You are on page 1of 4

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK MANDIRI TERSTRUKTUR

PENDAMPINGAN (PMTP)
AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Nama Mahasiswa : Munafiatun


NIM : 1216011
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah
Jenis Kompetensi : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah
Perasat : Metode Kanguru
Semester/ Kelompok : II/I

A. Latar belakang ( Alasan apa yang mendasari perasat tersebut dilakukan ditinjau dari
aspek fisiologis dan aspek patofisiologis , serta dampak jika tidak dilakukan)
BBLR sering menghadapi berbagai masalah yaitu: asfiksia, hipotermia, ikterus dan
gangguan pernafasan. Bayi prematur atau bayi berat lahir rendah secara umum mempunyai
kematangan dalam sistem pertahanan tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Bayi prematur yang mempunyai berat badan lahir rendah cenderung mengalami
hipotermi. Hal ini disebabkan karena tipisnya lemak subkutan pada bayi sehingga sangat
mudah dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang efektif untuk memenuhi
kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari
infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. Metode ini merupakan salah satu teknologi
tepat guna yang sederhana, murah dan sangat dianjurkan untuk perawatan BBLR. Asuhan
metode Kanguru merupakan asuhan yang dirancang untuk neonatus dengan berat badan lahir
rendah atau kurang bulan. Asuhan ini dikenal juga dengan metode skin to skin yaitu kontak
kulit dengan kulit antara ibu dan bayi dengan mempertahankan suhu tubuh normalnya.
Perawatan kanguru adalah “perawatan dini dan terus menerus dengan sentuhan kulit-ke-kulit
antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi seperti kanguru”. Metode asuhan kangguru dapat
dilakukan kepada hampir semua bayi kecil.
Bayi dengan sakit yang parah yang memerlukan perawatan khusus bisa menunggu hingga
pulih sebelum memulai metode ini. Sesi metode ini untuk jangka pendek bisa dilakukan saat
pemulihan ketika bayi masih memerlukan perawatan medis (cairan IV, oksigen tambahan
konsentrasi rendah). Kontak kulit dengan kulit harus dimulai secara bertahap dengan transisi
secara hati-hati sehingga menjadi berkesinambungan. Sesi selama 60 menit atau kurang harus
dihindari karena perubahan yang terlalu sering akan membuat bayi stress. Waktu kontak kulit
dengan kulit diperpanjang secara bertahap agar menjadi selama mungkin. Ibu bisa tidur
dengan bayi yang diletakan dengan posisi kangguru benar. Lamanya bayi dalam posisi
Kanguru kalau mungkin 24 jam terus menerus. Bayi yang dirawat di NICU mengingat
keadaan bayi, maka metode Kanguru dilakukan secara bertahap, paling tidak selama 1 jam
(agar tidak mengganggu waktu istirahatnya bayi) sebelum terus menerus selama 24 jam).
Dampak jika tidak dilakukan perawatan metode kanguru dapat menyebabkan hipotermi
dan meningkatkan kematian neonatus.

B. Tujuan (Menggambarkan pencapaian dari perasat yang dilakukan secara khusus)


1. Menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, dan pernapasan bayi
2. Meningkatkan hubungan emosi ibu-anak
3. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi lebih baik lagi
4. Bayi menjadi tidak berlama-lama menangis
5. Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi
6. Meningkatkan produksi ASI
7. Menurunkan resiko infeksi selama dalam perawatan di rumah sakit
8. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit

C. Indikasi ( Sasaran atau objek dari tindakan )


1. Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram.
2. Bayi dengan suhu lahir rendah/ kehilangan kehangatan tubuh
3. Bayi lahir normal/tanpa komplikasi
4. Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik
5. Perkembangan selama di inkubator baik
6. Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan.

D. Kontra indikasi ( Sasaran/obyek yang boleh dilakukan tindakan)


1. Bayi dengan kelainan atau penyakit yang menyertai, sehingga harus di rawat
secara intensif
E. Persiapan alat dan bahan ( Kebutuhan yang harus di sediakan sesuai SOP)
1. Air hangat
2. Handuk bersih
3. Tutup kepala bayi(topi)
4. Popok/diapers
5. Kaos kaki bayi
6. Baju kanguru

F. Prosedur Pelaksanaan (Urutan sistematika dari tindakan)


1. Menyambut klien dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Menjaga privasi klien
4. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
6. Menjelaskan manfaat metode kanguru
7. Menjelaskan resiko pemakaian baju kanguru yang kurang tepat
8. Mempersilahkan ibu untuk melepas baju dan BH
9. Mengajarkan ibu membersihkan daerah dada dan perut ibu dengan menggunakan
air hangat di lanjutkan dengan mengeringkan
10. Mengajarkan ibu menyiapkan bayi dengan pemakaian tutup kepala, dapers/popok
dan kaos kaki
11. Mengajarkan ibu untuk memasukkan bayi kedalam kantong kanguru dengan hati-
hati
12. Mengajarkan ibu memakai baju kanguru sesuai prinsip “skin to skin”
13. Mengajarkan ibu untuk memposisikan bayi dengan posisi tegak, di tengah
payudara dan kepala miring pada salah satu sisi dengan kepala sedikit ekstensi
14. Mengajarkan ibu untuk memposisikan kaki bayi seperti posisi “katak”
15. Mengajarkan ibu memonitor bayi (pernafasan,suhu,dan gerakan)
16. Menganjurkan ibu tetap menyusui secara on demand
17. Mengajarkan ibu mengecek ketepatan pemakaian baju kanguru dan memastikan
bayi dalam kondisi aman dan nyaman
18. Melakukan evaluasi terhadap penjelasan yang telah di berikan

G. Kesimpulan saran & advice


H. Daftar Pustaka ( Semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam
penulisan) * minimal 2
Hastuti,Puji.2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Balita. Pati
http://sovianchoeruman.wordpress.com/2010/07/26/metode-kanguru-untuk-bayipremature/
(26/07/2010) 20.15 WIB 2.
http://akperpantirapih.blogspot.com/2009/01/pengertian-metode-kanguru.html (22/01/2009)
19.56 WIB

Pati, ……………………..

Dosen Pendamping Praktikan

(………………………………) (Munafiatun)

You might also like