You are on page 1of 39

Hands-On Alignment Training Manual

HR – Training Center – SBPS/JSQC


Mechanical Section

ROTATING PUMP
ALIGNMENT
HANDS-ON-TRAINING MANUAL

In Cooperation with

Field Operation & Maintenance Team – Duri SBU


Mechanical Section
HOT/X-FT/Mech/JSQC 22
Hands-On Alignment Training Manual

Daftar Isi

Bab-1 Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan (K3L / SH&E)

Bab-2 Mengenal Prinsip dasar Pompa Sentifugal, Cara kerja dan Fasilitas
pendukung lainnya.

Bab-3 Teori dasar Alignment

Bab-4 Sebelum melakukan Alignment (Pre Alignment)

Bab-5 Melaksanakan Alignment

Bab-6 Sesudah Alignment–Kebersihan (After Alignment–House Keeping)

Bab-7 Pengelolaan Data (Data Management)

HOT/X-FT/Mech/JSQC 23
Hands-On Alignment Training Manual

BAB-1

KESELAMATAN, KESEHATAN DAN LINGKUNGAN (K3L)


SAFETY, HEALTH & ENVIRONMENT (SH&E)

 Topik Diskusi

Personal Protective Equipment (PPE)

Job Safety Analysis (JSA)

Work Permit

Lock Out-Tag Out (LO-TO)

House Keeping

HOT/X-FT/Mech/JSQC 24
Hands-On Alignment Training Manual

Perlengkapan Keselamatan Kerja Minimum


Alat-alat keselamatan kerja yang harus dipersiapkan sebelum melakukan pekerjaan
Alignment.
1. Personal Protective Equipment (PPE)
2. Job Safety Analysis (JSA)
3. Surat Ijin Kerja (Work Permit)
4. Lock-Out / Tag-Out (LO-TO)
5. House Keeping

1. Personal Protective Equipment (PPE)

PPE minimum yang harus digunakan oleh seorang Mechanic dalam melakukan
pekerjaan Alignment.
 Safety Hat (Topi keras)
 Safety shoes
 Sarung Tangan

2. Job Safety Analysis (JSA)


 Adalah suatu pendekatan yang disusun untuk mengidentifikasi bahaya potensial
dalam pekerjaan dan membuat rencana tindakan dalam upaya perbaikan.
 JSA memfokuskan kepada keselamatan Pegawai ketika sedang melakukan
pekerjaan.

Contoh Formulir JSA

J
ob Des
cr
ipt
ion P
a g
e of JS
ANo
. H
al D
ate
 N
ew B
ar
u
Ur
aianPe
kerja
an d
ari N
o.JS
A T
gl.
D
ur
iSB
U 
R e
vis
edR
ev
is
i
A
REA /L
OCATI
O N J
SATEA
M
J
OBS
AF
ETYA
NA
LY
SI
S A
na a A
lis re
al/Lo
kas
i T
imJ
SA
K
es
ela
mat
anP
ek
er
jaa
n

F
ACIL IT
YO W N
ER F
AC ILIT
Y /E
Q UI
P M
EN
T J
OBTE
AMLEA
D ER S
H&E M
E S
SAG
E P
es
an
P
emilikFa
sili
tas F
asili
tas/Pe
r
a la
t
an J
obT
ea
m L
ead
er T
ent
angSH
&E

R
EQU
IRE
D /RECOMME
NDEDPPE N
DEDP
PE
P
PEY
angDb
i u
t
uhk
an/D
is
ara
nk
an

B
ASI
C S
EQU
ENC
ESO
FJ
OBSTEPS U
ru
ta
n P
OTE
NTI
A L
HAZARD S R
ECO
MMENDE
DACT
IONORPROCEDU
RES
P
ek
er
jaa
n Ba
ha
yaYangT
er
kait L
ang
ka
h/P
ro
se
durY
an
gDis
ara
nk
an

D
I
S T
RI
B U
TIO
N:-O
rig
in
ala
tJo
bTL P
REPA
R E
D B
Y: A
PPR
OVE
DBY
: D
is
etu
ju
iOle
h
D
ib
ua
tOle
h
-Cop
yf
orSHEC
oord
in
at
o r(
F ile
)
D
is
tr
ibu
si:-A
slid
is
impa
nPe
nan
ggun
gJa
wabPek
erja
an
-S
alin
and
is
imp
anS
HEC
oor
din
ato
r(a
r
sip
) # D
ate # D
at
e

