You are on page 1of 10

Journal of Env. Engineering & Waste Management, Vol. 2, No.

2, Oktober 2017: 69-78

KAJIAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH SEBAGAI DASAR


PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUS II UNIVERSITAS
BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

Reni Masrida
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Univ. Bhayangkara Jakarta Raya Jl. Raya Perjuangan, Bekasi
reni.masrida@ubharajaya.ac.id

Abstract: Pengelolaan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani sampah yang dihasilkan penduduknya,
secara tidak langsung turut memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan yang bersih,
baik dan sehat. Saat ini pengelolaan persampahan menghadapi banyak tekanan terutama akibat semakin
besarnya timbulan sampah yang dihasilkan masyarakat baik produsen maupun konsumen. Semua sampah dari
sumber masing-masing akan bermuara ke tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) Sumur Batu. Kecamatan
Bantar Gebang merupakan daerah yang masuk wilayah Kota Bekasi dan memiliki dua lokasi TPA, yaitu milik
Pemerintah Kota Bekasi di Sumur Batu dan yang satu milik DKI Jakarta di Bantar Gebang. Berdasarkan hal
tersebut penulis memilih untuk melakukan penelitian terkait implementasi kebijakan dan strategi pengurangan
sampah dari sumbernya. Dalam hal ini yang menjadi sumber penghasil sampah adalah kegiatan di Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya (UBJ) yang diperkirakan menghasilkan jenis sampah tertentu/khusus. Metodologi
penelitian yang dilakukan adalah pengukuran langsung di lapangan dengan mengacu pada SNI 19-3964-1994
tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah. Hasil sampling
diperoleh bahwa volume sumber sampah rerata 1,68 m3/hari (123,43 kg/hari). Secara umum komposisi
persampahan UBJ yaitu 58,53% organik dan 41,47% an organik. Untuk sampah an organik, komposisi sampah
yang dianggap berpotensi secara ekonomis terdiri dari 3 (tiga) jenis sampah dengan prosentase > 10% untuk
bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar sintetis dan bahan kertas daur ulang. Bahan tersebut adalah Botol
plastik 14,33%, Kertas 15,00% dan plastik lembaran 13,37% (jumlah sampah yang bisa dimanfaatkan 42,7%).
Usulan tata kelola adalah dengan pemberdayaan unit kegiatan mahasiswa dalam pemilahan sampah yang
bernilai ekonomis. Sedangkan untuk usulan teknis diharapkan bisa menampah space untuk area penerimaan,
timbunan dan area pemilahan seluas ± 55 meter persegi.

Keywords: gedung kuliah utama, komposisi sampah UBJ, sampah komersiil dan potensi sampah, sumber
sampah,

PENDAHULUAN tidak mengikuti ketentuan teknis.


Pengelolaan sampah suatu kota bertujuan Bedasarkan penjelasan atas Undang-
untuk melayani sampah yang dihasilkan Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
penduduk. Saat ini pengelolaan Pengelolaan Sampah. Paradigma
persampahan menghadapi banyak tekanan pengelolaan sampah yang bertumpu pada
terutama akibat semakin besarnya sumber pendekatan akhir sudah saatnya
sampah dari penghasil sampah. Hal ini ditinggalkan dan diganti dengan
menjadi semakin berat dengan masih paradigma baru pengelolaan sampah.
dimilikinya paradigma lama pengelolaan Paradigma baru memandang sampah
yang mengandalkan kegiatan sebagai sumber daya yang mempunyai
pengumpulan, pengangkutan, dan nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan,
pembuangan. Kondisi ini membutuhkan misalnya, untuk energi, kompos, pupuk
anggaran yang semakin besar dari waktu ataupun untuk bahan baku industri.
ke waktu dan bila tidak tersedia sistem Pengelolaan sampah dilakukan dengan
yang sesuai dalam pengelolaan sampah pendekatan yang komprehensif dari hulu,
maka akan menimbulkan banyak masalah sejak sebelum dihasilkan suatu produk
operasional seperti sampah yang tidak yang berpotensi menjadi sampah, sampai
terangkut, fasilitas yang tidak memenuhi ke hilir, yaitu pada fase produk sudah
syarat, cara pengoperasian fasilitas yang digunakan sehingga menjadi sampah, yang

