You are on page 1of 4

Selamat Siang bapak ibu engineer yang saya hormati dan teman teman yang saya cintai,

perkenalkan nama saya adalah Prayoga Agusto Haradi dan pada siang ini saya akan
mempresentasikan topik tugas khusus saya yaitu: Consequence Analysis terhadap LNG Storage
Tank 24D-6 di PT Badak NGL.

Sedikit SHE-Q Moment saya, kebakaran pada perumahan merupakan suatu kejadian yang
tentunya tidak di-inginkan siapapun, oleh karena itu ikuti beberapa langkah-langkah seperti:

1. Waspada ketika memasak

2. Hati-hati memakai alat elektronik

3. Hati-hati saat merokok dan menggunakan lilin

4. Merapikan dan merawat peralatan listrik

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut kebakaran pada perumahan dapat dicegah.

Berikut adalah outline saya, terdiri dari latar belakang, tujuan, tinjauan pustaka, metodologi, hasil
dan analysis, dan diakhiri dengan kesimpulan dan saran.

Batasan Studi: Berikut adalah batasan studi saya, yang pertama saya akan memfokuskan terhadap
tangki LNG 24D-6, Simulasi dilakukan menggunakan Canary, Desain storage tank mengikuti
P&ID, dan data pendukung didapat lewat BMKG

Latar Belakang: Berdasarkan undang-undang keputusan menteri tenaga kerja nomor 187 tahun
1999, nilai ambang kualitas untuk bahan kimia dengan kriteria mudah meledak adalah sebesar 10
ton dan kriteria mudah terbakar adalah 50 ton. Berdasarkan kriteria tersebut, PT Badak NGL
merupakan kilang LNG di Indonesia yang memiliki bahaya sangat besar. Gambar berikut
menunjukkan terjadinya ledakan pada sebuah industry perminyakan akibat adanya minyak yang
keluar akibat leak. Menyadari akan potensi bahaya yang tinggi di lingkungan kilang (Zona 1)
terutama pada LNG Storage Tank, bahaya tersebut perlu dimanage dengan melakukan Risk
Assessment untuk mengetahui resiko yang dapat terjadi, salah satu bagian dari Risk Assesment
adalah Consequence Analysis. Consequence Analysis dibutuhkan untuk menganalisis bahaya yang
dapat terjadi, menguantifikasi besar cakupannya, dampaknya pada populasi dan pekerja, cara
pencegahan, dan penanggulangannya supaya kejadian tersebut dapat dicegah dan dimitigasi
apabila terjadi.
Tangki 24D-6: Sedikit penjelasan mengenai tangki 24D-6, Tangki lng 24d-6 merupakan tangki
terbaru pada kilang PT Badak, tangki ini memiliki volume LNG terbesar yaitu 127.500 meter
kubik yang sama dengan tangki 24d-5. Sehingga saya memfokuskan pada tangki 24D-6.

Consequence Analysis: Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, consequence analysis
diperlukan untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai potensi risiko yang dapat terjadi di
tempat-tempat yang rentan terjadi bahaya dan kecelakaan. Bahaya akibat tumpahan LNG tersebut
dapat terbagi menjadi 2, yaitu ledakan dan kebakaran.

Ledakan: Untuk kasus ledakan pada industri LNG ada 2 kemungkinan, yaitu BLEVE dan Vapor
Cloud Explosion BLEVE umumnya terjadi apabila ada suatu vessel yang menahani flammable
liquified gas yang disimpan pada tekanan dan suhu yang ekstrim mengalami rupture, tekanan yang
menahan liquid tersebut mendidih jadi mengurang, ini menyebabkan liquid didalamnya dalam
kondisi suhu tinggi dan tekanan rendah, sehingga liquid akan ekspansi yang sangat cepat seperti
ledakan. Vapor cloud explosion terjadi akibat terdispersinya uap akibat sebuah rupture atau leak
yang mengakibatkan adanya sebuah gumpalan uap yang flammable dan terjadi sebuah ledakan
pada gumpalan uap tersebut akibat adanya ignisi dan flame speed yang mencukupi.

Kebakaran:
Fire Ball : Fenomena reaksi pembakaran yang terjadi di ketinggian udara mengikuti peristiwa
pecahnya /bocornya secara mendadak sebuah bejana bertekanan yang memuat flammables atau
oksidator. Kebakaran terjadi di ketinggian karena efek tekanan / momentum lontaran berat molekul
/ peristiwa reaksi /massa jenis flammables yang lebih ringan dan juga ditujukan untuk
pencampuran reaksi antara flammables dan udara yang pas. Istilah fireball meski lebih dekat
dengan pengkategorian explosion (karena cukup cepat terjadinya) namun efeknya lebih pas
digolongkan sebagai efek kebakaran (radiasi panas).

VCE: Peristiwa reaksi pembakaran yang cepat sebuah awan uap dimana kecepatan penjalaran
mendekati atau melewati kecepatan suara, yang di inisiasi oleh turbulensi campuran udara dan
flammables sehingga menimbulkan ledakan. Ada dua jenis ledakan: deflagrasi dan detonasi. Yang
umum terjadi di industri hidrokarbon adalah deflagrasi. Efek dari VCE adalah overpressure
sebagaimana efek ledakan pada umumnya. Bergantung pada besaran sumber flammablenya,
namun VCE umumnya berlangsung berkali kali untuk satu sumber yang sama. VCE berlangsung
sangat singkat, lebih singkat daripada Flash Fire.

BLEVE: Peristiwa bocor /pecahnya bejana bertekanan karena paparan panas dari luar atau dalam
bejana atau pecah/bocor mendadaknya sebuah bejana bertekanan tinggi, atau bocor/pecahnya
bejana karena peristiwa mekanik atau elektro magnetik yang menyebabkan pendidihan cairan dari
dalam tangki yang menghasilkan (umumnya) fire ball, serpihan (missile), dan overpressure secara
bersamaan. Efek terbesar BLEVE adalah radiasi, bukan overpressure, meski namanya
mengandung explosion.

Flash Fire: Disebut api kilat karena peristiwanya umumnya berlangsung dalam kisaran 0 – 5 detik,
fenomenanya sendiri seperti ledakan - turbulensi campuran flammables dan udara menyebabkan
kebakaran singkat, bergantung pada turbulensi dan besarnya awan uap. Efek flash fire umumnya
fatal, karena berlangsung sangat singkat sehingga orang yang terdampak tidak memiliki
kesempatan lari. Yang membedakan flash fire dan VCE adalah singkatnya waktu kejadian (VCE
lebih singkat), kecepatan reaksi (VCE lebih singkat) dan efeknya (flash fire lebih “membunuh”).

You might also like