You are on page 1of 32

KIMIA ANORGANIK III 2014

A. Judul : Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap


B. Hari/tanggal Percoobaan : Selasa, 11 November 2014 dan
Jum’at, 14 November 2014
C. Tujuan Percobaan :
Membuat dan mempelajari sifat-sifat garam rangkap kupri ammonium sulfat
dan garam kompleks tetraammin tembaga (II) sulfat monohidrat.
D. Dasar Teori :
Zat padat dapat dibedakan antara zat padat kristal dan amorf. Dalam kristal,
atom atau molekul penyusun memiliki struktur tetap (tetapi dalam amorf tidak) dan
titik leburnya pasti. Zat padat memiliki volume dan bentuk tetap. Ini disebabkan
karena molekul-molekul dalam zat padat menduduki tempat yang gelap dalam kristal.
Molekul-molekul zat padat juga mengalami gerakan namun sangat terbatas.
Logam tembaga merupakan logam merah muda yang lunak, dapat ditempa
dan liat. Tembaga dapat melebur pada suhu 1038oC. Karena potensial elektrodanya
positif (+ 0,34 V) untuk pasangan Cu / Cu2+ tembaga tidak larut dalam asam klorida
dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut.
Kebanyakan senyawa Cu(I) sangat mudah teroksidasi menjadi Cu(II). Namun
oksidasi selanjutnya menjadi Cu(II) adalah sulit. Terdapat kimiawi larutan Cu2+ yang
dikenal baik dan sejumlah besar garam berbagai anion didapatkan banyak diantaranya
larut dalam air, menambah perbendaharaan kompleks sulfat biru, CuSO4.5H2O yang
paling dikenal. Senyawa ini dapat terhidrasi membentuk anhidrat yang benar–benar
putih. Penambahan ligan terhadap larutan akan menyebabkan pembentukan ion
kompleks dengan pertukaran molekul air secara berurutan.
Suatu garam yang terbentuk lewat kristalisasi dari larutan campuran sejumlah
ekivalen dua atau lebih garam tertentu disebut garam rangkap. Sedangkan garam-
garam yang mengandung ion-ion kompleks dikenal sebagai senyawa koordinasi atau
garam kompleks. Bila suatu kompleks dilarutkan, akan terjadi pengionan atau
disosiasi, sehingga akhirnya terbentuk kesetimbangan antara kompleks yang tersisa
(tidak berdisosiasi).
Suatu zat cair jika didinginkan, terjadi gerakan translasi molekul-molekul
menjadi lebih kecil dan gaya tarik molekul-molekul makin besar hingga setelah
mengkristal molekul mempunyai kedudukan tertentu dalam kristal. Panas yang
terbentuk pada kristalisasi disebut panas pengkristalan. Selama pengkristalan terjadi
kesetimbangan dan akan turun lagi saat pengkristalan selesai. Dalam percobaan ini
Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 1
KIMIA ANORGANIK III 2014

akan dipelajari pembuatan garam kompleks tetramintembaga (II) sulfat monohidrat


dan garam rangkap kupri ammonium sulfat dari garam kupri sulfat dan amonium
sulfat dan mempelajari sifat-sifatnya.
Garam Rangkap
Garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dalam
pertandingan molekul tertentu. Garam-garam ini memiliki struktur sendiri dengan
tidak harus sama dengan struktur garam komponennya. Garam rangkap dalam larutan
akan terionisasi menjadi ion-ion komponennya.
Salah satu contoh garam rangkap yaitu FeSO4(NH4)SO4.6H2O dan
K2SO4Al2(SO4)3.24H2O. Dalam larutan, garam ini merupakan campuran rupa-rupa
ion sederhana yang akan mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda dengan
garam kompleks yang menghasilkan ion-ion kompleks dalam larutan. Semua garam-
garam tersebut terbentuk melalui pencampuran (larutan pekat panas dari komponen
sulfat), lalu didinginkan. Kristal-kristal alumi, yang mengendap akibat kelarutannya
rendah dalam air dingin, dapat dimurnikan lewat kristalisasi karena kelarutannya
meningkat secara mencolok dengan meningkatnya suhu. Kristal-kristalnya biasanya
berbentuk oktahedral. Proses pembentukan dari garam rangkap terjadi apabila dua
garam mengkristal bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-
garam itu memiliki struktur tersendiri dan tidak harus sama dengan struktur garam
komponennya.

Garam Kompleks
Garam-garam yang mengandung ion kompleks dikenal sebagai senyawa
koordinasi atau garam kompleks, misalnya heksamin kobalt (III) klorida,
Co(NH3)6Cl3 dan kalium heksasiano ferrat (III), K3Fe(CN)5. Garam kompleks berbeda
dengan garam rangkap. Pembuatan dari kompleks-kompleks logam biasanya
dilakukan dengan mereaksikan garam-garam dengan molekul-molekul atau ion-ion
tertentu. Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2 namun
hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutan air.
Senyawa yang mengandung ion kompleks (dapat berupa kation kompleks atau
anion kompleks 1. Senyawa tersusun dari ion kompleks atau kation kompleks, dan ion
atau kation kompleks biasa disebut dengan senyawa kompleks (senyawa koordinasi)
atau garam kompleks. Ion kompleks terdiri dari atom pusat (atom logam) dan ligan
yang terikat pada atom pusat melalui ikatan koordinasi, sedangkan garam rangkap
Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 2
KIMIA ANORGANIK III 2014