69
JENV, Vol. 2, No. 2, Oktober 2017: 69-78

kemudian dikembalikan ke media berada dibawah pembinaan Yayasan Brata


lingkungan secara aman. Pengelolaan Bhakti sebagai badan penyelenggaranya
sampah dengan paradigma baru tersebut dan berkewajiban mewujudkan tujuan
dilakukan dengan kegiatan pengurangan pendidikan nasional. Kampus II UBJ
dan penanganan sampah. Pengurangan terdiri dari 3 (tiga) gedung yaitu Gedung
sampah meliputi kegiatan pembatasan, Kuliah Utama, Grha Tanoto dan Grha
penggunaan kembali, dan pendauran Summarecon. Dalam menentukan
ulang, untuk kegiatan penanganan sampah besarnya kuantitas sampah yang dihasilkan
meliputi pemilahan, pengumpulan, per orang per hari dihitung dari jumlah
pengangkutan, pengolahan, dan populasi yang ada di UBJ, sumber data
pemrosesan akhir. jumlah mahasiswa diperoleh dari laman
Kota Bekasi merupakan salah kota forlap.dikti.go.id yaitu 6.318 orang, dosen
dengan jumlah penduduk yang cukup tetap 181 orang (Download, 18 Desember
padat di provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2016) sedangkan data personil lainnya
2006 sumber sampah kota Bekasi ± 1.200 diperoleh dari Biro Administrasi Umum
m3/hari . Semua sampah dari masing- sehingga total 6.996 orang. Berikut
masing sumber akan bermuara ke tempat merupakan peta lokasi wilayah studi.
pemrosesan akhir sampah (TPA) Sumur
Batu. Kecamatan Bantar Gebang
merupakan daerah yang masuk wilayah
Kota Bekasi dan memiliki dua lokasi TPA,
yaitu milik Pemerintah Kota Bekasi di
Sumur Batu dan yang satu milik DKI
Jakarta di Bantar Gebang. Saat ini
pemerintah kota sudah memiliki peraturan
daerah terkait persampahan yaitu
Peraturan Daerah nomor 15 tahun 2011
tentang Pengelolaan Sampah di Kota Gambar 1. Peta lokasi Kampus II UBJ – Bekasi
Bekasi. Dalam bab V, bagian kesatu pasal (Sumber: Google Earth, diambil 14 April 2015)
7 bahwa Pemda sudah menetapkan
kebijakan dan strategi pengelolaan sampah Adapun tujuan penelitian adalah:
daerah, diantaranya: 1) pengurangan a. Untuk mengetahui timbulan dan
sampah 2) penanganan sampah 3) dan komposisi sampah yang dihasilkan
pengelolaan sampah spesifik. lembaga pendidikan (perguruan
Berdasarkan hal tersebut penulis tinggi) dengan lokasi studi di Kampus
memilih untuk melakukan penelitian II UBJ – Bekasi.
terkait implementasi kebijakan dan strategi b. Sebagai penelitian dasar dan
pengurangan sampah dari sumbernya. gambaran umum untuk mengajukan
Dalam hal ini yang menjadi sumber penelitian lanjutan terkait
penghasil sampah adalah kegiatan di pemanfaatan sampah dan tata kelola
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya persampahan di Kampus II UBJ –
(UBJ) yang diperkirakan menghasilkan Bekasi.
jenis sampah tertentu/khusus. Penentuan
kuantitas sampah yang dihasilkan merujuk Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini
kepada SNI 19-3964-1994 tentang metode diantaranya adalah:
pengambilan dan pengukuran contoh 1. Data yang diperoleh dari hasil
timbulan dan komposisi sampah. penelitian akan memberikan gambaran
UBJ merupakan salah satu tentang kuantitas sumber sampah dan
perguruan tinggi swasta dibawah komposisi sampah yang dihasilkan
pengawasan Kopertis Wilayah III. UBJ dari kegiatan lembaga pendidikan

