You are on page 1of 4

Dewi, et al., Metode Kromatografi..........

METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI-FLUORESENSI (KCKT-FL) UNTUK


UJI KEMURNIAN SKOPOLETIN DARI BUAH MENGKUDU

(High Perfomance Liquid Chromatography for Purification Test of Scopoletin from Noni
Fruits)

1)Amalia Kurnia Dewi, 1)Wenny Maulina, 1)Agung Tjahjo N, 2)Hendra Wijaya


1)Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Jember. 2)
Balai Besar Industri (BBIA), Bogor.
*)email : Amaliakurnia23@gmail.com

Abstrak
Telah dilakukan penelitian uji kemurnian skopoletin hasil pemisahan ekstrak buah mengkudu dengan penambahan
perlakuan sonikasi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemurnian hasil pemisahan skopoletin pada ekstrak buah
mengkudu dengan penambahan perlakuan sonikasi selama 15 menit. Uji kemurnian dilakukan dengan Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi-Fluoresensi (KCKT-FL). Uji kemurian dilakukan pada sampel ekstrak sebelum pemisahan dan sampel
setelah pemisahan. Hasil uji kemurnian pada sampel ekstrak sebelum pemisahan menghasilkan kromatogram dengan
banyak puncak yang menunjukkan bahwa didalam sampel ekstrak masih terdapat banyak komponen dan pengotor lainnya
selain skopoletin. Kromatogram sampel ekstrak sebelum pemisahan menunjukkan bahwa skopoletin berada pada waktu
retensi (RT) 32.000 menit dengan kadar yang didapatkan sebesar 6,33 mg/L. Kemurnian sampel hasil pemisahan
ditunjukkan dari kromatogram hasil uji KCKT-FL yang menunjukkan puncak tunggal milik skopletin pada waktu retensi
30.919 menit dengan kadar yang didapatkan sebesar 7,23 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
senyawa skopoletin berhasil dipisahkan dan penambahan perlakuan sonikasi pada poses ekstraksi dapat membantu
mempercepat proses pemisahan senyawa skopoletin pada buah mengkudu.

Kata kunci: Skopoletin, Buah Mengkudu, Sonikasi, KCKT-FL.

Abstract
The purification test of scopoletin has been done on the result of separation of noni fruit extract by addition of sonication
treatment. The objective of this research was to investigated the purity of skopoletin on the extract of noni fruit with the
addition of the sonication treatment for 15 minutes. The purification test was carried out by High Performance Liquid
Chromatography (HPLC). The purification tests were performed on extract samples before and after separation. The
results of purification test in the extract samples before separation showed chromatograms with many peaks indicated that
in the extract samples there are many other components and impurities other than scopoletin. The chromatogram of the
extract samples before separation showed that scopoletin was at 32,000 min-retention time (RT). The purification of the
separation sample from the HPLC chromatogram test was resulted showing a single peak of the scoploetin at 30.919 min
retention time (RT). Based on this results, the scopoletin compound was successfully separated and the addition of
sonication treatment in extension poses can help speed up the process of separation of the scopoletin compound on the
noni fruit.

Keywords: Scopoletin, noni fruits, sonication, HPLC.

PENDAHULUAN Gambar 1. Struktur Skopoletin (Sumber : Dewa et al.,


Skopoletin merupakan zat aktif yang terkandung 2015).
didalam buah mengkudu dan dapat mendukung pembuatan Untuk mendapatkan senyawa skopoletin pada buah
mengkudu perlu dilakukan ekstraksi dan pemisahan. Proses
sediaan farmasi karena memiliki indikasi sebagai
ekstraksi biasanya dikombinasikan dengan penambahan
antibakteri, antiinflamasi, antitumor, dan mengatasi perlakuan sonikasi untuk mempercepat proses ekstraksi.
depresi. Selain itu keunggulan lain skopoletin adalah Ultrasonikasi merupakan teknik pemberian gelombang
sebagai pengontrol tekanan darah yang bekerja dengan ultrasonik yang memiliki frekuensi diatas 20 kHz (Hijriana,
menurunkan tahanan retensi perifer dan sebaliknya 2016). Gelombang bunyi dalam air dibentuk oleh
sehingga dapat mengatur tekanan darah (karla et al., 2015. perambatan energi melalui getaran-getaran partikel
medium perantaranya. Kecepatan gelombang bunyi
dipengaruhi oleh intensitas dan jenis medium. Laju bunyi
tergantung pada sifat medium dimana laju gelombang
bunyi berbeda pada materi yang berbeda. Laju gelombang

