You are on page 1of 12

HANDSANITIZER GEL

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mengetahui bagaimana cara membuat handsanitizer
gel, bahan apa saja yang dapat digunakan untuk memformulasikan sediannya.

II. MANFAAT
1. Sederhana dan singkat. Menggunakan handsanitizer lebih cepat dan lebih
mudah untuk membersihkan tangan daripada mencuci tangan.
2. Dalam perjalanan handsanitizer sangat membantu. Mungkin kita bisa
pakai tisu basah, tetapi menggunakan handsanitizer bisa lebih mudah.
Selain itu, penggunaan tisu basah akan menghasilkan sampah.
3. Anak-anak lebih senang menggunakannya. Terkadang anak-anak tidak
suka mencuci tangan karena mungkin wastapel yang terlalu tinggi, air
yang mungkin terasa dingin, dsb.

III. DASAR TEORI


Gel dalam farmakope indonesia Ed IV (1995),kadang kadang disebut
jeli,merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu
cairan.
Gel adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari
zarah kecil senyawa organik atau makromolekul senyawa organik, masing
masing terbungkus dan saling terserap oleh cairan (Anonim,1978). Hand
sanitizer merupakan cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang
digunakan untuk membunuh mikroorganisme dengan cara pemakaian tanpa
dibilas dengan air. Cairan dengan kandungan yang sangat cepat membunuh
mikroorganisme yang ada di kulit tangan. (Benjamin, 2010). Secara umum hand
sanitier mengandung alkohol 60-95%, benzalkonium chloride, benzethonium
chloride, chlorhexidine, gluconate, chloroxylenolf, chlofucarbang,
hexachloropheneh, hexylresocarcinol, iodine. (Benjamin, 2010)
Menurut CDC (Center for Disease Control) handsanitizer terbagi menjadi
2 yaitu mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol. Hand sanitizer
dengan kandungan alkohol antara 60- 95 % memiliki efek anti mikroba yang
baik dibandingkan dengan tanpa kandungan alkohol. (CDC,2009)
Manfaat Handsanitizer alkohol banyak digunakan dalam hand sanitizer,
hal ini dikarenakan alkohol sangat efektif dalam membunuh berbagai macam
dan jenis kuman dan bakteri. Bakteri yang diketahui dapat terbunuh
oleh alkohol adalah bakteri tuberculosis, bakteri penyebab influenza, dan
berbagai bakteri yang sering menyebabkan demam . Hand
sanitizer tanpa alkohol mengandung triclosan dan benzalkonium chloride.