70
JENV, Vol. 2, No. 2, Oktober 2017: 69-78

khususnya perguruann tinggi yang sampah dibagi menjadi 2 kelompok besar,


menjadi lokasi studi. yaitu:
2. Dari hasil yang disebutkan pada poin a. Sampah dari permukiman, atau
1 memberikan informasi kepada sampah rumah tangga
peneliti bahwa potensi sampah yang b. Sampah dari non-permukiman yang
masih bisa dimanfaatkan secara sejenis sampah rumah tangga, seperti
komersil/non komersil, diolah lebih dari pasar, daerah komersial dsb.
lanjut untuk dijadikan sumber energi Sampah dari kedua jenis sumber ini (a dan
terbaharukan seperti pemanfaatan b) dikenal sebagai sampah domestik.
sampah organik menjadi biogas, Untuk sampah non-domestik adalah
pembuatan pupuk cair dan membuat sampah atau limbah yang bukan sejenis
perkiraan tata kelola persampahan di sampah rumah tangga, misalnya limbah
lingkungan perguruan tinggi. dari proses industri. Bila sampah domestik
ini berasal dari lingkungan perkotaan,
dalam bahasa Inggeris dikenal sebagai
Terdapat keterkaitan antara bahan baku,
municipal solid waste (MSW). Demikian
energi, produk yang dihasilkan dan
juga timbulan (generation) sampah
limbah dari sebuah proses industri,
masing-masing sumber tersebut bervariasi
maupun aktivitas manusia sehari-hari.
satu dengan yang lain, seperti terlihat
Bahan terbuang (limbah) dapat berasal
dalam standar pada (Tabel 1).
dari proses produksi atau dari pemakaian
barang-barang yang dikonsumsi, yang Tabel 1. Besarnya timbulan sampah berdasarkan
dapat digambarkan seperti gambar 2 sumbernya
berikut. Dengan mengenal keterkaitan
tersebut, maka akan lebih mudah
mengenal bagaimana limbah terbentuk
dan bagaimana usaha
penanggulangannya.

Sumber: DIKTAT KULIAH TL-3104 Pengelolaan


Sampah. ITB. 2010

Data mengenai timbulan, komposisi, dan


karakteristik sampah merupakan hal yang
sangat menunjang dalam menyusun sistem
Gambar 2. Proses pembentukan buangan
pengelolaan persampahan di suatu
wilayah. Data tersebut harus tersedia agar
Di Indonesia, penggolongan sampah yang dapat disusun suatu alternatif sistem
sering digunakan adalah sebagai (a) pengelolaan sampah yang baik.
sampah organik, atau sampah basah, yang
terdiri atas daun-daunan, kayu, kertas, METODE PENELITIAN
karton, tulang, sisa-sisa makanan ternak, Rancangan penelitian menggunakan
sayur, buah, dan lain-lain, dan sebagai (b) pendekatan kuantitatif. Objek penelitian
sampah anorganik, atau sampah kering berupa limbah padat/sampah yang
yang terdiri atas kaleng, plastik, besi dan dihasilkan dari aktifitas harian kampus
logam-logam lainnya, gelas dan mika. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Adakalanya kertas dimasukkan dalam Pengambilan sampling dilakukan pada
kelompok ini. Secara praktis sumber
71
JENV, Vol. 2, No. 2, Oktober 2017: 69-78

beberapa titik yaitu: 1) Gedung Kuliah - Estimasi peningkatan jumlah dosen


Utama, 2) Kantin, 3) Grha Summarecon, mengacu kepada aturan Ristek Dikti
4) Grha Tanoto dan 5) Taman dan Jalan 1:35
seperti pada peta berikut ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembahasan hasil penelitian ini hanya
difokuskan pada timbulan sampah yang
dihasilkan selama 8 (delapan) hari
pengambilan sampling dan komposisi
sampah.

