Professional Documents
Culture Documents
EROPA (BARAT)
Teuku Mustawa 3 years ago 0 No comments
Di abad ke-7, kekuasaan Islam di Spanyol, telah mencapai puncak kejayaannya. Banyaknya
prestasi yang mereka peroleh, membawa pengaruh bagi dunia Eropa, baik kemajuan intelektual
maupun kemegahan pembangunan fisik. Kemudian oleh Musa diumumkannya Andalusia sebagai
bagian wilayah kekuasaan bani Umayah yang berpusat di Andalusia. Penaklukan demi penaklukan
dimenangkan umat Islam. Barang kali kemenangan didukung oleh dua faktor baik secara
eksternalis maupun internalis. Dari sinilah Islam dengan penaklukannya atas Andalus telah
mengubah kondisi Spanyol secara umum, dimana Islam berhasil menlenyapkan bangsa Ghotia dan
berbagai pengaruhnya dari negeri tersebut sehingga bangsa Ghotia tidak lagi memiliki kekuatan,
melainkan mereka yang berhasil melarikan diri ke pegunungan Jaliqiah yang terletak di barat laut
Spanyol.
Para sejarawan sepakat bahwa proses masuknya peradaban Islam ke Eropa, melalui empat jalur
2. Melalui Sisilia
Sebagian besar pengaruh kebudayaan Islam di Eropa terjadi akibat ekpansi kaum muslimin
atas Spanyol dan Sisilia. Bangsa arab selama 8 abad lamanya menempati daerah ini. Kemudian dari
sinilah peradaban Islam menyebar ke tempat-tempat yang berbeda. Seperti: di Kordova, Sevilla,
Granada, Toledo. Penduduk Andalusia (Spanyol) mayoritas menganut ajaran masehi, yang kemudian
terpecah dengan datangnya peradaban arab. Bahkan mereka ganti bahasa mereka dengan berbicara
dengan bahasa arab. Islam memainkan peranan yang sangat besar selama hampir 8 abad, dan dari
2
2. Melalui Sisilia
Peradaban Islam masuk di dunia Barat melalui Sisilia, dimana bangsa Arab menaklukan
Sisilia di masa akhir dinasti Aghalibah yang berdiri di Afrika (Sekarang Tunisia dan Al-Jazair) di era
Abbasiah yaitu di pertengahan abad 3 hijriah atau 10 Masehi dan paska Romawi menyerang daerah-
daerah Islam. Dan pendudukan Arab atas Sisilia tidak berlangsung lama seperti pendudukan atas
Spanyol. Pada pertengahan abad ke-18,
Dengan kehadiran Arab di Spanyol dan Sisilia inilah, secara perlahan menemukan jalur
masuknya peradaban Islam di Eropa Barat secara matang.
3. Melalui datangnya orang-orang salib di Timur Islam
Kemudian peradaban islam masuk ke Eropa adalah datangnya orang-orang Salib di Timur
Islam, yang walaupun kehadiran ini bukanlah persoalan penting Menuntut reaksi besar-besaran
kecuali dari wilatah-wilayah tetangga yang dekat dengan wilayah kaum muslim itu sendiri. Ekpansi
atas Spanyol dan Sisilia memberi arti bahwa suatu waktu Islam hadir di daerah pinggiran Kristen
Latin, yang kemudian memberi reaksi menjadikan munculnya gerakan perang salib pada abad ke-11.
Hal ini bisa dianggap sebagai reaksi yang besar terhadap kehadiran Islam, tetapi pusatnya justru di
bagian Utara Perancis, yang jauh kontaknya secara langsung di Negara-negara Islam.
Selama perang salib inilah proses intraksi peradaban pun terjadi yang kemudain memberi
pengaruh bagi masing-masing pihak atau lebih tepatnya penerimaan orang-orang Eropa atas corak-
corak kebudayaan Islam. Proses ini juga ditopang oleh keterampilan dan ketangguhan orang-orang
Arab dalam bidang perdagangan.
4. Pertukaran perniagaan antara timur dan barat melalui Mesir.
Sebagian besar sejarawan mengatakan, peristiwa ini terjadi sejak datangnya bangsa
Fatimiah di Mesir dan menjadikan Mesir sebagai pusat politik, perdagangan dan kebudayaan. Karena
itu penyerangan Mongol di Irak menjadikan Mesir sebagai ka’bah peradaban Islam di era dinasti
Mamalik sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun bahwa munculnya peradaban di Mesir dengan
kembalinya peradaban Islam sejak ribuan tahun yang lalu. Maka muncullah di Mesir gerakan Ilmu
dan seni yang menjadikan para penuntut ilmu datang dari Timur dan Barat. Ibnu Khaldun
melanjutkan dengan perkataannya ”Saya tidak melihat Mesir kecuali sebagai induknya Ilmu,
wadahnya Islam dan sumber ilmu serta pusat perniagaan.
Bukti Peradaban Islam di Eropa, hal ini dapat dirasakan dengan munculnya berbagai buku
yang diterjemahkan dari bahasa arab ke bahasa latin, bahasa Thalia dan Ibrani. Buku-buku tersebut
memenuhi perpustakaan Eropa di era-era awal. Dengan kata bahwa keberlangsungan peradaban ini
dengan adanya penerjemahan besar-besaran dari bahasa Arab ke bahasa latin.