HOT/X-FT/Mech/JSQC 25
Hands-On Alignment Training Manual

3. Surat Ijin Kerja (Work Permit)


Surat Ijin Kerja / Work Permit dikeluarkan oleh Team Leader Operasi untuk
melaksanakan pekerjaan yang ada dibawah pengawasannya. Work Permit memiliki
persyaratan minimal mengenai informasi yang harus dimiliki :
1. Lokasi Pekerjaan
2. Hari / Tanggal pekerjaan dilaksanakan
3. Team Leader Operasi
4. Team Leader Maintenance yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan
5. Mekanik yang melakukan pekerjaan
6. Jenis Pekerjaan yang akan dilakukan
7. Informasi Bahaya potensial yang ada disekitar daerah pekerjaan (kabel
listrik bawah tanah, pipa, dll)

4. Lock-Out / Tag-Out (LO-TO)

 Lock :
Terbuat dari logam, seperti Ratai,
Gembok atau dapat juga berbentuk
lempengan logam yang memiliki
beberapa lubang untuk menempatkan
beberapa gembok.
Fungsi :
Mengunci (Lock) & Informasi bahwa
pekerjaan sedang berlangsung.

 Tag :
Terbuat dari Kertas tahan air.
Fungsi :
Informasi pekerjaan sedang
berlangsung

LO-TO untuk pekerjaan mekanikal


adalah berwarna Biru (CP21-344).

HOT/X-FT/Mech/JSQC 26
Hands-On Alignment Training Manual

 Prosedur:

Pemasangan LO-TO harus dipasang oleh Mekanik yang bertugas atau


pihak terkait yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut.

Langkah-1
 Sebelum Lock-Out / Tag-Out.
1. Identifikasi dan pastikan Sumber Bahaya Botensial dapat diatasi.
2. Pastikan Operator dan Pegawai terkait telah diberitahu tentang pekerjaan
yang akan dilakukan.
3. Pastikan Enerji Bahaya Potensial yang tersimpan telah dilepaskan/
dinetralkan (tegangan listrik, tekanan/pressure fluida didalam pipa, dll)

Langkah-2
 Pemasangan Lock-Out / Tag-Out.

1. Pastikan semua peralatan isolasi telah


terpasang dengan baik (Block valve
ditutup dan Disconnect switch pada posisi
“OFF”).
2. Pasang Lock-Out / Tag-Out pada tempat
yang tepat dan mudah terlihat.
3. Tuliskan Nama, Badge dari
Mekanik/Penanggung jawab pekerjaan.
4. Tanggal pemasangan, dan tuliskan secara
singkat dan jelas mengenai pekerjaan
yang sedang dilakukan.
5. Bubuhkan Tanda tangan dari Mekanik /
Penanggung jawab pekerjaan.
6. Khusus pada Lock-Out, dapat
menggunakan gembok lebih dari satu.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 27
Hands-On Alignment Training Manual

Langkah-3
Melepaskan Lock-Out / Tag-Out.
1. Pastikan bahwa peralatan / mesin telah bebas dari Pekerja dan perkakas.
2. Pastikan bahwa komponen-komponen mesin sudah pada posisi yang
benar.
3. Pastikan bahwa Operator / pihak terkait telah diberi tahu bahwa
peralatan / Mesin siap untuk dijalankan atau masih ada pekerjaan lain
yang belum diselesaikan.
4. Pastikan bahwa Operator / pihak terkait telah menyatakan siap untuk
mengoperasikan peralatan / mesin.
5. Pastikan bahwa Lock-Out / Tag-Out siap untuk dicabut.

5. House Keeping
Yang dimaksud dengan House Keeping dalam buku panduan ini adalah :

 Sebelum melakukan pekerjaan Alignment.


1. Pastikan bahwa daerah tempat bekerja dalam keadaan bersih, bebas dari
kotoran-kotoran maupun minyak mentah yang ada disekitar daerah kerja.
2. Pastikan bahwa semua Peralatan kerja (Dial Indicator set, kunci-kunci
termasuk Shim set dalam telah tersedia dalam keadaan bersih dan rapih.
3. Pastikan Kaki Pompa, Electric Motor dan Base Pompa dalam keadaan
bersih sempurna.

 Selama melakukan pekerjaan Alignment


1. Selalu memelihara kebersihan lingkunagn tempat bekerja
2. Segera bersihkan peralatan kerja jika ditemukan kotor, hindari dari pasir

 Setelah melakukan pekerjaan Alignment


1. Kumpulkan kembali semua peralatan kerja dan bersihkan dan simpan pada
Tool Box. Khusus alat ukur (Dial Indicator, Caliper, dll) simpan pada
tempat yang aman.
2. Kumpulkan/bersihkan lingkungan kerja dari sisa-sisa pekerjaan (potongan
Shim, plat logam, dll) dan buang pada tempat sampah.
3. Bersihkan kembali Pompa, Electric Motor, Base Pompa, Panel listrik
disekitar daerah kerja.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 28
Hands-On Alignment Training Manual