Timbulan Sampah
Dalam menentukan besarnya timbulan
sampah yang dihasilkan per orang per hari
data jumlah mahasiswa diperoleh dari
laman forlap.dikti.go.id yaitu 6.318 orang,
dosen tetap 181 orang (Download, 18
Desember 2016) untuk data personil
Gambar 3. Peta lokasi titik sampling lainnya diperoleh dari Biro Administrasi
(Sumber: Google earth 2017. download, 7 Mei Umum sehingga total 6.996 orang.
2017) Berikut merupakan hasil analisis untuk
rerata timbulan sampah yang pada tabel 1
Metode sampling merujuk pada ketentuan berikut.
SNI 19-3964 - 1994 tentang metode Tabel 2. Timbulan sampah rata-rata harian UBJ
pengambilan dan pengukuran contoh
timbulan dan komposisi sampah
perkotaan. Data penelitian berupa data
primer hasil sampling dan data sekunder
terkait jumlah personal yang terlibat dalam
aktifitas kampus UBJ.
Pertimbangan dalam pengambilan
sampel adalah titik-titik aktifitas penghasil
sampah, dalam hal ini adalah: 1) Gedung
kuliah utama, 2) Grha Summarecon, 3) Dari tabel 1 terlihat bahwa timbulan
Grha Tanoto, 4) Kantin dan 5) sampah rerata harian adalah 123,43 kg/hari
Taman/jalan. Sehingga kelima titik atau sekitar 1,68 m3/hari (0,24
tersebut dijadikan sebagai titik lokasi liter/orang/hari) dengan rerata densitas
pengambilan sampling dan sudah 75,28 kg/m3 (0,08 kg/liter). Untuk
mewakili sumber sampah keseluruhan dari perbandingan umum pada gedung kuliah
kampus II UBJ. Perkiraan kuantitas utama volume sampah harian adalah 0,45
penghasil sampah kampus II UBJ dihitung m3/hari (0,07 liter/orang/hari). Hasil
berdasarkan: sampling di atas bisa dikatakan
menunjukkan hasil yang hampir sama
- Peningkatan jumlah penghasil sampah dengan studi yang dilakukan di salah satu
diantaranya: karyawan, staf dan OB. Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta dimana
- Jumlah mahasiswa dengan untuk gedung perkuliahan X menghasilkan
mempertimbangkan laju peningkatan 0,488 m3/hari (0,09 liter/orang/hari)
mahasiswa yang mendaftar dan dengan jumlah individu 5.247 orang dan
mahasiswa yang lulus tepat waktu. fasilitas taman/jalan ± 0,370 m3/hari
(Agnes Elita, FT UI. 2011).

72
JENV, Vol. 2, No. 2, Oktober 2017: 69-78

Hasil penelitian yang dilakukan di kampus


II-UBJ dibandingkan dengan kampus lain
dengan jumlah individu hampir sama
menunjukkan timbulan sampah tidak
berbeda secara signifikan sehingga jika
digeneralisasi timbulan sampah untuk
suatu institusi pendidikan tinggi berkisar
antara 0,4 – 0,5 m3/hari, timbulan sampah
ini mendekati jumlah timbulan sampah
untuk sumber sampah yang berasal dari
sekolah sebagaimana hasil penelitian yang
dilakukan oleh E. Damanhuri, T. Padmi,
N. Azhar, L.T. Meilany (1989) yaitu
sebesar 0,10 – 0,15 liter/murid/hari. Secara
grafis timbulan sampah disajikan pada
gambar 4 berikut.

