You are on page 1of 7

Assalaamu ‘alaikum Wr, W‫ف‬b

Yang saya hormati Bapak Kepala

Yang saya hormati Bp Ibu Guru serta anak-anak sekalian yang Bapak harapkan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alloh SWT yang telah
memberikan kesempatan kepada kita semua, sehingga pada pagi hari yang cerah ini kita masih
dapat melaksanakan Upacara Bendera. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW Seperti biasanya setiap pelaksanaan Upacara perlu kita
evaluasi, agar kita mengetahui kekurangan –kekurangannya sehingga pelaksanaan upacara yang
akan datang menjadi lebih baik.

Dari segi Petugas Upacara pada pagi hari ini cukup baik , meskipun tadi kita saksikan bersama,
petugas pengibar bendera kurang sempurna dalam pelaksanaannya. Itulah pentingnya sebelum
pelaksanaan upacara, petugas harus berlatih, berlatih dan berlatih, agar pelaksanaan upacara
menjadi lebih baik. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan materi dengan judul :
Pengendalian diri.

Pelaksanaan Upacara Bendera pada setiap hari Senin hendaknya jangan hanya sebagai
seremonial belaka, sebagai rutinitas yang kurang bermakna. Tapi marilah setiap kegiatan upacara
kita gunakan sebagai ajang untuk pengendalian diri kita. Agar selama pelaksanaan upacara ini
kita bisa mengendalikan diri untuk bersikap sempurna. Dalam bahasa ilmiahnya, kita ini selalu
berada dalam ruang dan waktu, berada dalam lingkungan. Kita ini bagian dari masyarakat
pendidikan, berarti ada lingkungan sekolah. Coba, mulai dari masuk pintu gerbang sekolah,
hendaklah kalian sudah mulai bisa mengendalikan diri, misalnya bagaimana menghormati
Bapak, Ibu Guru dan karyawan, bagaimana bisa tampak rapih tanpa ditegur oleh Bapak / Ibu
Guru.

Contoh pengendalian diri yang lain misalnya setiap bel berbunyi untuk ganti pelajaran,
hendaknya anak-anak jangan pada berkeliaran ke luar kelas, keculi kalau memang pada jam
berikutnya harus pindah ruangan misalnya ke LAB atau pelajaran Olah Raga. Kemudian kalau
jam pelajaran terakhir telah usai, jika sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah, hendaknya
anak-anak segera pulang ke rumah masing-masing, karena orang tuamu telah menunggu-
nunggumu di rumah. Jangan sampai diusir-usir diteriaki melalui pengeras suara. Jangan
nongkrong-nongkrong, bergerombol yang tiada gunanya, yang hanya akan memancing suasana
untuk berbuat yang negative.

Jangan sampai mau kalau ada pihak yang mencoba untuk mengajak tawuran Selanjutnya, dalam
lingkungan keluarga, tentu saja ada peraturan dalam keluarga, ada orang tua, kakak atau adik,
bagaimana bentuk pengendalian diri ? Yang punya kakak harus menghormati kakaknya, yang
punya adik harus menyayangi adiknya. Kalau ada PR misalnya, , harus segera dikerjakan jangan
membiasakan diri untuk menunda-nunda pekarjaan. Bagaimana kita harus menghormati kedua
orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada. Melalui mimbar ini saya ingatkan
bahwa kepada kedua orang tua, bentuk pengendalian diri kita adalah bahwa kita harus
menghormati, menyayangi kedua orang tua kita, jangan sampai orang tua kita sakit hati pada kita
gara-gara sikap dan perilaku kita, jangan suka membentak. Pada dasarnya setiap nasihat orang
tua wajib kita dengarkan, kita ikuti. Tapi ada satu nasihat/ ajakan orang tua kita yang tidak boleh
kita ikuti, kita turuti, yaitu jika orang tua kita mengajak kita kepada kesyirikan.

Untuk hal yang satu ini, kita boleh menolaknya, tapi juga harus dengan bahasa yang santun,
jangan sampai menyakiti hati orang tua, kita tetap harus menjalin hubungan yang baik kepada
keduanya. Jika kita semua bisa mengendalikan diri dengan baik di mana kita berada, alangkah
indahnya hidup ini, bagaikan planet-planet yang beredar pada lintasannya , tidak ada benturan-
benturan, selaras, serasi dan seimbang. Dalam hidup ini memang banyak kendala-kendala, tapi
hendaknya bisa menjadi kendali untuk memacu kita dalam meraih sukses.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.