BAB-2

Mengenal Prinsip dasar


Pompa Sentifugal, Cara kerja
dan Fasilitas pendukung.
Basic Principles of Pumps and Supporting Facilities.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 29
Hands-On Alignment Training Manual

POMPA SENTRIFUGAL
Pada prinsipnya ada 2 jenis
Pompa Electric Motor
Pompa Sentrifugal yang
Coupling
menggunakan Impeler sebagai
media pemompa fluida.
1. Jenis Horizontal
2. Jenis Vertikal
Pompa jenis ini ada yang
menggunakan satu atau lebih
Kedudukan Motor Impeler yang dipasang secara
(Motor Base) paralel.
Kedudukan Pompa
(Pump Base) Pompa ini digerakkan oleh
sebuah Motor Listrik (Electric
Motor) yang dipasang searah dengan Pompa. Pada umumnya di lapangan minyak
Duri, motor listrik penggerak menggunakan tegangan 460 V atau lebih tergantung
besarnya kapasitas pompa dan fungsi pompa.
Ada 2 arah putaran Motor Listrik :
1. Clock Wise (CW - Searah jarum Jam)
2. Counter Clock Wise (CCW – Berlawanan dengan arah jarum jam)

1. Name Plate

Seorang Mekanik yang baik, harus dapat membaca Name


Plate (Plat Identifikasi) yang selalu terpasang pada sebuah
Pompa maupun Motor Listrik, dan mampu menerjemahkan
maksud dari pada penulisan tersebut (lihat gambar).

Tujuan pemasangan Name Plate merupakan informasi mengenai:


1. kapasitas dari sebuah Pompa maupun Motor Listrik.
2. jenis rangka (frame), tipe / jenis bearing, dll.
3. Nomor seri ataupun nomor identifikasi lainnya.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 30
Hands-On Alignment Training Manual

2. Gelas pengukur Oli (Oil level sightde glass)


Gelas pengukur oli ini sangat penting dan
digunakan sebagai alat untuk :
1. Memonitor level oli di dalam pompa/mesin.
2. Memonitor kondisi oli (bersih atau kotor)

Perhatian :
Oli digunakan sebagai bahan pelumas dan juga
sebagai bahan pendingin untuk bearing. Jika
pompa kekurangan oli pelumas maka akan
mengakibatkan kerusakan pada pompa/mesin.
* Untuk mengatur level oli didalam pompa/mesin lihat lampiran.

3. Vibration Switch
Vibration Switch diletakkan pada
Pompa maupun Motor Listrik dan
digunakan sebagai alat untuk
memonitor/mendeteksi getaran pada
Pompa maupun Motor Listrik.

Fungsi :
Mematikan Motor listrik jika getaran
(vibrasi) yang timbul pada Pompa
maupun Motor Listrik melebihi setting
yang telah ditetapkan.

4. Flexible Joint
Flexible Joint terbuat dari Logam / Stainless
Steel atau karet. Pemilihan jenis maupun tipe
Flexible Joint ditentukan oleh besarnya Vibrasi,
Pressure, maupun jenis fluida yang akan
dipompakan.
Fungsi :
Sebagai alat untuk meredam getaran ataupun
daya tarik (pipe stress) yang datang dari luar
pompa.
Umumnya dipasang pada Suction dan Discharge
dari pompa.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 31
Hands-On Alignment Training Manual

5. Pressure Gauge
Pressure Gauge selalu dipasang pada pipa
Suction dan Discharge yang dihubungkan ke
pompa. Pemilihan skala pengukuran pada
Pressure Gauge yang baik adalah 50-65%
dari besarnya pressure yang ada didalam
pipa Suction maupun Discharge.
Hal ini dimaksudkan agar pembacaan skala
dapat dicatat secara tepat.
Satuan ukuran yang digunakan di CPI
adalah Psi (Pressure / Square Inch).

Fungsi:
Sebagai informasi mengenai besarnya Pressure (Tekanan) didalam pipa.
Perhatian:
Jika ditemukan pressure Discharge lebih besar atau pun lebih kecil bila membandingkan
dengan spesifikasi pompa yang tertera pada Name Plate, segera periksa Pressure Gauge
tersebut apakah dalam kondisi layak pakai. Jika rusak, gantilah dengan segera.
Kegagalan dalam analisa ini dapat mengakibatkan menurunnya produksi dan juga kerusakan
awal dari pompa tidak dapat ter-indentifikasi dengan baik.