Gambar 5. Komposisi sampah dari masing-


masing sumber
Dari grafik di atas bisa disimpulkan bahwa
komposisi dan jumlah sampah yang
dihasilkan tergantung dari sumber
sampah tersebut sebagaimana halnya
pada Gedung Utama, Kantin,
Taman/jalan, Grha Summarecon dan
Grha Tanoto jika ditinjau dari komposisi
Gambar 4. Timbulan rerata harian sampah organik sudah menunjukkan
perbedaan yang signifikan seperti pada
Performa timbulan sampah yang tabel berikut ini.
dihasilkan dari sumber yang berbeda Tabel 3. Komposisi Sampah Kampus II-UBJ
menunjukkan jumlah yang berbeda pula
hal ini disebabkan jenis dan aktifitas yang
dilakukan dimasing-masing sumber
sampah juga berbeda. Kantin merupakan
sumber penghasil sampah terbesar yaitu
Sumber: Pengolahan data
48,30 kg/hari dan sumber timbulan
sampah terkecil adalah Grha Summarecon
sebesar 7,94 kg/hari. Pada tabel 3 komposisi organik tertinggi
berasal dari taman/jalan selanjutnya
Komposisi sampah kantin hal ini sudah dipastikan karena
Seperti halnya timbulan sampah, untuk dua sumber tersebut aktifitas yang
komposisi sampah disetiap sumber juga terjadi adalah aktifitas domestik. Jika
akan berbeda. Masing-masing perbedaan data tersebut digeneralisasikan untuk
akan dipisah secara umum menjadi 11 timbulan sampah organik dan an organik
(sebelas) jenis sebagaimana pada grafik dari kampus II UBJ akan terlihat seperti
berikut. grafik berikut ini.

73
JENV, Vol. 2, No. 2, Oktober 2017: 69-78

Estimasi Timbulan Sampah di Kampus


II UBJ
Untuk mengetahui perencanaan
pengelolaan sampah kampus II UBJ,
berikut merupakan estimasi persampahan
sebagaimana yang disajikan pada tabel 5.
Untuk memperoleh besaran kumulatif
kuantitas sampah dihitung dengan
persamaan berikut:

Gambar 6. Komposisi Organik vs Anorganik

Grafik di atas memberikan informasi


bahwa kampus II UBJ berpotensi
menghasilkan sampah anorganik cukup
tinggi dibandingkan dengan sampah
organik sehingga memberi peluang bagi
pengelola untuk melakukan perbaikan
manajemen persampahan dengan
memanfaatkan pola lama seperti 3R tetapi Tabel 5. Estimasi Persampahan Kampus II UBJ
Bekasi sampai dengan Tahun 2025
tidak menutup kemungkinan juga untuk
melakukan pengolahan terhadap sampah
organik berupa kompos padat ataupun cair.
Tabel berikut merupakan komposisi rata-
rata sampah anoranik yang dihasilkan.

Tabel 4. Komposisi sampah anorganik Kampus II


UBJ

Sumber: Pengolahan data

Tabel 5 memberikan informasi bahwa


perlu dilakukan perbaikan ataupun
perencanaan terhadap sampah yang ada.
Jika tidak dilakukan pengelolaan maka
pada tahun 2020 akan terjadi penumpukan
sampah sebanyak 63,1 ton/tahun.
Selanjutnya jika diasumsikan untuk
mereduksi sampah seperti botol plastik,
kertas dan plastik lembaran dengan
Pada tabel 4 di atas ada 3 jenis sampah mengimplementasikan program
dengan prosentase > 10% untuk bisa pemerintah seperti bank sampah maka
dimanfaatkan menjadi bahan bakar sintetis pada tahun 2020 masih akan tetap ada
dan bahan kertas daur ulang. Bahan tumpukan sampah sebesar 23,37 ton/tahun.
tersebut adalah Botol plastik 14,33%, Sehingga perlu segera dilakukan
Kertas 15,00% dan plastik lembaran kerjasama dengan pihak ketiga untuk
13,37% (jumlah sampah yang bisa melakukan pengangkutan sampah baik
dimanfaatkan 42,7%). dengan pihak swasta atau pemerintah.

