You are on page 1of 24

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS PADA Ny.

T DENGAN
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JONGAYA MAKASSAR

DISUSUN OLEH :
RENI ANGGERENI
17.04.084

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PANAKKUKANG MAKASSAR
2017/2018
FORMAT PENGKAJIAN KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS PASIEN
Nama Inisial : Ny. T
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak pernah sekolah
Pekerjaan : Tidak ada
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
Alamat : Jl. Kumala II
Tanggal Pengkajian : 7 Agustus 2018

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengatakan sering medengar suara-suara berbisik dan
pada saat suara itu ada pasien merobek pakaian, sandal dan suara itu
sering terbawah dii mimpi pasien.

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Ya √ Tidak
2. Pengobatan sebelumnya.
Berhasil Kurang berhasil √ Tidak berhasil
3. Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 :
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami gangguan jiwa
kurang lebih sudah berjalan selama 27tahun, yakni pada awalnya
pasiien berumur 13 tahun keluarga mengatakan pasien sering
berbicara sendiri, merobek kertas, pakaian dan sandal, mengamuk
saat itu keluarga pasien lah yang membawanya ke RSKD namun
pengobatanya kurang berhasil di karena kan ibu pasien tidak tega
melihat pasien yang hanya selalu tidur sehingga ibu pasien menyuruh
kakak pasien menghentikan pengobatan hingga sat ini pasien tidak
pernah melakukan pengobatan.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?


Ya √ Tidak

Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan ada anggota keluarganya


yang mengalami gangguan jiwa seperti pasien.
Masalah Keperawatan : Gangguan sensori persepsi halusinasi

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Pasien mengatakan tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan.
Masalah Keperawatan : Tidak ada

IV. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda vital: TD : 120/70 mmHg, N : 80x/menit, S : 37 ºC, P : 22


x/menit.

2. Ukur : TB : 155 cm BB : 39 Kg

3. Keluhan fisik: Ya √ Tidak

Jelaskan : Pemeriksaan fisik yang didapatkan meliputi tanda-tanda


vital pasien, dengan tekanan darah 120/70 mmHg, Nadi 80 kali/menit,
Suhu 37ºC, Pernapasan 22 kali/menit, Tinggi badan 155 cm, berat
badan 39 kg. Dan hasil pengkajian keluhan fisiknya yaitu pasien
mengatakan sakit pada dada nya saat batuk.
Masalah Keperawatan :Nyeri akut

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

47
? 51 44 40

Keterangan :
Laki-laki : Kawin : Pasien :
Perempuan: Serumah : Meninggal :
Cerai : Keturunan :

Komentar:

Generasi I : Kakek dan nenek pasien sudah meninggal karena


penyebab yang tidak di ketahui.
Generasi II :. Ayah dan ibu pasien meninggal karena penyebab yang
tidak diketahui.
Generasi III: Pasien Ny. T saat ini berusia 40 tahun mengalami
halusinasi pendengaran. Pasien merupakan anak ke 5
dari 5 bersaudara, saat ini pasien tinggal bersama
saudaranya.

2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya.
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang perempuan berusia 40 tahun anak kelima
belum berumah tangga.
c. Peran diri
Pasien mengatakan saat dirumah klien menyapu, mencuci piring
dan mencuci baju.
d. Ideal diri
Pasien berharap tidak mendengar lagi suara-suara yang sering
membisikannya.
e. Harga diri
Pasien mengatakan bahwa hubungan dengan orang lain saling
menghargai satu sama lain.

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidup pasien
adalah saudaranya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok
yang ada di sekitar rumah pasien.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain
Keluarga pasien mengatakan ada hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain sepertih jika anak-anak di sekitar rumah nya
mengejeknya dengan sebutan orang gila, pasien pulang kerumah
dan menagis :
Masalah keperawatan :Resiko harga diri rendah situasional

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasiien mengatakan bahwa pasien beragama Islam
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan tidak tahu beribadah.

Masalah Keperawatan : Hambatan religiositas

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

√ Rapi √ Penggunaan pakaian sesuai


Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : Pasien berpakaian rapi. Pasien mengatakan mandi 1 kali


sehari dan pakaian diganti setiap kali mandi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren


Apatis √ Lambat Membisu √ Tidak mampu memulai

Jelaskan : Pembicaraan pasien saat dikaji berbicara lambat dan


beberapa pertanyaan pasien tidak mampu menjawab.

