You are on page 1of 2

Operasi Otak…. Kok Pasien dalam Kondisi Sadar?

Ketika membaca judul itu, penulis yakin bahwa para penggemar drama Korea “The
Doctors” akan langsung ingat pada satu epidose. Ingatkah kalian? Ya, salah satu episode
diceritakan bahwa pembedahan otak dilakukan pada saat pasien sadar. Pasien memiliki
keluhan tremor dan dapat dioperasi dengan sempurna menggunakan pembedahan
tersebut. Pasti temen-temen pasti bertanya, apakah hal itu benar-benar ada atau hanya
disetting untuk film? Jawabannya adalah ADA! Namanya Awake Craniotomy (AC). Yuk kita
sedikit bahas!

AC ya sesuai namanya adalah kraniotomi dalam keadaan bangun atau sadar. Kraniotomi
adalah pembukaan tengkorak kepala untuk melakukan pembedahan otak. Dalam beberapa
decade terakhir, AC mulai ramai digunakan oleh para neurosurgeons. Tetapi sebenarnya
teknik pembedahan ini sudah lama sekali digunakan terutama dalam kondisi tidak
terdapat fasilitas anestesi yang baik. Nah, karena sekarang para dokter anestesi sudah
mengembangkan dan cukup handal dalam urusan anestesi AC, para ahli bedah saraf mulai
menggunakannya kembali.

Kenapa harus dalam kondisi sadar? Kalau bisa dalam kondisi teranestesi, kenapa harus
kondisi sadar? Terdapat dua tujuan dari AC ini. Pertama adalah menghindari reseksi bagian
otak yang sangat berguna untuk kehidupan kita, misalnya motorik, sensorik, bahasa, dan
fungsi dasar otak lainnya. Kedua adalah memudahkan untuk kami para dokter
menghindari perawatan ICU pasca operasi.

Saat ini AC digunakan terutama untuk reseksi (pengangkatan) tumor. Selain itu, dapat pula
digunakan untuk penderita epilepsy (seperti pada film), deep brain stimulation, dan
endarterektomi. Nah, mengapa tidak semua operasi otak menggunakan AC? Jelas ada
beberapa kondisi yang tidak memerlukan AC, yaitu selain indikasi yang disebutkan di atas.
Kooperatif dan usia pasien juga mempengaruhi apakah dapat dilakukan AC atau tidak.

Pasti ini pertanyaan yang muncul. Gimana bisa tahu kalau yang direseksi itu benar yang
harus direseksi? AC membutuhkan brain mapping yang menggunakan arus listrik. Jadi
digunakan bipolar listrik yang dapat menangkap gelombang otak. Nah gelombang inilah
yang akan dinilai oleh sang dokter bedah. Biasanya pasien akan diminta memainkan atau
bekerja sesuai dengan pekerjaannya misalkan. Apa ada komplikasinya? Tentu. Semua
procedural memiliki komplikasi atau efek samping yang ada, misalkan kejang hingga
pendarahan. Namun, semua akan hilang dengan prosedural yang baik.

-FS-

Referensi: Dziedzic T, Bernstein M. Awake craniotomy for brain tumor: indications,


technique and benefits. Expert Rev. Neurother. 2014;14(12):1405–15.

You might also like