You are on page 1of 9

PERCOBAAN I

HAMBATAN LISTRIK

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan : - Untuk menentukan nilai hambatan dengan membaca warna
gelang dan pengukuran serta membandingkannya.
- Untuk menentukan nilai hambatan masing-masing dan total
hambatan yang dipasang secara seri dan paralel.
2. Hari, tanggal : Selasa, 24 Oktober 2017
3. Tempat : Laboratorium Fiska Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Mataram.

B. Landasan Teori
Resistor merupakan sarana untuk mengontrol arus dan tegangan yang bekerja
dalam rangkaian-rangkaian elektronik. Resistor juga dapat berperan sebagai beban
untuk mensimulasi keberadaan suatu rangkaian selama pengujian. Spesifikas-spesikasi
untuk suatu resistor umumnya meliputi nilai resistansi, nilai ketepatan atau toleransi
dan rating daya (Tooley,2002:45).
Rangkaian setara resistor terdapat dua jenis rangkain, yaitu rangkaian seri dan
paralel. Tujuan dari kedua jenis rangkaian tersebut adalah untuk mencari nilai resistor
yang dibutuhkan dalam rangkaian elektronik, akan tetapi di pasaran tidak tersedia.
Dalam rangakain seri arus yang mengalir pada masing-masing hambatan besarnya
sama dan tegangan yang mengalir pada masing-masing hambatan besarnya berbeda.
Dalam rangkaian paralelarus yang mengalir pada masing-masing hambatan besarnya
berbeda dan tegangan yang menglir pada masing-masing hambatan bersarnya sama
(Wahyudi,2014:6-7).
Resistor pada rangkaian seri dan paralel yang sama untuk menggantikan
kombinasi resistor yang relatif rumit dengan resistor secara tunggal. Ini berguna secara
khusus pada arus, tegangan, atau daya yang berhubungan dengan resistor individual
dalam kombinasi. Semua arus dan iktan daya di sisa sirkuit tidak akan berubah. Untuk
menyederhanakan kombinasi seri resistor N, maka dapat diganti resistor N dengan satu
resistor Reg sehingga sisa ranfkaian dalam hal ini hanya tegangan 𝐼𝑙𝑒𝑙 (Hayt,2012:55).
1
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Multimeter 1 unit
b. Papan roti 1 unit
c. Kabel penghubung 2 unit
2. Bahan
a. Resistor 0,1 kΩ 1 unit
b. Resistor 1 kΩ 1 unit
c. Resistor 10 kΩ 1 unit

D. Langkah Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Dibaca kode warna pada resistor untuk menentukan nilai hambatan.
3. Dicatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
4. Diulangi langkah 1 sampai dengan langkah 3 untuk resistor lainnya.
5. Disiapkan kembali alat dan bahan yang diperlukan.
6. Ditancapkan 3 unit resistor di atas papan roti secara seri.
7. Diukur hambatannya menggunakan multimeter.
8. Diukur pula nilai hambatan tiap kaki resistor menggunakan multimeter.
9. Dicatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.
10. Diulangi langkah 5 sampai dengan langkah 9 untuk resistor yang dipasang secara
paralel.

E. Hasil Pengamatan
1. Tabel
Tabel 1.1 Nilai Hambatan Berdasarkan Kode Warna
No. Kode Warna Nilai (kΩ) Toleransi (%)
1. Coklat Hitam Coklat 0,1 ±5%
2. Coklat Hitam Merah 1 ±5%
3. Coklat Hitam Orange 10 ±5%

2
Tabel 1.2 Nilai Hambatan Berdasarkan Pengukuran

No. Kode Warna Nilai Resistor Rangkaian Rangkaian


(kΩ) Seri Paralel
1. Coklat Hitam Coklat 90,2 × 10−3
11.450
2. Coklat Hitam Merah 976 × 10−3 985 × 10−3
−3
× 10
3. Coklat Hitam Orange 11.200 × 10−3

F. Analisis Data
Menentukan nilai hambatan berdasarkan kode warna
1. Nilai hambatan berdasarkan kode warna
a. Hambatan Pertama
Diketahui : Kode warna = coklat hitam coklat
Toleransi = 5%
Ditanya : Rentang nilai = ⋯ ?
Penyelesaian :
R1 = 0,1kΩ

Toleransi = ± Toleransi × R1

Toleransi = ±5% × 0,1𝑘Ω

5
Toleransi = ± 100 × 0,1kΩ

Toleransi = ±0,005 kΩ

R min = R1 − Toleransi

R min = 0,1kΩ − 0,005 kΩ

R min = 0,095 kΩ

R max = R1 + Toleransi

R max = 0,1kΩ + 0,005 kΩ


3
R max = 0,105 kΩ

R min < R1 < R max

0,095 kΩ < 0,1kΩ < 0,105 kΩ

Jadi, rentang nilai 𝑅1 adalah 0,095 𝑘Ω sampai 0,105 𝑘Ω.