3
B. ISLAM DI AMERIKA
Masuknya Islam ke amerika masih bersifat spekulatifk karena tidak ada teori yang tegas akan
kedatangan islam ke Amerika.sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa para pelaut muslim adalah orang-orang
pertama yang menyeberangi Samudera Atlantik dan tiba di benua Amerika.Sebagian lain mengatakan, bahwa
Colombus telah di bimbing untuk mendarat di Benua itu oleh navigator-navigator dan pembantu-pembantu
muslim Andalusia atau Maroko yang jasa-jasanya telah di bayar oleh Colombus
Rujukan lain menyebutkan bahwa asal-usul islam di Amerika adalah sejarah perdagangan budak di
Amerika.Diantara budak-budak yang terhitung dalam American Ethnological Society terdapat budak muslim
yang terpelajar, di antaranya adalah Ayub Ibnu Sulaiman Diallo, pangeran Bandu dari Afrika yang di culik dan
di jual sebagai budak pada tahun 1730.setelah tiga tahun ia di merdekakan, sebagai rasa terima kasih atas
kepandaian dan kejujuran serta rasa simpatinya terhadap orang kulit putih.
Memasuki abad ke-19 perdagangan budak di hentikan, terutama setelah Presiden Abraham Lincoln
Islam berkembang sejalan dengan perkembangan kaum muslimin di kawasan ini, sebagaimana yang
tampak dari jumlah sarana peribadatan dan pusat kegiatan kagamaan islam di beberapa kota besar dan kecil di
Amerika. Di Chicago, terdapat perguruan tinggi American Islam College, di north California berdiri American
Moslem School.
Dengan adanya pusat studi islam tersebut, pemahaman bangsa Amerika, terutama dari kalangan
intelektual terhadap islam semakin baik di banding dengan sebelumnya yang sangat negatif.seorang penulis
muslim, Ali M. Kertani seperti yang di kutip oleh Mukti Ali mengemukakan bahwa konversi agama di AS
terjadi 3-4% setiap tahun dari penduduk muslim Amerika. Selanjutnya ia menerangkan bahwasanya ada dua
faktor yang menyebabakan meningkatanya konversi agama, yaitu meningkatnya kelahiran yang alami dan
meningkatnya imigrasi dari negara-negara islam, terutama di kalangan mahasiswa yang jumlahnya sangat besar
datang ke Amerika.
Selama 20 tahun terakhir, jumlah kaum Muslim di dunia telah meningkat secara perlahan. Angka statistik
tahun 1973 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Muslim dunia adalah 500 juta; sekarang, angka ini telah
mencapai 1,5 miliar. Kini, setiap empat orang salah satunya adalah Muslim. Bukanlah mustahil bahwa jumlah
penduduk Muslim akan terus bertambah dan Islam akan menjadi agama terbesar di dunia.
Peningkatan yang terus-menerus ini bukan hanya dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah di
negara-negara Muslim, tapi juga jumlah orang-orang mualaf yang baru memeluk Islam yang terus meningkat,
suatu fenomena yang menonjol, terutama setelah serangan terhadap World Trade Center pada tanggal 11
September 2001. Serangan ini, yang dikutuk oleh setiap orang, terutama umat Muslim, tiba-tiba saja telah
mengarahkan perhatian orang (khususnya warga Amerika)kepada Islam. Orang di Barat berbicara banyak
tentang agama macam apakah Islam itu, apa yang dikatakan Al Qur'an, kewajiban apakah yang harus
dilaksanakan sebagai seorang Muslim, dan bagaimana kaum Muslim dituntut melaksanakan urusan dalam
kehidupannya. Ketertarikan ini secara alamiah telah mendorong peningkatan jumlah warga dunia yang berpaling
kepada Islam. Demikianlah, perkiraan yang umum terdengar pasca peristiwa 11 September 2001 bahwa
"serangan ini akan mengubah alur sejarah dunia", dalam beberapa hal, telah mulai nampak kebenarannya.
Proses kembali kepada nilai-nilai agama dan spiritual, yang dialami dunia sejak lama, telah menjadi
Penelitian terkait juga mengungkap bahwa seiring dengan terus meningkatnya jumlah Muslim di
Eropa, terdapat kesadaran yang semakin besar dalam menjalankan agama di kalangan para mahasiswa. Menurut
survei yang dilakukan oleh surat kabar Prancis Le Mondedi bulan Oktober 2001, dibandingkan data yang
dikumpulkan di tahun 1994, banyak kaum Muslim terus melaksanakan sholat, pergi ke mesjid, dan berpuasa.
Kesadaran ini terlihat lebih menonjol di kalangan mahasiswa universitas. Dalam sebuah laporan yang
didasarkan pada media masa asing di tahun 1999, majalah Turki Aktüel menyatakan, para peneliti Barat
memperkirakan dalam 50 tahun ke depan Eropa akan menjadi salah satu pusat utama perkembangan Islam.
Bersamaan dengan kajian sosiologis dan demografis ini, kita juga tidak boleh melupakan bahwa Eropa
tidak bersentuhan dengan Islam hanya baru-baru ini saja, akan tetapi Islam sesungguhnya merupakan bagian tak