74
JENV, Vol. 2, No. 2, Oktober 2017: 69-78

Berikut grafik estimasi persampahan 15,00% sebagaimana yang tercantum pada


kampus II UBJ-Bekasi. tabel 4. Dalam pengambilan alternatif
pengelolaan sampah penulis merujuk
kepada peraturan yang berlaku. Defenisi
pengelolaan sampah dalam Undang-
undang nomor 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah yaitu kegiatan yang
sistematis, menyeluruh dan
berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah.
Dalam Peraturan Pemerintah nomor 81
tahun 2012 tentang pengelolaan sampah
rumah tangga dan sampah sejenis sampah
Gambar 7. Estimasi Persampahan Kampus II UBJ- rumah tangga, BAB III pasal (13)
Bekasi dijelaskan bahwa produsen sampah wajib
melakukan pendauran ulang sampah,
Gambar 7 menunjukan bahwa dengan upaya yang dilakukan diantaranya dengan
melakukan pemilahan khususnya sampah menyusun program pendauran ulang
yang berpotensi secara komersil mampu sampah sebagai bagian dari usaha dan/atau
mengurangi timbunan sampah lebih kegiatan lainnya.
kurang 40%, akan tetapi kapasitas TPS Dari rujukan tersebut di atas
juga tidak akan mampu menampung penulis mencoba untuk mengaitkan
sampah tersebut, diperlukan 3-4 kali dengan Peraturan Daerah Kota Bekasi
dimensi TPS eksisting pada tahun ini jika nomor 15 tahun 2011 tentang pengelolaan
sampah dibiarkan tanpa pengolahan. sampah di Kota Bekasi. Sebagai salah satu
fasilitas sosial sebagaimana yang
Tata Kelola Persampahan eksisting tercantum dalam kebijakan pengelolaan
Kampus II UBJ sampah pada BAB V, bagian kedua, pasal
Sebagaimana halnya instansi/institusi lain 8, ayat (1) butir (b) terdapat pernyataan
baik pemerintah ataupun swasta sangat yang menjadi salah satu acuan dalam
jarang melakukan swakelola terencana menetapkan sistem tata kelola
karena sampah yang dihasilkan dikelola persampahan di lingkungan kampus UBJ
pihak ketiga ataupun diangkut oleh berupa peningkatan peran dan tanggung
petugas Dinas Kebersihan setempat itupun jawab dunia usaha yaitu penerapan dan
jika termasuk area pelayanan dari Dinas pengembangan prinsip 3R dalam
yang bersangkutan. Di Kampus II UBJ pengelolaan sampah dan melakukan
pengelolaan sampah dilakukan di TPS pembinaan terhadap kegiatan
kampus, dengan mengalokasikan lahan kemahasiswaan seperti UKM yang
yang berada di belakang bangunan dengan dikelola oleh program studi terkait.
ukuran lebih kurang 3 x 5 meter memiliki Selanjutnya pada butir (c) mengenai target
dinding tanpa atap. Berikut dokumentasi pengelolaan dalam Perda 15/2015 adalah
TPS UBJ. penurunan jumlah timbulan sampah secara
bertahap dalam waktu tertentu, hal ini
Usulan Tata Kelola Persampahan UBJ sudah coba dilakukan estimasi
Sebagai dasar pengelolaan persampahan di sebagaimana pada grafik 5. Pengurangan
UBJ, hasil sampling menunjukkan bahwa sampah yang dimaksud adalah:
dari prosentase komposisi sampah yang − Pembatasan timbulan sampah
dianggap memiliki potensi untuk dikelola − Pendauran ulang sampah
lebih lanjut adalah botol plastik 14,33%, − Pemanfaatan kembali sampah
plastik lembaran 13,37% dan kertas

