Professional Documents
Culture Documents
4. Pengumpulan biaya relevan setiap alternative yang ada. Biaya yang akan
dibandingkan dalam pengambilan keputusan hanya biaya yang berbeda
diantara alternative yang ada dan biaya tersebut merupakan biaya masa
datang.
2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk (Sell or Process Further)
INFORMASI KEUANGAN
(Pendapatan, biaya, asset, kewajiban)
KEPUTUSAN
Sunk Costs
Informasi Relevan
Tidak Relevan
Didalam pembahasan relevant cost lebih lanjut, kita harus memahami dulu
beberapa istilah penting yang berkaitan dengan biaya relevan yaitu:
Biaya Masa Depan (Future Cost).
Pengambilan keputusan merupakan pememilihan berbagai macam alternative untuk
masa yang akan satang, oleh karena itu data biaya yang diperlukanadalah data biaya
yang akan dating. Dengan demikian futre cost adalah biaya yang diperkirakan akan
terjadi di dalam waktu yang akan dating. Oleh karena itu biaya ini merupakan yang
diharapkan akan terjadi maka kenyataan terjadinya merupakan perkiraan,
sedangkan pengukurannya suatu estimasi.
Biaya Relevan
Manajeman sering dihadapkan pada masalah pengambilan keputusan di antara
beberapa alternative yang diberikan, dan keputusan-keputusan tersebut seringkali
bersifat kompleks dalam arti banyaknya kemungkinan pilihan. Oleh karena banyak
macamnya data biaya yang tersedia dalam suatu perusahaan dan tidak seluruhnya
relevan dengan berbagai macam alternative dalam suatu pengambilan keputusan,
maka tidak semua biaya harus dilaporkan kepada pihak manajemen guna
pengambilan suatu keputusan.
Irrelevant cost
Atau biaya yang tidak relevan adalah kebalikan dari pengertian biaya relevan, yaitu
biaya yang tidak akan terpengaruh oleh pengambilan keputusan dan akan sama
jumlahnya tanpa memperhatikan alternative yang dipilih. Oleh karena biaya ini
tidak relevan, maka dalam analisis pengambilan keputusan biaya ini dapat
diabaikan.
Biaya Depresiasi
Biaya depresiasi merupakan alokasi secara periodik harga perolehan aktiva tetap
yang diperoleh pada waktu yang lampau. Depresiasi berasal dari keputusan
investasi jangka panjang, jika keputusan investasi telah dilaksanakan dan aktiva
tetap telah dibeli, biaya depresiasi yang kemudian terjadi ditetapkan dengan
memperhatikan umur ekonomis aktiva tetap tersebut dan metode depresiasi yang
ditentukan oleh manajemen. Depresiasi berhubungan erat dengan pengambilan
keputusan jangka panjang dan hanya dapat dipengaruhi pada saat keputusan
investasi diambil. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek, biaya depresiasi
tidak relevan dan dapat diabaikan.
Maka biaya tersebut disebut biaya terhindarkan (avoidable cost), yaitu biaya yang
tidak akan terjadi jika suatu alternative dipilih. Sesungguhnya biaya tersebut
merupakan variasi dari biaya tambahan (incremental cost). Oleh karena itu
seringkali disebut dengan istilah penghematan biaya tambahan (incremental cost
saving).
Contoh
PT. Banyu Biru Pekanbaru memproduksi sendiri produk “Kaos Olahraga” dan
dijual dengan harga Rp100.000/unit. Kebutuhan pertahunnya 75.000 unit, dan
untuk periode yang sama PT BBP menerima tawaran dari pemasok luar untuk
memasok produk tersebut dengan harga beli Rp51.500 / unit. Biaya produksi per
unit apabila produk tersebut dibaut sendiri:
Bahan Baku Rp 14.000,-
Upah Tenaga Kerja Langsung Rp 12.500,-
Biaya Overhead Variabel Rp 8.600,-
Biaya overhead tetap (Avoidable) Rp 10.000,-
Alokasi Biaya Lainnya Rp 9.000,-
Total Rp 54.100,-
Ditinjau dari sudut biaya, mana yang lebih baik bagi PT BBP apakah membeli dari
pemasok luar atau memproduksi?