merupakan bila semua gugus –H dari asam digantikan oleh ion logam tak senama,
atau semua gugus –OH dari basa digantikan oleh ion sisa asam tak senama. (Mulyono,
2005 : 143 & 375).
Dalam larutan air hampir semua garam tembaga (II) berwarna biru yang
karakteristik dari warna ion kompleks koordinasi 6, [Cu(H2O)6]2-. Jika larutan amonia
ditambahkan ke dalam larutan ion Cu2+, larutan biru berubah menjadi biru tua karena
terjadinya pendesakan ligan air oleh ligan amonia menurut reaksi:
[Cu(H2O)6]2+ (aq) + 5 NH2 (aq)  [Cu(NH3)4]2+ + 5H2O
biru tua
Kebanyakan senyawa Cu (I) sangat mudah teroksida menjadi Cu (II). Namun
oksidasi selanjutnya menjadi Cu (II) adalah sulit. Terdapat kimiawi larutan Cu2+ yang
dikenal baik dan sejumlah besar garam sebagai anion didapatkan banyak diantaranya
larut dalam air, menambah perbendaharaan kompleks sulfat biru, CuSO4 . 5 H2O yang
paling dikenal. (Anonim, 2010 : 1 ).
Dalam pelaksanaan analisis anorganik kualitatif banyak digunakan reaksi-
reaksi yang menghasilkan pembentukan kompleks. Suatu ion (atau molekul)
kompleks terdiri dari satu atom (ion pusat) dan sejumlah ligan yang terikat erat
dengan kompleks yang stabil nampak mengikuti stokiometri yang sangat tertentu,
meskipun ini tak dapat ditafsirkan di dalam lingkup konsep valensi yang klasik. Atom
pusat ini ditandai oleh bilangan koordinasi, suatu angka bulat yang menunjukkan
jumlah ligan (monodentat) yang dapat membentuk kompleks yang stabil dengan satu
atom pusat. Bilangan koordinasi menyatakan jumlah ruangan yang tersedia sekitar
atom atau ion pusat dalam apa yang disebut bulatan koordinasi, yang masing-
masingnya dapat dihuni satu ligan.

Ligan
Dalam kimia koordinasi, ligan adalah ion atau molekul (gugus fungsional)
yang mengikat atom logam pusat untuk membentuk kompleks koordinasi. Ikatan
antara logam dan ligan umumnya melibatkan sumbangan resmi dari satu atau lebih
pasangan elektron ligan ini. Sifat logam-ligan ikatan kovalen dapat berkisar dari ke
ionik. Selanjutnya, orde ikatan logam-ligan dapat berkisar dari satu sampai tiga. Ligan
dipandang sebagai basis Lewis, meskipun kasus yang jarang diketahui melibatkan
Lewis asam [2] [3] "ligan."

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 3


KIMIA ANORGANIK III 2014

Logam dan metaloid terikat ligan di hampir semua situasi. Ligan dalam
kompleks menentukan reaktivitas atom pusat, termasuk tingkat substitusi ligan, reaksi
dari ligan sendiri, dan redoks. Pemilihan ligan adalah pertimbangan penting dalam
bidang praktis, termasuk bioanorganik dan obat, katalisis homogen, dan kimia
lingkungan.
Ligan diklasifikasikan dalam banyak cara: ukuran (massa) identitas atom
koordinasi (s), dan jumlah elektron yang disumbangkan untuk logam (denticity atau
hapticity). Ukuran ligan ditunjukkan oleh sudut kerucut nya.
Sebuah ligan yang mendonasikan sejumlah genap elektron pada logam
biasanya molekul netral dan ligan ini stabil bahkan tanpa dengan terikat pada logam.
Ligan karben atau karbin merupakan kekecualian. Rumus kimia senyawa
organologam diungkapkan dalam banyak kasus dengan menggunakan kurung siku
seperti untuk senyawa kompleks (Tarro, 1990).

Anionic Monodentate Ligands


F- Fluoro OH- Hydroxo
Cl- Chloro SO42- Sulfato
Br- Chloro S2O32- Thiosulfato
I- Iodo NO2- Nitrito-N-; Nitro
O2 - Oxo ONO- Nitrito-O-; Nitrito
CN- Cyano SCN- Thiocyanato-S-
;Thiocyanato
NC- Isocyano NCS- Thiocyanato-N-
;Isothiocyanato

Neutral Monodentate Ligands


NH3 Ammine
H2 O Aqua
CO Carbonyl
NO Nitrosyl
CH3NH2 Methylamine
C5H5N Pyridine

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 4


KIMIA ANORGANIK III 2014

E. Alat dan Bahan :


Alat : Bahan :
 Tabung reaksi besar 2 buah  Kristal kupri sulfat pentahidrat
 Tabung reaksi kecil 4 buah  Kristal ammonium sulfat
 Rak tabung reaksi 1 buah  Etanol
 Gelas ukur 500 mL 1 buah  Larutan ammonium pekat
 Gelas ukur 10 mL 1 buah  HCl encer
 Gelas ukur 100 mL 2 buah  HCl pekat
 Kaca arloji 2 buah  NaOH
 Pompa vakum 1 set  Aquades
 Pemanas 1 set
 Pipet tetes 10 buah

F. Alur Kerja :
1. Pembuatan Garam Rangkap Kupri Ammonium Sulfat
CuSO4.(NH4)2SO4.6H2O

1,2475 gram CuSO45H2O +


0,66 gram (NH4)SO4

- Dilarutkan dengan 5mL aquadest dalam gelas kimia 100mL


- Dipanaskan secara perlahan sampai semua garam larut
- Dibiarkan larutan tersebut menjadi dingin pada suhu kamar
- Didinginkan dalam air es sampai terbentuk kristal yang
cukup banyak
- Dipisahkan antara kristal garam yang terbentuk dari
cairannya dengan cara dekantasi
- Dikeringkan pada suhu 500C sampai berat konstan
- Dihitung persen hasilnya

Garam rangkap
CuSO4(NH4)SO46H2O

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 5


KIMIA ANORGANIK III 2014

2. Pembuatan Garam Kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

2mL larutan amonia pekat

- Dimasukkan dalam gelas kimia 100mL


- Diencerkan dengan 2mL aquadest
- Ditambah 1,2475 gram CuSO45H2O
- Diaduk sampai semua kristal larut
- Ditambah 4mL etanol secara perlahan melalui dinding gelas kimia sehingga
larutan tertutupi alkohol,jangan diaduk/digoyang
- Larutan ditutup dengan kaca arloji dan dibiarkan selama 30menit
- Setelah 30menit diaduk pelan-pelan untuk mendapatkan endapan sempurna
- Kristal yang terbentuk dipisahkan dengan cara dekantasi
- Kristal dipindahkan dalam kertas saring
- Dicuci dengan 3-5mL campuran larutan amonia pekat dengan etanol yang
perbandingan volumenya sama
- Dicuci sekali lagi dalam corong dengan 5mL etanol dan disaring
- Dikeringkan dalam oven pada suhu 40-500C
- Kristal ditimbang sampai diperoleh berat konstan

