You are on page 1of 3

Nama : Riadhatul Azizah

NPM : 25131066
S1 Farmasi Ekstensi / FA5
Tugas Farmasi Regulasi

Alur Proses Perizinan Apotek


Berdasarkan Kepmenkes RI No. 1332 tahun 2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Ijin Apotek pasal 4 (2) bahwa wewenang pemberian izin apotek dilimpahkan oleh
Menteri kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan pada pasal 7 proses
pemberian izin apotek sebagai berikut :
1. Permohonan Ijin Apotek diajukan apoteker kepada Kepala Dinas Kesehatan (DinKes)
Kabupaten / Kota setempat (Form Apt-1).
2. Kepala Dinkes Kabupaten / Kota selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah menerima
permohonan (Form Apt-1) dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala Balai POM
untuk melakukan pemeriksaan setempat terhadap kesiapan apotek untuk melakukan
kegiatan (Form Apt-2).
3. Tim Dinkes Kabupaten / Kota atau Kepala Balai POM selambat-lambatnya 6 hari kerja
setelah permintaan bantuan teknis dari Kepala DinKes Kabupaten/Kota melaporkan hasil
pemeriksaan kepada DinKes Kabupaten/Kota (Form Apt-3).
4. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam nomor 2 dan 3 tidak dilaksanakan,
apoteker pemohon dapat membuat surat pernyataan siap melakukan kegiatan kepada
Kepala DinKes Kabupaten/Kota setempat dengan tembusan kepada Kepala Dinas
Propinsi (Form Apt-4).
5. Dalam jangka waktu 12 hari kerja setelah diterima laporan hasil pemeriksaan
sebagaimana dimaksud nomor 3, atau pernyataan yang dimaksud nomor 4, Kepala
DinKes Kabupaten/Kota setempat mengeluarkan Surat Ijin Apotek (Form Apt-5).
6. Dalam hal hasil pemeriksaan tim Dinkes Kabuapaten/Kota atau Kepala Balai POM yang
dimaksud nomor 3 masih belum memenuhi persyaratan, Kepala DinKes Kabupaten/Kota
setempat dalam waktu 12 hari kerja mengeluarkan Surat Penundaan (Form Apt-6).
7. Terhadap surat penundaan sebagaimana dimaksud nomor 6, apoteker diberi kesempatan
untuk melengkapi persyaratan yang belum dipenuhi selambat-lambatnya dalam jangka
waktu 1 bulan sejak tanggal penundaan.
Tata cara pemberian ijin apotek sesuai dengan Kepmenkes RI No. 1332/MenKes/SK/X/2002
seperti gambar dibawah ini:

Alur Proses Perizinan Pedagang Eceran Obat


1. Pemohon datang ke KPT / Kantor Dinas Kesehatan Setempat, mengajukan surat
permohonan dilampiri persyaratan lainnya.
2. Setelah diteliti dan dinyatakan lengkap dan benar, berkas permohonan diagendakan dan
kepada pemohon diberikan arsip permohonan.
3. Berkas permohonan selanjutnya diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Apabila ijin telah diterbitkan, maka pemohon akan diberitahu oleh KPT dan selanjutnya
bisa diambil di loket pengambilan KPT Ijin Pedagang Eceran Obat.
Alur Proses Perizinan Klinik Pratama
1. Pemohon menyerahkan berkas permohonan kepada petugas.
2. Petugas meneliti kelengkapan persyaratan permohonan dan mengembalikan apabila
persyaratan belum lengkap.
3. Apabila persyaratan telah lengkap, petugas mencatat dalam buku register dan
memberikan tanda terima berkas kepada pemohon.
4. Petugas memberitahukan jadwal kunjungan penilaian lapangan.
5. Petugas meneliti kembali keabsahan dokumen permohonan.
6. Kunjungan penilaian lapangan.
7. Apabila hasil kunjungan masih perlu ada perbaikan, maka pemohon harus melaksanakan
saran dari tim perizinan.
8. Petugas mencetak surat ijin setelah sarana kesehatan memenuhi persyaratan.
9. Pencatatan dan pemberian nomor serta tanggal surat izin.
10. Penandatanganan oleh pejabat yang berwenang.
11. Meyerahkan surat izin kepada pemohon.

You might also like