Meskipun secara sepintas data-data tersebut di atas lebih menguntungkan bagi PT
BBP untuk membeli dari luar karena harga belinya hanya Rp51.500 per unit atau
lebih redah Rp2.600,- per unit. Akan tetapi jawabannya tidaklah selalu demikian,
karena dalam pengambilan keputusan ini perlu diperbandingkan antara biaya
terhindarkan dengan harga beli dari luar. Jika avoidable cost nya lebih besar dari
harga beli dari luar maka alternative membeli dari luar yang akan dipilih, begitu
pula sebaliknya jika harga beli dari luar lebih besar dari pada avoidable cost maka
alternaltif memproduksi sendiri yang dipilih
Bahan Baku Rp 14.000,-
Upah Tenaga Kerja Langsung Rp 12.500,-
Biaya Overhead Variabel Rp 8.600,-
Biaya overhead tetap (Avoidable) Rp 10.000,-
Total Avoidable Cost Rp 45.100,-
Harga Beli dari Luar Rp 51.500,-
Kerugian jika membeli dari luar Rp 6.400,-
Contoh
Misalkan suatu ruang took disewakan dengan pendapatan sewa sebesar
Rp12.000.000,- per bulan. Pemilik ruang toko mempertibangkan untuk
menggunakannya sendiri atau menghentikan penyewaan ruang toko tersebut.
Dalam mempertibangkan apakah lebih menguntungkan menyewakan atau memakai
sendiri ruang took , dapat dibuatkan perhitungan sebagai berikut :
Analisis diferensial berfokus pada akibat yang dihasilkan dari pemilihan alternatif.
Suatu keputusan khusus pemilihan alternatif adalah suatu keadaan dimana terdapat
2 atau lebih pilihan untuk pengambilan keputusan untuk memilih yang terbaik dan
menguntungkan. Keputusan khusus ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu dua alternative
(two alternative dicisions) dan multi alternative (Multiple alternative decisions)
Contoh
PT BBP sedang mempertimbangkan 2 alternatif utnuk memngunakan 2 metode
produksi, yaitu metode A dan Metode B, dengan data perbandingans sebagai
berikut :
Dalam perhitungan di atas, dapat disimpulkan pada saat penjualan 17.500 unit
perusahaan akan memilih metode produksi B karena akan memberikan laba usaha
ynag lebih tinggi dari pada metodeA. Pada tingkat penjualan 23.000 unit,
perusahaan akan memilih metode produksi A karena akan memberikan laba usaha
yang lebih tinggi dari pada metode produksi B.
Jadi pada saat tingkat penjualan 20.000 unit dengan menggunakan metode produksi
A ataupun metode produksi B, akan memberikan laba yang sama karena kedua
metode produksi tersebut mempunyai total cost yang sama yaitu sebesar :
Metode A = 20.000 unit x Rp8.000+142.000.000 = Rp302.000.000,-
142.000.000
70.000.000
CIP juga dapat digunakan jika alternative yang dipilih lebih dari 2 atau multi
alternatif.
Contoh.
PT XYZ mempertimbangkan 3 alternatif metode produksi untuk memproduksi TV
100 apakah dengan menggunakan metode A (manual), metode B (semi automatic)
atau metode C (fully automatic).
Karena ada 3 alternatif (A,B,C) maka terdapat 3 titik CIP yaitu sbb:
A B
Biaya C
III
II
125.000.000
I
45.000.000
15.000.000
Unit
3.000 5.500 8.000
CIP (A,B) = Total Cost A = Total Cost B
Kesimpulan
Untuk mencapai persamaan total biaya produksi untuk masing-masing alternative,
apabila produksi 3.000 unit menggunakan metode A atau C, produksi 5.500 unit
menggunakan metode B atau A, sedangkan produksi 8.000 unit menggunakan
metode C atau B.
Grafik diatas juga menjelaskan bahwa produksi sampai dengan 3.000 unit
menggunakan metode A, 3.000 sampai dengan 8.000 unit menggunakan metode C
dan lebih dari 8.000 unit menggunakan metode B.