75
JENV, Vol. 2, No. 2, Oktober 2017: 69-78

Pada BAB VI tentang penyelenggaraan terpilah antara organik dan anorganik


pengelolaan sampah pasal (15) bahwa yang di tempatkan di area yang mudah
Pemda dapat memberikan insentif kepada dijangkau.
setiap orang yang melakukan pengurangan 2. Menempatkan banner aturan
sampah. Insentif yang dimaksud meliputi pembuangan sampah antara organik
retribusi dan insentif lainnya yang dan an organik sebagai upaya
kondusif untuk orang melakukan sosialisasi terus menerus.
pengurangan. Terkait organisasi dan 3. Pembentukan UKM pengelola Bank
pengelolaan persampahan di UBJ belum Sampah.
diatur dalam divisi khusus dan masih 4. Bekerjasama dengan Dinas
merupakan tanggung jawab building Kebersihan setempat terkait
management tanpa adanya sanksi jika ada pebuangan residu ke TPA.
pelanggaran dalam hal pembuangan
sampah, sebagaimana penelitian terdahulu Tabel 6. Estimasi Kebutuhan lahan TPS
Fitri, Y dan Enri Damanhuri dalam. “Studi Unit Estimasi luas area penerimaan sampah
Sumber Timbulan Sampah di Pasar Volume sampah m3 /hari 1,68
Waktu timbunan hari 30
Simpang Dago”, memberi saran seperti Volume timbunan m3 50,40
berikut: 1) Dilakukan pengontrolan oleh Tinggi timbunan m 1
Kepala Kebersihan Pasar, 2) Adanya Luas area timbunan m2 50,40
Pendekatan luas m2 50
hukuman jika ada pelanggaran dalam Dimensi
membuang sampah, 3) Presensi petugas Panjang 10
Lebar 5
sebagai pemantauan kinerja dari petugas
oleh Kepala Kebersihan Pasar. Unit Estimasi luas area pemilahan
Material yang akan dipilah
Berdasarkan rujukan tersebut di atas Botol plastik % 0,24
diusulkan bahwa sistem pengelolaan Kertas % 0,25
Plastik Lembaran % 0,23
persampahan sebagaimana pada bagan Total Volume 0,72
berikut. Waktu timbunan hari
3
7
Volume timbunan m 5,05
Tinggi timbunan m 1
2
Luas area timbunan m 5,05
Pendekatan luas m2 5
Dimensi
Panjang 3
Lebar 2

Total kebutuhan area TPS m2 55


Panjang m 11
Lebar m 5

Berikut layout yang diusulkan.


Gambar 8. Usulan Sistem Pengelolaan Area
Persampahan UBJ Pemilahan
2m

Area penerimaan dan


3m 5m
Usulan secara umum terhadap sistem timbunan sampah
pengelolaan persampahan di UBJ yaitu:
1. Mengupayakan pemanfaatan kembali
sampah yang masih bernilai ekonomis
dengan melakukan pemilahan sampah 11 m
dari sumbernya. Hal ini perlu
didukung oleh pihak universitas Residu ke Sampah
dengan menyediakan lebih banyak TPA Masuk
lagi sarana berupa tempat sampah
terpilah, minimal tempat sampah Gambar 9. Usulan layout TPS

76
JENV, Vol. 2, No. 2, Oktober 2017: 69-78

a) Tahap 2 : Penentuan karakteristik


Usulan Teknis yang disarankan adalah sampah
dengan menambah dimensi ruang TPS b) Tahap 3 : Pembuatan digester
eksisting dari 3 x 5 meter menjadi 5 x 11 portabel sebagai sarana energi
meter, sebagaimana estimasi dan layout alternative
sederhana. Usulan layout pada gambar di c) Tahap 4 : Solidifikasi plastik
atas membutuhkan persetujuan pihak menjadi cone block
Yayasan dan Rektorat karena hal tersebut d) Tahap 5 : Konversi sampah plastik
terkait dengan master plan UBJ yang menjadi bahan bakar alternatif dengan
sudah ada. metode pirolisis