b. Hambatan Kedua
Diketahui : Kode warna = coklat hitam merah
Toleransi = 5%
Ditanya : Rentang nilai = ⋯ ?
Penyelesaian :
R 2 = 1kΩ
Toleransi = ± Toleransi × R 2
Toleransi = ±5% × 1𝑘Ω

5
Toleransi = ± × 1kΩ
100

Toleransi = ±0,05 kΩ

R min = R 2 − Toleransi

R min = 1kΩ − 0,05 kΩ

R min = 0,95 kΩ

R max = R 2 + Toleransi

R max = 1kΩ + 0,05 kΩ

R max = 1,05 kΩ
R min < R 2 < R max
0,95 kΩ < 1kΩ < 1,05 kΩ
Jadi, rentang nilai 𝑅1 adalah 0,95 𝑘Ω sampai 1,05 𝑘Ω.

c. Hambatan Ketiga
4
Diketahui : Kode warna = coklat hitam orange
Toleransi = 5%
Ditanya : Rentang nilai = ⋯ ?
Penyelesaian :
R 3 = 10 kΩ
Toleransi = ± Toleransi × R 3
Toleransi = ±5% × 10 kΩ

5
Toleransi = ± × 10 kΩ
100

Toleransi = ±0,5 kΩ

R min = R 3 − Toleransi

R min = 10 kΩ − 0,5 kΩ

R min = 9,5 kΩ

R max = R1 + Toleransi

R max = 10 kΩ + 0,5 kΩ

R max = 10,5 kΩ

R min < R 3 < R max


9,5 kΩ < 10 kΩ < 10,5 kΩ
Jadi, rentang nilai 𝑅1 adalah 9,5 𝑘Ω sampai 10,5 𝑘Ω.

2. Nilai hambatan total secara seri


Diketahui : R1 = 0,1 kΩ

R 2 = 1 kΩ

R 3 = 10 kΩ

Ditanya : RE = ⋯ ?

5
Penyelesaian :

R E = R1 + R 2 + R 3

= 0,1 kΩ + 1 kΩ + 10 kΩ

= 11,1 kΩ

Jadi, total hambatan secara seri adalah 11,1 𝑘Ω

3. Nilai hambatan total secara paralel


Diketahui : R1 = 0,1 kΩ
R 2 = 1 kΩ
R 3 = 10 kΩ
Ditanya : RP = ⋯ ?

Penyelesaian :

1 1 1 1
= + +
R P R1 R 2 R 3

1 1 1 1 1
=( + + )
RP 0,1 1 10 kΩ

1 10 + 1 + 0,1 1
=( )
RP 1 kΩ

1 11,1 1
=( )
RP 1 kΩ

1
RP = kΩ
11,1

R P = 0,09 kΩ

Jadi, hambatan total secara paralel adalah 0,09 𝑘Ω.

Menentukan nilai hambatan resistor berdasarkan pengukuran

1. Nilai hambatan tetap resistor


R1 = 0,0902 kΩ
6
R 2 = 0,976 kΩ
R 3 = 11,200 kΩ
Jadi, nilai hambatan tiap resistor adalah 0,0902 kΩ, 0,976 kΩ dan 11,200 kΩ.
2. Nilai hambatan total secara seri
R E = 11,450 kΩ
Jadi, nilai hambatan total secara seri adalah 11,450 kΩ.
3. Nilai hambatan total secara paralel
R P = 0,985 kΩ
Jadi, nilai hambatan total secara paralel adalah 0,985 kΩ.

