You are on page 1of 3

KELOMPOK SUNRISE (DESINTA PUTRI ELIYANA/1606952830) 1

Metode Analisis Kasus Akuntansi dan Bisnis - RINGKASAN CHAPTER 5 PROBLEM


KELOMPOK SUNRISE: Desinta Putri Eliyana 1606952830
Lisa Azahra 1606953171
Rizki Fatakhi 1606953423
St. Fauziyah Nurul Amri MH 1606953493
Chapter 5
PROBLEM
Case Study: Allentown Materials Corporation: The Electronis Products Division

Masalah adalah hasil dari tindakan, proses, kegiatan atau paksaan yang tidak sepenuhnya dimengerti.
Banyak masalah dalam dunia bisnis diantaranya performa manajer yang buruk. Kasus mengenai
masalah biasanya dideskripsikan dalam sebuah situasi.
Analisa masalah memiliki lima elemen diantaranya:
1. Definisi masalah
Menyadari masalah cukup jarang bisa diartikan dalam suatu kasus. Definisi masalah adalah
mengelola, memusatkan dan menggambarkan efek buruk dari masalah utama suatu kasus.
2. Diagnosa
Diagnosa adalah ringkasan pernyataan kasus. Sebuah masalah memerlukan diagnosa, dan situasi
dari masalah tersebut berdampak pada informasi yang akan dipakai untuk membentuk diagnosa.
3. Analisa Sebab dan Akibat
Dalam mendiagnosa masalah diperlukan sebab dan akibat. Bagaimanapun akibat harus dipisahkan
dari sebab dan efek kompleks menyiratkan banyak penyebab.
4. Konsep dan Kerangka
Hal yang harus dipertimbangan dalam menyadari masalah adalah kerangka kausal adalah relevan.
5. Tindakan
Definisi problem mengenai kegagalan merubah bisnis memberikan analisa bahwa tindakan
dibutuhkan untuk meningkatkan penjelasan mengenai masalah dari suatu kasus.

Menyadari Situasi Masalah dalam Kasus Allentown Materials Corporation


Allentown Materials Corporation adalah produsen terkemuka kaca khusus dan pasar keramik.
Divisi Produk Elektronik (EPD) Allentown memproduksi komponen elektronik berkualitas tinggi dan
EPD berkembang karena kemampuan teknologinya yang unik.Sehingga meskipun ada perang dunia
perusahaan ini masih bisa bertahan karena menggunakan teknologi yang unik dan proses produksinya.
Mulai tahun 1990an Perusahaan mulai memproduksi alat elektronik demi merespon kebutuhan
pelanggan terkait produk baru dan terjadi persaingan yang kompetitif dalama pasar karena pada saat
yang sama, pasar komersial berkembang pesat dan para pembeli menjadi sensitif dengan harga.
Kompetisi harga, barang dan jasa sangat penting karena pelanggan menginginkan barangnya cepat
sampai tapi demi efisiensi dalam proses produksi di perusahaan manufaktur membutuhkan waktu
cukup lama dalam pengiriman barang ke pelanggan.
Sejak awal EPD dikepalai oleh Joe Bennett sampai 1990. Bennett membuat EPD sesuai yang dia
inginkan. Pada Juli 1992, Don Rogers menjadi vice president baru menggantikan Bennett. Karena
gagalnya Roger mempersiapkan perusahaan menghadapi persaingan pasar membuat banyak pihak
tidak percaya bahwa dia berkualitas, gaya kepemimpinannya menuai kritik dan dinilai terlalu lembek.
Sehingga, EPD menghadapi sejumlah masalah diantaranya penurunan penjualan, laba, moral dan
kerja sama antar department pada tahun 1991 dan 1992 membuat masa depan EPD menjadi tidak
pasti.
KELOMPOK SUNRISE (DESINTA PUTRI ELIYANA/1606952830) 2

