You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang
abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbul-simbul yang nyata
sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan (Hidayat,2009 hlm 41)
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat
untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat mereka bekerja
dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep
keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan
yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut
bekerja( Muwarni, 2009 hlm 41).
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlunya mempelajari teori
dan Model konsep keperawatan yang telah ada sebagai salah satu kunci
dalam mengembangkan ilmu dan praktek, serta profesi keperawatan di
Indonesia. Pada kesempatan kali ini saya mencoba memaparkan “Teori dan
Model Konsep Keperawatan Jean Watson”.

B. Tujuan
1. Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui teori dan konsep dasar
keperawatan menurut Jean Watson
2. Mengetahui bagaimanakah tahapan model keperawatan Jean Watson
3. Mengetahui bagaimana hubungan antara tahapan Jean Waston dan
proses keperawatan
4. Mengetahui bagaiamana Jean Watson bekerja

1
C. Manfaat
1. Manfaat Umum
Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep Jean Watson
dalam praktik klinik dengan adanya pemahaman mahasiswa terhadap
konsep teori dari self care ini mahasiswa keperawatan dapat lebih mengerti
terhadap pasien dengan kebutuhan yang khusus.
2. Manfaat Khusus
a) Menambah pengetahuan kita sebagai mahasiswa/i perawat tentang
model- model konsep keperawatan.
b) Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat
agar tidak pantang menyerah dalam merawat pasien dalam
memperjuangkan nasib perawat.
c) Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan.
d) Menjadi dasar bagi mahasiswa keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan.
e) Malkalah ini sangatlah bermanfaat karena lingkungan merupakan
hal yang harus diperhatikan dalam perawatan pasien.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Latar Belakang Jean Watson


Dr. Watson adalah seorang sarjana keperawatan Amerika yang lahir
di West Virginia dan sekarang tinggal di Boulder, Colorado sejak tahun
1962. Dari University of Colorado, ia meraih gelar sarjana di keperawatan
dan psikologi, gelar master di keperawatan kesehatan mental-kejiwaan,
dan terus mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi pendidikan dan
konseling.
Sekarang ini Dr. Jean Watson adalah seorang Profesor yang
membedakan keperawatan dan sebagai ketua Caring Science di
Universityof Colorado, Sekolah Keperawatan dan merupakan pendiri
Center forHuman Caring di Colorado. Dia merupakan anggota dari
Amecican Academy of Nursing yang telah menerima penghargaan
nasional dan internasional. Dia telah menerbitkan berbagai karya yang
menjelaskan filsafat dan teori kepedulian manusia, yang dipelajari oleh
perawat di berbagai belahan dunia. Dasar dari teori keperawatan Jean
Watson di terbitkan pada tahun 1979 di keperawatan yaitu ”The Philosphy
andScience of Caring”. Pada tahun 1988, teorinya diumumkan dalam
“nursing: Human Science and Human Care”. Postmodern Nursing and
Beyond (1999). Assessing and Measuring Caring in Nursing and
HealthSciences (2002). Watson berpendapat bahwa fokus utama dalam
keperawatan ada di faktor carative. Dia percaya bahwa bagi perawat untuk
mengembangkan filsafat humanistik dan sistem nilai, seorang liberal
dengan latar belakang seni yang kuat diperlukan. Sistem filsafat dan nilai
memberikan fondasi yang kokoh bagi science of caring.

3
B. Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal
dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur
pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan
teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang
kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya kebutuhan
dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan
makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi,
kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial
(kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi,
kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan
untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri(Sumber: Hidayat,
hlm 49)

 Skema Kebutuhan Dasar menurut Jean Watson

Kebutuhan Biophysikal

Kebutuhan makanan
dan cairan

Kebutuhan eliminasi
Kebutuhan psikofisikal
Kebutuhan ventilasi

Kebutuhan aktivitas
dan istirahat

Kebutuhan psikososial Kebutuhan seksualitas

Kebutuhan berprestasi
Kebutuhan
Kebutuhan
intrapersonal-
berorganisasi
interpersonal