1. Sifat/karakteristik gel
Sifat dan karakteristik gel adalah sebagai berikut:
a. Swelling
Gel dapat mengembang karena komponen pembentukan gel dapat
mengabsorpsi larutan sehingga terjadi penambahan volume. Pelarut akan
berpenetrasi diantara matriks gel dan terjadi interaksi antara pelarut
dengan gel. (Anonim,2006).
b. Syneresis
Syneresis adalah suatu proses yang terjadi akibat adanya
kontraksi di dalam masa gel. Cairan yang terjerat akan keluar dan berada
diatas permukaan gel. Pada waktu pembentukan gel terjadi tekanan
elastis, sehingga terbentuk massa gel yang tegar. Mekanis me terjadinya
kontaraksi berhubung dengan fase relaksasi akibat adanya tekanan elastis
pada saat terbentuknya gel.
Adanya perubahan pada ketegaran gel akan mengakibatkan jarak antar
matriks berubah, sehingga memungkinkan cairan bergerak menuju permukaan.
Syneresis dapat terjadi pada hidrogel maupun organogel .(Anonim,2006)
2. Senyawa pembentukan gel
Sejumlah polimer digunakan dalam pembentukan stuktur berbentuk
jaringan (jala) yang merupakan bagian penting dari sistem gel. Termasuk dalam
kelompok ini adalah : gom alam,turunan selulosa, dan karbomer.
a. Gom alam
Gom yang digunakan sebagai pembentukan gel dapat mencapai
sasaran yang diinginkan dengan cara dispersi sederhana dalam air (misal
tragakan) atau melalui cara interaksi kimia (misal Na.alginat dan
kalsium). Secara keseluruhannya, keberadaan gel disebabkan karena
ikatan sambung silang yang mengikat molekul polisakarida sesamanya,
sedangkan sisanya tersolvasi alginat, karagen, pektin, gom xantan, dan
gelatin ( Agoes & Darijanto, 1993).
b. Carbomer
Carbomer membentuk gel pada konsentrasi 0,5%. Dalam media air,
yang diperdagangkan dalam bentuk asam, pertama tama didispersikan
terlebih dahulu. Sesudah udara terperangkap keluar sempurna, gel akan
terbentuk dengan cara netralisasi dengan basa yang sesuai. Pemasukan
muatan negatif sepanjang rantai polimer menyebabkan kumparan lepas
dan berekspansi (Agoes & Darijanto, 1993).
c. Turunan selulosa
Turunan selulosa mudah terurai karena reaksi enzimatik dan karena itu
harus terlindung dari kontak dengan enzim. Sterilisasi dari sistem dalam
air atau penambahan bahan pengawet merupakan cara yang lazim untuk
mencegah penurunan viskositas yang disebabkan karena terjadi
depolimerisasi akibat pengaruh enzim yang menghasilkan oleh mikroba.
Turunan selulosa yang dapat digunakan untuk membentuk gel adalah
metilselulosa, Na CMC, hidroksietilselulosa dan hidroksipropilselulosa
(larut dalam cairan polar organik) 9agoes & Darijanto, 1993)
3. Penggolongan gel
Menurut farmakope Indonesia Edisi IV penggolongan sediaan gel terbagi
menjadi dua fase yaitu :
a. Gel sistem dua fase
Dalam sistem dua fase, jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif
besar, massa gel kadang kadang dinyatakan sebagai magma misalnya
magma bentonit. Baik gel maupun magma dapat berupa tiksotropik,
membentuk semipadat jika dibiarkan dan menejadi cair pada pengocokan.
Sedian harus dikocok dahulu sebelum digunakan untuk menjamin
homogenitas.
b. Gel sistem fase tunggal
Gel fase tunggal terdiri dari makromolekul organik yang tersebar sama
dalam suatau cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara
molekul makro yang terdispersi dan cairan. Gel fase tunggal dapat dibuat
dari makromolekul sintetik misalnya karboner atau dari gom alam misalnya
tragakan.
4. Keuntungan dan kekurangan gel
a. Keuntungan sediaan gel
Untuk hidrogel: efek pendinginan pada kulit saat digunakan, penampilan
sediaan yang jenih dan elegan, pada pemakaian dikulit setelah kering
meninggalkan film tembus dipandang, elastis, mudah dicuci dengan air,
pelepasan obatnya baik, kemaampuan penyebarannya pada kulit baik
b. Kekurangan sediaan gel
Untuk hidrogel: harus menggunakan zat aktif yang larut didalam air
sehingga diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti sufaktan
agar gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika mudah dicuci
atau hilang ketika berkeringat, kandungan surfaktan yang tinggi dapat
menyebabkan iritasi dan harga mahal.
5. Kegunaan gel
Kegunaan sediaan gel secara garis besar dibagi menjadi empat yaitu :
1. Gel merupakan sustu sistem yang dapat diterima untuk pemberian oral
dalam bentuk sediaan yang tepat, atau sebagai kapsul yang dibuat dari
gelatin dan untuk bentuk sediaan obat long-acting yang diinjeksikan
secara intramuskular.
2. Gelling agent biasa digunakan sebagai bahan pengikat pada granulasi
tablet, bahan pelindung koloid pada suspensi bahan pengental pada
sediaan cairan oral, dan basis suppositoria.
3. Untuk kosmetik, gel telah digunakan dalam berbagai produk kosmetik,
termasuk pada shampo, parfum, pasta gigi, kulit dan sediaan perawatan
rambut.
4. Gel dapat digunakan untuk obat yang digunakan secara topikal (non
steril) atau dimasukan didalam tubuh atau mata (gel steril).
6. Komponen gel
Untuk komponen gel dibagi menjadi dua meliputi :
1. Gelling agent
Sejumlah polimer digunakan dalam pembentukan struktur berbentuk
jaringan yang merupakan bagian penting dari sistem gel. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah gom alam, turunan selulosa, dan
karbomer. Kebanyakan dari sistem tersebut berfungsi dalam media
air,dan ada pembentukan gel dalam cairan non polar. Beberapa partikel
padat koloidal dapat berperilaku sebagai pembentukan gel karena
terjadinya flokulasi partikel. Konsentrasi yang tinggi dari beberapa
sufaktan non ionik dapat digunakan untuk menghasilkan gel jernih di
dalam sistem yang mengandung sampai 15% minyak mineral.
2. Bahan tambahan
a. Pengawet
Meskipun beberapa bsis gel resisten terhadap serangan mikroba,
tetapi semua gel mengandung banyak air sehingga membutuhkan
pengawet sebagai antimikroba. Dalam pemilihan pengawet harus
memperhatikaninkompatibilitasnya dengan gelling agent.
b. Penambahan bahan higroskopis
Bertujuan untuk mencegah kehilangan air. Contohnya gliserol,
propilenglikol dan sorbitol dengan konsentrasi 10-20 %.

c. Chelating agent
Bertujuan untuk mencegah basis dan zat yang sensitive terhadap logam
berat, misalnya EDTA.

