Professional Documents
Culture Documents
PT.Unilever Indonesia Tbk menerapkan CSR sejak tahun 2001, dengan berbagai
program yang disebut program community engangement yaitu :
Program Lingkungan
Program lingkungan melalui program Jakarta Green and Clean dilakukan di Jakarta
dan Program pelestarian lingkungan melalui program pemilahan sampah mandiri di
Surabaya sejak tahun 2001, Di Jakarta berawal dari dua orang yang menjadi relawan,
saat ini PT.Unilever Indonesia Tbk berhasil mengumpulkan 4300 relawan untuk
menularkan menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan merupakan realisasi dari
program Jakarta Green and Clean. Sejak tahun 2005 kawasan Mampang, Jakarta
Selatan dijadikan sebagai wilayah percontohan oleh Unilever untuk menjalankan
program Jakarta Green and Clean. Hal itu dapat dilihat dari gang sempit, rumah-rumah
warga kawasan perumahan padat Mampang yan terlihat bersih dan asri tidak ada
sedikitpun sampah terlihat di sepanjang lorong jalan kecil yang cuma bisa dilalui
kendaraan roda dua. Disetiap depan rumah berbagai jenis tanaman berjejer rapi dan
ada dua kotak sampah basah berwarana biru dan kuning berisi tulisan sampah basah
dan kering disetiap pojok rumah. Program pelestarian lingkungan melalui program
pemilahan sampah mandiri di Kelurahan Jambangan, Surabaya. Pengelolaan sampah
mandiri ini adalah bagian dari kegiatan tanggung jawab sosial / CSR (Corporate Social
Responsibility) .
Sejak tahun 2002, Unilever melalui Yayasan Unilever Peduli telah memprakarsai
program pengelolaan sampah mandiri di tingkat rumah tangga, contohnya di kelurahan
Jambangan, Surabaya. Kegiatan ini dilakukan secara partisipatoris bersama-sama
dengan masyarakat. Program pelestarian lingkungan hidup di Kelurahan Jambangan
diawali oleh keinginan Unilever untuk menyelamatkan sumber air. Pada awal
pelaksanaannya di tahun 2002, Unilever memulai penerapan konsep ini pada 4 desa
binaan di bantaran sungai Brantas. Masyarakat diperkenalkan dengan konsep
pemilahan sampah organik dan non-organik di tingkat rumah tangga, serta pengolahan
sampah organik menjadi kompos dengan mempergunakan teknologi sederhana.
Yayasan Unilever Peduli bekerjasama dengan pemerintah setempat. Karena 70 persen
sampah rumah tangga adalah sampah organik, penerapan konsep ini dapat mengurangi
volume sampah yang ditimbun di TPA maupun dibuang ke Sungai Brantas.
Sementara itu, sampah non-organik pun memiliki nilai ekonomis karena masyarakat
dapat menjualnya kepada pemulung. Baru-baru ini Unilever dianugerahi penghargaan
lingkungan hidup internasional dari Energy Globe (www.energyglobe.com). Dalam
ajang tingkat international ini, Unilever merupakan satu-satunya perusahaan dari
Indonesia yang berhasil meraih penghargaan pertama untuk kategori water sejak ajang
ini mulai dilaksanakan pada tahun 2000. Program Lingkungan Hidup di Surabaya
merupakan salah satu dari 700 proyek yang masuk ke panitia International Energy
Globe Awards 2005.
1. Kesehatan Masyarakat
Perseroan telah menetapkan target untuk menginspirasi 100 juta orang Indonesia di
perkotaan dan pedesaan di seluruh negeri untuk mengambil langkah-langkah guna
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Kami melaksanakan berbagai
prakarsa berikut untuk mencapai target tersebut, yaitu: Program Ibu di Posyandu
berfokus pada pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat di tingkat rumah tangga
untuk ibu yang memiliki anak di bawah usia 5 tahun. Program yang didukung oleh
Lifebuoy ini memberikan perhatian khusus untuk para ibu yang baru pertama kali
memiliki anak dengan tujuan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup bayi yang
baru lahir melalui praktek mencuci tangan yang benar dengan sabun. Dengan bekerja
sama dengan aktivis dari PKK, yaitu gerakan kesejahteraan keluarga, program ini
memberikan edukasi kebersihan dasar kepada lebih dari 4 juta ibu di 2015.
2. Sekolah Sehat
Program ini berfokus untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat pada
siswa sekolah dasar dan menengah melalui kegiatan pendidikan yang terpadu
mengenai kesehatan, kebersihan dan gizi. Inti dari program ini adalah pembentukan
para kader kesehatan, yang berperan penting dalam menyampaikan pesan-pesan
kesehatan kepada rekan sebayanya dengan cara memberikan teladan dan motivasi. Di
tingkat SD, para kader kesehatan ini dikenal sebagai ‘dokter kecil’, sementara pada
tingkat menengah, mereka disebut sebagai ‘duta muda.
Pesan utama dari program-program tersebut berkaitan erat dan didukung penuh oleh
brand-brand kami, termasuk cucitangan dengan sabun setelah ke toilet dan sebelum
makan (Lifebuoy); menyikat gigi pagi dan malam (Pepsodent); menggunakan toilet
dengan benar di sekolah dan di rumah (Domestos); minum air yang aman (PureIt); dan
sarapan bergizi sebelum pergi ke sekolah (Blue Band). Edukasi kesehatan dan
kebersihan terpadu ini telah menjangkau sekitar 1,6 juta siswa sekolah dasar sejak
2015.