Kebutuhan aktualisasi
diri
4
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami
bahwa manusia adalah mahluk yang sempurna yang memiliki berbagai
macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan,
manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental dan
spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan
dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus
berperan dalam meninggalkan status kesehatan, mencegah terjadinya
penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan
fokusnya pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit(Sumber:
Hidayat ,2009 hal 49)
Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori
kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa
manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia yang saling
berhubungan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain.
Berdasarkan dari empat kebutuhan tersebut, Jean
Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna
dan memiliki berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai
kesehatan, manusia seha-rusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik,
mental, sosial, serta spiritual.
Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :
a) Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan
dipraktekkan hanya secara interpersonal.
b) Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang
hasilnya dapat memuaskan kebutuhan manusia yang memerlukan
bantuan.
c) Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan
berkembang ke arah perbaikan bagi individu, serta keluarga.
d) Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di
rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien
pulang.

5
e) Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien,
sehingga bisa menawarkan kepada pasien
untuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa yang terbaik
untuk dirinya saat itu.
f) Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan.
Praktek asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal
dengan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk meningkatkan
kesehatan dan untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka
yang sakit.
g) Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

C. Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan


Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4
(empat) bagian, yaitu:
1. Kemanusiaan (Human Beeing)
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai nb agi dirinya
atau orang lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat
memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang
yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu
mempunyai fungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain
itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian-bagian tubuhnya
mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi perkembangannya
dia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Jika adaptasi tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi ko nflik (terutama
kngi.onflik psikososial), yang berdampak pada terjadinya krisis
disepanjang kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar
dapat ditanggulangi
.
2. Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari fisik, mental , dan
sosial yang baik. Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa ada

6
beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam definisi
sehat ini, yaitu:
a) Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial
seimbang/serasi.
b) Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan
lingkungannya.
c) Tidak adanya penyakit.

Asuhan kesehatan yang benar fokusnya pada gaya hidup, kondisi sosial,
dan lingkungan
a) Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan
jiwa.
b) Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara
apa yang dirasakan dengan apa yang dialami.
3. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi masyarakat saat ini adalah
lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang menentukan
terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus
dicapai. Nilai -nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial,
kultural, dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam masyarakat, karena setiap
masyarakat biasanya mempunyai seseorang yang care terhadap orang lain.
Watson menyatakan bahwa merawat, dan keperawatan itu ternyata sangat
dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa
orang yang saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak
diturunkan dari generasi ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari
kebudayaan profesi sebagai suatu koping yang unik terhadap lingkungan.

4. Keperawatan
Menurut Watson keperawatan fokusnya lebih pada promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan pemulihan

7
keadaan fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama
dengan mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak
dari dua area, yaitu: masalah penanganan stres dan penanganan konflik.
Hal ini dapat menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik,
yang dia percayai dapat menjadi pusat dari praktik keperawatan. Salah
satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu
pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi kesehatan manusia dan
masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian
asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek, dan riset
keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
a) Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
b) Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
c) Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang
lain.
d) Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.
e) Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif,
maupun negative.
f) Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk
mengambil keputusan.
g) Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
h) Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki
kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
i) Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
j) Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien
D. Hubungan Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan
Watson merekomendasikan suatu pendekatan penelitian
keperawatan yang lebih dalam, agar menghasilkan suatu hubungan
keperawatan yang baik dengan keb utuhan manusia. Agar hasilnya
sempurna, maka perawat perlu melakukan metoda pemecahan masalah
secara ilmiah. Watson juga menyatakan proses keperawatan terdiri atas

8
langkah-langkah yang sama dengan proses ilmiah. Watson kemudian
mengkolaborasikannya dalam dokumentasi (tulisan yang dicetak miring
mengidikasikan adanya keterkaitan dengan adanya penelitian dalam
proses keperawatan).
1. Pengkajian
a) Pengkajian meliputi: tindakan pengamatan, melakukan identifikasi,
dan menelaah masalah yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil
studi literature.
b) Untuk dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah
dengan baik sesuai kerangka kerja yang telah dibuat, maka perlu
menggali lebih dalam pengetahuan yang terkait secara konseptual.
c) Dalam pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis mengenai h
ubungan dan factor-faktor yang mempengaruhi masalah.
d) Selain itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi
dari variable-variable yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah
ini.
2. Perencanaan
a) Dengan perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam
menentukan bagaimana variabel-variabel dapat diuji atau diukur.
b) Dalam merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu
pada rencana asuhan keperawatan tetap melalui pendekatan
konseptual.
c) Selain itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah
dikumpulkan & sesuai.
3. Intervensi
Merencanakan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan.
4. Evaluasi
a) Evaluasi merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa
hasil pelaksanaan inter-vensi dari setiap masalah yang ada.
b) Disamping itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu
memberikan generalisasi terhadap hipotesa-hipotesa tambahan atau