UCAPAN TERIMA KASIH


KESIMPULAN DAN SARAN Kami berharap penelitian ini bermanfaat
Kesimpulan untuk tata kelola persampahan di UBJ
a. Hasil sampling diperoleh bahwa Kampus II Bekasi. Terima kasih kami
volume timbulan sampah rerata 1,68 kepada Lemlit-UBJ yang sudah
m3/hari (123,43 kg/hari). memfasilitasi pendanaan kegiatan ini,
b. Secara umum komposisi persampahan mahasiswa Teknik Lingkungan yang
UBJ yaitu 58,53% organik dan membantu dalam proses sampling:
41,47% an organik. Untuk sampah an Sabrina, Suci, Anita, Aji, Nia, Mariati, Siti
organik, komposisi sampah yang dan Iwan tanpa kalian sampling ini tidak
dianggap berpotensi secara ekonomis akan terlaksana sebagaimana yang
terdiri dari 3 (tiga) jenis sampah diharapkan. Mas Pras yang sudah
dengan prosentase > 10% untuk bisa membantu untuk editing jurnal ini.
dimanfaatkan menjadi bahan bakar
sintetis dan bahan kertas daur ulang. DAFTAR PUSTAKA
Bahan tersebut adalah Botol plastik Christiawan, Putu Indra, I Putu Ananda Citra.
14,33%, Kertas 15,00% dan plastik (2016). Studi Timbulan sampah dan
lembaran 13,37% (jumlah sampah komposisi sampah perkotaan di
Kelurahan Banyuning. Jurnal Universitas
yang bisa dimanfaatkan 42,7%).
Pendidikan Ganesha, Vol. 17, Nomor 2,
c. Usulan tata kelola adalah dengan Desember 2016. ISSN 0216-8138.
pemberdayaan unit kegiatan Damanhuri, Prof. Enri, Dr. Tripadmi. (2010).
mahasiswa dalam pemilahan sampah DIKTAT KULIAH TL-3104 Pengelolaan
yang bernilai ekonomis. Sedangkan Sampah. ITB.
Diponegoro, Ahmad, PhD, Data primer. Tahun
untuk usulan teknis diharapkan bisa
2017. Data Akademik UBJ.
menampah space untuk area Fitria, Yeni, Enri Damanhuri. Studi Sumber
penerimaan, timbunan dan area Timbulan Sampah di Pasar Simpang
pemilahan seluas ± 55 meter persegi. Dago.
Masrida, Reni, M.T. Data primer. Tahun 2014.
Survey persampahan Kota Tangerang
Saran Selatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012
Sebagai institusi berkembang dan semakin tentang Pengelolaan Sampah Rumah
tingginya peminat untuk kuliah di UBJ Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
perlu dilakukan perencanaan tata kelola Tumah Tangga.
persampahan. Sebagaimana tujuan awal Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 15 Tahun
bahwa penelitian ini merupakan tahapan 2011 tentang Pengelolaan Sampah di Kota
Bekasi.
penelitian pendahuluan sebagai data dasar Ruslinda, Yenni, Shinta Indah, Widya Laylani,
untuk penelitian lanjutan yang selanjutnya Studi Timbulan, Komposisi Dan
akan melibatkan mahasiswa. Berikut Karakteristik Sampah Domestik Kota
adalah bagan rencana lanjutan penelitian Bukittinggi (Study Of Solid Waste
yang akan dilakukan: Generation, Composition And

77
JENV, Vol. 2, No. 2, Oktober 2017: 69-78

Characteristic Of Domestic Solid Waste In


Bukittinggi City), Jurnal Teknik
Lingkungan UNAND (1) : 1-12 (Januari
2012) ISSN 1829-6084: 3-4.
SNI 19-3964-1994. (1994). Metode pengambilan
dan pengukuran contoh timbulan dan
komposisi sampah perkotaan. Badan
Standarisasi Nasional, BSN.
Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah.
http://www.bekasikota.go.id/read/6072/penanganan
-sampah-atau-limbah-di-kota-bekasi
https://www.google.co.id/maps/@-
6.2230945,107.0095892,282m/data=!3m1!1e3?hl=
en

78

You might also like