You are on page 1of 4

AMAL JARIYAH

Menurut bahasa, amal jariyah diartikan sebagai suatu perbuatan yang terpuji.
Sedangkan menurut syara’, amal jariyah didefinisikan sebagai memberikan sesuatu
yang bernilai manfaat guna tujuan kemaslahatan sebagai salah satu bentuk
pendekatan diri kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman :

Artinya “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),


sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja
yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali- Imron
ayat 92)

Dengan demikian, amal jariyah bisa diartikan salah satu bentuk kebajikan yang
dapat mendatangkan pahala yang cukup besar bagi pelakunya, meskipun ia telah
meninggal dunia.

Apa hukum amal jariyah?

Amal jariyah merupakan suatu bentuk amalan yang memiliki kedudukan yang
terpuji di sisi Allah SWT. Meskipun tidak ada keharusan atau kewajiban untuk
melaksanakannya, akan tetapi Islam sangat menekankan umatnya untuk melakukan
hal tersebut, meskipun hanya sedikit.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :

Artinya “Jangan kamu malu dengan pemberian yang sedikit kerana tidak memberi
langsung lebih sedikit daripadanya.”

Akan tetapi yang perlu diingat dalam beramal jariyah harus memiliki dasar hukum
yang kuat, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah
Saw. “Barang siapa yang melakukan amalan tanpa ada dasarnya dari kami maka
tertolak.”

Hal lain yang perlu diingat dalam beramal jariyah adalah tidak mengiringi apa
yang ia nafkahkan dengan menyebut-nyebut pemberiannya tersebut, apalagi jika
sampai hal itu menyakiti perasaan si penerima bantuan.

Allah SWT berfirman :


Artinya:

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak


mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya
dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di
sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati.” (QS. Al- Baqarah ayat 262)

Apa keutamaan beramal jariyah?


Keutamaan dari amal jariyah, diantaranya :
1. Seseorang yang melakukan shodaqoh atau amal jariyah, maka hal tersebut
tidak akan pernah membuat hartanya berkurang, justru hal tersebut akan
membukakan pintu rezeki bagi pelakunya.
2. Mereka yang melakukan amal jariyah memiliki kedudukan yang mulia di
sisi Allah SWT
3. Allah SWT melipatgandakan pahala bagi siap saja yang melakukan amal
jariyah, dan pahala dari perbuatan tersebut tidak akan pernah terputus meskipun
pelakunya telah meninggal dunia.

4. Allah SWT akan menghapuskan segala kesalahan dan dosa-dosa bagi pelaku
amal jariyah
5. Dengan beramal jariyah, maka pintu-pintu keburukan akan tertutup dan
pintu-pintu kebaikan akan terbuka dengan lebar.
6. Amal jariyah merupakan salah satu tanda syukur atas karunia yang telah
diberikan Allah SWT. Selain itu, perbuatan tersebut juga dapat
mencerminkan keimanan seorang hamba kepada penciptanya.
7. Amal jariah merupakan suatu perbuatan yang dapat membersihkan jiwa
seseorang dari sifat kikir, sombong, dan tamak. Karena sifat-sifat tersebut
dapat menghantarkan seseorang ke dalam siksa api neraka.

Apa saja bentuk dari amal jariyah?

Dari Hadist Rasulullah Saw. di atas telah jelas bahwa amalan yang pahalanya tidak
akan terputus meskipun pelakunya telah meninggal dunia adalah :

1. Ilmu yang bermanfaat


Amalan jariyah pertama yang pahalanya senantiasa mengalir adalah dengan
menyebarluaskan ilmu. Tentu saja ilmu yang disebarkan ini haruslah ilmu
pengetahuan yang bermanfaat.
2. Doa Anak Soleh
Menurut keterangan hadis di atas, kebaikan yang dilakukan oleh anak yang
shaleh pahalanya akan sampai kepada orangtua yang mendidiknya sekalipun
mereka telah tiada tanpa mengurangi pahala yang diperoleh si anak. Selain
itu, doa dari anak yang shaleh kepada orangtuanya mustajab di sisi Allah
SWT.

3. Mushaf (Kitab-Kitab Agama) yang Diwariskannya


Amalan jariyah selanjutnya yaitu mewariskan mushaf atau kitab-kitab
agama. Agar mendatangkan amal jariyah, kitab tersebut harus diserahkan
kepada orang-orang yang memanfaatkannya untuk kebaikan dirinya sendiri
dan orang lain. Selagi kitab-kitab tersebut digunakan sebagai bahan bacaan
dan rujukan, maka pahala akan senantiasa mengalir bagi orang yang
mewakafkannya.

4. Masjid yang Dibina


Masjid yang dibangun dan dibinanya semasa hidup termasuk juga
mewakafkan tanah untuk membangun masjid. Perkara ini sesuai dengan
sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“"Barangsiapa yang membangunkan sebuah masjid kerana Allah walau
sekecil apa pun, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah
di syurga" (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).

5. Rumah yang Dibina untuk Penginapan Orang yang Sedang dalam


Perjalanan
Ternyata memiliki bisnis penginapan juga bisa mendatangkan pahala yang
tiada putus-putusnya bagi mereka yang membangun. Terutama bagi mereka
yang membangun rumah bagi musafir atau orang-orang yang melakukan
perjalanan di jalan Allah.

6. Sungai yang Dialirkannya untuk Kepentingan Orang Ramai


Tenyata, apabila seorang muslim mengalirkan atau berbagi air kepada
mereka yang membutuhkan akan mendatangkan pahala baginya. Bahkan
setelah orang tersebut meninggal dunia dan air itu tetap mengalir serta
terjaga dari pencemaran dan bisa dimanfaatkan oleh orang lain, maka
mengalir pula lah pahala bagi orang yang membuatnya.

7. Harta yang Disedekahkannya


Amal jariyah yang terakhir yaitu menyedekahkan sebagian hartanya.
Namun, hal yang menjadi perhatian adalah sedekah tersebut harus diberikan
secara ikhlas.
Nabi SAW bersabda "Sesungguhnya sedekah itu benar-benar dapat
memadamkan panasnya siksa kubur bagi pelakunya, sesungguhnya orang
mukmin kelak di hari kiamat hanyalah bernaung dibawah naungan
sedekahnya. (Hadis Riwayat Al-Tabrani).

You might also like