You are on page 1of 6

PENGUKURAN DASAR ELEKTRONIKA

Supri Lestari (K1C016045)


Asisten: Moch. Arsya Afzma Syahputra
Tanggal Percobaan: 12/10/2017
PAF15210P-Praktikum Elektronika Dasar I
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak komponen elektronika yang dapat menghasilkan


tegangan dan arus dengan sendirinya[1].
Telah dilakukan praktikum perdana mengenai acara 1
yaitu pengukuran dasar elektronika. Praktikum Resistor adalah komponen dasar elektronika yang
dilaksanakan di Laboratorium Elektronika, Instrumentasi digunakan untuk membatasi jumlah arus yang
dan Geofisika FMIPA Unsoed. Praktikum dilakukan mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan
untuk mempelajari dan memahami cara mengoperasikan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya
alat-alat praktikum seperti osiloskop, generator isyarat, AC- terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms
DC Power Supply dan Multimeter Digital. Melalui diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan
percobaan yang telah dilakukan dapat dipelajari mengenai jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan
kalibrasi tegangan, kalibrasi frekuensi osiloskop, resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
pengukuran Tegangan dan arus listrik DC dengan MMD. dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).
Hasil dari pecobaan tersebut praktikan dapat lebih Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis
memahami cara mengoperasikan alat-alat yang berkaitan dengan perlambangan huruf R. Dilihat dari
dengan elektronika dasar dan dapat memahami cara ukuran fisik sebuah resistor yang satu dengan
megukur dengan benar. yang lainnya tidak berarti sama besar nilai
hambatannya. Nilai hambatan resistor di sebut
Kata kunci: Pengukuran, peralatan, tegangan,
resistansi [2].
frekuensi, kalibrasi.

1. PENDAHULUAN
Praktikum ini bertujuan untuk memahami prinsip
kerja dan menggunakan setiap peralatan yang
berkaitan dengan elektronika dasar. Selain itu
adalah lebih memahami tentang kalibrasi dan juga
bagaimana melakukan pengukuran dasar
elektronika dengan benar seperti mengukur Gambar 2.1 Resistor
tegangan dan arus AC-DC.
Kode warna pada resistor digunakan untuk
Peralatan praktikum elektronika dasar dapat menentukan nilai resistansi sebuah resistor yang
dikelompokkan menjadi 3,yaitu peralatan sebagai dicantumkan dengan adanya cincin kode warna.
alat ukur, peralatan sebaagai sumber sinyal atau Banyaknya cincin kode warna pada setiap resistor
sumber arus dan peralatan sebagai komponen berjumlah 4 dan ada juga yang berjumlah 5.
dasar. Peralatan yang berfungsi sebagai sumber Resistansi yang mempunyai 5 cincin terdiri dari
arus antara lain power supplay dan generator cincin 1 , 2 dan 3 adalah cincin digit, cincin 4
isyarat. Sememtara komponen dasar sebagai sebagai pengali serta cincin 5 adalah toleransi.
bahan praktikum antara lain berbagai nilai Resistansi yang mempunyai 4 cincin terdiri dari
hambatan, variable resistor, kapasitor dan diode. cincin 1 , 2 adalah sebagai digit, cincin 3 adalah
cincin pengali dan cincin 4 sebagai toleransi.
2. STUDI PUSTAKA
Komponen-komponen elektronika ini dibedakan
menjadi dua macam berdasarkan dapat atau
tidaknya suatu komponen untuk menghasilkan
tegangan dan arus, yaitu komponen pasif dan
komponen aktif. Dimana Komponen pasif
merupakan komponen elektronika yang tidak
dapat menghasilkan tegangan dan arus dengan
sendirinya. Sedangkan, Komponen aktif adalah
Gambar 2.2 Kode Warna Resistor