6. Flow Meter
Flow Meter dipasang pada jarak tertentu
pada pipa Discharge sesuai dengan manual
petunjuk penggunaannya.
Pemilihan skala pengukuran pada Flow Meter
yang baik adalah 50-65% dari besarnya
jumlah fluida yang di pompakan. Hal ini
dimaksudkan agar pembacaan skala dapat
dicatat secara tepat.
Satuan ukuran yang digunakan di CPI adalah
GPM (Gallon / Min.) atau BPM (Barrel/Min.)
Fungsi:
Sebagai informasi mengenai besarnya Jumlah (Volume) fluida yang dipompakan.

Perhatian:
Jika ditemukan Jumlah (Volume) lebih besar atau pun lebih kecil bila membandingkan
dengan spesifikasi pompa yang tertera pada Name Plate, segera periksa Flow Meter
tersebut apakah dalam kondisi layak pakai. Jika rusak, gantilah dengan segera.
Kegagalan dalam analisa ini dapat mengakibatkan menurunnya produksi dan juga kerusakan
awal dari pompa tidak dapat ter-indentifikasi dengan baik.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 32
Hands-On Alignment Training Manual

7. Pump Coupling

Pump Coupling berfungsi untuk


menghubungkan Pompa Centrifugal dengan
Motor Listrik.

Beberapa jenis Pump Coupling yang umum


digunakan di CPI adalah :
1. Para-Flex Coupling
2. Grid Coupling
3. Gear Coupling
4. Lovejoy Coupling
5. Disc Coupling.

Penjelasan rinci dari setiap jenis Pump Coupling, dapat ditemukan pada JSQC
Mechanical Manual 5-6, Checkpoint no. 2701 hal 195

HOT/X-FT/Mech/JSQC 33
Hands-On Alignment Training Manual

BAB-3

Teori dasar Alignment


Alignment Theory

HOT/X-FT/Mech/JSQC 34
Hands-On Alignment Training Manual

PENGANTAR
Pengetahuan dasar Alignment sangat penting bagi
seorang Mekanik dalam menangani pekerjaan
memasang/menghubungkan dua poros yang akan
berputar bersama-sama.
Sebuah poros berputar pada garis sumbunya
sebagai titik pusat putarannya. Bila kedua poros
dihubungkan menjadi satu lalu diputar, maka kedua
poros tersebut akan berputar pada garis sumbunya
masing-masing sebagai pusat putarannya.
Seandainya kedua garis pusat poros membentuk satu garis lurus, kedua poros akan
beroperasi dengan tenang, tapi bila kedua garis poros tidak merupakan satu garis
lurus, maka akan terjadi ajang pertarungan antara poros satu dengan yang lainnya
dan saling memaksa untuk berputar pada titik pusat putarannya. Hal ini akan
menimbulkan gaya-gaya yang saling berlawanan dan akan mengakibatkan:
1. Getaran yang berlebihan
2. Poros bengkok atau patah
3. Merusak Mechanical-Seal.
4. Merusak Impeller & bagian-bagian dari rangkaiannya.
5. Baut-baut Coupling putus dan Flange menjadi rusak.
6. Bantalan (bearing) menjadi terlalu panas, sehingga merusak sifat-sifat
minyak pelumas.
7. Kumparan pada Stator dan Rotor dari Motor Listrik akan bersinggungan
sehingga merusak laminasi kumparan dan menimbulkan hubungan
pendek (Short circuit )
8. Menurunkan efisiensi mekanikal dari pompa
9. Performa pompa tidak sesuai lagi / menurun dengan cepat.

Alignment Tools
Alat ini merupakan alat ukur presisi, Dial Indicator set
untuk itu perawatan khusus dan teliti
sangat diperlukan untuk menghindari
kesalahan dalam pengukuran.
Alignment tools yang di gunakan di CPI
umumnya menggunakan sistim
perhitungan dalam satuan Inci (Inch).
Perhatian:
Kesalahan dalam pengukuran dan
perhitungan pekerjaan Alignment akan
berakibat fatal bagi pompa dan motor.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 35
Hands-On Alignment Training Manual

1. Definisi Alignment
Alignment adalah suatu pekerjaan untuk
menyelaraskan dua sumbu poros “lurus”
pada waktu peralatan tersebut “Beroperasi”
Pengertian “lurus” disini tidak bisa
didapatkan 100 %. Toleransi rata-rata yang
diijinkan dapat menggunakan pedoman
berikut ini:
FACE TIR : 0.002” - 0.003”
RIM TIR : 0.002” - 0.003”

Sedangkan pengertian “Beroperasi”, adalah peralatan dalam keadaan bekerja. Hal


ini perlu ditegaskan karena bisa saja poros tersebut lurus setelah dilakukan
Alignment, tetapi setelah dioperasikan kelurusan tersebut hilang akibat adanya
pemuaian pada pompa maulpun motor listrik (Thermal Growth).

