You are on page 1of 2

LAPORAN PRAKTIKUM Nilai praktikum

GKP 0301 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


Laboratorium Sistem Informasi Geografis
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

ACARA 2 : Membangun Geodatabase dan Georefferencing

KELOMPOK HARI: Senin PUKUL: , 11.00 – 12.40


Farhan Azis 17/412078/GE/08596
.

ASISTEN:
1. Wedya Tri Utama 3. Aditya Wahyu Mayandika
2. Riki Saputra
4. Safira Indahnisa Hidayah
.

A. Tujuan
1. Membangun Geodatabase secara benar dan efisien
2. Melakukan Georeferencing dengan benar

B. Pembahasan
Tidak rapinya data ttersimpan dalam suatu file, folder, maupun direktori
dapatmenyebabkan lamanya pencarian data yang ingin diolah. Jumlah data yang tinggi
memungkinkan diperlukannya sistem yang dapat mengelompokkan, mengatur serta
mengelola kumpulan data-data tersebut. Dalam bank data ArcGIS terdapat suatu
perangkat lunak yang memungkinkan dilakukan pengolahan, pemrosesan, dan
memproses data tersebut. GIS sendiri merupakan suatu sistem hardware maupun
software serta prosedur yang memungkinkan untuk mengambil, membagi, mengedit,
memanipulasi, mengatur, menganalisis, menampilkan dan menyebarluaskan data
georeferensi (Sun, 2011).
Aplikasi yang digunakan untuk mengatur direktori tersebut adalah ArcCatalaog.
Aplikasi ini merupaka tool untuk menjelajah, mengatur, membagi, mendokumentasikan
data spasial maupun metadata, dan menimpan data-data SIG (Litbang
Wahanakom,2017). Aplikasi ini sudah secara otomatis tertanam pada saat menginstall
ArcGIS desktop. Setelah menentukan direktori menggunakan aplikasi ArcCatalog ini
langkah selanjutnya ialah membuat Geodatabase.
Geodatabase sendiri merupakan suatu tempat untuk menyimpan Feature Class yang
dapat berupa Single feature dan dapat tersusun dalam feature datasets yang
menggunakan suatu sistem koordinat. Terdapat dua sistem geodatabase, yaitu : personal
geodatabase dan server-geodatabase. Namun, yang akan digunakan dalam praktikum
kali ini ialah personal geodatabase yang menggunakan sistem data Ms-Acces dengan
format *.mdb.
Dalam geodatabase terdapat feature dataset sebagai pengelompok dari feature class
yang ada. Pada praktikum kali ini personal geodatabase yang dibuat diberi nama dengan
“Praktikum”. Kemudian di dalamnya dibuat dua buah feature dataset, yaitu “Peta_dasar”
dan “Peta_tematik”. Yang keduanya akan digunakan sebagai wadah dari Feature Class
untuk pembuatan peta sesuai dengan namanya.
Peta tersebut kemudian diproyeksikan dengan menggunakan proyeksi ellipsoid WGS
1984 dengan zona 49S. Sebab pada pembagiannya sendiri kecamatan Sedayu Kabupaten
bantul terdapat pada zona 49S. Langkah berikutnya setelah ialah melakukan
Georeferencing.
Georeferencing sendiri merupakan cara untuk meregistrasikan koordinat yang
terdapat pada data terhadap koordinat di lapangan. Pada praktikum ini georeferencing
dilakukan pada peta raster, dan berupa koordinat UTM, yaitu WGS 1984. Setelah
melakukan georeferencing dengan tool add control point pada toolbar georeferencing
perlu diketahui bahwa tada berwarna hijau merupakan koordinat pada gambar sedangkan
tanda merah merupakan koordinat sebenarnya. Penentuan tiitk ikat/control point ini
minimal dilakukan pada 4 titik yang terletak pada sudut yang berbeda-beda. Pada kasus
ini georeferencing dilakukan ke dalam 5 peta dengan format *.BMP. inti dari
georeferencing ini ialah pembuatan koordinat pada X dan Y dalam peta itu sendiri
umumnya telah menentukan 2 titik ikat (pojok kiri atas dan pojok kanan bawah), akan
terlihat koordinat dari kursor pengguna di pojok kanan bawah dari aplikasi sehingga
penentuan titiknya akan menjadi lebih mudah. Namun, untuk menempatkan titik koorniat
ini harus berada tepat di tengah pixel pada tanda + agar meminimalisir terjadinya
pergeseran.
Pergeseran/ ketidakcocokan tersebut dinyatakan dengan RMS error yang merupakan
kertidakcocokan antara data yang ditampilkan oleh ArcMap dengan peta sebelum
dilakukan georeferencing. Semakin kecil nilai RMS error ini maka akan semakin tinggi
pula akurasi ArcMap tersebut atau dalam kata lain semakin baik pula peta tersebut. Maka
dari itu agar mendapatkan RMS error yang kecil maka peletekan titik ikat harus
dilakukan dengan teliti.

C. Kesimpulan
1. Geodatabase ialah basis data yang digunakan sebagai tempat menyimpan data-data
geografis yang digunakan dalam SIG. Penyimpanan agar effisien dilakukan dengan
menghierarkikan data tersebut, seperti (Personal Geodatabase >Feature dataset >
feature class)
2. Georeferencing merupakan proses registrasi koordinat pada data terhadap koordinat
asli di permukaan bumi. Prosesnya dilakukan dengan menentukan minimal 4 titik
ikat dan harus dilakukan dengan presisi agar mendapatkan RMS Error serendah
mungkin.

D. Daftar Pustaka
Litbang Wahanakom. (2017). Tutorial Lengkap Menguasai ArcGIS 10. Yogyakarta :
Andi dan Wahana Komputer
Sun, Julin dan FU, Pinde. (2011). WebGIS : Principles and Aplications. New York :
California

You might also like