UNEJ JURNAL, 2018, I (1): 1-4


Dewi, et al., Metode Kromatografi.......... 2

bunyi (v) pada fluida dinyatakan dalam persamaan aktif obat dan lain-lain (Putra, 2014). KCKT-FL meliliki
(Abdullah, 2006) : prinsip dasar kromatografi, namun pada penggunaannya
detektor yang paling sering digunakan pada proses analisa
adalah detektor UV yang prinsipnya sama dengan
Spektrofotometer UV-Vis. Pada penggunaan metode KCKT-
merupakan massa FL dengan detektor UV-Vis maka kadar dari kandungan
jenis fluida dan B adalah modulus volume (bulk) fluida. suatu sampel dapat diketahui benar-benar murni atau tidak,
Kecepatan gelombang ultrasonik dapat diketahui dengan karena pada metode ini kepekaan dalam proses analisis
panjang yang diukur terhadap frekuensi (v = λf) atau waktu sangat tinggi (Sabrina et al., 2012).
yang dibutuhkan gelombang melalui jarak tertentu (v =
d/t). Pemberian gelombang ultrasonik terhadap suatu bahan
prosesnya tidak kontak secara langsung dengan bahan yang
bersangkutan. Akan tetapi melalui media perantara yang
berupa cairan (Wardiyati, 2004).
Prinsip kerjanya ketika gelombang ultrasonik mengenai
medium pelarut secara longitudinal, perambatan
gelombang tersebut akan mengakibatkan peregangan dan
membentuk gelembung – gelembung mikro yang jika terus
menerus menerima energi dari gelombang ultrasonik akan
pecah sambil melepaskan energi besar yang disebut
kavitasi.

Gambar 3. Sistem KCKT-FL (sumber : Sari, 2010)

METODE PENELITIAN
Tahapan-tahapan menyeluruh dari rencana penelitian
yang dilakukan ditampilkan dalam diagram alir pada
Gambar 4.

Gambar 2. Proses kavitasi pada medium cair (sumber :


Safitri, 2012)

Proses kavitasi ini akan membantu memperbesar pori-pori Gambar 4. Diagram alir pemecahan masalah
dari bahan tersebut sehingga pelarut akan dengan mudah Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan
melarutkan senyawa yang terdapat pada bahan dengan menggunakan 6 gram serbuk buah mengkudu yang
proses difusi (Buadianto, 2016). Oleh karena itu, pada
penelitian ini akan dilakukan uji KCKT-FL hasil dilarutkan kedalam pelarut metanol 50%. Selanjutnya
pemisahan senyawa skopoletin untuk mengetahui dilakukan proses ekstraksi dengan penambahan perlakuan
keberhasilan dan kemurnian hasil pemisahan dari ektrak sonikasi (pemberian gelombang ultrasonik sebesar 40 KHz)
buah mengkudu dengan penambahan sonikasi hanya selama 15 menit. Setelah dilakukan sonikasi ekstrak
dengan waktu 15 menit. selanjutnya disentrifugasi untuk selanjutnya didapatkan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau High ekstrak cair buah mengkudu. Hasil ekstraksi selanjutnya
Pressure Liquid Chromatography (HPLC) merupakan salah dilakukan uji awal sampel dengan menggunakan
satu metode kimia dan fisikokimia. KCKT merupakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Fluoresensi (KCKT-FL).
metode analisis terbaru yaitu suatu teknik kromatografi Setelah dilakukan uji awal selanjutnya ekstrak cair
dengan fasa gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat. dikentalkan menggunakan rotatory evaporation. Ekstrak
KCKT paling sering digunakan untuk menetapkan kadar kental selanjutnya dilakukan pemisahan. Hasil pemisahan
senyawa-senyawa tertentu seperti kadar senyawa-senyawa

UNEJ JURNAL, 2018, I (1): 1-4


Dewi, et al., Metode Kromatografi.......... 3

yang didapatkan selanjutnya dilakukan uji kemurnian mengandung komponen tunggal yakni senyawa skopoletin
dengan KCKT-FL. ditunjukkan dari munculnya puncak tunggal pada waktu
retensi milik skopoletin dengan kadar yang didapatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN sebesar 7,23 mg/L.
6 gram serbuk buah mengkudu kering diekstraksi
menggunakan pelarut metanol 50 % ke dalam vial 100 ml. KESIMPULAN
Hasilnya didapatkan ekstrak cair sebanyak 56,46 ml. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Ekstrak cair yang didapatkan selanjutnya dilakukan uji menunjukkan bahwa penambahan perlakuan sonikasi dapat
awal dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja mempercepat proses ekstraksi sampel sehingga dengan
Tinggi-Fluoresesnsi (KCKT-FL). Hasil uji KCKT mempercepat proses ekstraksi maka pemisahan skopoletin
ditunjukkan pada Gambar 5. dapat dilakukan dengan waktu yang lebih efisien.
Skopoletin berhasil dipisahkan ditunjukkan dari
kromatogram hasil uji kemurnian sampel pemisahan yang
menunjukkan puncak tunggal pada waktu retensi milik
skopoletin dengan kadar yang didapatkan dari hasil
pemisahan sebesar 7,23 mg/L.