3. Aktivitas Motorik:
Lesu Tegang Gelisah √ Agitasi
Tik Grimasen √ Tremor Kompulsif

Jelaskan : Aktivitas motorik pasien yaitu pasien terkadang terlihan


tremur, namu klien selalu mengerjakan pekerjaannya sendiri.
4. Alam perasaaan
√ Sedih Ketakutan Putus asa

√ Khawatir Gembira berlebihan

Jelaskan : Pasien mengatakan alam perasaan khawatir dan sedih jika


suara suara yang didengarnya muncul lagi.

5. Afek
Datar Tumpul Labil √ Sesuai Tidak sesuai

Jelaskan : Afek pasien sesuai dengan stimulus pada sedih ekspresi


wajah sedih, pada saat senang eskpresi wajah senang ceria.

6. Interaksi selama wawancara


Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

√ Kontak mata (+) Defensif Curiga

Jelaskan : Interaksi selamam wawancara pasien mau berinteraksi


dengan baik, kontak mata ada.

7. Persepsi
√ Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu Cenesthetic

Jelaskan : Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang


tidak nyata. Suara bisikan tersebut datang saat pasien sendiri t,
namun apabila suara itu datang pasien menanggapinya dengan
merobek pakaian dan sendal.

Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

8. Proses Pikir
√ Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
flight of idea Blocking Pengulangan/persevarasi

Jelaskan : Ketika pasien diajak berbicara, pembicaraan pasien


berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan sesuai dengan topik dan
mampu menjelaskan apa yang terjadi.

9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait pikiran magis

Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistic Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

10. Tingkat kesadaran


√ Sadar penuh Sedasi Stupor
Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Tingkat kesadaran pasien tampak sadar penuh dan pasien
mampu menyebutkan nama orang yang ada di rumah nya.

11. Memori

√ Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : Hasil pengkajian memori daya ingat pasien tidak baik


antara lain daya ingat jangka panjang pasien mengtakan tidak
mengingat tentang bagaimana awal mula klien bisa mnegalami
penyakit tersebut, tidak mengigat umur nya.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi

√ Tidak mampu berhitung sederhana


Jelaskan : Pasien tidak mampu berhitung sederhana misalnya 1
sampai 20.

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan : Kemampuan penilaian, Pasien mampu mengambil


keputusan sederhana seperti mandi terlebih dahulu sebelum
beraktivitas.

14. Daya tilik diri


Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

VII. AKTIVITAS DAILY LIVING

1. Makan

√ Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal Bantual total

3. Mandi

√ Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantual total

5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama :
Tidur malam lama : 00.00 Wita – 08.00 Wita

Kegiatan sebelum/sesudah tidur

6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantual total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan √ Ya tidak
Perawatan pendukung Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan Ya √ tidak
Menjaga kerapihan rumah √ Ya tidak
Mencuci pakaian Ya tidak
Pengaturan keuangan Ya tidak

9. Kegiatan di luar rumah
Belanja Ya tidak
Transportasi Ya tidak
Lain-lain Ya tidak

Jelaskan : Hasil pengkajian didapatkan data pasien makan 2x sehari


dan tidak teratur. Tidak ada pantangan cara makan pasien diaduk-
aduk nasi dengan lauknya. Pasien minum air 1 gelas setelah makan.
Pasien lebih rajin minum kopi di bandingkan dengan makan biasanya
pasien minum kopi 4x sehari. Pasien mengatakan BAB/BAK lancar
tidak ada masalah pada saat BAB/BAK selalu dikamar mandi secara
mandiri kemudian membersihkan dengan mengguyurnya dengan air
dan dapat merapikan pakaianya sendiri setelah BAB/BAK. Pasien
mandi dengan mandiri, mandi 1 kali sehari dengan memakai sabun
dan menggosok gigi. Pasien setelah mandi dapat menggunakan
pakaian sendiri. Istirahat tidur, pasien tidur sehari kurang lebih 7
sampai 8 jam, tidur malam 00.00 Wita dan bangun 08.00.