Garam kompleks
Cu(NH3)4SO45H2O

3. Perbandingan Beberapa Sifat Garam Rangkap dan Garam Kompleks


Sedikit kristal garam rangkap + Sedikit kristal garam kompleks
4mL H2O + 4mL H2O

- Dikocok
- Diambil masing-masing 1mL larutan

Campuran larutan Campuran larutan Campuran larutan


garam garam garam

- Ditambah 2 mL H2O - Ditambah 2 mL HCl - Ditambah 2 mL NaOH


encer encer

Perubahan warna Perubahan warna Perubahan warna

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 6


KIMIA ANORGANIK III 2014

Sedikit kristal garam rangkap + Sedikit kristal garam kompleks


4mL H2O + 4mL H2O

- Dimasukkan tabung reaksi yang berbeda


- Dipanaskan pelan-pelan
- Dicatat perubahan warna dan gas
- Diuji dengan lakmus
- Diuji gas dengan spatuls ysng dicelupkan
HCl pekat
- Diukur titik leleh dan dibandingkan

Hasil Pengamatan

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 7


KIMIA ANORGANIK III 2014

G. Hasil Pengamatan :

N
Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
o.

1. Pembuatan Garam Rangkap Kupri Ammonium


Sebelum
Sulfat CuSO4.(NH4)2SO4.6H2O
CuSO45H2O(s) + (NH4)2SO4(aq) + Garam rangkap dapat terbentuk
- CuSO4.5H2O: butiran Kristal
1,2475 gram CuSO45H2O + 0,66 5H2O(l)  CuSO4(NH4)2SO46H2O(aq) dari kedua padatan CuSO4.5H2O
gram (NH4)SO4 berwarna biru
dengan (NH4)SO4 menjadi
- (NH4)SO4: butiran Kristal
- Dilarutkan dengan 5mL aquadest dalam CuSO4(NH4)2SO46H2O(aq)
berwarna putih
gelas kimia 100mL
- Setelah ditimbang
- Dipanaskan secara perlahan sampai semua
Persen hasil: 33.4067%
garam larut - CuSO4.H2O: 1.2495 gr
- Dibiarkan larutan tersebut menjadi dingin - (NH4)SO4: 0.6632
pada suhu kamar Berat konstan: 0.6773
- Aquades: larutan tidak
- Didinginkan dalam air es sampai terbentuk
berwarna
kristal yang cukup banyak
Sesudah
- Dipisahkan antara kristal garam yang
terbentuk dari cairannya dengan cara - CuSO4.H2O + (NH4)SO4 +
dekantasi aquades: larutan berwarna
0
- Dikeringkan pada suhu 50 C sampai berat biru dan belum homogen
konstan
- Berat kertas saring: 0.4345 gr
- Dihitung persen hasilnya
- Setelah dipanaskan: larutan
Garam rangkap berwarna biru dan sudah
CuSO4(NH4)SO46H2O

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 8


KIMIA ANORGANIK III 2014

homogeny
- Setelah didinginkan pada
suhu kamar: larutan berwarna
biru muda
- Setelah didinginkan pada air
es: larutan berwarna biru
muda dan terdapat Kristal
berwarna biru muda
- Setelah dikeringkan: kristaal
berwarna biru muda
- Berat hasil
- m1 = 1.1948 - 0.4345 =
0.7603 g
- m2 = 1.10903 - 0.4345 =
0.6558 g
- m3 = 1.0502 - 0.4345 =
0.6157 g
2.0318
- berat konstan: =
3

0.6773 𝑔𝑟𝑎𝑚
0.6773
- %hasil = 1.9975 𝑥 100

= 33.4067%

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 9


KIMIA ANORGANIK III 2014

2. Pembuatan Garam Kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O


2mL larutan amonia pekat Sebelum
Kristal garam kompleks yang
- Dimasukkan dalam gelas kimia 100mL CuSO4.5H2O(s) + 4 NH3(l) 
- Larutan ammonium pekat:
terbentuk adalah
- Diencerkan dengan 2mL aquadest Cu(NH3)4SO4.5H2O
larutan tidak berwarna
- Ditambah 1,2475 gram CuSO45H2O Cu(NH3)4SO4.5H2O
- Diaduk sampai semua kristal larut
- Aquades: larutan tidak
- Ditambah 4mL etanol secara perlahan melalui berwarna
Garam kompleks yang terbentuk
dinding gelas kimia sehingga larutan tertutupi - CuSO4.5H2O: butiran Kristal
dengan berat konstan: 0.8931
alkohol,jangan diaduk/digoyang
berwarna biru
- Larutan ditutup dengan kaca arloji dan
gram
- Etanol: larutan tidak
dibiarkan selama 30menit
berwarna
- Setelah 30menit diaduk pelan-pelan untuk Persen hasil: 56.2583 %
mendapatkan endapan sempurna Sesudah
- Kristal yang terbentuk dipisahkan dengan cara - CuSO4.5H2O: setelah
dekantasi
ditimbang: 1.2487 gr
- Kristal dipindahkan dalam kertas saring
- CuSO4.5H2O + larutan
- Dicuci dengan 3-5mL campuran larutan
amonia pekat dengan etanol yang ammonia pekat: larutan
perbandingan volumenya sama berwarna biru tua
- Dicuci sekali lagi dalam corong dengan 5mL - Berat kertas saring: 0.4297 gr
etanol dan disaring
- Setelah disaring endapan
- Dikeringkan dalam oven pada suhu 40-500C
berwarna biru tua
- Kristal ditimbang sampai diperoleh berat
konstan - Selesai dicuci dengan larutan

Garam kompleks Cu(NH3)4SO45H2O ammonia pekat dan etanol:

