Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kulit merupakan organ tubuh paling luar. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan
berat 15% berat badan. Kulit yang elastic dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan
preputium, ulit yang tebal dan tegang terdapat di telapak kaki dan telapak tangan
dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, kulit yang lembut terdapat pada leher dan
badan, dan kulit yang berambut kasar terdapat pada kepala.
Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas,
dingin, sakit, dan tekanan. Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima
rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya.
Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik
yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dan lain-lain.
BAB 2
Pembahasan
2.1 Indera Peraba
Indera peraba atau kulit (integument) adalah lapisan jaringan yang terdapat pada
bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh. (Buku ajar Anatomi Umum
Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin, 2011)
Dalam indera kulit, terdapat 4 sensasi kulit : raba-tekan (tekanan adalah rabaan yang di
tahan agak lama), dingin, hangat, dan nyeri. Kulit mengandung berbagai jenis ujung
saraf sensorik yang meliputi ujung saraf sensorik, yang meliputi ujung saraf telanjang.
Saraf yang melebar serta ujung saraf terselubung.(Ganong,buku ajar fisiologi
kedokteran edisi 17).
Ujung-ujung saraf melebar mencakup diskus merkel dan ujung saraf ruffini,
sedangkan ujung saraf berselubung, mencakup badan paccini, badan meisser dan
bulatan ujung saraf sensorik berujung di sekitar folikel rambut, namun ujungnya tidak
penting untuk sensasi kulit.
Penyebabnya beragam diberbagai bagian tubuh, telah berulang kali di perlihatkan
bahwa ke 4 modalitas sensorik kulit dapat di temui di daerah-daerah telanjang. Ujung-
ujung saraf yang melebar maupun yang berselubung berfungsi sebagai mekanik
reseptor yang merespon terhadap rangsangan taktil ; badan meisser dan paccini
merupakan reseptor raba yang beradaptasi cepat, sedangkan diskus merkel dan ujung
saraf ruffini merupakan reseptor raba yang beradaptasi lambat
Ujung-ujung saraf di sekitar folikel rambut menghantarkan rasa raba, sedangkan
gerakan rambut membangkitkan sensasi taktil perlu ditekankan bahwa meskipun
reseptor sensorik kulit tidak mempunyai kekhususan histologik, mereka secara
fisiologik bersifat spesifik. Jadi setiap ujung saraf hanya memberi satu jenis sensasi
kulit. Menurut Buku ajar Anatomi Umum Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran
Universitas Hasanuddin tahun 2011 lapisan kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu epidermis,
dermis dan hypodermis.
A. Epidermis
Epidermis adalah lapisan terluar dari kulit. Bagian ini tersusun dari jaringan epitel
squamosa bertingkat yang mengalami keratinisasi. Jaringan ini tidak memiliki
pembuluh darah dan sel-selnya sangat rapat. Bagian epidermis yang paling tebal
terdapat pada telapak tangan dan kaki. Epidermis terdiri dari beberapa lapisan sel
stratum. Stratum adalah istilah umum untuk massa berbentuk lembaran dengan
ketebalan yang hampir seragam, khususnya kalau lapisan itu adalah satu diantara
beberapa lapisan yang saling berhubungan.( Kamus Kedokteran Dorlan,edisi 26 )
Menurut Buku ajar Anatomi Umum Tim Bagian Anatomi Fakultas kedokteran
Universitas Hasanuddin tahun 2011 sratum terbagai atas beberapa yaitu :
a) Stratum corneum
Adalah selnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel dan mengandung zat keratin.
b) Stratum lucidum
Selnya pipih, perbedaannya dengan stratum granulosum ialah sel-selnya sudah
banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus
cahaya. Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan
ini terlihat seperti suatu pita yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat.
c) Stratum granulosum
Stratum ini terdiri dari sel-sel pipih seperti kumparan, sel-sel tersebut terdapat hanya
2-3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit. Dalam sitoplasma terdapat butir-butir
yang disebut keratohyalin yang merpakan prekursor dalam pembentukan keratin.
d) Stratum spinosum
Disebut juga stratum acanthosum. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal
dan dapat mencapai 0,2 mm. Lapisan ini terdiri dari 5-8 lapisan. Sel-selnya disebut
spinosum karena jika dilihat dengan miskroskop bahwa sel-selnya terdiri dari sel yang
bentuknya poligonal dan mempunyai tanduk (spina). Disebut acanthosum karena sel-
selnya berduri.
e) Stratum basalis
Disebut demikian karena sel-selnya terletak di bagian basal (dasar), stratum ini
merupakan sel-sel induk yang akan mengganti sel-sel yang berada diatasnya. Bentuk
silindris dengan inti lonjong. Terdapat butir-butir yang halus yaitu melanin yang
merupakan pigmen untuk kulit. Sel tersebut tersusun seperti pagar (palisade), pada
bagian bawahnya terdapat membran basalis yang merupakan batas terbawah
daripada epidermis dan dermis dimana batas ini tidak datar melainkan
bergelombang.
B. Dermis
Terdiri dari dua lapisan yaitu bagian luar yang disebut stratum papilaris dan lapisan
dalam disebut stratum reticularis. Kedua lapisan tersebut terdiri dari jaringan ikat
longgar yang tersusun dari serabut retikulus.
Serabut ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.
Serabut kolagen berfungsi untuk memberikan kekuatan pada kulit, serabut elastis
memberikan kelenturan pada kulit dan retikulus, terdapat di sekitar kelenjar dan folikel
rambut berfungsi untuk memberikan kekuatan pada alat tersebut.
C. Subkutis/hypodermis
Subkutis terdiri dari kumpulan sel-sel lemak dan diantaranya terdapat jaringan ikat
dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dan inti terletak ditepi sehingga membentuk
seperti cincin.
Lapisan lemak ini disebut panniculus adiposum, yang tebalnya tidak sama pada
setiap tempat dan terkait dengan jenis kelamin. Lapisan ini berfungsi sebagai bantalan
ketika kulit mendapat tekanan trauma mekanis, selain itu juga berfungsi sebagai isolator
panas atau mempertahankan suhu tubuh dan penimbunan kalori.