Atau dengan kata lain \, apabila produksi di bawah titik CIP, metode yang dipilih
adalah metode yang mempunyai jumlah biaya tetap yang lebih kecil dan sebaliknya
produksi melebihi titik CIP maka metode yang dipilih adalah metode yang
mempunyai jumlah biaya tetap yang lebih besar.
Salah satu tugas pokok manager adalah membuat keputusan berdasarkan informasi
akuntansi yang relevan. Keputusan itu terdiri dari keputusan rutin dan keputusan khusus.
Keputusan rutin merupakan keputusan operasional sehari-hari, sedangkan keputusan
khusus adalah keputusan yang hanya kadangkala dilakukan. Peranan akuntansi internal
sangat penting sekali dalam menyajikan informasi akuntansi bagi keputusan manajemen,
dimana informasi tersebut harus tepat, relevan dan dapat dipercaya baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif.
INFORMASI RELEVANSI
Masa lalu dan sekarang Peramalan
Jika dilihat dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa membeli dari pihak
ke-3 lebih menguntungkan perusahaan dari pada memproduksi sendiri. Pada
umumnya, factor-factor kulitatif sering menjadi penentu dalam keputusan
membuat sendiri, tetapi apabila membuat sendiri juga mempunya masalah
karena dapat memperngaruhi volume pembuatan produk lain. Jadi
keputusan untuk membuat sendiri atau membeli dari pihak ke-3
berhubungan erat dengan adanya kapasitas perusahaan yang menganggur
(idle capacity).
Contoh
Berikut ini disampaikan laporan segmen dari sebuah perusahaan:
Produk Total
A B C
Penjualan 100.000 400.000 500.000 1.000.000
Harga Pokok
Biaya Variabel 60.000 200.000 220.000 480.000
Biaya Tetap 20.000 80.000 120.000 220.000
80.000 280.000 340.000 700.000
Laba Kotor 20.000 120.000 160.000 300.000
Beban Operasi
Variabel 25.000 60.000 95.000 180.000
Tetap 6.000 20.000 25.000 51.000
31.000 80.000 120.000 231.000
Laba Usaha (11.000) 40.000 40.000 69.000
Dari laporan di atas kita dapat melihat, bahwa laporan segmen atas produk
A adalah merugi, Maka manajemen perusahaan akan melakukan analisis
mendalam, apakah segmen produk A layak dipertahankan atau dihentikan.
Produk A
Pendapatan diferensial 100.000
Biaya diferensial (variable)
Harga Pokok Penjualan 60.000
Beban Operasi 25.000 85.000
Laba diferensial 15.000
demikian yang dimaksud dengan biaya produksi adalah hanay terdiri dari biaya
variable (bahan langsung< tenaga kerja langsung dan biaya overhead variable).
Contoh ;
Sebuah perusahaan memproduksi barang x, yang dijual dengan harga
Rp32,000 per unit. Biaya variable per unit adalah Rp24.000 kapasitas
produksi perusahaan adalah 200.000 unit per tahun, saat ini perusahaan baru
menggunakan 80% dari kapsitas maksimum. Sedangkan biaya tetap
perusahan adalah sebesar Rp1.000.000.000,- per tahun. Perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk menerima permintaan pesanan khusus dari PT
AAA sebesar 40.000 unit dengan harga per unit Rp25.000.
Dilihat dari data di atas apakah perusahaan akan menolak pesanakan khusus
tersebut? Jika diperhatikan harga yang diminta adalah di bawah harga jual
produknya, maka perusahaan akan mempertimbangkan kapasitas
menganggur.