G. Pembahasan
Praktikum kali ini, yaitu hambatan listrik dengan tujuan untuk menentukan
nilai hambatan dengan membaca warna gelang dan pengukuran serta
membandingkannya dan untuk menentukan nilai hambatan masing-masing dan total
hambatan yang dipasang secara seri dan paralel. Resistor merupakan sarana untuk
mengontrol arus dan tegangan yang bekerja dalam rangkaian-rangkaian elektronik.
Resistor juga dapat berperan sebagai beban untuk mensimulasi keberadaan suatu
rangkaian selama pengujian. Spesifikas-spesikasi untuk suatu resistor umumnya
meliputi nilai resistansi, nilai ketepatan atau toleransi dan rating daya. Rangkaian
setara resistor terdapat dua jenis rangkaian, yaitu rangkaian seri dan paralel. Pada
rangkaian seri arus yang mengalir pada masing-masing resistor besarnya sama dan
tegangan yang mengalir pada masing-masing resistor besarnya berbeda. Dan pada
rangkaian paralel arus yang mengalir pada masing-masing resistor besarmya berbeda
dan tegangan yang mengalir pada masing-masing resistor besarnta sama.
Para praktikum kali ini alat yang digunakan adalah multimeter, papan roti dan
kabel penghubung. Multimeter berfungsi untuk mengukur nilai hambatan baik untuk
masing-masing resistor maupun total hambatan yang dipasang secara seri atau paralel.
Papan roti berfungsi sebagai tempat untuk merangkai suatu rangkaian tanpa disolder
yang tinggal ditancapkan pada lubang-lubang papan roti. Dan kabel penghubung
fungsinya untuk menghubungkan rangkaian pada papan roti dengan multimeter
sehingga nilai hambatan muncul pada multimeter. Dan bahan yang dibutuhkan dalam
praktikum ini adalah resistor 0,1 kΩ, 1 kΩ dan 10 kΩ.

7
Praktikum ini dilakukan dalam dua tahap. Percobaan pertama, yaitu mengukur
hamabatan listrik pada resistor 0,1 kΩ, 1kΩ dan 10 kΩ. Hasil pegukuran yang
didapatkan yaitu pada resistor 0,1 kΩ adalah 0,0902 kΩ, pada resistor 1 kΩ adalah
0,976 kΩ dan pada resistor 10 kΩ adalah 11,2 kΩ. Dan jika dibandingkan dengan hasil
membaca warna gelang resistor, hasil pengukuran ini tidak jauh berbeda. Dimana
resistor yang kode warnanya coklat hitam coklat nilai resistornya 0,1 kΩ, resistor yang
kode warnanya coklat hitam merah nilai resistornya 1 kΩ dan resistor yang kode
warnanya coklat hitam orange nilai resistornya 10 kΩ. Jika dibandingkan juga dengan
analisis data, hasil pengukuran ini juga tidak jauh berbeda. Dimana rentang nilai R1
adalah 0,095 kΩ sampai 0,105 kΩ, rentang nilai R 2 adalah 0,95 kΩ sampai 1,05 kΩ
dan rentang nilai R 3 adalah 9,5 kΩ sampai 10,5 kΩ. Maka pada percobaan pertama
ini, dapat dikatakan berhasil. Dan ketidaktepatan nilai hasil pengukuran dengan
analisis data bisa saja terjadi karena kurang telitinya praktikan pada saat membaca
hasil pengukuran.
Percobaan kedua, yaitu mengukur total hambatan rangkaian yang dipasang
secara seri dan paralel. Maka didapatkan nilai hambatan total secara seri adalah 11,45
kΩ dan nilai hambatan total secara paralel adalah 0,985 kΩ. Dan jika dibandingkan
dengan analisis data, maka nilai hambatan total secara seri tidak jauh berbeda yaitu
dekat dengan nilai 11, 1 kΩ. Sedangkan nilai hambatan total secara paralel jauh
berbeda dengan analisis data. Dimana berdasarkan hasil pengukuran nilai yang
didapatkan adalah 0,985 kΩ, sedangkan berdasarkan analisis data nilai hambatan yang
dipasang secara paralel adalah 0,09 𝑘Ω. Kesalahan ini bisa saja terjadi karena beberapa
faktor, misalnya multimeternya tidak dikalibrasi terlebih dahulu sehingga nilai pada
multimeter berlebih atau bisa saja karena kurang teltinya praktikan saat membaca hasil
pengukuran.
Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis data, maka nilai R1 berkisar 0,1
kΩ, nilai R 2 berkisar 1 kΩ dan nilai R 3 berkisar 10 kΩ. Sedangkan nilai hambatan
total secara seri berkisar 11,1 kΩ dan nilai hambatan total secara paralel berkisar 0,09
kΩ. Maka dapat disimpulkan bahwa percobaan yang dilakukan ini cukup berhasil,
meskipun ada hasil pengukuran yang tidak sesuai atau mendekati nilai berdasarkan
analisis data.

H. Kesimpulan dan Saran

8
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
a. Nilai hambatan R1 berkisar 0,1 kΩ, nilai hambatan R 2 berkisar 1 kΩ dan nilai
R 3 berkisar 10 kΩ.
b. Nilai hambatan total secara seri berkisar 11,1 kΩ dan nilai total secara paralel
berkisar 0,09 kΩ.
c. Nilai hambatan total yang dipasang secara seri lebih besar dibandingkan
dengan nilai hambatan total yang dipasang secara paralel.
2. Saran
Saat melakukan percobaan praktika sebaiknya lebih fokus dan teliti,
sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dalam percobaan maupun
pengukuran.

You might also like