Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sekitar lingkungan kita terdapat banyak makhluk hidup seperti
halnya algae dan protozoa. Menurut kita oragnisme tersebut tidak tampak
jelas perannya. Namun setelah kita analisi ternyata algae dan protozoa
memiliki peran yang sangat penting khusunya bagi kehidupan manusia.
Ganggang dan protozoa milik kerajaan Protista. Sebenarnya, ada empat
kerajaan lain di mana semua organisme dikelompokkan ke dalam. Empat
lainnya adalah kerajaan: Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia. Protista
dikenal paling penting dalam kehidupan, sebab dalam ekosistem perairan,
mereka merupakan produser yang kehadirannya mendukung komunitas
yang ada disana.
Algae (tunggal : alga) adalah tanaman mikroskopik, fotosintetis,
dalam bentuk yang sangat sederhana, tidak berakar, berbatang maupun
berdaun. Berukuran sel tunggal yang kecil, di dalam air memberikan
warna hijau, mencabang dengan tembus pandang mata dengan kebanyakan
menampilkan lumut hijau. Algae sel tunggal kadang-kadang juga disebut
diatomeae, terdapat melekat pada silika kerang. Anacystis, Anahaena, dan
Aphanizomenon merupakan algae hijau yang akan nampak pandang mata
dalam bentuk rumput pendek terikat jika tersuspensi dalam air.
Protista ini sering disebut juga protozoa yang berarti hewan pertama.
Kelompok tersebut merupakan makhluk hidup bersel tunggal, mempunyai
variasi bentuk yang kompleks dan kebanyakan dapat bergerak dengan cara
yang berbeda. Seperti halnya hewan, protozoa adalah konsumen, jadi
hanya dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain.
Protozoa berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan
terutama di lingkungan perairan. Dalam hal ini Protozoa berperan sebagai
zooplankton (plankton hewan) yang menjadi makanan bagi
organismeorganisme perairan yang lebih besar. Peran penting lainnya,
69
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum mikrobilogi pertanian ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui cara mengisolasi algae dan protozoa dari alam.
b. Mengetahui cara mengidentifikasi secara visual algae dan protozoa dari
alam.
c. Memahami perbedaan antara algae dan protozoa.
d. Mengetahui peranan algae dan protozoa dalam lingkungan pertanian.
70
B. Tinjauan Pustaka
a. Protista
Alga atau ganggang laut (seaweed) adalah bagian terbesar dari
tumbuhan laut, dimana secara morfologi dapat dikelompokkan kedalam
golongan tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) karena tidak
memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar, batang dan
daun.(Marina, 2011)
Protozoa merupakan salah satu kelompok fauna bersel tunggal.
Kebanyakan dari spesies protozoa terutama yang hidup dalam tanah
merupakan organisme mikroskopik yang hanya bisa diamati dengan
menggunakan mikroskop. Peran utama protozoa adalah menyobek,
menginokulasi dan mengubah serasah tanaman secara kimia, Protozoa
juga meningkatkan mineralisasi dan penyerapan N tanaman melalui rantai
makanan. (Ea Kosman, Subowo 2010)
Protista merupakan salah satu dari lima kingdom sistem klasifikasi,
meliputi organisme bersel tunggal atau bersel banyak tetapi tanpa
diferensiasi yang jelas, ukurannya sangat kecil, diameter antara 0,1 – 200
, kebanyakan uniseluler, beberapa hidup berkoloni, ada yang mampu
mensintesis makanan sendiri (fotosintesis) dan banyak pula anggotanya
yang mempunyai flagella sehingga mampu berpindah tempat. Sebelum
biokimia dan mikroskop elektron berkembang, protista memiliki sifat
antara tumbuhan dan hewan sehingga sejak tahun 1866 HAECKEL
memasukkan organisme intermediate antara tumbuhan dan hewan ke
dalam dunia tersendiri yaitu protista. Protista juga berbeda dari Fungi
(jamur), secara evolutif memiliki jalur perkembangan tersendiri. Hingga
kini dalam pengklasifikasian organisme, Protista tetap sebagai Kingdom
tersendiri. Seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini Protista
dibedakan atas protista prokariotik, eukariotik dan non seluler. Protista
prokariotik dicirikan oleh tidak adanya membran inti, mitokondria,
plastida seperti bakteri sehingga Cyanophyta kemudian beralih nama
menjadi Cyanobacteria. Protista eukariotik dicirikan oleh adanya
71
2. Pembahasan
Algae (tunggal : alga) adalah tanaman mikroskopik, fotosintetis, dalam
bentuk yang sangat sederhana, tidak berakar, berbatang maupun berdaun.