Masalah Keperawatan :Gangguan pola tidur

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif

√ Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih


Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar

Olahraga mencederai diri

Lainnya Lainnya

Jelaskan : Pada pengkajian mekanisme koping adaptif kalau ada masalah


pasien selalu menceritahkan kepada saudara nya.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN:

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik

Masalah dengan pendidikan, spesifik

Masalah dengan pekerjaan, spesifik

Masalah dengan perumahan, spesifik

Masalah ekonomi, spesifik

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik

Masalah lainnya, spesifik

Jelaskan : Pasien dapat diterima baik dengan masyarakat dan


keluarganya.
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG:

Penyakit jiwa system pendukung



Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping obat-obatan

Jelaskan : Pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit jiwa

XI. ASPEK MEDIKS

XII. ANALISA DATA

Data Masalah
Data subjektif : Gangguan Persepsi Sensori :
Pasien mengatakan sering Halusinasi Pendengaran
mendengar suara-suara yang tidak
nyata. Suara bisikan tersebut
datang saat pasien sedang sendiri
pada saat siang dan malam hari
frekuensinya sering, lamanya
kurang lebih 5 menit, jika suara itu
muncul pasien menanggapinya
dengan berbicara sendiri dan
merobek pakaian, dan tanpa
melakukan sesuatu suara itu
biasanya hilang sendiri.
Data objektif :
Interaksi selama wawancara pasien
mau berinteraksi bila didahului,
kontak mata ada tetapi tidak tahan
lama, pasien tampak gelisah.
XIII. DAFTAR MASALAH

1. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran


XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dari hasil analaisa data maka ditemukan masalah yang menjadi


diagnosa prioritas yaitu gangguan sensori persepsi : Halusinasi
pendengaran.
Dari diagnose tersebut maka dapat disimpulkan beberapa pohon
masalah sebagai berikut:

Resiko perilaku kekerasan :


Mengamuk, mencederai diri sendiri dan orang lain (Akibat)

(core problem)
Gangguan sensori persepsi :
Halusinasi pendengaran

Gangguan Konsep Diri:


Resiko harga Diri Rendah (Penyebab)
Rencana Tindakan Keperawatan Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

DIAGNOSA
TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Gangguan sensori Pasien mampu: Setelah …x pertemuan SP1P 1. Dengan pasien mengenal halusinasinya
1. Membina 1. Identifikasi halusinasi : isi,
persepsi: pasien dapat menyebutkan: diharapkan pasien menyadari yang
hubungan saling 1. Isi, waktu, frekuensi, frekuensi, waktu terjadi, situasi
Halusinasi didengar atau dilihat adalah
percaya situasi, pencetus, pencetus, perasaan dan respon.
Pendengaran bohong/tidak ada dan mengarahkan
2. Mengenal 2. Jelaskan cara mengontrol
perasaan dan respon
pasien ke hal yang lebih nyata.
halusinasi yang 2. Mampu halusinasi: Hardik, obat,
2. Dengan menjelaskan cara-cara
dialami memperagakkan cara bercakap-cakap, melakukan
mengontrol halusinasi pasien lebih
3. Mengontrol
dalam mengontrol kegiatan.
dapat terarah dalam melakukannya.
halusinasi 3. Latih cara mengontrol
halusinasi. 3. Dengan melatih pasien mengontrol
4. Mengikuti
halusinasi dengan menghardik.
halusinasi dengan menghardik dapat
pengobatan secara 4. Masukkan dalam jadwal
memutus halusinasinya.
optimal kegiatan untuk latihan
4. Dengan memasukkan kegiatan pasien
menghardik.
diharapkan dapat mengurangi
SPK datangnya halusinasi dan melatih
1. Mendiskusikan masalah yang
dirasakan keluarga dalam pasien
merawat pasien

2. Menjelaskan pengertian, tanda


dan gejala, proses terjadinya
halusinasi

3. Melatih keluarga cara


merawat pasien halusinasi

Setelah …x pertemuan SP2P 1. Dengan mengevakuasi kegiatan di SP1


1. Evaluasi kegiatan
pasien dapat mampu: dapat mengetahui apakah pasien sudah
1. Menyebutkan kegiatan menghardik. Berikan pujian
mampu mengontrol halusinasi dengan
2. Latih cara mengontrol
yang sudah dilakukan
menghardik
halusinasi dengan obat
dan 2. Agar pasien mengetahui cara
(jelaskan 6 benar : Jenis,
menggunakan obat dengan benar.
guna, dosis, frekuensi, cara,
3. Dengan memasukkan kegiatan pasien
kontinuitas minum obat)
3. Masukkan pada jadwal diharapkan klie dapat meminum obat
kegiatan untuk latihan secara teratur dan tepat waktu.
menghardik
SPK
1. Melatih keluarga
menciptakan suasana
keluarga dan lingkungan
untuk mengontrol halusinasi