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 10


KIMIA ANORGANIK III 2014

endapan berwarna biru tua


- Dicuci sekali lagi dengan
etanol: endapan berwarna
biru tua
- Dikeringkan dan di oven
pada suhu 40oC-50oC:
padatan berwarna biru tua
- Ditimbang diperoleh:
- Berat hasil
- m1 = 1.3342 - 0.4297 =
0.9045 g
- m2 = 1.3193 - 0.4297 =
0.8896 g
- m3 = 1.3151 - 0.4297 =
0.8854 g
2.6795
- berat konstan: =
3

0.8931 𝑔𝑟𝑎𝑚
0.8931
- %hasil = 1.5875 𝑥 100

= 56.2583 %

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 11


KIMIA ANORGANIK III 2014

3. Perbandingan Beberapa Sifat Garam Rangkap dan Sebelum Garam rangkap


Garam Kompleks
- Garam rangkap: serbuk - CuSO4(NH4)2SO46H2O + H2O 
Sedikit kristal garam Sedikit kristal garam
rangkap + 4mL H2O kompleks + 4mL H2O
berwarna biru muda Cu2+ + 2 SO42- + 2NH4+ + 7H2O
- Garam kompleks: serbuk
berwarna biru tua - CuSO4(NH4)2SO46H2O + HCl 
- Dikocok
- Diambil masing-masing 1mL larutan - Aquades: larutan tidak H2SO4 + NH4Cl
berwarna
Campuran Campuran Campuran - NaOH 1N: larutan tidak - CuSO4(NH4)2SO46H2O + NaOH 
larutan larutan larutan
garam garam garam berwarna Na2SO4 + NH4OH
- HCl 1 N: larutan tidak
- Ditambah - Ditambah - Ditambah 2
2 mL H2O 2 mL mL NaOH berwarna Garam kompleks
HCl encer
- HCl pekat: larutan tidak - Cu(NH3)4SO45H2O + H2O[Cu
encer
Perubahan Perubahan Perubahan
berwarna (NH3)4]2+ + SO42- + 6H2O
warna warna warna
Sesudah
- Garam rangkap + aquades: - Cu(NH3)4SO45H2O + HCl  [Cu
larutan berwarna biru muda (NH3)4]Cl
dan terdapat endapan kristal
berwarna biru muda - Cu(NH3)4SO45H2O + NaOH 
- Garam kompleks + aquades: [Cu (NH3)4](OH)2
larutan berwarna biru tua dan
terdapat endapan berwarna

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 12


KIMIA ANORGANIK III 2014

biru tua
Garam rangkap:
- Tabung 1(garam rangkap +
aquades): larutan berwarna
putih keruh
- Tabung 2 (garam rangkap +
HCl): larutan tidak berwarna
- Tabung 3 (garam rangkap +
NaOH): larutan berwarna
biru muda dan terdapat
endapan berwarna biru muda
Garam kompleks:
- Tabung 1(garam kompleks +
aquades): larutan berwarna
putih keruh dan terdapat
endapan (+) berwarna biru
- Tabung 2 (garam kompleks +
HCl): larutan sedikit
berwarna biru
- Tabung 3 (garam kompleks +
NaOH): larutan tidak

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 13


KIMIA ANORGANIK III 2014

berwarna dan terdapat


endapan (++) berwarna biru

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 14


KIMIA ANORGANIK III 2014

Garam rangkap CuSO4(NH4)SO4.6H2O  CuSO4 + Garam rangkap bersifat asam dan


Sedikit kristal garam Sedikit kristal garam
rangkap + 4mL H2O kompleks + 4mL H2O Garam rangkap + dipanaskan: (NH3)4SO4.5H2O + 6H2O ketika diuji dengan HCl terdapat
padatan berwarna biru asap putih (+)
Uji lakmus: Cu(NH3)4SO4.5H2O  CuSO4(s) +
- Dimasukkan tabung reaksi yang
Lakmus merah  merah H2O(l) + NH3(g) Garam kompleks bersifat basa dan
berbeda
Lakmus biru  merah ketika diuji dengan HCl terdapat
- Dipanaskan pelan-pelan
- Dicatat perubahan warna dan gas Uji HCl: terdapat asap asap putih (++)
- Diuji dengan lakmus berwarna putih (+)
- Diuji gas dengan spatuls ysng Lakmus merah  biru Titik leleh garam kompleks > titik
dicelupkan HCl pekat
Lakmus biru  biru leleh garam rangkap
- Diukur titik leleh dan dibandingkan

Hasil Pengamatan
Garam kompleks
Garam kompleks +
dipanaskan: padatan menjadi
berwarna hijau
Uji lakmus:
Lakmus merah  biru
Lakmus biru biru
Uji HCl: terdapat asap
berwarna putih (++)
Lakmus merah  merah
Lakmus biru merah

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 15


KIMIA ANORGANIK III 2014

Titik leleh garam:


- Garam Kompleks: 230oC
- Garam Rangkap: 200oC

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 16


KIMIA ANORGANIK III 2014

H. Analisis/Pembahasan :

Percobaan ini berjudul tentang “Pembuatan Garam Kompleks dan Garam


Rangkap”. Adapun tujuan dari percobaan ini adalah Membuat dan mempelajari sifat –
sifat garam rangkap kupri amonium sulfat dan garam kompleks tetraamin tembaga (II)
sulfat monohidrat. Dalam percobaan ini teradapat 3 percobaan yang harus dilakukan
yaitu Pembuatan Garam Rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O, Pembuatan garam
kompleks [Cu(NH4)2]SO4. 5H2O dan Perbandingan beberapa sifat garam rangkap dan
garam kompleks (Sifat garam rangkap, sifat garam kompleks, Sifat garam rangkap
dan kompleks terhadap kertas lakmus dan HCl pekat dan titik leleh garam rangkap
dan garam kompleks).