Masa Sulit di EPD


1. Situasi
- Persaingan sengit dibanding beberapa tahun sebelumnya.
- Performa EPD menurun di tahun 1991 dan 1992 (isu finansial).
- Corporate Headquarter menetapkan target profit yang tinggi yaitu 10% annual growth rate.
- Kurangnya kekompakan, Morale is low, menyebabkan konflik internal.
- Fungsi pengembangan produk yang macet.
- Perbandingan gaya kepemimpinan Rogers dengan Bennet.
2. Pertanyaan
Apakah kasus ini berisi informasi yang cukup dalam menyediakan penjelasan terkait masalah
yang terjadi? Jika iya, apa penyebabnya?
3. Hipotesa
Membentuk hipotesa berarti mengembangkan diagnosa. Dalam kasus Allentown, the kompetitif
change dalam pasar dan new emphasis on product development adalah penyebab eksternal. Dari
sisi internal, Budaya dan Konflik serta kepribadian Roger merupakan salah satu penyebab dari
menurunnya performa EPD. Jadi kita memiliki hipotesa untuk menelusuri ke penyebab internal
terlebih dahulu karena membuat kita lebih memahami situasi dari masalah ini.
4. Bukti dan Tindakan
Berdasarkan hipotesa maka Roger adalah penyebabnya. Dilihat dari kepribadiannya, Roger
adalah pribadi yang kuat dan berwawasan luas. Namun kelemahannya adalah tidak dapat melihat
datangnya kompetitor baru. Dan tampaknya tidak seorangpun dari divisi EPD yang menyadari
urgensi dari perubahan kompetisi ini. Ditambah dengan Roger tidak mencari tahu pandangan dari
divisi lain terkait pendapat mereka, dan fokus pada EPD, padahal pandangan dan masukan dari
divisi lain sangat diperlukan demi menghadapi persaingan. Roger juga mengganti sejumlah top
manajer dengan orang dari luar perusahaan yang belum ada pengalaman dan pengetahuan seperti
manajer lama dan tidak memperdulikan pegawai lama yang dipromosikan oleh Bennet. Tindakan
ini merupakan prescription of low morale. Roger menjadi vice president karena keahlian teknis
bukan keahlian manajemen atau kemampuan kepemimpinannya sehingga Roger tidak sesuai
dengan kebutuhan dari EPD dan dapat dikatakan bahwa ia adalah penyebab dari masalah ini.
Dari sisi budaya dan konflik, dapat diketahui perbandingan kepemimpinan Bennet dengan
Roger. Dimana Bennet adalah pribadi yang pintar, businesman, satu-satunya yang berwenang atas
EPD atau corporate culture. Sedangkan Roger menerapkna budaya “close-knit family” atau
divisional culture. Namun karena budaya yang sudah tertama sejak awal adalah corporate culture
dimana lebih bersifat manipulative dan politik maka pegawai lama tidak tertarik untuk bekerja
sama sehingga menyebabkan manajemen Roger gagal.
Sehingga tindakan yang paling efektif adalah dari sisi Roger dengan mulai memberi insentif
untuk menambah motivasi karyawan, mempekerjakan pelatih agar kemampuan berpikir diluar
perspektif semakin terasah, kemudian menggunakan hubungan yang sudah dibangun di
perusahaan untuk mencari dukungan atas perubahan yang Roger harus ambil terkait persaingan
yang semakin ketat dan membawa semua perwakilan divisi untuk meeting terkait solusi
menghadapi persaingan yang ketat serta merubah budaya korporat yang sudah tertanam di EPD
dengan budayanya.

Alternatif dan Pertanyaan Terbuka


Dari keseluruhan masalah membuat bertanya apakah pemimpin yang berpengalaman dengan tampilan
realistis lebih baik dibanding Roger. Bisa saja hal ini terjadi karena Bennet. Bennet membangun
organisasi dengan peraturan “one-man”, yaitu mengatur siapa saja yang dipekerjakan dan
dipromosikan. Mungkin saja orang yang bekerja di Allentown tidak memiliki kewenangan
berpendapat dan tidak perlu berpikir kreatif sehingga tidak dapat mengidentifikasi kondisi pasar baru.
KELOMPOK SUNRISE (DESINTA PUTRI ELIYANA/1606952830) 3

Dalam keadaan apapun, perpindahan kepemimpinan bukanlah hal mudah ditambah tidak adanya masa
transisi karena Benner meninggal.

You might also like