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 1


Kode Huruf 1) Huruf I menyatakan nilai resistor Sebelum melakukan pengujian menggunakan
dan tanda koma desimal. Jika huruf I adalah : R multimeter. Multimeter terlebih dahulu haruslah
artinya x 1(kali satu) ohm K artinya x 103(kali dikalibrasi hal in diperlukan untuk mendapatkan
1000) ohm M artinya x 106(kali 1000000) ohm 2) akurasi pengukuran yang baik. Sebelum itu dapat
Huruf II menyatakan toleransi Jika huruf II diketahui beberapa bagian-bagian dalam
adalah : J artinya toleransi ± 5 % K artinya multimeter seperti [4]:
toleransi ± 10 % M artinya toleransi ± 20 % [2].
b. Osiloskop
Kapasitor adalah komponen elektronika yang
digunakan dalam menyimpan muatan listrik.
Sehingga kapasitor dapat diartikan sebagai alat
atau sebagai tempat penampungan (reservior)
dimana muatan listrik dapat disimpan dan
diambil kembali. Kapasitor ini termasuk
komponen pasif karena tidak menghasilkan arus
dan tegangan listrik [1].
Gambar 2.4 Osiloskop
Dioda merupakan salah satu komponen
semikonduktorr. Disebut semi konduktor atau Osiloskop merupakan alat yang sangat penting
setengah konduktor karena bahan ini tidak dalam perkembangan elektronika dikarenakan
disusun dari konduktor murni. Dioda ini fungsinya sebagai alat yang dapat digunakan
merupakan komponen sederhana yang terbuat untuk menganalisis sifat-sifat setiap komponen
oleh bahan semikonduktor bahan yang umum dalam pembentukan perangkat elektronika.
digunakan dioda ialah silikon [3]. Selain itu osiloskop juga berfungsi
memproyeksikan bentuk signal analog maupun
Alat ukur elektronika ini berfungsi dalam menguji
baik atau tidaknya sebuah komponen elktronika. digital sehingga signal tersebut dapat dilihat,
diukur, dihitung, dan dianalisis sesuai dengan
Baik berupa mengukur arus listrik yang melewati
sebuah komponen, mengetahui tegangan bentuk keluarannya [5].
rangkaian, dan sebagainya. Beberapa alat c. Generator
elektronika yng digunakan biasanya adalah
Adalah piranti pembangkit isyarat. Isyarat yang
amperemeter, voltemeter, ohmmeter, multimeter,
dihasilkan dapat beruapa isyarat berbentuk
dan osiloskop[4].
sinusoida ataupun square yang dapat diatur
a. Multimeter frekuensinya[2].
d. Catu daya
Catu daya atau power supply merupakan peralatan
yang berfungsi sebagai sumber arus dimana jenis
arus ada dua,yaitu arus bolak balik(AC) dan arus
searah (DC). Arus bolak balik merupakan arus
yang mengalami perubahan terhadap waktu.
Sedangkan arus searah merupakan jenis arus yang
nilainya tetap.
e. Breatboard

Gambar 2.3 Multimeter digital

Alat ukur multimeter ini dapat mengukur voltase


baik AC maupun DC, arus, dan hambatan dalam
sebuah rangkaian elektronika. Nama lain dari
multimeter ini ialah avometer atau multitester.
Fungsi utama dari multitester ini ialah mengukur
resistansi, kapasitansi, arus listrik, tegangan AC
Gambar 2.5 Breathboard
maupun DC, menguji baik atau tidaknya suatu
komponen, mengetahui sambungan rangkaian,
Breatboard berfungsi sebagai tempat perakitan
dan sebagainya. Hasil dari pengujian tersebut
rangkaian dalam pengisian resistor.
akan ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada
multitester [4].

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 2


2.1 JUDUL SUB-BAB 3.3 CARA KERJA
a. Kalibrasi tegangan (VoltDiv) a. Kalibrasi Tegangan (VoltDiv)
b. Kalibrasi frekuensi
c. Pengukuran tegangan dan arus listrik DC Disiapkan osiloskop dan
dengan MMD kabel osiloskop asli

3. METODOLOGI

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Dihubungkan kabel
Elektronika, Instrumentasi dan Geofisik Fakultas osiloskop pada chanel 1
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed,,
Tanggal 12 Oktober 2017, hari Kmais pukul 07.30
Wib sampai dengan 09.30 Wib.
Posisi VoltDiv diatur pada
3.2 ALAT DAN BAHAN
skala 0,2 V atau yang lebih
Peralatan dan bahan yang digunakan antar lain : kecil
1. Osiloskop
2. Generator Isyarat
3. AC – DC Power Supply
4. Multimeter Digital Tutup ujung probe dibuka dan
5. Breathboard masukkan pada lobang
6. Resistor 4k7 Kohm, 47 Kohm, dan 10 kalibrasi
Kohm
7. Baterai 9 V
8. Kabel penghubung