9
kejadian yang mungkin akan terjadi untuk mendorong teori
keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan masalah.

 Penanganan klien dengan perawat diri


terapeutik.
 Mengompesasi ketidakmampuan klien
Tindakan perawat untuk melakukan perawatan diri.
 Mendukung dan melindungi klien.

(A)

Tindakan perawat  Menjalankan beberapa tindakan perawatan


diri untuk klien.
 Mengompesasi keterbatasan klien untuk
melakukan perawatan diri.
 Membantu klien sesuai kebutuhan.

Tindakan klien
Tindakan klien

 Menjalankan beberapa tindakan


perawatan diri.
 Mengatur kemampuan
perawatan diri.
 Menerima perawatan dan
bantuan dari perawat

(B)

Mengerjakan perawatan
diri.

Tindakan perawatan Tindakan klien


Mengatur latihan dan
pengembangan perawat
diri.

(C)

10
Gambar : sistem perawatan dasar (A) wholly compensatory nursing system (B)
partly compensatory nursing system. Dan supportive educative nursing system
(sumber : Asmadi, hlm 127)

E. Hubungan dengan Ciri Teori


Menurut Watson, bahwa sebuah teori itu merupakan sebuah
pengelompokkan dari ide-ide, dan pengalaman yang memberikan
penjelasan mengenai fenomena-fenomena. Dia menolak konsep
tradisional, dan moetodologi kuantitatif harus dikorbankan saat
mendapatkan pengetahuan baru dari tingkah laku manusia. Dia melihat
bahwa keperawatan dapat dikembangkan dengan melibatkan prosedur-
prosedur, dan manipulasi variabel sementara yang terbaik adalah dengan
melakukan penelitian untuk melihat berbagai alternatif dalam merawat
manusia, baik sehat, maupun sakit, serta mendorong peningkatan
kesehatan. Karya Watson telah dikembangkan dalam konteks tradisional:
a) Teori-teori tersebut berhubungan dengan konsep seperti dalam
membangun solusi berbeda dalam melihat fenomena tertentu.
b) Teori harus logis secara alami.
c) Teori seharusnya sederhana sebelum digeneralisasikan.
d) Teori dapat didasarkan pada hipotesis yang dapat diuji
e) Teori berkontribusi dan membantu dalam pengembangan pengetahuan
secara umum sesuai disiplin ilmunya melalui penelitian untuk mencapai
sesuatu yag valid.
f) Teori dapat digunakan oleh para praktisi untuk menjadi pedoman
dan meningkatkan mutu dari tindakan pelayanan ataupun asuhan
keperawatan yang diberikan.
g) Teori tersebut harus konsisten dengan teori-teori lainnya, dengan hukum,
dan prinsip-prinsip lainnya; tetapi masih meninggalkan pertanyaan-
pertanyaan yang tidak bisa dijawab, kemudian diinvestigasi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep
utama keperawatan, yaitu adanya unsur teori kemanusiaan dalam
pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna yang memiliki berbagai ragam perbedaan.
Hubungan dengan proses perawatan, Jean Watson menganjurkan
supaya penelitian- penelitian di bidang keperawatan dapat dihubungkan
dengan proses keperawatan, sebab di dalam proses keperawatan
langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah.
Hubungan dengan ciri-ciri teori, Jean Watson mengatakan
bahwa sebuah teori merupakan sebuah pengelompokan, ide-ide,
pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai fenomena 40, dan
dia menolak konsep tradisional.
Penerapan teori Jean Watson, terdiri dari: pengkajian, penentuan
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

B. Saran
Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah
ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca pada umumnya.

12

You might also like