1. Percobaan 1 : Pembuatan Garam Rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O


Tujuan dalam tahap ini adalah membuat garam rangkap dari CuSO4.5H2O dan
(NH4)2SO4.
Langkah pertama yaitu mencamprkan 1,245 gram garam CuSO4.5H2O (butiran
Kristal berwarna biru) dengan 0.6632 gram garam (NH4)2SO4 (butiran Kristal
berwarna putih) dan dilarutkan dengan aquades. Kemudian dipanaskan secara
perlahan supaya garam larut sempurna. Lalu, didinginkan pada suhu kamar dan
setelah itu, didinginkan dalam wadah yang berisi air es dan es batu supaya dapat
terbentuk Kristal yang semakin banyak. Kristal yang terbentuk ini dipisahkan dari
larutan dengan menggunakan kertas saring dan diletakkan pada kertas saring tersebut
untuk dikeringkan. Kertas saring yang digunakan sebelumnya telah dioven dan
ditimbang, diperoleh berat kertas saring = 0.4345 gram. Kemudian Kristal
dikeringkan. Kristal yang terbentuk adalah CuSO4(NH4)2SO46H2O berwarna biru
muda. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan sisa air yang terkandung
pada Kristal, sehingga diharapkan diperoleh berat Kristal murni. Pengeringan ini
dilakukan sampai diperoleh berat Kristal yang konstan, yaitu apabila selisih angka
terakhir pada desimalnya sama, atau tidak terlalu jauh. Percobaan ini dilakukan pada
hari selasa sehingga dilakukan penimbangan pada hari rabu, kamis dan jumat (setiap
hari). Berat yang diperoleh selama penimbangan yaitu: 0.7603 gram, 0.6558 gram dan
0.6157 gram. Dan diperoleh berat konstan pada hari jumat yaitu sebesar
0.6773 𝑔𝑟𝑎𝑚 dengan presentase hasil sebesar 33.4067%. Hasil yang diperoleh tidak
sesuai teori dimana seharusnya berat garam yang diperoleh sebesar 1.9975 𝑔𝑟𝑎𝑚.

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 17


KIMIA ANORGANIK III 2014

Karena hasil yang diperoleh dari percobaan < berat teori, maka % hasil yang
didapatkan pun kecil, yaitu hanya sekitar 33.4067%. Persentase Kristal masih < 90%
karena masih banyak Kristal yang belum terbentuk. (Perhitungan pada lampiran).
Adapun reaksi yang terjadi dalam pembuatan garam rangkap adalah:

CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O →CuSO4 (NH4)2SO4.6H2O

2. Percobaan 2 : Pembuatan Garam Kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

Tahap kedua bertujuan untuk pembuatan garam kompleks dari CuSO4.5H2O


dan larutan ammonia pekat.

Langkah pertama yang dilakukan adalah melarutkan 1.2487 gr CuSO4.5H2O


(butiran kristal berwarna putih) dalam 2mL aquades kemudian ditambah dengan 2 mL
larutan ammonia pekat dan diaduk hingga homogen menghasilkan larutan berwarna
biru tua. Selanjutnya ditambahkan 4mL etanol secara perlahan melalui dinding dan
tidak diaduk, maupun digoyang agar Kristal dapat terbentuk, ditutup dengan kaca
arloji dan dibiarkan selama 30 menit.

Setelah 30 menit larutan diaduk secara perlahan untuk memperoleh endapan


sempurna. Setelah Kristal terbentuk, kristal dipisahkan dari larutannya dengan cara
disaring menggunakan kertas saring yang diletakkan di atas corong. Kertas saring
yang digunakan sebelumnya ditimbang dahulu. Berat kertas saring yang diperoleh
adalah 0.4297 gr.

Kristal yang masih terdapat di atas corong kita cuci dengan campuran
ammonia pekat dan etanol dengan perbandingan voluma sama. Pencucian ini
berfungsi supaya mendapatkan kristal garam kompleks yang murni dan bebas dari
pengotor. Kristal yang diperoleh adalah Cu(NH3)4SO4.5H2O berwarna biru muda.
Kemudian Kristal dikeringkan. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan sisa
air yang terkandung pada Kristal, sehingga diharapkan diperoleh berat Kristal murni.
Pengeringan ini dilakukan sampai diperoleh berat Kristal yang konstan, yaitu apabila
selisih angka terakhir pada desimalnya sama, atau tidak terlalu jauh. Percobaan ini
dilakukan pada hari selasa sehingga dilakukan penimbangan pada hari rabu, kamis
dan jumat (setiap hari). Berat yang diperoleh selama penimbangan yaitu: 0.9045
gram, 0.8896 gram dan 0.8854 gram. Dan diperoleh berat konstan pada hari jumat

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 18


KIMIA ANORGANIK III 2014

yaitu sebesar 0.8931 gram dengan presentase hasil yang diperoleh sebesar 56.2583
%. Menurut teori garam kompleks yang dihasilkan adalah sebesar 1,5875 gram.
Karena hasil yang diperoleh dari percobaan < berat teori, maka % hasil yang
didapatkan pun kecil, yaitu hanya sekitar 33.4067%. Persentase Kristal masih < 90%
karena masih banyak Kristal yang belum terbentuk. (Perhitungan pada lampiran).
Reaksi pembentukan garam kompleks adalah sebagai berikut:

CuSO4.5H2O(s) + 4 NH3(l)  Cu(NH3)4SO4.5H2O

3. Percobaan 3: Perbandingan Beberapa Sifat Garam Rangkap dan Garam


Kompleks.

Pengujian yang pertama yaitu seujung spatula kristal garam rangkap (kristal
biru muda) dan garam kompleks (kristal biru tua) masing-masing dilarutkan dalam 4
mL aquades. Kemudian masing-masing diambil 1 mL sebanyak 3 kali. Setelah
ditambah aquades, kristal garam rangkap menjadi larutan berwarna biru muda dan
terdapat endapan biru muda. Sedangkan pada kristal garam kompleks menjadi larutan
berwarna biru tua dan terdapat endapan biru tua. Endapan pada kedua larutan tersebut
merupakamn kristal garam yang tidak larut karena larutan sudah kelewat jenuh.

