Professional Documents
Culture Documents
Penyusun
JURUSAN KIMIA
2018
I. PENDAHULUAN
SMA Negeri 4 Surabaya yang mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut.
Visi Sekolah :
“Unggul Dalam Mutu Berpijak Pada Iman, Taqwa dan Berwawasan Pada
Lingkungan”
Misi Sekolah :
Pada saat itu kami menemui langsung Ibu Dra. Nuri Maria Ulfa, M.Pd
selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Surabaya yang menjabat sejak Januari
2017. Riwayat pendidikan beliau yakni S1 Pendidikan Kimia dan S2 Manajemen
Pendidikan. Sosok Ibu Nuri Maria Ulfa dalam kepemimpinannya sangat
professional dan tegas, bagaimana tidak? Diawali dari berbagai macam
prestasinya sebelum menjadi Kepala Sekolah, yang masih sebagai guru kimia
namun sudah banyak menuai prestasi. Prestasi yang diraih yaitu Lomba Tulis
Guru Prestasi tingkat kota no.1 dan tingkat provinsi no.2. Selain itu Ibu Nuri Maria
Ulfa juga membuat mars untuk sekolah tempat beliau mengajar yaitu SMA
Negeri 7 yang sampai saat ini mars itu resmi menjadi mars sekolah tersebut.
Beliau juga didaulat menjadi Ketua MGMP Surabaya, lalu sempat juga menjadi
Sekretaris MGMP Surabaya. Ibu Nuri Maria Ulfa sempat menyandang gelar
sebagai guru terfavorit dan terdisiplin di SMA Negeri 7 yang kemudian menjadi
wakasek SMA Negeri 7 karena mendapat rapot dan nilai yang baik di mata murid
serta guru-guru lain. Peluang untuk menjadi Kepala Sekolah dengan pendaftaran
via online, beliau mengirimkan essay berjudul “Sekolah Positif” yang kemudian
menjadi titik awal beliau menjadi kepala sekolah. Selain menjadi Kepala Sekolah
Ibu Nuri Maria Ulfa masih tetap menjadi guru kimia yang aktif mengajar murid-
muridnya. Guru yang baik dilihat dari 4 kompetensi yaitu pedagogik,
profesional,sosial,dan kepribadian. Sebagai strateginya pada saat menjadi guru
kimia beliau menerapkan STAD untuk meminimalisir kecurangan padasaat
muridnya mengerjakan tugas, yang strateginya dilakukan dengan membentuk
kelompok serta menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan
menggunakan “ice breaking” di sela pembelajaran. Pada saat menjadi guru kimia,
beliau juga melaksanakan pembelajaran dengan praktikum sederhana di dalam
kelas dengan alat bahan sehari-hari dan tempat duduk murid yaitu dibuat pola
seperti SPU sesuai nomer absen.
Namun ternyata juga terdapat beberapa hal yang menjadi permasalahan saat
seseorang menjabat Kepala Sekolah. Salah satunya yaitu di saat terdapat pergantian
Menteri Pendidikan, kurikulum yang diacu pada saat tersebut cenderung diubah
atau direvisi. Maka solusinya yaitu, Kepala Sekolah sebagai pelaksana kebijakan
kurikulum harus siap, dan mampu mengarahkan guru-guru dalam naungannya
untuk melaksanakan pendidikan atau pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. Dalam pelaksanaannya, tentu guru membutuhkan perangkat pembelajaran
sesuai materi yang akan diajarkan dan perangkat tersebut bisa saja berbeda pada
model atau metode pembelajaran yang digunakan, karena disesuaikan dengan
kondisi masing-masing kelas pada sekolah tersebut.
Fungsi proses belajar mengajar terdiri dari banyak faktor, satu diantaranya
perilaku mengajar guru (faktor internal) dan satu lainnya kondisi lingkungan
sosial masyarakat (faktor eksternal). Perilaku mengajar guru digolongkan faktor
internal karena sekiranya perilaku tersebut perlu diubah, masih dalam
kewenangan sekolah. Sebaliknya, kondisi lingkungan sosial masyarakat
digolongkan sebagai faktor eksternal karena sekiranya kondisi tersebut ingin
diubah, diluar kewenangan sekolah.
4. PENCITRAAN PUBLIK
Pencitraan publik yaitu terkait dengan citra sekolah di mata masyarakat.
Pencitraan ini dapat berupa citra positif ataupun citra negative bergantung pada
usaha sekolah dalam membangun citra sekolah iu sendiri. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala sekolah dapat diketahui bahwa citra yang berkembang
di masyarakat tentang SMAN 4 Surabaya yaitu citra positif, seperti siswa-siswa
di SMAN 4 Surabaya merupakan siswa-siswa berprestasi dalam bidang akademik
maupun non akademik, SMAN 4 Surabaya dapat menjamin lulusannya diterima
di perguruan tinggi yang terfavorit, dan juga lain sebagainya.