IV. PRA FORMULASI


Pada pratikum pembuatan handsanitizer gel dapat digunakan bahan bahan
sebagai berikut :
1. Propylenglycolum (FI III,hal 534)
 Pemerian cairan kental,jernih,tidak berwarna; tidak berbau;
rasaagak manis; hidgroskopik.
 Kelarutan dapat dicampur dengan air,dengan etanol (95%) P dan
dengan kloroform P; larut dalam 6 bagian eter P; tidak dapat
dicampur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak lemak.
 Khasiat dan penggunaan zat tambahan;pelarut.
2. Aethanolum (FI III, hal 65)
 Etanol adalah campuran etilalkohol dan air,mengandung tidak
kurang dari bau khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak berasap.
 Kelarutan sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform p dan
dalam eter p.
 Khasiat sebagai zat tambahan.
3. Glycerolum (FI III,hal 271)
 Pemerian cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna: tidak berbau:
manis diikuti rasa hangat. Higroskopik. Jika disimpan beberapa
lama pada suhu rendah dapat memadat membentuk massa hablur
tidak berwarna yang tidak melebur hingga suhu mencapai lebih
kurang 200.
 Kelarutan Dapat campur dengan air, dan dengan etanol (95%) p;
praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam minyak lemak.
 Khasiat dan penggunaan zat tambahan.
4. Oleum Citri
 Minyak jeruk adalah atsiri yang diperoleh dengan cara pemerasan
perikarp segar citrus lemon (L) Burm familia Ruteceae yang masak
atau hampir masak. Kadar aldehida dihitung sebagai sitral,C10H16O,
tidak kurang dari 3,5%.
 Pemerian cairan,kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas;
rasa pedas dan agak pahit.
 Kelarutan larut dalam 12 bagian volume etanol (90%) P,larutan agak
beropalesensi: dapat bercampur dengan etanol mutlak P.
 Khasiat dan penggunaan zat tambahan.
5. TRIAETHANOLUM (FI III,hal 612)
 Trietanolamina adalah campuran dari
trietanolamina,dietanolamina,dan monoetanolamina. Mengandung
tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 107,4% dihitung
terhadap zat anhidrat sebagai trietanolamina, N (C2H4OH)3.
 Pemerian cairan kental; tidak berwarna hingga kuning pucat; bau
lemah mirip amoniak; higroskopik
 Kelarutan mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) p; larut
dalam kloroform p.
 Khasiat dan penggunaan zat tambahan
Alat yang digunakan adalah:
1. Alat Homogenizer 5. Pipet tetes
2. Beker glass 1000 ml 6. Cawan
3. Beker glass 7. Batang pengaduk
4. Gelas ukur
V. FORMULA HANDSANITIZER GEL
NO NAMA BAHAN JUMLAH (%) KETERANGAN
GELLING
1 CARBOPOL 0,1
AGEND
2 PROPYLENGLICOLUM 0,2 HUMECTANT
3 ETANOL 96% 40 SANITIZER
4 GLICERIN 0,15 HUMECTANT
5 TRIISOPROPANOLAMINE 1 NEUTRALIZER
6 OELUM CITRI 4 PARFUME
7 AQUADEST AD 100

VI. PROSEDUR KERJA


a. Dispersikan carbopol pada 100 ml aquadest panas. Biarkan 30 menit
setelah itu kocok lambat dengan dengan homogenizer kecepatan 50
rpm
b. Tambahkan propilenglikolum
c. Tambahkan gliserin
d. Tambahkan trietanolamin dengan kecepatan 100 rpm
e. Tambahkan etanol sedikit demi sedikit
f. Tambahkan oleum citri
g. Tambahkan pewarna 20 tetes
h. Tambahkan aquadest
i. Masukkan ke dalam kemasan
VII. LABEL KEMASAN
VIII. FOTO HASIL SEDIAAN
IX. PEMBAHASAN
Dari praktikum kali ini formulasi kosmetika kali pada pembuatan
Alcohol Handsanitizer Gel yang dibuat sebanyak 300 gram.
Langkah pertama pembuatan yaitu membuat gelling agent, yaitu
dengan melarutkan carbopol pada 100 ml aquades panas dan dikembangkan
selama 30 menit. Setelah itu diaduk lambat menggunakan homogenizer
dengan kecepatan 50 rpm. Selanjutnya penambahan propilenglikolum,
gliserin triisopropanolamin sedikit demi sedikit lalu tambahkan kecepatan
menjadi 100 rpm. Setalah homogen tambahkan etanol sedikit – sedikit
sambil diaduk, agar gel yang terbentuk tetap stabil. Selanjunya penambahan
oilum citri dan aquadest juga sedikit-sedikit. Hasil yang didapat yaitu gel
yang sedikit cair dengan pH……

X. KESIMPULAN
Hasil sediaan Alcohol Handsanitizer Gel yang didapat memenuhi
persyaratan, karena sediaan terurai sempurna dan membentuk massa gel.

XI. DAFTAR PUSTAKA


 Farmakope Indonesia edisi III
 Modul praktikum formulasi kosmetika
 http://www.alodokter.com/cuci-tangan-pakai-air-dan-sabun-atau-hand-
sanitizer
 http://www.amazine.co/23218/hand-sanitizer-bisa-menggantikan-cuci-
tangan-dengan-sabun/
 www.academia.edu/8662562/Analisis_dan_Sintesis_Hand_Sanitizer

You might also like