Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Secara manifestasi klinis tinea capitis dapat digolongkan menjadi tipe alopecic
(noninflamasi) dan inflamasi. Tipe alopecic menyebabkan munculnya area
alopecia, biasanya berbentuk bulat disertai rasa gatal, dan rambut
terfragmentasi. Tipe alopecic dapat dibagi lagi menjadi dua pola: microsporosis,
dimana jumlah lesi klinisnya sedikit, tetapi diameter lesinya besar dan biasanya
disebabkan oleh dermatofit dari genus Microsporum sp. Sedangkan pada
trichophytosis, lesi alopecianya multipel dan kecil, dan disebabkan oleh agen
dari genus Trichophyton sp.4,5
Pada tinea capitis yang inflamasi dapat dibagi lagi menjadi supuratif
(kerion celsi) dan favus. Pada kerion celsi, manifestasi klinisnya berupa plak
berskuama dan proses peradangan lokal yang intens disertai edema, rubor dan
discharge purulent. Favus ditandai dengan massa berwarna kuning, disertai
krusta yang cekung (scutula atau godet), dengan bau urin tikus. Etiologinya
sering dikaitkan dengan adanya T. schoenleinii.6
Pada laporan kasus ini, akan dibahas mengenai tinea kapitis tipe kerion
yang terjadi pada anak-anak di Poli Kulit dan Kelamin RSUD Provinsi NTB.