You are on page 1of 8

ACARA V

PENYEARAH GELOMBANG

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan Praktikum : - Mengamati bentuk gelombang keluaran penyearah
gelombang dengan menggunakan osciloskop,
- mengukur besarnya tegangan keluaran penyearah
gelombang dengan menggunakan multimeter.
2. Hari, tanggal praktikum : Jum’at, 24 November 2017
3. Tempat Praktikum : Laboratorium Fisika FKIP, Universitas Mataram.

B. Landasan Teori
Penyearah gelombang penuh ada dua macam, yaitu penyearah dengan
menggunakan rangkaian jembatan kuproks dan dengan menggunakan alat transformator
center tap (T). Penyearah gelombang dengan menggunakan rangkaian jembatan diode.
Saat Vin > 0 Didode D2 dan D3 terpanjar maju sehingga keluarannya sama dengan
masukannya. Sebaliknya jika V1 < 0 menyebabkan diode D1 dan D4 terpanjar maju.
Sehingga keluarannya akan samaa dengan masukannya (Wahyudi, 2017: 67).
Dalam konsep penyearah gelombang dengan setengah gelombang, arus mengalir
melewati resistor beban hanya selama setengah bagian positif dari sinyal masuk. Kalau
arus yang telah diserahkan menaglir lewat resistansi beban menurut arus yang sama
selama siklus penuh dan sinyal-sinyal masuk, hal ini dianamakan penyearah gelombang
penuh. Rangkaian menggunakan satu diode dikenal sebagai penyearah setengah
gelombang. Karena setengah siklus negative dari sinyal masuk dipotong dan tidak muncul
pada sinyal keluaran yang ada pada rangkaian (Chattopadhyay, 1999: 49).
Arus tegangan DC yang dihasilkan penyearah arus bolak-balik. Dapat lebih baik
digunakan tapis polos rendah dengan menggunakan kapasitor. Dengan adanya C,
tegangan keluaran tak segera turun walaupun tegangan masukan sudah turun. Hal ini
diarenakan kapasitor memerlukan waktu (r = RC) untuk mengosongkan muatannya
(Sutrisno, 2005: 95).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Power Supply AC 1 set
b. Papan Roti 1 unit
c. Osciloskop 1 set
d. Multimeter 1 set
2. Bahan
a. Diode penyearah 5 unit
b. Resistor 100 Ω 2 unit
c. Kapasitor 100 µF /25 V 1 unit

D. Langkah Kerja
Pada penyearah setengah gelombang, alat dan bahan disiapakan terlebih dahulu.
Kemudian alat dan bahan dirangkai seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 5.1 Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

Selanjutnya Osciloskop dipasang pada keluaran rangkaian. Kemuadian tegangan


rangkaian diukur dengan menggunakan multimeter. Hasil pengukuran dicatat pada tabel
hasil pengamatan.
Pada penyearah gelombang penuh alat dan bahan dirangkai seperti pada gambar di
bawah ini.

Gambar 5.2 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh

Selanjutnya Osciloskop dipasang pada keluaran rangkaian. Kemudian tegangan rangkaian


diukur dengan menggunakan multimeter. Hasil pengukuran dicatat pada table hasil
pengamatan.

Pada Penyearah gelombang penuh dengan tapis kapasitor, alat dan bahan
dipersiapkan terlebih dahulu. Kemudian alat dan bahan dirangkai seperti pada gambar di
bawah ini

Gambar 5.2 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Menggunakan tapis Kapasitor

Selanjutnya Osciloskop dipasang pada keluaran rangkaian. Kemuadian tegangan


rangkaian diukur dengan menggunakan multimeter. Hasil pengukuran dicatat pada tabel
hasil pengamatan.

E. Hasil Pengamatan
1. Tabel gambar penyearah setengah gelombang
Tabel 5.1 Gambar penyearah setengah gelombang
Bentuk Gelombang Keluaran Tegangan Keluaran (volt)

2,6

2. Tabel gambar penyearah gelombang penuh


Tabel 5.2 Gambar penyearah gelombang penuh
Bentuk Gelombang Keluaran Tegangan Keluaran (volt)

4,3

3. Tabel gambar penyearah gelombang dengan menggunakan tapis kapasitor


Tabel 5.3 Gambar penyearah gelombang penuh dengan menggunakan tapis kapasitor
Bentuk Gelombang Keluaran Tegangan Keluaran (volt)

1,6
F. Analisis Data
-.