2. Thermal Growth
Thermal Growth dapat dipengaruhi oleh :
1. Jenis material.
2. Perbedaan suhu peralatan ( sebelum dan sesudah beroperasi )
3. Panjang dan tinggi peralatan

Thermal Growth dapat terjadi akibat :


1. Panas hasil pembakaran (engine, turbine)
2. Panas hasil kompresi (compressor)
3. Panas hasil gesekan (gear box)
4. Panas yang dibawa oleh fluida (pompa , turbin uap)

3. Klasifikasi Alignment dan Mis-Alignment


Alignment dilihat dari kondisi peralatannya :
 Cold Alignment (posisi poros sama sesudah dan sebelum beroperasi)
 Hot Alignment (posisi poros tidak sama sesudah dan sebelum beroperasi)

HOT/X-FT/Mech/JSQC 36
Hands-On Alignment Training Manual

 Alignment dilihat dari methodanya :

Dial Indicator

Face – Rim method


( diukur pada Face & Rim Hub yang tidak bergerak )

Hub Pompa Hub Motor

Hub Motor
Hub Pompa

Reverse Indicator method


( Rim diukur pada kedua Hub-nya )

Dial Indicator

 Alignment dilihat dari posisi peralatannya :


5. Vertical Alignment ( untuk memperbaiki vertical mis-Alignment dengan
mengubah jumlah bahan pengganjalnya )
6. Horizontal Alignment ( memperbaiki Horizontal mis-Alignment dengan
menggeser kekiri atau kekanan ).

 Jenis-jenis mis-Alignment :
Ada 3 jenis mis-Alignment yang dapat merusak Pompa maupun Motor Listrik.
Ke-3 jenis tersebut adalah:
A. Parallel mis-Alignment
B. Angular mis-Alignment
C. Combination mis-Alignment

HOT/X-FT/Mech/JSQC 37
Hands-On Alignment Training Manual

Gambar berikut ini menjelaskan ciri-ciri dari ke-3 jenis mis-Alignment.

Paralell mis-Alignment

A. Parallel mis-Alignment
0.0 Posisi Hub Pompa dan Motor tidak pada sumbu
yang sama.

0.0 0.0

Angular mis-Alignment
B. Angular mis- Alignment
Posisi salah satu Hub tidak berhadapan dengan
0.0 sejajar.

0.0 0.0

Combination mis-Alignment
C. Combination mis-Alignment
Posisi Hub Pompa dan Hub Motor tidak
0.0 berhadapan dengan sejajar dan saling
membentuk sudut yang berbeda.

0.0 0.0

HOT/X-FT/Mech/JSQC 38
Hands-On Alignment Training Manual

4. Indicator Sag

Indicator Sag adalah kelenturan batang indicator yang diakibatkan adanya gaya
tarik bumi. Hal ini dapat dikurangi dengan cara :

1. Menggunakan indicator yang ringan.


12
2. Extention rod usahakan sependek mungkin.
3. Menggunakan extention rod yang kaku atau
disangga.
9 3
Menentukan besarnya Indicator Sag :
Gunakan As simulasi (simulation shaft)
Membaca selisih jumlah perhitungan matematis
6
dari pembacaan Dial Indicator dengan mengikuti
posisi jarum jam 12 ; 6 dan 3 ; 9.

5. Soft Foot
Soft foot adalah suatu kondisi dimana kaki peralatan akan mengalami defleksi
sewaktu baut pengikat dikencangkan pada Base Pompa atau Base Motor Listrik.

Soft foot dapat terjadi akibat dari :


1. Keempat kaki peralatan tidak membentuk satu bidang.
2. Keempat kaki peralatan tidak pada satu bidang horizontal.
3. Kaki-kaki peralatan terlalu lunak atau kurang kaku.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 39
Hands-On Alignment Training Manual

Empat kemungkinan Soft Foot terjadi:

4 3
Base Pompa

A. Kedudukan ketiga kaki Motor

Base Motor
Listrik yang duduk pada base-nya

1 2

4 3
Base Pompa

Base Motor

B. Kedudukan kedua kaki Motor 2


Listrik secara diagonal duduk pada
1 2 base-nya

12
4 3
C. Kedudukan kedua kaki
Base Pompa

Base Motor

9 3
Motor Listrik secara sejajar
duduk pada base-nya.
1 2
6

12

D. Kedudukan keempat kaki Motor Listrik duduk pada base tapi


9 3 poros peralatan tidak Horizontal terhadap bidang tersebut 342
6

HOT/X-FT/Mech/JSQC 40
Hands-On Alignment Training Manual

Kemungkinan posisi kaki Motor Listrik terhadap base.