Wabillahittaufiq Wal hidaayah , Wassalaamu’alaikum Wr, Wb.

Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-2

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Yang Terhormat Bapak kepala sekolah

Yang kami hormati Bapak/Ibu Guru

Para Siswa sekalian yang berbahagia dan kami banggakan

Sebagai awal kata, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha
Kuasa, atas perkenan karunia dan ridlo-Nya, pada hari ini, kita dapat menjalankan upacara
bendera tanpa halangan suatu apa. Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW, para pengikutnya yang saleh dan salehah hingga akhir zaman.

Anak anakku yang kami banggakan

Kami berdiri di sini selaku Pembina upacara, ada dua hal amanat upacara yang akan kami
sampaikan pada kesempatan upacara kali ini :

1. Menyikapi pelaksanaan upacara hari ini,petugas upacara sudah baik dan mudah-mudahan
ini menjadi contoh petugas upacara pada senin yang akan datang shingga petugas upacara
senin depan akan lebih baik. Demikian halnya peserta upacara, kami menilai juga sudah
cukup baik, meskipun jika kami mengamati sekilas masih tetap saja ada peserta yang
masih kurang khidmat dalam mengikuti upacara, misalnya dalam hal sikap sempurna dan
ketika penghormatan bendera. Mudah-mudahan dengan khidmadnya pelaksanaan
upacara, akan menambah semangat patriotisme dan nasionalisme kita kepada Negara
yang kita cintai Indonesia.
2. Menyikapi penyakit KUBER dan KUDIS (alias kurang kebersihan dan kurang
kedisiplinan) di sekolah yang kita cintai, akhir-akhir ini kepedulian para siswa terhadap
kebersihan dan semangat kedisiplinan cenderung ada penurunan. Kerbersihan dan
kedisiplinan adalah tanggung jawab kita semua. Kenapa kebersihan perlu kita evaluasi?
Ini terbukti masih saja ada para siswa yang masih hobby membuang sampah di
sembarang tempat; baik di halaman kelas, ruang kelas maupun di dalam laci meja kelas.
Terkait dengan kedisiplinan; masih kami jumpai siswa yang terlambat masuk sekolah,
rambut yang KURAP alias (kurang rapi). Untuk itu pada kesempatan ini kami mengajak
kepada peserta upacara mari kita jaga kebersihan sekolah yang kita cintai dan tingkatkan
kedisiplinan kita sebagai ciri khas warga sekolah yang kita cintai.

Anak anakku siswa siswi SMA Negeri 13 Tompobulu Maros yang kami banggakan, demikian
amanat upacara yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata,

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Demikianlah artikel mengenai Contoh Amanat Pembina Upacara pada hari senin di sekolah,

Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-3 Tema “Tujuan Upacara Bendera”

Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala
alihi wa ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du.

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah

Yang saya hormati Dewan Guru

Dan yang saya sayangi siswa-siswi Semuanya.

Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka
melaksanakan upacara bendera.

Upacara bendera sangat penting karena dengan melaksanakan upacara bendera berarti kita
menghormati bendera negara RI. Siapa lagi yang menghormati bendera RI kalau bukan warga
negara Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa bendera adalah salah satu simbol negara. Ada
beberapa simbol negara misalnya, garuda, ideologi, Pancasila, UUD’45, bendera merah putih,
presiden dan lain sebagainya.

Upacara bendera adalah penghormatan simbol negara yang berarti juga menghormati negara RI.
Bendera RI berwarna merah putih. Di dunia ini tidak ada yang benderanya sama. Tapi kalau
hanya mirip mungkin ada. Misalnya bendera merah putih dengan bendera Monaco.
Manusia juga tidak ada yang sama, kalau mirip mungkin ada misalnya dua anak kembar
memiliki perbedaan sidik jari, atau yang satu ada tahi lalatnya yang satu lagi tidak.

Ada yang mengatakan bahwa bendera RI adalah berasal dari bendera Belanda yaitu merah putih
biru yang di sobek birunya menjadi merah putih. Ada yang mengatakan bendera merah putih
berasal dari kerajaan Majapahit di Jawa Timur pada abad ke 13.

