2 kriteria utama, kita memiliki kriteria-kriteria
tambahan. Yang pertama berkaitan dengan tinggi maksimum dari
oil pad agar molekul air dapat settle/turun ke lapisan air dalam
retention time yang sudah kita tentukan.
 Kriteria tambahan tersebut diantaranya adalah:

1) Oil Pad Thickness Constraint/OTC dan dituliskan dalam


persamaan, (dengan pendekatan diameter molekul air (dmw)
disarankan 500 micron)
𝟐
𝐭 𝐫𝐨 × ∆𝐒𝐆 × 𝐝𝐦𝐰
𝐡𝐨 𝐦𝐚𝐱 = 𝟏. 𝟐𝟖 × 𝟏𝟎−𝟑 3
𝛍𝐨

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perencanaan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Dengan,
 tro adalah retention time untuk minyak dapat mengapung ke oil pad.
 ΔSG adalah selisih dari specific gravity air dan minyak (SGw – SGo)
 μo adalah viskositas absolut dari minyak yang dapat didekati dengan
grafik 3-10 buku Surface Production and Operations halaman 68.
Perhatikan bahwa dari grafik adalah viskositas kinematis, kita perlu
mengonversikannya ke viskositas absolut dengan persamaan,

𝛍𝟎 = 𝛖 × 𝛒𝐨 𝛒𝐨 = 𝐒𝐆𝐨 × 𝟔𝟐. 𝟒

 ho max adalah tinggi oil pad maksimum (inch) agar molekul air dapat
turun dalam waktu yang sudah ditentukan

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perencanaan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
2) Maximum Diameter Constraint/MDC. Pertama hitung
perbandingan antara luasan penampang separator untuk
bagian yang ditempati air (Aw) dengan luasan total dari
penampang separator (A). Hal ini berkaitan dengan diameter
maksimum dari separator 3 fase.

𝐀𝐰 𝐐𝐰 × 𝐭 𝐫𝐰
= 𝟎. 𝟓 ×
𝐀 𝐐𝐨 × 𝐭 𝐫𝐨 + 𝐐𝐰 × 𝐭 𝐫𝐰

Dimana,
trw dan tro berurutan adalah retention time untuk air dan minyak.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perencanaan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Setelah menghitung perbandingan tersebut, maka cari nilai
koefisien beta (β) dari grafik 5-8 buku Surface Production and
Operations halaman 149 untuk selanjutnya digunakan
menghitung diameter maksimum dari separator, dituliskan
dalam persamaan, (satuan diameter dalam inch)

𝐡𝐨 𝐦𝐚𝐱
𝐝𝐦𝐚𝐱 = 4
𝛃

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase

INITIAL SEPARATOR DESIGN DATA

Primary Pressure (P) = 100 psig


Primary Temperature (T) = 130 0F

= 589.67 0R

Retention Time (trg) for Gas = 3 minutes


Retention Time (tro) for Oil = 10 minutes
Retention Time (trw) for Water = 10 minutes

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
GAS COMPONENT (100 psig, 130 0F)

Laju keluaran fase gas (Qg) = 1.454 MMscfd


Specific Gravity gas (SGgas) = 0.982
Compressibility Factor (Z) = 0.865
Massa jenis gas (ρg) = 0.520 lb/ft3
Diameter molekul (dm) = 100 micron
Viskositas dinamis (μ) = 0.0094 centipoise

LIQUID COMPONENT (100 psig, 1300 F)

Laju keluaran fase cair (Ql) = 1697.7 bpd


Specific Gravity cair (SGliquid) = 0.815
Massa jenis cairan (ρl) = 50.850 lb/ft3

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
DESIGNED WATER (PART OF LIQUID) COMPONENT Diasumsikan
(karena
Water Flow Rate (Qw) = 800.0 bpd terbatasnya
data)
Water Specific Gravity (SGw) = 1
Water Density (ρl) = 62.400 lb/ft3
Drop Diameter (dmw) = 500 micron

DESIGNED OIL (PART OF LIQUID) COMPONENT

Oil Flow Rate (Qo) = 900.0 bpd


Oil Specific Gravity (SG0) = 0.828
Oil Density (ρo) = 51.665 lb/ft3
Oil Kinematic Viscosity (γ) = 3.440 cs
Oil Dynamic Viscosity (μo) = 2.847 cp

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Menghitung Koefisien Drag CD dengan iterasi, dan mencari nilai
yang menuju konvergensi dengan tebakan awal CD = 0.34,
kemudian nilai Re yang didapat digunakan pada perhitungan CD
berikutnya. ITERATION FOR CD
CD Vt Re
0.340 2.008 54.419
1.188 1.074 29.116
1.720 0.893 24.193
1.942 0.840 22.770
2.023 0.823 22.311
2.051 0.818 22.158
2.060 0.816 22.106
2.064 0.815 22.088
2.065 0.815 22.082
2.065 0.815 22.080
2.065 0.815 22.079

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Menghitung kriteria-kriteria desain separator horizontal 3 fase

a. OIL PAD THICKNESS CONSTRAINT/OTC

𝐭 𝐫𝐨 × ∆𝐒𝐆 × 𝐝𝐦𝐰 𝟐 3
𝐡𝐨 𝐦𝐚𝐱 = 𝟏. 𝟐𝟖 × 𝟏𝟎−𝟑
𝛍𝐨
Maka,
ho max = 172.77 inch

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
b. MAXIMUM DIAMETER CONSTRAINT/MDC