Ucapan Terimakasih
Gambar 5. Kromatogram ekstrak sebelum pemisahan Terima kasih kami ucapkan kepada Balai Besar Industri
Agro Bogor yang telah memberikan fasilitas untuk proses
Gambar 5 merupakan kromatogram sampel ekstrak buah penelitian.
mengkudu dengan penambahan perlakuan sonikasi.
Kromatogram hasil KCKT-FL memperlihatkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
didalam sampel ekstrak masih terdapat banyak komponen Abdullah, M. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar II.
dan pengotor lainnya selain skopoletin, hal ini ditunjukkan Bandung : Institut Teknologi Bandung.
dari munculnya banyak puncak pada kromatogram sampel Budianto, A. 2016. Pengaruh suhu dan waktu ekstraksi
ekstrak dari hasil uji KCKT-FL. Hasil kromatogram sonikasi terhadap konsentrasi total antosianin,
menunjukkan puncak skopoletin berada pada waktu fenolik, dan aktivitas antioksidan ekstrak bunga
retensis 32.000 menit dengan kadar skopoletin yang rosella. Skripsi. Lampung: Program Studi
didapakan sebesar 6,33 mg/L. Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Hasil ekstrak selanjutnya dilakukan pemisahan, hasil Lampung.
pemisahan didapatkan sebanyak 3 vial dan vial terduga Dewa, G. K. Andre, A. S. Desi, H. P. Huspa. Tri, M. dan
skopoletin teridentifikasi pada vial nomor 2. vial Unang, S. 2015. 7-Hidroksi-6-metoksi Kumarin
teridentifikasi selanjutnya dilakukan uji kemurnian hasil (Skopoletin) dari Kulit Batang Meliaceae. Jurnal
pemisahan dengan KCKT-FL. Hasil uji KCKT-FL sampel Kimia. 9(2): 267-270.
hasil pemisahan ditunjukkan pada gambar 6. Hijriana, F. 2016. Optimasi Nanopartikel Antosianin dari
Kulit Buah Naga sebagai Pewarna Alami Makanan.
Skripsi. Bogor: Program Studi Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Pertanian Bogor.
Karla, C. D., L. M. Torres, L. F. Garcia, S. G. Rezende,
dan E. S. Gil. 2015. Electrochemical
characterization of Scopoletin a 7-hydroxy-6-
methoxy-coumarin. Int. J. Electrochem. 10(27):
5714-5725.
Putra, E.D.L. 2014. Kromatografi Kinerja Tinggi dalam
Bidang Farmasi. Skripsi. Sumatera : Pogram Studi
Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera
Gambar 6. Kromatogram hasil pemisahan Utara.
Sabrina, A., S. Wonohardjo, dan N. Zakia. 2012.
Hasil uji kemurnian sampel hasil pemisahan ditunjukkan Perbandingan metode spektrofotometri UV-Vis dan
pada gambar 6 kromatogram hasil uji kemurnian sampel KCKT pada analisis kadar asam benzoat dan kafein
hasil pemisahan menunjukkan puncak tunggal skopoletin dalam teh kemasan. Kimia. 6(1): 25-35.
yang berada pada waktu retensi milik skopoletin yakni pada Safitri, D.K. 2012. Sintesis Nanopartikel Serat Kulit Rotan
waktu retensi 30.919 menit. Hasil uji kemurnian ini dengan Metode Ultrasonikasi. Skripsi. Bogor:
menunjukkan bahwa samapel hasil pemisahan hanya Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan

UNEJ JURNAL, 2018, I (1): 1-4


Dewi, et al., Metode Kromatografi.......... 4

Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.


Sari, C. Y. 2015. Penggunaan buah mengkudu (morinda
citrifolia l) untuk menurunkan tekanan darah
tinggi. J.Majority. 4(3): 34-40.
Wardiyati, S. 2004. Pemanfaatan Ultrasonik dalam Bidang
Kimia. Prosiding Pertemuan ilmiah IPTEK Bahan
7 September.

UNEJ JURNAL, 2018, I (1): 1-4

You might also like