Tanpa Menerima Difenrensial
Peanan Pesanan Khusus
Khusus
Penjualan 5.120.000.000 6.120.000.000 1.000.000.000
Total Biaya overhead 3.840.000.000 4.800.000.000 960.000.000
Marjin Kontribusi 1.280.000.000 1.320.000.000 40.000.000
Biaya tetap 1.000.000.000 1.000.000.000 0
Laba Usaha 280.000.000 320.000.000 40.000.000
Nilai Penjualan dengan tambahan pesanan khusus ; (160.000.000 x 32.000) = (40.000
x 25.000)
Produk gabungan (joint product) memiliki proses yang umum dan biaya
produksi sampai pada titik pemisahan. Pada titik tersebut produk-produk
tersebut dibedakan (split off). Produk gabungan dapat dijual pada titik
pemisahan, dan terkadang lebih menguntungkan jika dijual setelah proses
lebih lanjut. Penentuan ini merupakan suatu keputusan penting yang harus
dibuat oleh manajemen perusahaan.
Contoh:
Perusahaan menghasilkan 3 produk pada titik pemisahan yaitu produk A, B
dan C. Produk A langsung dijual dengan harga Rp400,- per unit, produk B
dijual dengan harga Rp1.300,- per 5 unit. Sedangkan, produk C harus
diproses lebih lanjut menjadi produk C+ yang akan dijual seharga Rp,750,-
per unit.
Maka kita dapat melakukan analisis, jika produk B tidak diproses lebih
lanjut maka perusahaan akan mendapatkan nilai penjualan sebesar
B+ B Diferensial
Penjualan 450.000 150.000 300.000
Pemrosesan lanjutan 120.000 0 120.000
Total 380.000 150.000 180.000
Contoh
Untuk memproduksi per unit produk A diperlukan biaya produksi sbb:
Bahan baku langsung Rp90.000 per unit
Tenagak kerja langsung Rp24.000 per unit
Biaya overhead variable Rp16.000 per unit
Penanganan material & set up OH Rp20.000 per unit
Apabila membeli dari luar, harga yang ditawakan oleh pemasok alah sebesar
Rp160.000 per unit
Membuat Membeli
Pembelian dari Pemasok 160.000.000
Bahan Baku Langsung 90.000.000
Tenaga Kerja Langsung 24.000.000
Biaya Overhead 16.000.000
Penanganan material & set up overhead 20.000.000
Biaya Relevan 150.000.000 160.000.000
Kapasitas produksi (jam kerja mesin) yang tersedia untuk memproduksi ke-
2 produk itu adalah sebesar 300.000 jam kerja mesin. Maka, berapa unit
produk A dan produk B yang harus diproduksi untuk mencapai laba
maksimum.
Dari data di atas, dapat dilihat bahwa produk A memberikan CMU yang
lebih besar dari pada produk B, tetapi dengan batasan-batasan produksi yang
ada kita belum tentu memilih produk A yang diproduksi terlebih dahulu
baru kemudian produk B. Pada contoh tersebut di atas, tampak hanya ada
2 batasan produksi yaitu :
5A + 3 B ≤ 300.000 JKM
A ≤ 40.000 unit dan B ≤ 50.000 unit
Apabila hanya ada 2 batasan produksi untuk menentukan produk mana yang
akan diproduksi terlebih dahulu kita dapat mengkonversi CMU tersebut
menjadi CM per jam kerja mesin. Produk yanag memberikan CM per jam
kerja mesin terendah.
A. Gambaran Umum
Kasus ini terjadi pada tahun 1974 di Eropa Barat. Tepat setelah
krisis minyak di Arab pada tahun 1972-1973. Garis batas antar negara masih
merupakan faktor penghambat bisnis yang utama. Namun konsep
perdagangan bebas (EC-1992) sudah mulai tumbuh.