7. PENJAMINAN MUTU
8. AKREDITASI SEKOLAH
Akreditasi (accreditation) adalah penilaian kelayakan teknis/akademis suatu
lembaga penyelenggara program pendidikan tertentu untuk menghasilkan lulusan
dengan spesifikasi kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan dukungan oleh
Asosiasi Penyelenggara Program Pendidikan Profesional, badan penyelenggara
akreditasi berfungsi mengawal mutu program pendidikan yang diselenggarakan
oleh lembaga penyelenggara pendidikan.
Akreditasi A SMAN 4 Surabaya mulai disandang sejak 28 November 2008
dengan nlai akreditasi 92.73. Untuk mempertahankan akreditasi dari sekolah
SMAN 4 Surabaya Kepala Sekolah menerapkan EMASLIM (Edukator, Manajer,
Administrator, Supervisor, Leader, Motivator, Inovator) dalam
kepemimpinannya. Inovasi juga terus dilakukan sebagai penunjang kegiatan
pembelajaran, contohnya adanya kegiatan literasi pembelajaran pada awal
kegiatan. Literasi yang dilakukan selain literasi membaca juga ada literasi
mengaji. Dalam literasi mengaji tersebut siswa diwajibkan dapat membaca
alquran. Kegiatan tersebut dilakukan 3 kali dalam satu minggu. Akreditasi A yang
disandang oleh SMAN 4 Surabaya tidak lepas dari analisis SWOT yang terus
dilakukan oleh pihak sekolah.
9. INOVASI DI SEKOLAH
Seiring dengan berkembangnya zaman, pendidikan di Indonesia juga semakin
berkembang. Begitu banyak inovasi-inovasi yang dikembangkan untuk
memajukan pendidikan Indonesia. Inovasi pendidikan dapat dilakukan dari
berbagai macam cara baik berupa inovasi dalam sistem, kurikulum, metode
pembelajaran dan lain sebagainya.
Baru-baru ini yang sedang ramai diperbincangankan yaitu mengenai inovasi
kurikulum yaitu kurikulum 2013 revisi 2017. Inovasi Kurikulum adalah suatu
pembaharuan atau gagasan yang diharapkan membawa dampak terhadap
kurikulum itu sendiri. Inovasi kurikulum muncul karena ada masalah yang
dirasakan dalam pelaksanaan kurikulum. Adanya inovasi dalam kurikulum yang
diterapkan di sekolah, maka berdampak pula pada inovasi-inovasi lain yang perlu
disesuaikan dengan kurikulum, salah satu contohnya yaitu model pembelajaran
yang diterapkan, sistem, dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nuri selaku kepala sekolah SMAN 4
Surabaya diperoleh beberapa informasi terkait dengan inovasi di sekolah
diantaranya yaitu terkait dengan kurikulum yang sering berubah-ubah dalam
sistem pendidikan di Indonesia, seperti yang terbaru ini yaitu kurikulum 2013
revisi 2017. Tugas kepala sekolah dalam menghadapi kurikulum yang sering
berubah-ubah yaitu bersikap bijak dan mengarahkan staff dan guru untuk
melaksanakan kurikulum yang dikehendaki karena apapun Undang-undang nya
atau kurikulumnya bertujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.
Sehingga sekolah harus tetap melaksanakan inovasi-inovasi yang dikembangkan
pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia.
Inovasi lain yang diterapkan di SMAN 4 Surabaya yaitu inovasi selama proses
belajar mengajar. Ibu Nuri selaku kepala sekolah juga memegang jabatan sebagai
guru Kimia di SMAN 4 Surabaya. Tentunya juga mempunyai kewajiban untuk
mengajar dan mencerdaskan generasi penerus bangsa. Ilmu kimia seringkali
terkenal dengan materi yang sulit dan tidak disukai oleh siswa, terkadang banyak
juga siswa yang merasa bosan saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu,
saat mengajar kimia, ibu Nuri seringkali menerapkan ice breaking di sela-sela
pembelajaran, tentunya yang terkait dengan pembelajaran yang sedang diajarkan
pada saat itu. Hal tersebut mendapat respon yang positif dari siswa., banyak siswa
merasa senang dan semangat untuk belajar kimia.
Baru-baru ini sedang digalakkan budaya literasi di Indonesia. SMAN 4
Surabaya juga mengambil peran untuk meningkatkan budaya literasi para
siswanya melalui program literasi baca buku sebelum pelajaran dimulai, literasi
mengaji pada hari selasa dan kamis. Selain itu, juga diterapkan model-model
pembelajaran yang diamanatkan dalam kurikulum 2013 dimana model yang
sering digunakan oleh Ibu Nuri dalam mengajar yaitu model cooperative tipe
STAD, pembelajaran dengan contoh dan juga melatihkan siswa untuk berpikir
tingat tinggih (High Order Thinking Skill).