Setelah …x pertemuan SP3P 1. Dengan mengevaluasi kegiatan pada


1. Evaluasi kegiatan latihan
pasien dapat mampu: SP1 dan SP2 yang sudah dilakukan
1. Menyebutkan kegiatan menghardik, Beri pujian
dapat mengetahui apakah pasien sudah
yang sudah dilakukan
2. Latih cara mengontrol paham dan suka melakukannya supaya
dan
halusinasi dengan bercakap- bisa lanjut ke tahap berikutnya.
2. Memperagakkan cara
2. Dengan melatih pasien mengontrol
cakap saat terjadi halusinasi
bercakap-cakap dengan
halusinasi dengan bercakap-cakap
orang lain
dengan orang lainpada saat muncul
3. Masukkan pada jadwal
halusinasi, perhatian pasien dapat
kegiatan untuk latihan
teralihkan dan halusinasi akan hilang.
menghardik, minum obat dan 3. Dengan memasukkan kegiatan pasien
bercakap-cakap diharapkan klie dapat mengingat dan
SPK
mengatur kegiatan secara continue.
1. Mendiskusikan dengan
keluarga tanda dan gejala
kekambuhan yang
memerlukan rujukan segera
ke fasilitas kesehatan

Setelah …x pertemuan SP4P 1. Dengan mengevaluasi kegiatan pada


1. Evaluasi kegiatan latihan
pasien dapat mampu: SP1, SP2, dan SP3 yang sudah
1. Menyebutkan kegiatan mengahardik, minum obat,
dilakukan dapat mengetahui apakah
yang sudah dilakukan bercakap-cakap. Berikan
pasien sudah paham dan suka
dan pujian
melakukannya supaya bisa lanjut ke
2. Membuat jadwal
2. Latih cara mengontrol tahap berikutnya.
sehari-hari dan mampu
2. Dengan melatih kegiatan diharapkan
halusinasi dengan melakukan
melakukannya
dapat membantu pasien
kegiatan harian (mulai 2
(minimal dua kegiatan)
kegiatan) menyibukkandirinya dengan aktivitas
teratur sehingga pasien tidak akan
3. Masukkan pada jadwal mengalami banyak waktu luang
kegiatan untuk latihan sendiri yang seringkali mencetuskan
menghardik, minum, halusinasi
3. Dengan memasukkan dalam jadwal
bercakap-cakap dan kegiatan
kegiatan harian dapat mengetahui
harian.
apakah kegiatan yang telah
dijadwalkan telah terlaksana dengan
baik.

Setelah …x pertemuan SP5P 1. Dengan mengevaluasi kegiatan pada


1. Evaluasi kegiatan latihan
pasien dapat mampu: SP1, SP2, SP3, SP4 yang sudah
1. Menyebutkan kegiatan mengahardik, minum obat,
dilakukan dapat mengetahui apakah
yang sudah dilakukan bercakap-cakap. Berikan
pasien sudah paham dan suka
yaitu menghardik, pujian
melakukannya supaya bisa lanjut ke
2. Latih kegiatan harian
minum obat, bercakap-
3. Nilai kemampuan yang telah tahap berikutnya.
cakap dan kegiatan 2. Dengan melatih kegiatan diharapkan
mandiri
harian. 4. Nilai apakah halusinasi dapat membantu pasien mengalami
2. Mendemonstrasikan
cara mengontrol terkontrol banyak waktu luang sendiri yang
halusinasi dengan baik seringkali mencetuskan halusinasi
3. Kemampuan mandiri yang telah
sebagai acauan keberhasilan dalam
mengontrol halusinasi
JADWAL AKTIVITAS SEHARI-HARI