Selama hampir 100 tahun, Reichard telah memasarkan mesin
industri di seluruh Eropa dan Amerika Utara. Terkenal dengan produk
berkualitas tinggi, kepemimpinan berbasis teknologi, serta pelayanan
pelanggan yang memuaskan. Diantara lusinan perusahaan yang bersaing
satu dengan yang lainnya dalam bisnis yang sama di Eropa, Reichard adalah
salah satu pemimpin pasar di beberapa segmen . setiap divisi dioperasikan
sebagai tempat pemusatan laba. Sedangkan corporate management yang
bermarkas di Frankfurt lebih banyak dioperasikan sebagai perusahaan induk
Pada bulan Juni tahun 1974, Mr Kurtz, selaku direktur pelaksana
divisi mesin gerinda (DMG) Reichard Maschines melakukan pertemuan
dengan para supervisor, manajer penjualan, dan manajer pengembangan
produk yang khusus membahas tentang cincin gerinda plastik, produk baru
pesaing dari Belgia, Bruggerman Grinders, SA yang diluncurkan pada bulan
April untuk menggantikan cincin gerinda baja sebagai komponen standar
dalam banyak mesin gerinda. Termasuk mesin gerinda yang diproduksi oleh
DGM
Keunggulan cincin plastik :
- Masa pakai lebih lama dibandingkan cincin gerinda baja
- Biaya produksi yang lebih murah
Permasalahan yang dihadapi Mr Kurtz dalam merespon produk baru yang
hadir :
- Masih ada persediaan 25.000 cincin baja
- Sebanyak 26 ton logam campuran baja telah dibeli sebagai bahan
baku untuk membuat lebih banyak cincin baja
Unit $
59,950 $93,549
Cincin-cincin baja buatan DMG memiliki masa pakai sekitar dua bulan
dalam pemakaian mesin yang normal. Cincin yang telah usang dapat diganti
dalam waktu satu atau dua menit. Dibutuhkan dua sampai enam cincin untuk
model mesin yang berbeda beda. Namun, secara rata-rata setiap mesin
menggunakan sampai empat cincin. Manajer Penjualan, Mr Goerner telah
mempelajari cincin plastik segera setelah kemunculannya dan meminta
DMG apakah dapat memasoknya untuk dipasarkan kepada pelanggan di
Belgia, dimana Bruggerman merupakan pesaing yang terkuat di sana. Pada
pertengahan bulan Mei, Mr Hainz, bagian pengembangan, memprediksikan
bahwa pabrik akan siap memproduksi cincin plastik pada bulan September.
Pabrik telah memiliki departemen pencetakan injeksi plastik. Cetakan
tambahan dan peralatan lain yang diperlukan dapat diproduksi dengan biaya
$ 10.000 namun membutuhkan waktu beberapa bulan
Biaya pembuatan cincin plastik lebih murah dibandingkan dengan
cincin baja. Namun, Bruggeman menjual cincin plastik dengan harga $ 340
per 100 unit. Harga ini $ 15 per 100 unit lebih tinggi dari harga cincin baja
yang dijual oleh DMG. Strategi yang akan diterapkan Reichard sebelum
produksi cincin plastik siap dijalankan :
- Berusaha menjual persediaan bahan baku campuran baja yang nanti
masih tersisa pada akhir September berapapun harganya
- Memproduksi cincin plastik dengan biaya yang lebih murah.
Sehingga kerugian akibat kelebihan persediaan bahan baku baja dapat
tertutupi
- Hingga cincin plastik siap dijual, Reichard hanya akan menjual cincin
baja di pasar yang tidak terdapat pasokan cincin plastik dari pesaing.
Dengan ini diharapkan pangsa pasar 10% nya tidak terpengaruh oleh
kehadiran cincin plastik
Overhead dialokasikan untuk semua produk dengan dasar dari direct labor
dollar. Manufacturing Overhead dialokasikan di 200% dari Direct Labor dan
Selling dan Administrative Overhead di 100%. Kontroller memperkirakan
bahwa hanya overhead variable cost untuk produksi cincin yang akan dipajak
gaji dan tunjangan terkait dengan direct labor (perkiraan 80% dari labor cost)
Materials $ 4,20
Total $ 67,12
Materials $ 0,00
Total $ 25,27
Materials $0
Direct Labor $0
Variable Overhead $0
Total $0
Perbandingan Profit A B C
Juni hingga akhir tahun
1. Tambahan biaya produksi cincin baja