Sinyal gelombang kotak akan


muncul pada layar

Tombol kalibrasi diatur agar


Gambar 3.2.1 Kabel penghubung
nilai tegangan puncak sesuai
dengan nilai tegangan kalibrasi
yang dikehendaki

Langkah ke-2 sampai ke-7


diulangi untuk chanel 2

Gambar 3.3.1 Diagram Cara Kerja Kalibrasi Tegangan

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 3


b. Kalibrasi Frekuensi (TimeDiv) c. Pengukuran tegangan dan arus listrik DC
dengan MMD

Disiapkan osiloskop dan


kabel osiloskop asli Dibuat rangkaian R1, R2,R3
secara seri pada breadboard

Dihubungkan kabel
osiloskop pada chanel 1 Dihubungkan dengan
sumber tegangan DC 9V

Posisi TimeDiv diatur pada


skala 1 ms atau yang lebih
Disiapkan MMD dan diatur
kecil pada posisi Voltmeter DC

Tutup ujung probe dibuka dan


masukkan pada lobang
Ditentukan VAB, VBC, VCD
kalibrasi
dengan MMD

Pilihan kalibrasi yang


MMD dipasang dan diatur
dikehendaki ditentukan
pada posisi amperemeter DC
secara seri dengan rangkaian

Akan muncul gelombang kotak


Ditentukan besar kuat arus
pada layar
listrik yang mengalir pada
rangkaian

Tombol kalibrasi diatur agar Gambar 3.3.3 Diagram cara kerja pengukuran tegangan
dihasilkan nilai periode sesuai dan arus listrik
dengan nilai periode yang
dikehendaki

Gambar 3.3.2 Diagram Cara Kerja Kalibrasi Frekuensi

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 4


4. HASIL DAN ANALISIS akan didapatkan apabila osiloskop yang
digunakan telah terkalibrasi. Kalibrasi adalah
4.1 HASIL serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan
antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen alat
a. Kalibrasi tegangan
ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui
Tabel 4-1 kalibrasi tegangan yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam
kondisi tertentu.
Chanel 1 Chanel 2 Pada percobaan pengukuran kalibrasi tegangan
osiloskop, dapat dilihat bahwa nilai tegangan
Jml Skala Nilai Jml Skala Nilai yang keluar pada generator isyarat sesuai dengan
kotak VoltDiv teg. kotak voltDiv teg. tegangan hasil pembacaan osiloskop. Hal itu
menunjukkan kalibrasi tegangan benar. Cara
3,1 1 3,1 1 2 2 kalibrasinya pertama tentukan frekuensi dan
tegangan yang diinginkan kemudian atur pada
5,1 1 5,1 1,9 2 3,8 generator, setelah itu atur pula tombol VoltDiv
pada osiloskop sampai sesuai dengan nilai
1,9 1 1,9 2 2 4 tegangan pada generator. Voltdiv digunakan
untuk mengatur batas pengukuran tegangan atau
0,8 1 0,8 2,5 2 5 amplitude dalam 1 kotak atau div pada batas
posisi sisi atas dan sisi bawah kotak. Lebih
b. Kalibrasi frekuensi (timediv) tepatnya untuk menentukan besarnya tegangan
Tabel 4-2 kalibrasi frekuensi yang dihitung dalam tiap kotak.
Dari tabel hasil percobaan kedua ditunjukkan
Jml kotak Skala timediv Nilai frekuensi bahwa nilai frekuensi keluaran pada generator
sama dengan nilai pembacaan osiloskop. Hal itu
1 1 1 menandakan kalibrasi frekueansi benar. Cara
kalibrasinya pertaman tentukan nilai frekuensi
2 1 2 yang diinginkan, kemudian atur pada generator,
setelah itu atur pula tombol TimeDiv pada
3 1 3 osiloskop sampai sesuai dengan nilai frekuensi
pada generator. Timediv digunakan untuk
4 1 4 menentukan besarnya batas pengukuran
periode(dalam sekon) atau batas sisi kiri dan sisi
c. Pengukuran tegangan dan arus listrik DC kanan dalam 1 kotak atau div.
dengan MMD
Selain mengetahui cara menggunakan generator
isyarat dan osiloskop, kita juga belajar
menggunkaan multimeter digital dan menyusun
Tegangan VAB VBC VCD I rangkaian resistor pada breadboard. Multimeter
sumber digital dapat digunakan untuk mengukur
(VAD) tegangan sumber, tegangan tiap resistor dan nilai
hambatannya sendiri. Pengukuran yang dilakukan
8,93 4,07 0,85 3,99 1,03 dengan menggunakan multimeter digital akan
dihasilkan nilai yang lebih akurat dibandngkan
dengan osiloskop yang cukup rumit dalam
pengaturan dan kalibrasinya. Cara yang
4.2 ANALISIS dilakukan dengan menggunakan MMD adalah
Osiloskop merupakan alat yang digunakan untuk dengan memutar petunjuk yang ada pada
menghitung besarnya frekuensi atau multimeter tersebut dan dilakukan perhitungan
tegangan(amplitudo) dari suatu gelombang atau untuk mencari nilai kuat arusnya dengan cara
sinyal listrik. Osiloskop digunakan untuk manual melalui perhitungan.
mengamati bentuk suatu gelombang sinusoidal
dari rangkaian atau sumber listrik bolak balik atau Dari tabel tersebut dapat dilakukan perhitungan
AC sehingga dapat menghitung besarnya sebagai berikut :
gelombang dari puncak bawah sampai puncak  Hambatan Pengganti
atas,oleh sebab itu sering dikenal dengan istilah
Rtot = R1 + R2 + R3
tegangan peak to peak(vpp). Hasil yang akurat
= 4700 + 10000 + 47000
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 5
= 61700 Ohm memutar saja pentunjuk yang ada pada
 Tegangan Total multimeter tersebut dan dilakukan perhitungan
untuk mencari nilai kuat arusnya dengan cara
Vtot = V1 + V2 + V3 manual melalui perhitungan.
= 4,07 + 0,85 + 3,99
= 8,91 V
 Kuat Arus