G. Pembahasan
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengamati bentuk gelombang keluaran
penyearah gelombang dengan menggunakan osiloskop dan untuk mengukur besarnya
tegangan keluaran penyearah gelombang dengan menggunakan multimeter. Dalam
konsep penyearah gelombang dengan setengah gelombang, arus mengalir melewati
resistansi beban hanya selama setengah bagian positif dari sinyal masuk. Kalau arus yang
telah disearahkan mengalir lewat resistansi beban menurut arah yang sama selama siklus
pennuh dari sinyal masuk, hal ini dinamakan penyearah gelombag penuh. Rangkaian
menggunakan satu diode dikenal sebagai penyearah setengah gelombang karena setengah
siklus negatif dari sinyal masuk dipotong dan tidak muncul pada sinyal keluaran yang ada
pada rangkaian.
Tiga jenis percobaan yang dilakukan pada praktikum kali ini, yaitu menggunakan
rangkain penyearah setengah gelombang, rangkaian penyearah gelombang penuh dan
rangkaian penyearah gelombang penuh dengan menggunakan tapis. Ketiga rangkaian
percobaan menggunakan tegangan masukan yang sama yakni sebesar 6 volt AC.
Percobaan pertama didapati tegangan keluaran sebesar 2,6 volt dan pada osiloskop
tampak pola gelombang yang berbentuk gunung, garis lurus, gunung dan seterusnya.
Kemudian pada percobaan kedua dengan menggunakan tegangan masukan yang sama
yakni sebesar 6 volt AC dan menggunakan empat buah diode pada rangkaian. Pada
percobaan ini didapati tegangan keluaran sebesar 4,3 volt dan pada osiloskop tampak
gelombang yang berpola seperti deretan gunung yang rapat antara satu dengan yang
lainnya. Dan pada percobaan terakhir dengan menggunakan tegangan masukan yang sama
yakni sebesar 6 volt AC, didapati tegangan keluarannya 5,9 volt dan pada osiloskop
tampak gelombang yang berbentuk gunung dan lembah yang lebih datar.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat diketahui bahwa tegangan selalu
menurunpada setiap rangkaian. Hal ini dikarenakan pada rangkaian diberikan hambatan
yang dapat menyebabkan penuruna tegangan. Namun, pada rangkaian ketiga walaupun
terjadi penurunan tegangan, hasilnya tidak jauh berbeda dengan tegangan masukannya.
Hal ini disebabkan karena pada rangkaian ketiga terdapat kapasitor yang berfungsi
menyimpan muatan. Jika melihat pola yang terdapat pada hasil pengamatan terdapat
perbedaan untuk setiap rangkaian namun terdapat pula kesamaan yaitu semua pola
menggambarkan pola arus DC sebagaimana diketahui bahwa salah satu fungsi diode aalah
sebagai penyearah gelombang dari arus AC menjadi DC. Untuk rangkaian pertama yang
menggunakan sebuah diode dengan tegagan masukan AC, polanya dapat berbentuk
seperti gambar gunung dan garis karena pada saat diode dipanjar maju maka potensial
penghalangnya akan semakin kecil dan arus dapat melewati diode dan pada osiloskop
akan berbentuk gunung. Karena arus yang digunakan adalah AC, maka arus akan balik
melewati arus yang berbeda dari sebelumnya sehingga diode akan terpanjar mundur.
Ketika diode terpanjar mundur maka potensial penghalangnya semakin tinggi sehingga
arus tidak dapat melewati diode. Maka yang terbentuk bkanlah gelombang yang
berbentuk lembah namun sebuah garis gelombang lurus. Kemudian untuk rangkaian
kedua, ketika arus positif melewati kabel maka diode akan terpanjar maju sehingga pada
osiloskop terlihat gelombang seperti gunung. Dan untuk rangkaian terakhir, dilakukan
proses merangkai yang mirip seperti rangkaian kedua, namun ketika arusnya mengallir,
maka dengan segera kapasitor memberikan muatannya sehinggabentuknya tidak seperti
gunung yang sempurna namun terlihat sedikit lebih datar.
Berdasarkan serangkaian percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa percobaan yang dilakukan telah berhasil dan sesuai dengan teori bahwasanya
bentuk gelombang keluaran yang dapat diamati untuk penyearah setengah gelombang,
gelombang penuh dan gelombang penuh dengan tapis memiliki bentuk yang berbeda-
beda. Selain itu, tegangan keluaran yang dihasilkan dari ketiga rangkaian selalu lebih
rendah dari tegangan masukannya.

H. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Pola gelombang yang terbentuk pada percobaan pertama berua gunung, garis,
gunung dan seterusnya. Pola gelombang yang terbentuk pada percobaan kedua
adalah gunung yang berbaris rapat tanpa lembah. Pola gelombang yang terbentuk
pada percobaan ketiga berupa gunung lembah yang lebih lurus.
b. Tegangan keluaran yang dihasilkan dari ketiga rangkaian selalu lebih rendah dari
tegangan masukannya.
2. Saran
Diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan rangkaian
yang dipasang sebab akan berpengaruh terhadap pola gelombang keluaran yang
nampak pada osiloskop.
DAFTAR PUSTAKA

Chattopadhyay. D dkk. 1999. Dasar Elektronika. Jakarta: Universitas Mataram.

Sutrisno. 2005. Elektronika. Bandung: ITB.

Wahyudi. 2017. Elektronika Dasar I. Mataram: Universitas Mataram Press.

You might also like