($ 25,27 x 345) $8.718,15 $0,00 $0,00
Juni hingga pertengahan September
2. Profit penjualan cincin baja
(690 x 14 minggu x $ 0,6115) $5.907,09 $5.907,09 $5.907,09
Pertengahan September hingga akhir
tahun
3. Tambahan biaya produksi cincin plastik
($ 0,6712 x 690 x 14 minggu) $6.483,79 $6.483,79 $6.483,79
4. Menjual cincin baja di luar Belgia
(90% x 690 x 14 minggu x $ 0,6115) $5.316,38 $5.316,38 $0,00
5. Menjual cincin plastik hanya di Belgia
(10% x 690 x 14 minggu x $ 2,584) $2.496,14 $2.496,14 $0,00
6. Menjual cincin plastik di seluruh Eropa
(690 x 14 minggu x $ 2,584) $0,00 $0,00 $24.961,44
Total Profit/Loss $1.482,33 $7.235,82 $24.384,74
A : Menjual cincin plastik hanya di Belgia, memproduksi cincin baja
B : Menjual cincin plastik hanya di Belgia, tidak memproduksi cincin baja
C : Menjual cincin plastik di seluruh Eropa, tidak memproduksi cincin baja
II. Rekomendasi :
a) Pasar Kompetitif :
Memperhatikan produksi Plastic Rings ini tidak terlalu sulit dan
membawa margin yang lebih tinggi daripada Steel Rings, maka
pasar akan sangat kompetitif. Bahkan jika perusahaan tidak
menghasilkan Plastic Rings, maka Plastic Rings akan diproduksi
oleh perusahaan lain dan pasar akan beralih ke Plastic Rings secara
alami.
b) Kepemimpinan Pasar Perusahaan Reichard Maschinen
Dengan memperkenalkan Plastic Rings ke pasar sebelumnya,
perusahaan akan mempertahankan posisi mereka sebagai produsen
mesin industri terkemuka berkualitas tinggi dan teknologi.
Penetrasi Global: Mengingat tingginya struktur biaya OH Plastic
Rings dan penurunan prospek permintaan, perusahaan harus
memperluas basis klien mereka dengan penetrasi global. Sejak
pesaing mereka, Bruggeman, hanya menjual Plastic Rings di
Belgia. melalui ekspansi ini, Perusahaan Reichard Maschinen
GmbH bisa membenamkan produksi Plastic Rings mereka .
c) Steel Rings tidak lagi layak: biaya baja rings yang lebih tinggi
dapat terus menerus produksi.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka kasus yang terjadi di Reichard Maschinen GmbH
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dalam penghitungan biaya incremental, yang diperhitungkan hanyalah biaya
overhead variable. Hal ini disebabkan biaya fixed overhead sifatnya
merupakan alokasi, dimana jika perusahaan tidak melakukan produksi untuk
suatu produk tertentu, maka alokasi biaya tetap akan tetap terjadi, namun
dibebankan di produk lain
2. Dengan menjual 25.450 Steel Rings yang sudah selesai dan sudah dalam
persediaan akan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dan tidak ada
biaya diferensial (Differential Cost) atau biaya tambahannya sebesar nol
karena tidak ada pekerjaan tambahan yang perlu dilakukan pada rings ini.
3. Untuk harga yang ada maka dengan produksi lajutannya sebanyak 25.450
rings, Steel Rings lebih menguntungkan daripada Plastic Rings. Begitu juga
dengan produksi 34.500 rings berikutnya setelah itu. Namun secara kontribusi
marjinal Plastic Rings lebih menguntungkan dari Steel Rings atas dasar biaya
penuh.
4. Pergeseran perusahaan untuk produksi Plastic Rings masih menimbulkan
kekhawatiran 3 (tiga) hal yaitu : penurunan harga, biaya overhead pada Plastic
Rings dan penurunan permintaan.
5. Sebagai kesimpulan, mengingat semua aspek analisis biaya tambahan jangka
pendek, prospek jangka panjang permintaan, harga, profitabilitas dan analisis
kuantitatif, kami menyarankan sebagai berikut :
i. Memproduksi Plastic Rings dalam waktu satu tahun;
ii. Harga awal sekitar $ 325;
iii. Memotong harga karena persaingan berjalan;
iv. Membedakan atau inovasi produk;
v. Go global dan memperluas basis pelanggan.
Daftar Pusataka
Don Hansen and Maryanne Mowen, Liming, Guan Cost Management; Accounting
and Control, 6thedition, Thomson-Southwestern, 2008 (HM).