Nama : Ny. T

Alamat : Jl. Kumala II

TANGGAL PARAF
NO WAKTU KEGIATAN
6 7 8 9 10 11
1. 08.00 Merapikan tempat
tidur
2. 09.00 Mengangkat air
3. 10.00 Mencuci pakaian
4. 11.00 Menghardik halusinasi
5. 12.00 Tidur siang
6. 14.00 Merapikan tempat
tidur
7. 15.00 Bercakap-cakap
8. 16.00-17.00 Mencari gelas aqua
9. 18.00 Menonton TV
10 19.00 Bercakap-cakap
11 20.00 Makan malam
12 21.00 Menghardik halusinasi
13 22.00 Tidur malam
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DIAGNOSA
HARI/TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Gangguan sensori 7 Agustus 2018 SP1P S Pasien: Pasien mengatakan sudah mampu
09.00 Wita 1. Mengidentifikasi halusinasi : isi, frekuensi, waktu
persepsi: Halusinasi menghardik dengan cara menutup telinga
terjadi, situasi pencetus, perasaan dan respon.
Pendengaran sambil mengatakan pergi pergi saya tidak
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi:
mau dengar kamu suara palsu.
menghardik, meminum obat, bercakap-cakap, dan
S Keluarga : Keluarga mengatakan senang
melakukan kegiatan.
dapat membimbing dan merawat adeknya
3. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
cara untuk mengontrol halusinasi
menghardik.
O Pasien: Pasien cooperative, Pasien tampak
4. Memasukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan
mudah beralih.
menghardik.
O Keluarga : Keluarga nampak melatih dan
SPK membimbing pasien dalam mengontrol
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga
halusinasi
dalam merawat pasien A : Halusinasi Pendengaran (+)
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses P : Evaluasi Sp1 cara menghardik
Sp2 Pasien : Ajarkan pasien cara mengontrol
terjadinya halusinasi
3. Melatih keluarga cara merawat pasien halusinasi halusinasi dengan minum obat
SP Keluarga : Melatih keluarga menciptakan
suasana keluarga dan
lingkungan untuk mengontrol
halusinasi

8 Agustus 2018 SP2P S:


10.00 Wita 1. Mengevaluasi kegiatan menghardik. Berikan pujian - Pasien mengatakan sudah mampu
2. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan obat
menghardik halusinasi.
(jelaskan 6 benar : Jenis, guna, dosis, frekuensi,
O : Tampak pasien mengerti dengan warna,
cara, kontinuitas minum obat)
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fungsi dari obat yang diminum
menghardik dan minum obat
A : Halusinasi Pendengaran (+)

SPK P : Evaluasi Sp2 cara meminum obat


1. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan Sp3 : Ajarkan pasien cara mengontrol
lingkungan untuk mengontrol halusinasi halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain.
9 Agustus 2018 SP3P S:
1. Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik, minum - Pasien mengatakan sudah mampu
10.00 Wita
obat. Beri pujian\ menghardik halusinasi.
- Pasien mengatakan obatnya ada 3
2. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap saat terjadi halusinasi macam yaitu HP, CPZ,THP.
- Pasien mengatakan saat timbul
3. Memasukkan padajadwal kegiatan untuk latihan
halusinasi pasien mencari temanuntuk
menghardik, minum obat dan bercakap-cakap
bercakap-cakap.
SPK
O:
1. Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan gejala
- Tampak pasien dapat menghardik
kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke
dengan benar.
fasilitas kesehatan - Pasien coopertative saat ditanyakan
obat yang dikonsumsi.

A : Halusinasi Pendengaran (+)

P : Evaluasi Sp1,2,3 cara mengontrol


haluinasi
- Lanjutkan Sp4 : Ajarkan pasien cara
mengontrol halusinasi melakukan
aktivitas.
10 Agustus 2018 SP4P S:
09.30 Wita 1. Mengevaluasi kegiatan latihan mengahardik, minum - Pasien mengatakan obatnya ada 3
obat, bercakap-cakap. Berikan pujian macam yaitu HP, CPZ,THP.
2. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan - Pasien mengatakan saat timbul
melakukan kegiatan harian (mulai 2 kegiatan) halusinasi pasien mencari temanu ntuk
3. Memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
bercakap-cakap.
menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan O :
- Pasien coopertative saat ditanyakan
kegiatan harian.
obat yang dikonsumsi.
A : Halusinasi Pendengaran (+)

P:
- Evaluasi Sp1,2,3 cara mengontrol
haluinasi
- Lanjutkan Sp4 : Mengevaluasi
kegiatan latihan mengahardik, minum
obat, bercakap-cakap. Berikan pujian

You might also like