I = (1/Rtot)Vtot DAFTAR PUSTAKA


= (1/61700)8,91
= 1,44 x 10-4 A [1] Tooley, Mike, Rangkaian Elektronik Prinsip dan
Dari perhitungan tersebut didapatkan bahwa nilai Aplikasi, Erlangga, Jakarta, 2002.
tegangan sumber yang dihitung dengan [2] http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downlo
menggunkan alat berbeda dengan manual melalui ads/files/8011/eldas.pdf, 12 Oktober 2017,
perhitungan. Perbedaan tersebut disebabkan 20:05 WIB.
karena hasil melalui alat lebih teliti dibandingkan
dengan manual melalui perhitungan. Perbedaan [3] Adi, Agung Nugroho, Mekatronika. Yogyakarta,
nilai sumber tegangan tersebut juga mempengarui Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010.
nilai kuatnya arus yang melewati rangkaian. [4] Sugiri, Elektronika Dasar dan Peripheral
Computer, Andi, Yogyakarta, 2004.
[5] https://ariniaqay.files.wordpress.com/2016/0
3/komponen-listrik-dan-alat-ukur-listrik.pdf ,
12 Oktober 2017, 20:10 WIB.

Gambar 4.2.1 Rangkaian seri

Kuat arus yang melewati rangkaian dengan


sumber tegangan pada 8,91 V menggunakan
perhitungan manual dari suatu rangkaian seri
diatas didapatkan nilai sebesar 1,44 x 10-4 A,
sedangkan kuat arus yang melewati rangkaian
dengan sumber tegangan 8,93 V menggunakan
multimeter digital adalah 1,03 x 10-4 A. Nilai
kedua arus tersebut tidak berbeda jauh, perbedaan
kedua nilai kuat arus tersebut terjadi karena
tegangan sumber yang berbeda walaupun dalam
satu rangkaian yang sama.

5. KESIMPULAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk memahami,
mengenal dan bagaimana cara menggunakan alat
seperti generator isyarat, osiloskop, multimeter
digital, resistor, dll. Cara menggunakan generator
isyarat adalah dengan cara menyetel generator
sesuai apa yang kita ingin munculkan, pada
osiloskop akan membaca hasil dari generator.
Kedua erat dan tidak dapat dipisahkan.
Selain mengetahui cara menggunakan generator
isyarat dan osiloskop, kita juga belajar
menggunkaan multimeter digital dan menyusun
rangkaian resistor pada breadboard. Multimeter
digital dapat digunakan untuk mengukur
tegangan sumber, tegangan tiap resistor dan nilai
hambatannya sendiri. Caranya dengan cara
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 6

You might also like