NIM : 10115068 Perkuliahan Kelas/Hari,Tgl : Kelas B / Jumat, 02 November 2018
1. Telaah dan kaitkan pada:
a. Aspek ontologis b. Aspek Epistemologis c. Aspek Aksiologi atau problem etika Dari film pendek “Perjuangan Seorang Sales Farmasi”. Narasikan bagaimana pemahaman serta pemikiran anda? Tuliskan literatur buku yang anda gunakan sebagai acuan pendukung anda. “Perjuangan Sales Farmasi” Sebuah film pendek yang mengangkat sebuah kisah nyata dari kisah hidup seorang anak yang berasal dari keluarga yang kurang berkecukupan. Dalam film ini menceritakan seorang anak yang bernama Hans yang mempunyai mimpi yang sangat tinggi. Hidup dalam keluarga yang miskin tidak membuat Hans menjadi anak yang manja. Dengan melihat kondisi orang tuanya dan merasakan kehidupan yang serba kurang yang terbelit dengan masalah tempat tinggal dan ekonomi, Hans mulai bermimpi untuk sebuah harapan di masa depan yaitu dengan merubah keadaan keluarga menjadi lebih baik. Hans berusaha berfikir untuk menjadi seseorang yang lebih sukses dan mewujudkan impiannya untuk merubah keadaan keluarga dan membahagiakan kedua orang tuanya beserta adik-adiknya. Sebuah impian yang sangat terlihat simple tetapi membutuhkan banyak perjuangan. Impian itu adalah memiliki sebuah rumah yang dapat digunakan untuk menampung keluarganya agar tidak takut untuk diusir lagi karena terlambat membayar uang kontrakan. Seiring dengan berjalannya waktu, Hans tetap menjadi seseorang yang tetap bersyukur dengan apa yang dia miliki. Dengan kehidupan yang kurang berkecukupan tetapi Hans tetap bisa melanjutkan pendidikan di bangku perkuliahan. Ketika padaa saat Hans duduk di bangku perkuliahan dia belih berfikir keras untuk bisa merubah keadaan keluarganya. Hans pun mengambil keputusan untuk mengambil cuti kuliah untuk dapat bekerja membantu ayahnya untuk mengumpulkan uang. Tetapi keinginan Hans itu ditentang oleh ayahnya karena bagi ayahnya untuk membayar uang kuliah Hans butuh perjuangan yang sangat besar tetapi Hans malah memilih untuk cuti untuk kuliah. Walaupun Hans harus bertengkar dengan Ayahnya dan harus keluar dari rumah tetapi Hans tetap pada keputusannya untuk cuti kuliah dan mencari pekerjaan. Hans meyakini bahwa pengetahuan tidak hanya didapat dalam perkuliahan ,dimanapun kita berada asal kita tetap berusaha dan belajar bagaimana cara ikhlas menjalani susahnya hidup, memahami dan menerapkan nasihat orang terdekat, belajar melawan ego, belajar memahami karakter orang lain yang paling utama adalah belajar melawan diri sendiri itulah kekuatan manusia untuk sukses. Setelah Hans keluar dari rumah Hans pun meminta tolong pada temannya untuk membantunya mencari pekerjaan. Mulai dari menjual kaca mata yang bermodalkan dari temannya Hans pun berusaha untuk mengumpulkan uang. Tetapi usaha Hans tidak semulus yang Hans bayangkan. Lelah dan letih yang di rasakan Hans membuat Hans berada pada suatu titik jenuh dalam kehidupannya. Hans pun mulai putus asa dan mulai menyalahkan tuhan bahwa hidup ini tidak adil karena Hans selalu hidup dalam kesusahan. Ketika Hans mulai menyalahkan keadaan, ada seseorang yang bertemu dengan Hans di sebuah taman yang menyadarkan Hans bahwa semua ini hanyalah ujian dari tuhan untuk Hans dan dibalik ujian ini ada sebuah rencana indah yang disiapkan tuhan untuknya. Setelah hanya menyadari semua itu Hans pun tetap berjuang dan berusaha untuk mewujudkan mimpinya dan tidak lagi menyalahkan keadaan. Sebuah tawaran menjadi sales farmasi didapatkannya. Dalam perjalanan menjadi sales farmasi pun tidak mudah. Berulang kali Hans di tolak dan Hans tidak pernah mau menyerah. Dia tetap berusaha untuk meyakinkan konsumennya bahwa dia bisa menjadi seseorang yang bisa untuk dipercayai. Hingga Hans diberikan satu kesempatan yang tidak di sia-siakan oleh Hans. Hans berjuang untuk membuat konsumennya percaya. Sebuah hasil yang sangat membahagiakan dia bisa jadi seorang sales farmasi yang sukses. Hans dapat mewujudkan mimpinya dengan membeli sebuah rumah yang diberikan kepada orang tuangnya dan membangun sebuah perumahan seperti mimpinya dimasa kecil.
Literatur : Hamersma, Harry. 2008. Pintu Masuk ke Dunia Filsafat Edisi Kedua. Yogyakarta : Kanisius.