You are on page 1of 2

Abortus

 Berasal dari bahasa latin aboriri= keguguran


 Abortus adalahh persalibab kurang bulan sebelum usia janin memungkinkan untuk hidup
 Abortus juga berarti induksi penghentian kehamilan untuk menghancurkan janin
 Menurut WHO  sebagai penghentian kehamilan sebelum gestasi 20 minggu atau dengan
janin memiliki berat lahir kurang dari 500 g

Klasifikasi

1. Abortus Spontan
 Terjadi secara spontan
 Lebih dari 80% abortus spontan terjadi pada 12 minggu pertama
 Biasanya disertai oleh perdarahan kedalam desidua basalis dan disertai nekrosis
jaringan sekitar
 Etiologi : faktor janin, radiasi, kontrasepsi, toksin lingkungan faktor imunologis,
trauma

Klasifikasi Abortus Spontan

a) Abortus mengancam (iminens)


b) Tak terelakan (inevitable, insipiens)
c) Inkomplit
d) Missed abortion
e) Abortus septik

a) Abortus mengancam (iminens)


 Ditegakkan jika terjdai perdarahan atau pengeluaran duh berdarah melalui os
serviks yg tertutup selama paruh pertama kehamilan
 Terjadi pada 20-25% wanita selama gestasi dini
 Tidak ada terapi yg efektif untuk abortus yg mengancam, tirah baring meskipun
sering dianjurkan tidak mengubah perjalanannya
 Anastesi dg asetaminofen dapat diberikan untuk mengurangi nyeri
b) Abortus tak terelakan (insipiens/ inevitable)
 Ditandai dengan keluarnya cairan amnion disertai dilatasi serviks
 Terapi pasien dapat dianjurkan beristirahat tapi bila ada perdarahan terus menerus
maka dianggap takterelakan dan uterus harus dikosongkan
c) Abortus Inkomplet
 Perdarahan terjadi jika plasenta, secara keseluruhan atau sebagian terlepas dari
uterus
 Pada abortus inkomplet ostium internum serviks membuka dan menjadi tempat
lewatnya darah
 Diperlukan dilatasi serviks tambaha sebelum kuretase dpt dilakukan
d) Missed Abortion
 Hasil konsepsi yang telah mati yang tertahan selama beberapa hari, minggu atau
bahkan bulan dalam uterus dengan ostium serviks tertutup
 Proses eksplusinya sama dengan yang terjadi pada semua abortus
e) Abortus Septik
 Kondisi jika produk konsepsi dan uterus terinfeksi, disertai infeksi pada alat genitalia
 Terjadi penyebaran infeksi pada peredaran darah tubuh
 Terapi infeksi mencakup pemberian segera antibiotik spektrum luas intravena diikuti
evakuasi uterus
2. Keguguran Berulang
 Abortus spontan yang berulang
 Sekurang-kurangnya 3 kali aborsi berturut-turut
 Penyebabnya biasanya incompetent cervix dikarenakan trauma cervix sebelumnya
 Biasanya karena induksi serviks yang berlebihan
3. Abortus yang diinduksi
Klasifikasi
a) Abortus terapeutik
Terdapat sejumlah penyakit medis dan bedah yang merupakan indikasi untuk
mengakhiri kehamilan
Indikasi tersering : untuk mencegah lahirnya janin dengan deformitas anatomik,
metabolik atau mental yg significan
b) Pengakhiran kehamilan sebelum janin mampu hidup atas permintaan wanita yang
bersangkutan, bukan karena alasan medis

Teknik Abortion

Teknik bedah

dilatasi serviks yang diikuti dengan

- Kuretase
- Aspirasi vakum
- Dilatasi dan evakuasi
- Dilatasi dan ekstrasi
- Aspirasi haid
- laparotomi

Teknik medis

Dengan menggunakan obat-obatan, mengurangi tindakan invasi

You might also like