Terlepas dari benar atau salah tentang asal-usulnya, bahwa bendera RI tidak sama dengan
bendera lainnya. Bendera merah putih berskala 3:4 (tiga banding empat) sedangkan Monaco 4:5
(empat banding lima), sehingga bendera RI kelihatan lebih panjang dibandingkan dengan
bendera Monaco.

Manfaat lain dari upacara bendera adalah untuk kesehatan, melatih disiplin.
Dengan berdiri di lapangan yang disinari oleh sinar matahari pagi maka akan menyehatkan
tulang, kulit, dan badan, karena sinar matahari pagi mengandung pro-vitamin D.

Upcara bendera melatih disiplin karena bila sudah ada aba-aba dari pemimpin upacara, maka
seluruh peserta upacara mengikutinya.. bila aba-aba istirahat di tempat maka semuanya istirahat
di tempat. Bila aba-aba siap maka semuanya dalam posisi siap.

Disiplin adalah salah satu karakter atau akhlak yang mulia. Sebagaimana yang kita ketahui
bahwa karakter adalah salah satu unsur pokok dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

Buat apa siswa pintar tapi akhlaknya tidak baik. Tapi yang lebih baik adalah siswa yang pintar
dan akhlaknya juga baik.

Demikian amanat pembina upacara pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan
atau kesalahan. Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

4. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-4 Tema “Kegiatan belajar mengajar adalah
termasuk dzikir atau kegiatan ibadah kepada Allah”

Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala
alihi wa ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du.

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah

Yang saya hormati Dewan Guru Dan yang saya sayangi Siswa-Siswi Semuanya.

Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka
melaksanakan upacara bendera. Sebagai kegiatan rutin pada setiap hari Senin pagi, mengawali
kegiatan belajar mengajar pada awal pekan ini.
Kegiatan belajar mengajar adalah termasuk dzikir atau kegiatan ibadah kepada Allah sebagai
mana firman Allah swt. dalam surat al-Nahl: 43:

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.

Dzikir di sini berarti ilmu pengetahuan. Arti dzikir yang lain adalah:

Menyebut Asma Allah.

“Maka sebutlah nama Allah (al-Hajj:32)”

Arti dzikir selanjutnya adalah mengingat Allah:

Ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa (al- Kahfi :24)

Arti dzikir berikutmya adalah membaca al-Quran

“Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kamilah yang
memeliharanya.” (al-Hijr: 9)

Selanjutnya adalah Dzikir dalam arti Shalat sebagai mana firman Allah dalam Surat Thaha: 14

Dan dirikanlah shalat dalam rangka dzikir pada Ku

Siswa-siswi yang berbahagia, berdasarkan dalil-dalil tadi maka marilah kita niat dalam hati
bahwa menuntut ilmu adalah dalam rangka dzikir atau ibadah kepada Allah swt. Demikian
amanat pembina upacara pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau
kesalahan.

Hadanallah wa iyyaakum ila shiraatim mustakim.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

5. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-4 Tema “Taat Kepada Pemimpin”

Bismillahi wabihamdihi
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, Wassalatu Wassalamu 'Alal Anbiya'i Wal Mursalin, Sayyidina
Muhammadin Wa' Ala Alihi Wasahbihi Ajma'in... Amma Ba'du..

Bapak-bapak dan Ibu-ibu guru yang saya hormati


Demikian pula bapak-bapak dan ibu pegawai tata usaha yang saya hormati pula
Siswa-siswi yang saya cintai dan banggakan..
Puji syukur mari kita panjatkan kehadlirat Allah Subhanahu Wata'ala, karena berkat Rahmat dan
karunianya maka kita semua dapat berkumpul di pagi yang cerah ini dalam keadaan sehat wal
afiat.

Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
Sallallahu Alaihi Wasallam beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya. Semoga kita mendapat
syafaatnya kelak di hari kemudian.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga serta apresiasi yang sangat besar saya sampaikan kepada
bapak-bapak dan ibu-ibu guru yang selama ini telah melaksanakan tugasnya dengan ikhlas penuh
tanggung jawab mengajar, mendidik dan membimbing anak-anak kita selama ini sehingga dalam
pengamatan saya selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah kita berlangsung cukup baik,
kondusif dan terkendali. Meskipun terkadang masih terjadi hal-hal yang mengganggu
kelancarannya, akan tetapi saya nilai itu masih dalam batas toleransi kewajaran. Semoga
kedepannya lagi kita bisa lebih meningkatkan kinerja kita sehingga berbagai kekurangan tersebut
bisa kita atasi.