Pada pengambilan pertama, pada garam rangkap dan garam kompleks di


tambah dengan 2 mL aquades. Pada pengambilan kedua, pada garam rangkap dan
garam kompleks di tambah dengan 2 mL HCl. Dan pada pengambilan ketiga, pada
garam rangkap dan garam kompleks di tambah dengan 2 mL NaOH encer.

Pada garam rangkap, untuk penambahan aquades menghasilkan larutan putih


keruh. Larutan keruh tersebut merupakan ion-ion garam rangkap yang terurai menjadi

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 19


KIMIA ANORGANIK III 2014

ion-ion penyusunnya (Cu2+, SO42+, NH4+, H+ dan OH-.). CuSO4 anhidrat merupakan
penyedia atom pusat dan H2O merupakan penyedia ligan. Reaksi yang terjadi adalah:

CuSO4(NH4)2SO46H2O + H2O  Cu2+ + 2 SO42- + 2NH4+ + 7H2O

Lalu ketika garam rangkap ditambah dengan larutan HCl menghasilkan larutan
tidak berwarna. Hal ini karena kristal garam rangkap dapat larut dalam larutan asam.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

CuSO4(NH4)2SO46H2O + HCl  H2SO4 + NH4Cl

Ketika garam rangkap ditambah dengan larutan NaOH encer menghasilkan


larutan berwarna biru muda dan terdapat endapan berwarna biru muda. Hal ini karena
garam rangkap tidak larut dalam larutan basa. Reaksi yang terjadi adalah:

CuSO4(NH4)2SO46H2O + NaOH  Na2SO4 + NH4OH

Pada garam kompleks, untuk penambahan aquades menghasilkan larutan


berwarna putih keruh dan terdapat endapan (+) berwarna biru. Larutan keruh tersebut
merupakan ion-ion garam kompleks yang terurai menjadi ion-ion penyusunnya
([Cu(NH3)4]2+ dan SO42+). Sedangkan endapan merupakan kristal garam kompleks
yang tidak larut karena kelarutan dalam larutan sudah terlewat jenuh. Reaksinya
adalah:

Cu(NH3)4SO45H2O + H2O[Cu (NH3)4]2+ + SO42- + 6H2O

Ketika garam kompleks ditambah dengan HCl menghasilkan larutan sedikit


berwarna biru. Lebih jernih dari larutan awalnya. Hal ini karena garam kompleks
dapat larut dalam larutan asam. Reaksinya adalah:
Cu(NH3)4SO45H2O + HCl  [Cu (NH3)4]Cl
Ketika garam kompleks ditambah dengan NaOH encer menghasilkan larutan
tidak berwarna dan terdapat endapan (++) berwarna biru. Hal ini karena tidak dapat
larut dalam larutan basa. Reaksinya adalah:
Cu(NH3)4SO45H2O + NaOH  [Cu (NH3)4](OH)2
Dari pengujian pertama menggunakan aquades, larutan HCl dan NaOH dapat
disimpulkan bahwa kelarutan garam rangkap lebih tinggi dari pada kelarutan garam
kompleks baik dalam suasana asam dan basa maupun ketika dilarutkan dalam
aquades.

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 20


KIMIA ANORGANIK III 2014

Pengujian kedua yaitu dengan menggunakan kertas lakmus dan spatula yang
telah dicelup larutan HCl pekat. Kristal garam rangkap dan kompleks masing-masing
dilarutkan dalam 4 mL aquades. Kemudian masing-masing tabung dipanaskan lalu
gas yang keluar diuji dengan kertas lakmus merah dan biru. Selanjutnya tabung yang
masih dipanaskan gasnya diuji lagi dengan spatula yang telah dicelupkan dengan HCl
pekat dan dimasukkan ke dalam tabung tanpa menyentuh larutan. Gas yang keluar
diuji lagi dengan kertas lakmus.
Pada garam rangkap, ketika dipanaskan dan diuji dengan kertas lakmus
diperoleh hasil:
 Lakmus merah  merah
 Lakmus biru  merah

Ketika diuji dengan spatula yang telah dicelup HCl dihasilkan gas/asap
berawarna putih (+). Uji kertas lakmus menunjukkan hasil yang sama. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa garam rangkap bersifat asam. Reaksi yang terjadi adalah:

CuSO4(NH4)SO4.6H2O  CuSO4 + (NH3)4SO4.5H2O + 6H2O


Pada garam rangkap, ketika dipanaskan dan diuji dengan kertas lakmus
diperoleh hasil:
 Lakmus merah  biru
 Lakmus biru  biru

Ketika diuji dengan spatula yang telah dicelup HCl dihasilkan gas/asap
berawarna putih (++). Uji kertas lakmus menunjukkan hasil yang sama. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa garam kompleks bersifat basa. Reaksi yang terjadi adalah:

Cu(NH3)4SO4.5H2O  CuSO4(s) + H2O(l) + NH3(g)

Pengujian yang ketiga yaitu uji titik leleh. Pada garam rangkap diperoleh titik
leleh sebesar 200oC dan titik leleh garam kompleks: 230oC. Garam kompleks
memiliki titik leleh lebih tinggi daripada dan garam rangkap pada garam garam
komplek terdapat ikatan ionik, sedangkan pada ikatan rangkap hanya terdapat ikatan
kovalen. Seperti pada teori ikatan ionik memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih
tinggi daripada ikatan kovalen, sehingga hasil yang peroleh ini sesuai dengan teori
dimana titik leleh garam kompleks lebih besar daripada titik leleh garam rangkap.