Kaki Motor Listrik

Posisi kaki Motor Listrik membentuk bidang yang sejajar


dan horizontal terhadap Base
Base Motor Listrik

Kaki Motor Listrik


Posisi kaki Motor Listrik membentuk bidang yang
menyudut ke depan terhadap Base

Base Motor Listrik

Kaki Motor Listrik

Posisi kaki Motor Listrik membentuk bidang


yang menyudut ke belakang terhadap
Base
Base Motor Listrik

Posisi bidang/lubang baut pada kaki Motor Listrik


mempunyai jarak yang tidak sama terhadap base.

Lubang Baut

HOT/X-FT/Mech/JSQC 41
Hands-On Alignment Training Manual

BAB-4

Sebelum Pekerjaan Alignment


Dilaksanakan
PRE-ALIGNMENT

HOT/X-FT/Mech/JSQC 42
Hands-On Alignment Training Manual

Langkah-1 :
 Persiapan
Siapkan Peralatan / Tools seperti :

4. Kertas Grafik Milimeter 7. Shim Set


5. Soft Hammer 8. Pengungkit
6. Stright Bar 9. Open / Ring Wrench
7. Vibration Monitor 10. Meter
8. Dial Indicator Set 11. Water Level
9. Feeler / Thickness Gauge 12. Mirror / Kaca

 Langkah-2 :
House Keeping

Bersihkan Daerah Pekerjaan, Peralatan dan Tools :


1. Bersihkan area sekitar pompa, harus bebas dari minyak dan pasir
2. Bersihkan Base Pompa dan kakinya.
3. Bersihkan Base Motor dan kakinya.

 Langkah-3 :
Penyambungan Pompa

1. Dudukkan Pompa dan dan ketatkan dengan baut terhadap Basenya.


2. Sambungkan pipa dengan Suction dan Discharge Pompa.
3. Masukkan Gasket diantara flange Pompa & pipa, ketatkan dengan baut.
4. Buka keran Suction (keran pada pipa Discharge tetap tertutup), biarkan
minyak mengalir dan masuk kedalam pompa agar terjadi Thermal Growth.
5. Periksa semua sambungan Casing pompa dan Mechanical Seal. Pastikan
tidak terjadi kebocoran pada pompa dan Mechanical Seal.
6. Diamkan beberapa saat agar pemuaian pompa sempurna.

 Langkah-4 :
Penyambungan Motor Listrik

1. Dudukkan Motor Listrik, ketatkan baut terhadap Base-nya.


2. Lakukan penyambungan kabel listrik oleh Electrician.
3. Lakukan Tes putaran Motor Listrik. Pastikan putaran Motor CW atau CCW.
4. Ukur Ampere Motor dalam keadaan tanpa beban (Unload).

HOT/X-FT/Mech/JSQC 43
Hands-On Alignment Training Manual

5. Lakukan Lock-Out / Tag-Out jika pengujian awal teah dilakukan


6. Catat hasil pengujian pada lembar Standard Alignment Prosedure.

Langkah-5
 Pengukuran Awal

1. Ukur panjang Coupling.


Sesuaikan jarak antara Hub Pompa dan Motor
berdasarkan panjang Coupling.

2. Beri tanda pada kedua


Shaft pada sesuai
dengan petunjuk jarum
jam 12 ; 3 dan 6 ; 9
dengan menggunakan
Water level untuk
mendapatkan ketepatan
dalam pembacaan.

3. Check Soft Foot pada Base Motor Listrik.


Lakukan perbaikan jika diperlukan.

4. Alignment shaft pump


& motor dengan
menggunakan mistar.

5. Pasang Dial Indicator pada Hub Pompa


dan Motor, pastikan Bar Sag dari kedua dial
tersebut.

6. Ambil ukuran pada setiap titik A, B, C


dan D, dan gambarkan pada kertas grafik.

7. Lakukan Vertikal / Horizontal Alignment.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 44
Hands-On Alignment Training Manual

BAB-5

Melaksanakan Alignment
Alignment Job

HOT/X-FT/Mech/JSQC 45
Hands-On Alignment Training Manual

METODA ALIGNMENT REVERSE INDICATOR


Asumsi yang dipakai dalam penggunaan REVERSE INDICATOR METHOD

Indicator diikatkan pada poros / coupling untuk membaca poros/coupling yang lain
( memakai 2 buah indicator )
Pembacaan indicator ( di-nol-kan ) pada posisi jam 12.00 untuk Vertical,dan pada
posisi jam 3.00 untuk Horizontal, pada coupling pompa
Untuk pembacaan dial pada hub E.Motor, bacaannya pada posisi jam 06.00 untuk
Vertical, pada jam 9.00 untuk Horizontal.
Bila ada indicator sag maka pembacaan telah dikoreksi
Mengunakan kertas grafik untuk membaca semua ukuran

KESALAHAN PENGAMBILAN DATA

Kesalahan pengambilan data penyebab ketidak berhasilan dalam alignment.