Berukuran sel tunggal yang kecil, di dalam air memberikan warna hijau,
mencabang dengan tembus pandang mata dengan kebanyakan menampilkan
lumut hijau. Algae sel tunggal kadang-kadang juga disebut diatomeae,
terdapat melekat pada silika kerang. Anacystis, Anahaena, dan
Aphanizomenon merupakan algae hijau yang akan nampak pandang mata
dalam bentuk rumput pendek terikat jika tersuspensi dalam air. Oosystic dan
Pediastrum adalah algae hijau. Ratusan varitas algae dari struktur sel berwarna
hijau muda, kecoklat-coklatan dan merah. Menurut Tampubolon (2013),
melihat esensi karakteristik algae dapat diidentifikasi dengan cara observasi
mikroskopik. Standar metoda, terdiri dari ilustrasi warna dari algae biasa
dihubungkan dengan rasa dan bau, clogging dalam filter, air yang tercemar, air
bersih dan lain-lain
Protista ini sering disebut juga protozoa yang berarti hewan pertama.
Kelompok tersebut merupakan makhluk hidup bersel tunggal, mempunyai
variasi bentuk yang kompleks dan kebanyakan dapat bergerak dengan cara
yang berbeda. Seperti halnya hewan, protozoa adalah konsumen, jadi hanya
dapat hidup dengan mengambil makanan dari makhluk hidup lain. Protozoa
berperan sebagai mata rantai penting dalam rantai makanan terutama di
lingkungan perairan. Menurut Riani (2009), protozoa berperan sebagai
zooplankton (plankton hewan) yang menjadi makanan bagi
organismeorganisme perairan yang lebih besar. Peran penting lainnya, yaitu
mereka dapat menjaga keseimbangan ekologis pada banyak komunitas baik
dalam lingkungan daratan basah maupun di lingkungan perairan. Protozoa
semacam ini adalah Protozoa saprofitik dan Protozoa pemakan bakteri
82
musim panas maupun salju, di bawah tanah atau bahkan di salju di puncak
pegunungan.
Protozoa dapat ditemukan dibeberapa tempat. Contoh Protozoa
menurut Wulandari (2010), misalnya Stentor yang hidup di sawah-sawah atau
air menggenang yang banyak mengandung bahan organik. Kemudian
Didinium yang hidup di perairan yang banyak mengandung protozoa. Serta
Stylonichia yang mirip dengan Paramecium yang berbentuk seperti siput.
Silianya berkelompok disebut sirus, yang bentuknya seperti duri-duri. Hidup
di perairan yang banyak mengandung sampah organik atau di permukaan daun
yang terendam air
Kelas Cyanophyceae yang ditemukan genus Oscillatoria dan
Anabaena. Kelas ini memiliki karakteristik morfologi ada yang berfilamen dan
ada yang tidak berfilamen, ada yang uniseluler dan ada yang berkelompok.
Menurut Junda (2012), fitoplankton dari kelas ini yang kurang menguntungkan
jika terjadi blooming (ledakan populasi) karena akan menyebabkan perairan
berwarna hijau biru bahkan hitam karena mengeluarkan toksin yang berbahaya
bagi udang dan ikan sehingga hewan target akan mati sebelum masa panen.
Menurut Winaya dkk (2010), Azolla sp. yang berasosiasi dengan
mikroalga A. azollae, dimana mikroalga ini kaya akan vitamin antioksidan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian imbuhan pakan Azolla sp.
yang bersimbiosis dengan A. azollae pada pakan jadi merk Malindo yang
diujikan untuk ayam pedaging strain Hubbard, baik fase awal (starter) dan
kemudian fase akhir (finisher) memberikan performa Pertambahan Bobot
Badan Harian (PBBH) ayam broiler strain Hubbard sebesar 52,42 gram/ekor.
Sedangkan pencapaian bobot badan akhir rata-rata sebesar 1,880.95
gram/ekor. Azolla sp. yang bersimbiosis dengan mikroalga A. azollae dapat
digunakan sebagai imbuhan pakan pada pakan komplit ayam pedaging dengan
tidak memberikan efek terhadap penurunan palatabilitas maupun metabolisme,
dan juga sumber bahan pakan ini merupakan non konvensional, sehingga hal
ini merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk masa mendatangkan
dengan meningkatkan efisiensi pakan dan kemampuan produksi ayam broiler.
86
i. Hasil identifikasi sel Anabaena yaitu didapat bagian sel vegetatif dan
sel heterosit.