𝐀𝐰 𝐐𝐰 × 𝐭 𝐫𝐰
𝐀
= 𝟎. 𝟓 ×
𝐐𝐨 × 𝐭 𝐫𝐨 + 𝐐𝐰 × 𝐭 𝐫𝐰 4

Maka,
AW/A = 0.24

Lalu dari grafik,

β = 0.2

Sehingga,

d max = 863.86 inch

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
c. GAS CAPACITY CONSTRAINT/GCC

𝟎.𝟓
𝐓 × 𝐙 × 𝐐𝐠 𝛒𝐠 𝐂𝐃
𝐝 × 𝐋𝐞𝐟𝐟 = 𝟒𝟐𝟎 1
𝐏 𝛒𝐥 − 𝛒𝐠 𝐝𝐦
Maka,
d x Leff = 45.510

d. OIL AND WATER RETENTION TIME CONSTRAINT/RTC

𝐝𝟐 × 𝐋𝐞𝐟𝐟 = 𝟏. 𝟒𝟐 𝐐𝐨 𝐭 𝐫𝐨 + 𝐐𝐰 𝐭 𝐫𝐰 2
Maka,
d2 x Leff = 24140

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Pada perhitungan tersebut, kita perlu mencari kombinasi yang tepat
antara diameter penampang separator d (inchi) dan panjang efektif
dari separator Leff (feet). Dengan cara menghitung Leff yang
memenuhi GCC dan hitung Leff yang memenuhi RTC, dengan
menebak nilai d terlebih dahulu. Tebakan nilai d pun tidak boleh
melebihi kriteria MDC dmax yang sudah dihitung.

 Kemudian menghitung panjang keseluruhan dari separator. Panjang


ini biasa disebut sebagai seam to seam length atau Lss yang dapat
didekati dengan formula,
𝐝
𝐋𝐬𝐬 = 𝐋𝐞𝐟𝐟 +
𝟏𝟐
Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing
Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Kemudian memperkirakan kerampingan dari separator dengan
menghitung slenderness ratio dengan cara, slenderness ratio =
12 x (Lss/d)

 Kita pilih yang nilainya diantara 3 hingga 5.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
DETERMINE THE COMBINATION OF d AND Leff

Gas Time
d (inch) Lss (ft) Ratio
Leff (ft) Leff (ft)
40 1.138 15.088 18.421 5.526
42 1.084 13.685 17.185 4.910
44 1.034 12.469 16.136 4.401
46 0.989 11.408 15.242 3.976
48 0.948 10.477 14.477 3.619
50 0.910 9.656 13.823 3.317
52 0.875 8.928 13.261 3.060
54 0.843 8.278 12.778 2.840

Didapatkan kombinasi minimum d = 52 inch dan Lss= 14 ft dengan ratio sangat dekat dengan
3. Nilai inilah yang merupakan nilai minimum dimensi separator yang kita desain. ` Dan nilai
kombinasi maksimum d = 42 inch dan Lss= 18 ft dengan ratio sangat dekat dengan 5.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
Design Constraints of Horizontal Separator
56
54
Internal Diameter d (inch)

52
50
48
46
44
42
40
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Length (feet)

Gas Constraint Length Retentiom Time Constraint Length Lss

Ambil kombinasi d dan Lssyang berada di atas kurva Retention Time (kurva merah), namun jangan terlalu
jauh, karena ingat pula slenderness ratio dan tata letak akibat geometri separator.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase

MIN 52 inch x 14 feet


MAX 42 inch x 18 feet

Dengan mempertimbangkan faktor kemananan yang sedikit


banyak berpengaruh pada dampak-dampak dan fenomena-
fenomena yang tidak ikut kita perhitungkan dalam perencanaan
dimensi separator, maka kita mengambil nilai 46 inch x 16 feet
sebagai dimensi separator yang kita rancang. (Cek standard API)

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Perhitungan Dimensi Separator Horizontal
3 Fase
 Setelah itu menghitung tinggi water weir relative dengan oil weir
DETERMINE THE WATER WEIR POSITION

ho max = 172.77 inch

Δhmax = 29.72 inch

Maka,

Δhdesign = 15.00 inch

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Kesimpulan
1) Separator horizontal 2 fase yang kita desain untuk laju aliran
fluida reservoir 1600 barel per hari, dan retention time 10
menit dan 3 menit, memiliki dimensi 46 inch x 16 feet.
2) Laju aliran fase cair (Ql) = 1697.7 barel per hari
3) Laju aliran fase gas (Qg) = 1.454 MMscfd
4) Laju aliran minyak (Qo) = 900 barel per hari (Asumsi)
5) Laju aliran air (Qw) = 800 barel per hari (Asumsi)
6) Separator didesain untuk bertekanan 100 psig dan bersuhu
1300 F.
7) Water weir berada 15 inch di bawah oil weir.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015
Daftar Pustaka
Surface Production Operations : Design of Oil-Handling Systems and
Facilites (Ken Arnold, M. Stewart)
Pengantar Teknologi dan Operasi Produksi Minyak dan Gas
(Mukhtasor, 2012)
Tuna Reservoir Field Study, ESSO Australia Ltd. (1986),TUNA WELL
#4, SET 1.

Part of Reservoir and Hydrocarbon Processing


Lecture, Ocean Engineering, ITS, 2015

You might also like