a. Clamnya jelek atau kurang kencang
b. Dial indicator-nya rusak.
c. Tidak memperhitungkan indikator sag
d. Poros bengkok
e. Pemasangan coupling tidak benar, longgar atau tidak tegak lurus pada
poros
f. Pembacaan dial indicator salah Poros bergerak secara axial,sehingga
pembacaan jadi kacau

HOT/X-FT/Mech/JSQC 46
Hands-On Alignment Training Manual

DATA-DATA YANG DIPERLUKAN PADA PERHITUNGAN ALIGNMENT

D is c h a r g e

ELEC TR IC M O TO R
S u c t io n

H
G

A B
C D
F
E

HOT/X-FT/Mech/JSQC 47
Hands-On Alignment Training Manual

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan REVERSE DIAL


INDICATOR METHOD :

 VERTICAL ALIGNMENT

1. Ukur jarak dial ke dial (A ke B) = ………… INCH


2. Ukur jarak dial kekaki depan (C) = ……….. INCH
3. Ukur jarak dial kekaki belakang (D) = …….. INCH
4. Gambarkan semua titik A,B,C,dan D dengan skala yang benar pada kertas
grafik milimeter
5. Baca TIR. RIM pada coupling (A) dari jam 12.00 ke jam 06.00 : …. INCH
6. Baca TIR. RIM pada coupling ( B ) dari jam 06.00 ke jam 12.00 =
INCH
7. Tuliskan ukuran TIR. RIM A dan B pada garis vertikal A dan B yang
terdapat pada grafik sebesar ½ TIR. Bila hasil pembacaannya Positive
akan berada diatas garis horizontal, tetapi bila hasil bacaannya Negative,
letakan pada bawah garis horizontalsehingga akan menghasilkan titik ( E )
dan ( F )
8. Tarik garis lurus E,F hingga memotong garis Vertikal ( C ) dan ( D ) yang
akan menjadi titik G dan H.

Garis E,F,G dan H yang kita lihat pada kertas grafik adalah menunjukan posisi poros
motor relative terhadap pompa. Sedangkan garis A,B,C dan D menunjukan posisi
poros motor yang kita inginkan/ yang telah di sejajarkan (align)

 Garis EFGH dinamakan “MISALIGNMENT LINE“


 Garis ABCD dinamakan “ALIGNMENT LINE“

Penambahan atau pengurangan ganjal dinyatakan oleh :

 Panjang garis CG untuk kaki Motor Listrik sebelah depan.


 Panjang garis DH untuk kaki Motor Listrik sebelah belakang.

Garis CG atau garis DH kalau berada diatas garis CD berarti ganjal atau shim pada
base Motor Listrik dikurangi. Sedangkan garis CG atau DH bila berada dibawah garis
CD berarti ganjal/shim harus kita tambah.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 48
Hands-On Alignment Training Manual

 HORIZONTAL ALIGNMENT

a. Ambil total bacaan pada dial coupling A dari posisi jam 03.00 ke
posisi jam 09.00.
b. Ambil total bacaan pada dial coupling B dari posisi jam 09.00 ke
posisi jam 03.00
c. Letakkan ukuran TIR. RIM A dan B pada garis vertikal A dan B yang
terdapat pada grafik sebesar ½ TIR. Bila bacaannya positive
letakkan diatas garis horizontal , A dan B pabila hasil bacaannya
negative, letakan pada bawah garis horizontal A dan B yang akan
menghasilkan titik ( E ) dan ( F )
d. Tarik garis lurus E,F hingga memotong garis Vertikal ( C ) dan ( D )
yang akan menjadi titik G dan H.
e. Garis E,F,G dan H yang kita lihat pada kertas grafik adalah
menunjukan posisi poros motor relative terhadap pompa .
Sedangkan garis A,B,C dan D menunjukan posisi poros motor yang
kita inginkan/ yang telah di sejajarkan (align)

 Garis EFGH dinamakan juga “MISALIGNMENT LINE“


 Garis ABCD dinamakan juga “ALIGNMENT LINE“

Menggeser kaki depan dan belakang dari E.Motor dinyatakan oleh :

Panjang garis CG untuk kaki E.Motor sebelah depan.


