You are on page 1of 3

Pengelolaan Limbah B-3

BAGIAN IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Masalah limbah menjadi perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah, terutama
menjelang diterapkannya pasar bebas dan berlakunya ISO 14000. Peraturan-peraturan
tentang masalah ini telah banyak dikeluarkan Pemerintah maupun DPR, tetapi
agaknya di lapangan banyak mengalami hambatan-hambatan. Bahwa penanganan
limbah merupakan suatu keharusan guna terjaganya kesehatan manus dan lingkungan
pada umumnya, sudah tidak diragukan lagi. Namun pengadaan sarana pengolahan
limbah ternyata masih dianggap memberatkan bagi sebagian industri maupun instansi.
Termasuk didalamnya limbah industri yang dirasa mendesak untuk segera ditangani
secara profesional.

Meskipun demikian, tidak semua limbah industri merupakan limbah B-3, tetapi hanya
sebagian saja (sekitar 10%). Di samping itu, limbah B-3 juga berasal dari kegiatan
lain, seperti dari aktivitas pertanian (misalnya penggunaan pestisida), kegiatan energi
(seperti limbah radioaktif PLTN), kegiatan kesehatan (seperti limbah infectious dan
toksik), bahkan juga berasal dari kegiatan rumah tangga (misalnya penggunaan baterai
merkuri dan campuran antara pembersih toilet dengan pemutih cucian yang
menghasilkan gas chlor). Dan pada kenyataannya, sebagian besar limbah B-3 memang
berasal dari kegiatan industri dan harus ditangani secara khusus.

Berkaitan dengan strategi pengelolaan, peraturan pemerintah Indonesia untuk


pengelolaan limbah B3 telah dimiliki yang dilengkapi unit pengolahan di Cileungsi
Bogor yang merupakan satu-satunya unit pengolahan limbah B3.

Kesimpulan –Saran dan Daftar Pustaka I- 1


Pengelolaan Limbah B-3

4.2. Saran

Pengelolaan limbah B3 memerlukan sistem yang terpadu baik terhadap penyimpanan,


pengumpulan , pengangkutan dan pengolahan pada suatu kawasan yang sangat
spesifik khusus untuk limbah B3. Mempertimbangkan Indonesia hanya memiliki 1
(satu) industri yang mengelola B3 untuk industri lain di Cileungsi, Bogor maka perlu
dibuat industri pengelola lain di daerah lain yang mendekati industri yang membuang
limbah B3. Disisi lain, dalam rangka mengurangi beredarnya dan atau timbulnya
limbah B3 konsep strategi teknologi bersih pada industri perlu diterapkan dan
digalakkan disamping konsep reuse, recycle dan recovery.

Kesimpulan –Saran dan Daftar Pustaka I-2


Pengelolaan Limbah B-3

DAFTAR PUSTAKA

1. Charles A Wentz, Hazardous Wastes Management, Second Edition, McGrawHill


International , 1995.

2. Ricahard J Watts, Hazardous Wastes , Sources Pathways Receptors, John Wiley


and Son , 1997.

3. Harry M Freman, Industrial PollutionPrevention Handbook, McGrawHill


International , 1995.

4. Davis Corwell, Introduction Envirronment Engineering, McGrawHill


International , 1994.

5. Davis Corwell, Envirronment Engineering, McGrawHill International , 1995.

6. Davis Corwell, Envirronment Engineering, McGrawHill International , 1995.

7. David HF Liu, Envirronment Engineering, Handbook Lewis Publisher New


York,1996

8. Bapedal, Kumpulan Peraturan dan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup,


jakarta ,1997.

Kesimpulan –Saran dan Daftar Pustaka I-3

You might also like