2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum Analisis Alga dan Protozoa
dari Alam adalah Praktikan lebih mandiri dan dapat kondusif dalam
menjalankan praktikum. Sebaiknya jumlah mikroskop menyesuaikan
dengan kebutuhan agar dapat menghemat waktu praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Amaranggana, Alam dan Wathoni, Nasrul. 2017. Manfaat Alga Merah (Rhodopyta)
Sebagai Sumber Obat dari Bahan Alam. Majalah Farmasetika, Vol. 2 No.1
Hlm 16.
Arfah, Hairati. Simon. 2014. Keanekaragaman Dan Biomassa Makro Algae Di Perairan
Teluk Kotania, Seram Barat. Jurnal Ilmiah Platax. Vol. 2:(2), 2014.
Choudhary, Daya. 2017. ”Protozoa : Habitat, Morphology, Structure, Classification
& Life Cycle”. http://www.doctoralerts.com/protozoa/ (diakses 14 Mei
2018).
Elisabeth, Devi wahyu, Mudhi Santosa, Ninuk Herlina. 2013. Pengaruh
Pemberian Berbagai Komposisi Bahan Organik Pada Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Bawang Merah. Jurnal Produksi Tanaman Vol. 1 No. 3
Gunawan, , Raida Kartina. 2012. Substitusion of Rice Nitrogen Need by Water
Plants Azolla (Azolla Pinata). Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. Vol. 12
(3) : 175-180.
Jaenne, Paulus.2010. Pemanfaatan Azolla Sebagai Pupuk Organik Pada Budidaya
pada Sawah. Warta Wiptek. No 36
Junda,M, Hasrah, Yuminah. 2012. Identifikasi Genus Fitoplankton Pada Salah Satu
Tambak Udang Di Desa Bontomate’ne Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep.
Jurnal Bionature, Volume 13, Nomor 2 ,Oktober 2012, hlm 108-115
Kosman,Ea , Subowo G. 2010. Peranan cacing Tanah Dalam Meningkatkan
Kesuburan dan Aktivitas Hayati Tanah. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 4 .
Lestari,Imas Laili dan Mita, Soraya Ratnawulan. 2011. Potensi Alga Laut Dan
Kandungan Senyawa Biologisnya Sebagai Bahan Baku Kosmeseutikal.
Jurnal Farmaka Vol. 4 No. 3. Hlm. 114.
Marina. 2011. Aktivitas anti bakteri ekstrak alga laut Caulerpa racemosa di perairan
pulau Nian. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. Vol.VII (3) : 123-127.
Marnix, Saroyo, Farha. 2011. Deskripsi alga makro di taman wisata alam
batuputih, kota bitung. Jurnal Ilmiah Sains. Vol. II (2) : 219-224.
Pandani. 2015. Peranan Alga Bagi Manusia. http://pak.pandani.web.id/2015/10/
peranan-algae-bagi-manusia.html. (Diakses pada tanggal 19 Mei 2018
pukul 23.00 WIB.)
Suarsana, Made I. 2011. Habitat dan Niche Paku Air Tawar (Azolla pinnata Linn.)
(Suatu Kajian Komponen Penyusun Ekosistem). Vol. 11 No. 2. Fakultas
Pertanian UNIPAS Singaraja. Medan.
Soeprobowati, Tri Retnaningsih, Riche Haryati. 2016. Biologi Protista. Kaloka
Media.
Sudjana, Briljan. 2014. Pengunaan azolla untuk pertanian berkelanjutan. Jurnal
Ilmiah Solusi. Vol. 1(2) :72-81
Tampubolon A, Gerung GS dan Wagey B. 2013. Pemanfaatan Algae Chlorella
Pyrenoidosa untuk Menurunkan Tembaga (Cu) pada Industri Pelapisan
Logam. Jurnal Biodiversitas 2(1): 35-43
Tampubolon A, Gerung GS dan Wagey B. 2013. Biodiversitas Alga Makro Di
Lagun Pulau Pasige,Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro. Jurnal
Pesisir dan Laut Tropis. Vol 2(1): 35-43.
Purwaningsih, Fatimah. 2010. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber
Belajar Biologi Materi Protista Di Kelas X Sma Negeri 1 Kramat Tegal. Skripsi
Sarjana Pendidikan Biologi : Universitas Negeri Semarang
Wulansari. 2010. Mengenal Protozoa. Semarang: PT Sindur Pres
Winaya A, Maftuchah dan Zainudin A. 2010. Tanaman Air Azolla sp. Sebagai
Imbuhan Pakan dan Pengaruhnya Terhadap Tampilan Produksi Ayam
Broiler Starin Hubbard. Jurnal Sain Peternakan Indonesia 5(1): 1-12.
Yani Riani, Musarofah, Tintin Atikah dan Widi Purwianingsih. 2009. Biologi 1.
Bandung : Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.