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 21


KIMIA ANORGANIK III 2014

I. Kesimpulan :

1. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garam kompleks tetraamin
tembaga (II) sulfat monohidrat dapat dilakukan dengan cara :

 Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O dapat dibuat dari garam CuSO4.5H2O


dan (NH4)2SO4 dengan berat yang diperoleh sebesar 0.6773 gram dengan
presentasi rendemen sebesar 33.4067%
 Garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O dapat dibuat dari garam CuSO4.5H2O
dan larutan NH4OH dengan berat yang diperoleh 0.8931 gram dan rendemen
56.2583 %

2. Sifat garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garan kompleks tetraamin
tembaga (II) sulfat monohidrat adalah sebagai berikut:

 Garam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O terionisasi menjadi Cu2+, SO42+, NH4+, H+ dan


OH-. sedangkan garam Cu(NH3)4SO4.5H2O menjadi [Cu(NH3)4]2+ dan SO42+.
 Tingkat kelarutan garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O lebih tinggi dari
pada kelarutan garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O baik dalam suasana asam
dan basa maupun ketika dilarutkan dalam aquades.
3. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O bersifat asam. Sedangkan garam kompleks
Cu(NH3)4SO4.5H2O bersifat basa.
4. Titik leleh garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O sebesar 200oC lebih rendah
daripada tiitk leleh garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O yaitu sebesar 200oC
dimana perbedaan titik leleh disebabkan karena ikatan yang terdapat dalam garam-
garam tersebut.

J. Jawaban Pertanyaan :
1. Hitunglah persen hasil dari percobaan 1 dan 2!
Jawab :
a. Pembuatan Garam Rangkap
Berat kertas saring = 0.4345 gram
Berat Kristal
- m1 = 1.1948 - 0.4345 = 0.7603 g
- m2 = 1.10903 - 0.4345 = 0.6558 g

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 22


KIMIA ANORGANIK III 2014

- m3 = 1.0502 - 0.4345 = 0.6157 g


2.0318
- berat konstan: = 0.6773 𝑔𝑟𝑎𝑚
3

Secara teori
VH2O = 5 mL
m=𝜌xv
m=1x5
m = 5 gram
𝑛 5
n = 𝑀𝑟 = = 0.28
18

mol CuSO4.5H2O = 0.005 mol


mol (NH4)2SO4 = 0.005 mol
CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O → CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
M 0,005 mol 0,005 mol 0,28 mol
R 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
S - - 0,275 mol 0,005 mol

Jadi yang sisa adalah H2O dan garam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O


Massa H2O = n x Mr = 0.275 x 18 = 4.95 gram
Massa garam sisa = n x Mr = 0.005 x 399.5 = 1.9975 gram
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎
%hasil = 𝑥 100
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
0.6773
%hasil = 1.9975 𝑥 100 = 33.4067%

b. Pembuatan Garam Kompleks


Berat kertas saring = 0.4297 gram
Berat Kristal:
- m1 = 1.3342 - 0.4297 = 0.9045 g
- m2 = 1.3193 - 0.4297 = 0.8896 g
- m3 = 1.3151 - 0.4297 = 0.8854 g
2.6795
berat konstan: = 0.8931 𝑔𝑟𝑎𝑚
3

Secara teori:
Massa CuSO4.5H2O = mol x Mr
= 0.005 x 249.5

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 23


KIMIA ANORGANIK III 2014

= 1.2475 gram

CuSO4.5H2O + 4NH3 → Cu(NH3)4SO4.5H2O


M 0.005 mol 0.005 mol
R 0.005 mol 0005 mol 0.005 mol
S - - 0,005 mol
Jadi yang sisa adalah garam Cu(NH3)4SO4.5H2O
Massa garam sisa = n x Mr
= 0.005 x 317.5
= 1.5875 gram
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎
%hasil = 𝑥 100
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
0.8931
%hasil = 1.5875 𝑥 100 = 56.2583 %

2. Tulis persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan 1,2 dan 3!


Jawab :
 Pembuatan Garam Rangkap Kupri Ammonium Sulfat CuSO 4.(NH4)2SO4.6H2O
CuSO45H2O(s) + (NH4)2SO4(aq) + 5H2O(l)  CuSO4(NH4)2SO46H2O(aq)
 Pembuatan Garam Kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O
CuSO4.5H2O(s) + 4 NH3(l)  Cu(NH3)4SO4.5H2O
 Perbandingan Beberapa Sifat Garam Rangkap dan Garam Kompleks
Garam rangkap
- CuSO4(NH4)2SO46H2O + H2O  Cu2+ + 2 SO42- + 2NH4+ + 7H2O
- CuSO4(NH4)2SO46H2O + HCl  H2SO4 + NH4Cl
- CuSO4(NH4)2SO46H2O + NaOH  Na2SO4 + NH4OH

Garam kompleks
- Cu(NH3)4SO45H2O + H2O[Cu (NH3)4]2+ + SO42- + 6H2O
- Cu(NH3)4SO45H2O + HCl  [Cu (NH3)4]Cl
- Cu(NH3)4SO45H2O + NaOH  [Cu (NH3)4](OH)2

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 24


KIMIA ANORGANIK III 2014

3. Jelaskan perbedaan sifat antara garam rangkap dan garam kompleks berdasarkan
percobaan 3!
Jawab :
Perbandingan Beberapa Sifat Garam Rangkap dan Garam Kompleks
Garam rangkap Garam Kompleks
Pengenceran dengan CuSO4(NH4)2SO4.6H2O + Cu(NH3)4SO4.H2O + H2O 
aquades H2O  Cu2+ + 2SO42- + [Cu(NH3)4]2+ + SO42- + 2H2O
2NH4+ + 6H+ + 6OH-
Pengenceran dengan Tingkat kelarutan rendah Tingkat kelarutan tinggi
HCl dalam asam dalam asam
Pengenceran dengan Tingkat kelarutan tinggi Tingkat kelarutan rendah
NaOH dalam basa dalam basa
Ketka dipanaskan Tidak bau Menimbulkan bau amoniak
Uji gas dengan Bersifat asam (Kertas Bersifat basa (Kertas lakmus
lakmus lakmus biru jadi merah) merah jadi biru)
Uji spatula yang Tidak ada asap Ada asap putih
dicelupkan dalam
HCl pekat
Titik leleh 2400C 2700C

4. Berapakah titik leleh garam rangkap dan garam kompleks hasil sintesis anda?
Bandingkan dengan titik leleh garam rangkap dan garam kompleks secara teori!
Jika berbeda apakah sebabnya? Jelaskan!
Jawab :
Garam rangkap : 200oC
Garam kompleks : 230oC
Hal ini terbukti sesuai dengan teori bahwa secara teori titik leleh garam
kompleks lebih besar daripada titik leleh garam rangkap. Karena ikatan kovalen
koordinasi pada garam kompleks lebih kuat dibandingkan dengan ikatan ionik
pada garam rangkap.