Panjang garis DH untuk kaki E.Motor sebelah belakang.
Garis CG atau garis DH kalau berada diatas garis CD berarti E.Motor kita geser ke
arah kita atau mendekat. Sedangkan garis CG atau DH bila berada dibawah garis
CD berarti E.Motor kita geser menjauh.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 49
Hands-On Alignment Training Manual

BAB-6

Sesudah pekerjaan Alignment - Kebersihan


After Alignment Job- House Keeping

HOT/X-FT/Mech/JSQC 50
Aligned By _______________________ Date ____________________ Location ____________________
Hands-On Alignment Training Manual

Sesudah pekerjaan Alignment

1. Lepaskan Dial Indicator dari pompa


dan simpan kembali ke dalam box.
Simpan pada tempat yang aman.
2. Kumpulkan dan bersihkan semua
peralatan kerja dan masukkan
kedalam Tool Box dengan rapih.
3. Bersihkan lingkungan kerja dari
sisa-sisa potongan shim / bahan-bahan
lain termasuk minyak-minyak.
4. Pasang Sightde Glass / Oil Level indicator dan set level minyak sesuai
dengan kebutuhan (see Pump instruction manual)
5. Isi pompa dengan minyak pelumas (lube oil) sesuai dengan kebutuhan.
6. Pasang “Coupling” untuk menghubungkan Pompa dengan Motor Listrik,
dan ketatkan semua baut-baut pengikat Coupling.
7. Pasang “ Coupling Cover”

HOT/X-FT/Mech/JSQC 51
Hands-On Alignment Training Manual

BAB-7

Pengelolaan Data
Data Management

HOT/X-FT/Mech/JSQC 52
Pompa Electric Motor

Coupling

Hands-On Alignment Training Manual

Kedudukan Motor
(Motor Base)
Kedudukan Pompa
(Pump Base)

Dokumentasi dan Pemeriksaan berkala


1. Catat semua data sesuai yang tertera pada Lembar Periksa.
2. Simpan Dokumentasi Asli pada Arsip Pompa
3. Salinan Lembar periksa diserahkan kepada Operator MP-2 untuk dimasukkan
kedalam database.
4. Lakukan evaluasi berkala dan gunakan data pada lembar periksa untuk
pekerjaan berikutnya.

HOT/X-FT/Mech/JSQC 53
Hands-On Alignment Training Manual

STANDARD ALIGNMENT PROCEDURES


Please read carefully and fill this form based on findings.
Empl. Name 1. # Date :
2. # Loc. Of Job :
3. # Pump fuction :

Pump Brand / Model : / E. Motor Brand / Model : /


Mech Seal Type : RPM :
Serial Number : Serial Number :
ID : ID :
Pump Cap / TDH : / HP / AMP / Volts : / /
SH&E Notes:
Job Safety Analysis (JSA)
1 Work Permit 3 Hand tool conditions :
2 PPE 4 House keeping

Hat Hand Gloves Safety Shoes 5 LO-TO Where ?

ELECTRIC MOTOR CONDITION Notes:


Shaft condition
1 Rotation R L 5 Grease fittings G B
2 Amperes P1 P2 P3 6 Grounding G B
3 Vibration 4 Fan blade G B

PUMP CONDITION Notes:


1 Oil Level G L 8 Vibration Switch A N/A

2 Oil condition G B 9 Bearing Temp Switch A N/A

3 Leakage Y N 10 Hub G B

4 Bolts G B Shaft condition


5 Cooling system G B F M

6 Pump Coupling G B

7 Air Breather G B

REVERSE DIAL INDICATOR


SUPPORTING FACILITIES CONDITON Notes:
Up Stream Down Stream

1 Flexible Join A N/A 1 Flexible Join A N/A

2 Press Gauge B R 2 Pressure Gauge B R

3 Gate Valve B R 3 Gate Valve B R

4 Screener A N/A 4 Check Valve A N/A

5 Strainer A N/A 5 Control Valve A N/A

6 Pipe Support A N/A 6 Pipe Support A N/A

7 Sample Cock B R 7 Sample Cock B R

8 Flow Switch A N/A 8 Pressure Switch A N/A

AFTER ALIGNMENT JOB ACCOMPLISHED MOTOR PUMP


AH : BH : CH : DH :
AV : BV : CV : DV :
AA : BA : CA : AV :
Motor Vibr : Pump Vibr :
REVERSE DIAL INDICATOR
Amperes P1 P2 P3 Disch. Press.
POP on : Date AM / PM Temp P1 P2 P3 RPM
Meter Reading
Mechanic Sr. Mechanic Operator

Name # Name # Name #

HOT/X-FT/Mech/JSQC 54
Hands-On Alignment Training Manual

HOT/X-FT/Mech/JSQC 55
Hands-On Alignment Training Manual

Catatan :

HOT/X-FT/Mech/JSQC 56
Hands-On Alignment Training Manual

Catatan :

HOT/X-FT/Mech/JSQC 57
Hands-On Alignment Training Manual

Catatan :

HOT/X-FT/Mech/JSQC 58
Hands-On Alignment Training Manual

Catatan :

HOT/X-FT/Mech/JSQC 59
Hands-On Alignment Training Manual

Catatan :

HOT/X-FT/Mech/JSQC 60

You might also like