Demikian pula kepada bapak-bapak dan ibu dari tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga
administrasi dan petugas layanan khusus, meskipun dalam segala keterbatasan sarana dan
fasilitas yang kita miliki telah menunjukkan kerja kerasnya dalam melayani segala kebutuhan
demi lancarnya proses belajar mengajar di sekolah kita ini.

Terima kasih... semoga apa yang telah bapak ibu lakukan, kita lakukan bersama dengan ikhlas
dapat bernilai ibadah dan mendapat ganjaran pahala berlipat ganda dari Allah subhanahu
Wata'ala..
Amin Ya Rabbal 'Alamin

Terima kasih pula bagi petugas upacara yaitu kelas IX-A yang telah mempersiapkan diri jauh-
jauh hari sebelumnya dengan bimbingan walikelas dan pembina sehingga upacara pada hari ini
berjalan dengan cukup baik, tertib, lancar dan khidmat. Meskipun masih diperlukan perbaikan-
perbaikan dan penyempurnaan di beberapa hal diantaranya :

Petugas penggerek bendera, dalam gerakannya belum tegap secara sempurna sehingga tidak
nampak semangatnya. Hampir tidak ada beda antara langkah tegap dengan langkah biasa
Regu nyanyi.. masih belum kedengaran kompak suaranya. Kemungkinan masih ada dari anggita
regu nyanyi yang ragu-ragu mengeluarkan suaranya

Demikian juga peserta upacara yang lain, masih terlihat beberapa yang berbicara dengan
temannya dan agak gaduh ketika petugas melakukan kesalahan yang akibatnya mengurangi
khidmatnya upacara kita pada pagi hari ini

Anak-anakku para siswa yang saya cintai dan banggakan..

Upacara bendera yang kita lakukan setiap hari senin, hendaknya jangan kita jadikan sebatas
bentuk acara seremonial belaka. Akan tetapi hendaknya kita jadikan sebagai sebuah wahana
pembelajaran dan latihan bagaimana kita dapat menjalankan hidup keseharian yang lebih baik
dengan tertib dan taat aturan. Sebab banyak hal yang dapat kita pelajari dari upacara bendera.

Disamping untuk menanamkan rasa nasinalisme dan patriotisme, maka upacara bendera juga
mengajarkan dan melatih kita untuk "TAAT KEPADA PEMIMPIN". Ketika pemimpin upacara
memberikan aba-aba atau perintah, maka aturannya adalah semua peserta upacara harus
mengikuti aba-aba atau perintah yang diberikan. Jika peimimpin upacara memberi aba-aba
"SIAP GRAK" maka seluruh peserta upacara harus berada dalam posisi siap. Ketika pemimpin
upacara memberikan aba-aba "HORMAT GRAK" maka seluruh peserta upacara harus
mengambil sikap hormat dan seterusnya.

Jika pemimpin upacara memberikan aba-aba "SIAP GRAK" kemudian ada peserta yang tidak
segera mengambil sikap siap bahkan main-main dengan kawan di dekatnya maka itu artinya dia
tidak taat kepada pemimpinnya.

Siapapun pemimpin itu wajib ditaati, hatta dia itu berasal dari tingkatan yang lebih rendah dari
kita. Jangan sampai misalnya, mentang-mentang pemimpin upacara berasal dari kelas 7
kemudian siswa kelas 8 atau 9 tidak mau taat, apalagi sampai mentertawakannya.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim pernah
bersabda yang artinya "Barang siapa yang taat kepada pemimpinnya berarti dia taat kepadaku,
dan barang siapa yang menentang pemimpinnya berarti dia menentangku."

Tentunya kita tidak mau menjadi ummat yang berani menentang Rasulullah SAW. Oleh karena
itu marilah sikap taat kepada pemimpin yang dilatih pada kegiatan upacara bendera ini kita
teapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian amanat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga ada manfaatnya
bagi kita semua. Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala
kekurangannya.

Wabillahittaufiq Wal Hidayah


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

You might also like