Professional Documents
Culture Documents
Penyakit kusta adalah penyakit infeksi granulomatosa kronis yang disebabkan oleh basil
Mycobacterium leprae yang bersifat obligat intraselular. Saraf perifer sebagai afinitas pertama, kemudian
selanjutnya dapat menyerang kulit, lalu menyebar ke organ lain (mukosa mulut, traktus respiratorius
bagian atas, sistem retikuloendotelial, mata, otot, tulang, dan testis), kecuali susunan saraf pusat. Kusta
sering menimbulkan kecacatan (Widaty, Sandra dkk, 2017).
Kecacatan kusta adalah keadaan abnormal dari fisik dan fungsi tubuh serta hilangnya beberapa
struktur dan fungsi tubuh yang diakibatkan oleh penyakit kusta. Menurut WHO batasan istilah dalam
cacat Kusta adalah:
1. Impairment: segala kehilangan atau abnormalitas struktur atau fungsi yang bersifat
psikologik, fisiologik, atau anatomik, misalnya leproma, ginekomastia, madarosis, claw
hand, ulkus, dan absorbsi jari.
2. Dissability: segala keterbatasan atau kekurangmampuan (akibat impairment) untuk
melakukan kegiatan dalam batas-batas kehidupan yang normal bagi manusia. Dissability ini
merupakan objektivitas impairment, yaitu gangguan pada tingkat individu termasuk
ketidakmampuan dalam aktivitas sehari-hari, misalnya memegang benda atau memakai baju
sendiri.
3. Handicap: kemunduran pada seorang individu (akibat impairment atau disability) yang
membatasi atau menghalangi penyelesaian tugas normal yang bergantung pada umur, seks,
dan faktor sosial budaya. Handicap ini merupakan efek penyakit kusta yang berdampak
sosial, ekonomi, dan budaya.
4. Deformity: kelainan struktur anatomis Dehabilitation: keadaan/proses pasien Kusta
(handicap) kehilangan status sosial secara progresif, terisolasi dari masyarakat, keluarga dan
teman-temannya.
5. Destitution: dehabilitasi yang berlanjut dengan isolasi yang menyeluruh dari seluruh
masyarakat tanpa makanan atau perlindungan (shelter) (Widaty, Sandra dkk, 2017).
KLASIFIKASI KUSTA
Klasifikasi untuk kepentingan riset menggunakan klasifikasi Ridley-Jopling (1962):
Tuberculoid (TT)
Borderline Tuberculoid (BT)
Borderline-borderline Mid-borderline (BB)
Borderline-lepromatous (BL)
Lepromatosa (LL)
Selain itu, ada juga tipe indeterminate. Lesi biasanya hanya berbentuk makula hipopigmentasi berbatas
tidak tegas dengan sedikit sisik, jumlah sedikit, dan kulit disekitarnya normal. Kadang-kadang
ditemukan hipoestesi (Widaty, Sandra dkk, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Widaty, Sandra dkk, 2017, Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin Di
Indonesia (Perdoski), Jakarta: Grand Salemba