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 25


KIMIA ANORGANIK III 2014

K. Daftar Pustaka :
Amaria, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik III, Surabaya : Unesa
Press.
Arifin. 2010. Penuntun Kimia Anorganik II. Kendari : Universitas Haluoleo.
Cotton, Wilkinson, 1989. Kimia Anorganik Dasar I. Jakarta : Universitas Indonesia.
Day, Underwood, A. L. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.
Firdaus, Ikhsan. 2009. Pengertian Senyawa Kompleks. http://www.chem-is-try.org.
(Diakses pada 15 November 2014).
Saito, Tarro. 1990. Kimia Anorganik. Tokyo : Permission Of Iwanami Shorter
Publisheis.
Syabatini, Annisa. 2009. Pembuatan Garam Kompleks Dan Garam Rangkap.
http://annisanfushie.wordpress.com. (Diakses pada 15 November 2014).
Svehla, G. 1979. Vogel: Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta
: PT. Media Kalman Pustaka.

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 26


KIMIA ANORGANIK III 2014

LAMPIRAN PERHITUNGAN
a. Pembuatan Garam Rangkap
Berat kertas saring = 0.4345 gram
Berat Kristal
- m1 = 1.1948 - 0.4345 = 0.7603 g
- m2 = 1.10903 - 0.4345 = 0.6558 g
- m3 = 1.0502 - 0.4345 = 0.6157 g
2.0318
- berat konstan: = 0.6773 𝑔𝑟𝑎𝑚
3

Secara teori
VH2O = 5 mL
m=𝜌xv
m=1x5
m = 5 gram
𝑛 5
n = 𝑀𝑟 = = 0.28
18

mol CuSO4.5H2O = 0.005 mol


mol (NH4)2SO4 = 0.005 mol
CuSO4.5H2O + (NH4)2SO4 + H2O → CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
M 0,005 mol 0,005 mol 0,28 mol
R 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol 0,005 mol
S - - 0,275 mol 0,005 mol

Jadi yang sisa adalah H2O dan garam CuSO4(NH4)2SO4.6H2O


Massa H2O = n x Mr = 0.275 x 18 = 4.95 gram
Massa garam sisa = n x Mr = 0.005 x 399.5 = 1.9975 gram
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎
%hasil = 𝑥 100
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
0.6773
%hasil = 1.9975 𝑥 100 = 33.4067%

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 27


KIMIA ANORGANIK III 2014

b. Pembuatan Garam Kompleks


Berat kertas saring = 0.4297 gram
Berat Kristal:
- m1 = 1.3342 - 0.4297 = 0.9045 g
- m2 = 1.3193 - 0.4297 = 0.8896 g
- m3 = 1.3151 - 0.4297 = 0.8854 g
2.6795
berat konstan: = 0.8931 𝑔𝑟𝑎𝑚
3

Secara teori:
Massa CuSO4.5H2O = mol x Mr
= 0.005 x 249.5
= 1.2475 gram

CuSO4.5H2O + 4NH3 → Cu(NH3)4SO4.5H2O


M 0.005 mol 0.005 mol
R 0.005 mol 0005 mol 0.005 mol
S - - 0,005 mol
Jadi yang sisa adalah garam Cu(NH3)4SO4.5H2O
Massa garam sisa = n x Mr
= 0.005 x 317.5
= 1.5875 gram
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎
%hasil = 𝑥 100
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
0.8931
%hasil = 1.5875 𝑥 100 = 56.2583 %

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 28


KIMIA ANORGANIK III 2014

LAMPIRAN GAMBAR
1. Pembuatan Garam Kompleks Kupri Ammonium Sulfat CuSO4(NH4)2SO4

Berat CuSO4.5H2O = Berat (NH4)2SO4 = Berat CuSO4.5H2O +


1.2495 gram 0.6632 gram (NH4)2SO4 setelah
ditambah 5 mL H2O dan
dipanaskan

Larutan didiamkan dalam Larutan didiamkan dalam Berat kertas saring =


suhu kamar air es sampai terbentuk 0.4345
kristal

Kristal yang terbentuk Setelah dikeringkan dan ditimbang (dilakukan 3x)


didekantasi

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 29


KIMIA ANORGANIK III 2014

2. Pembuatan Garam kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O

Berat CuSO4.5H2O = CuSO4.5H2O + H2O CuSO4.5H2O + H2O +


1.2487 gram NH3 pekat

CuSO4.5H2O + H2O + Setelah didiamkan Endapan hasil dekantasi


NH3 pekat + etanol dan endapam yang terbentuk dicuci dengan etanol
didiamkan selama 30 didekantasai
menit dengan ditutup kaca
arloji

Endapan hasil dekantasi Setelah dikeringkan dan ditimbang (diulang 3x)

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 30


KIMIA ANORGANIK III 2014

3. Perbandingan Beberapa Sifat Garam Kompleks dan Garam Rangkap

Dari kiri, Garam + H2O + H2O Dari Garam + H2O + HCl Dari
1. Kristal garam kompleks kiri, kiri,
+ 4 ml aquades 1. Garam rangkap 1. Garam rangkap
2. Kristal garam rangkap + 2. Garam kompleks 2. Garam kompleks
4 ml aquades

Garam + H2O + NaOH Garam kompleks uji kertas lakmus (bersifat basa):
Dari kiri, Lakmus merah  biru
1. Garam kompleks Lakmus biru  tetap biru
2. Garam rangkap

Garam rangkap uji kertas lakmus (bersifat asam): Uji HCl pada garam
Lakmus merah  tetap merah kompleks
Lakmus biru  merah

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 31


KIMIA ANORGANIK III 2014

Uji HCl pada garam Uji titik leleh pada garam Uji titik leleh pada garam
rangkap kompleks rangkap

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap Page 32

You might also like