You are on page 1of 15

SISTEM AKUNTANSI PIUTANG PADA UMKM INDAH JATI

Oleh

Christina Huta Barat 1701051043

Cindy Septi Anggraini 1701051049

Hikmah Surya Ningsih 1701051056

Mita Laras Wati 1701051064

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya makalah yang berjudul “Sistem Akuntansi Piutang pada
UMKM Indah Jati” dapat kami selesaikan.

Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi
Sukmasari, S.E., M.S.A., C.A., Akt. selaku dosen pada mata kuliah Sistem Akuntansi. Selain
itu, ucapan terima kasih juga kami tujukan kepada teman-teman kami yang telah memberikan
doa, dorongan, serta bantuan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.

Demikian makalah ini kami hadirkan dengan segala kelebihan dan kekurangan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.

Bandar Lampung, 23 Oktober 2018

Kelompok Empat

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori ...................................................................................... 3
2.1.1 Definisi .......................................................................................... 3
2.1.2 Fungsi yang Terkait ...................................................................... 3
2.1.3 Prosedur Pencatatan Piutang ......................................................... 3
2.1.4 Dokumen yang Digunakan ........................................................... 5
2.1.5 Flowchart Akuntansi Piutang ....................................................... 6
2.1.6 Sistem Pengendalian Internal ........................................................ 6
2.2 Gambaran Umum Perusahaan ............................................................... 7
2.3 Sistem Akuntansi Piutang pada UMKM Indah Jati ................................ 7
2.3.1 Akuntansi Piutang pada UMKM Indah Jati................................... 7
2.3.2 Fungsi yang Terkait ....................................................................... 7
2.3.3 Prosedur Akuntansi Piutang pada UMKM Indah Jati ................... 8
2.3.4 Dokumen yang Digunakan ............................................................ 8
2.3.5 Flowchart Akuntansi Piutang pada UMKM Indah Jati ................. 8
2.3.6 Sistem Pengendalian Internal pada UMKM Indah Jati ................. 9
2.4 Perbandingan Sistem di Perusahaan dengan Teori yang Seharusnya .... 10

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 11
3.2 Saran ...................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12


LAMPIRAN......................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Memegang peranan yang besar
dalam memajukan perekonomian Indonesia, baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta
maupun dari sisi jumlah usahanya. UMKM merupakan satu bentuk usaha kecil yang
pendirinya berdasarkan inisiatif seseorang.
Semakin berkembangnya UMKM pada masa kini membuat para pengelola UMKM
umumnya berusaha untuk meningkatkan volume penjualannya, salah satu cara yang
ditempuh adalah dengan sistem penjualan kredit.
Sistem penjualan kredit lebih banyak diminati oleh masyarakat karena dengan
budget yang minim masyarakat bisa memiliki barang yang diinginkan dengan
membayarnya secara berkala sesuai dengan kesepakatan. Akibat penjualan kredit
tersebut menimbulkan terciptanya sistem yaitu sistem akuntansi piutang. Piutang usaha
merupakan utang pelanggan, tetapi karena kurang formal bila dibandingkan dengan
wesel dan tidak memperhitungkan bunga (Niswonger, 2006:240). Martono dan Harjito
(2007:95) menyatakan piutang sebagai tagihan perusahaan kepada pelanggan atau
pembeli atau pihak lain yang membeli produk perusahaan. Menurut Rudianto
(2009:224), piutang sebagai klaim perusahaan atas uang, barang, atau jasa kepada pihak
lain akibat transaksi di masa lalu.
Seperti usaha lainnya, transaksi UMKM Indah Jati menyediakan penjualan secara
tunai dan kredit. Dari sistem penjualan kredit menimbulkan pencatatan piutang yang
membuat kami tertarik untuk mengetahui sistem akuntansi piutang yang digunakan oleh
UMKM Indah Jati.
Pentingnya sistem akuntansi piutang yaitu untuk mencatat transaksi terjadinya
piutang dan berkurangnya piutang. Selain itu, memungkinkan transaksi kredit yang
banyak dapat tertata dengan baik sehingga memudahkan dalam pengambilan informasi
piutang.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akuntansi piutang?
2. Apa saja fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi piutang?
3. Bagaimana prosedur pencatatan dan sistem akuntansi piutang pada UMKM Indah
Jati?
4. Apakah sistem pengendalian internal UMKM Indah Jati telah dilaksanakan secara
efektif?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian akuntansi piutang.
2. Untuk mengetahui fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi piutang.
3. Untuk mengetahui prosedur pencatatan dan sistem akuntansi piutang pada UMKM
Indah Jati.
4. Untuk mengetahui keefektifan sistem pengendalian internal UMKM Indah Jati.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Definisi
Sistem akuntansi piutang dirancang untuk mencatat transaksi terjadinya piutang dan
berkurangnya piutang. Terjadinya piutang berasal dari transaksi penjualan kredit dan
berkurangnya piutang berasal dari transaksi retur penjualan dan penerimaan kas dari piutang.

2.1.2 Fungsi yang Terkait


A. Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur
perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih.
B. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan kas dari fungsi penagihan dan
menyetorkan kas yang diterima tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.
C. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam
jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu piutang.
D. Fungsi Pemeriksa Intern
Fungsi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan perhitungan yang ada ditangan
fungsi kas secara periodik dan melakukan rekonsiliasi bank untuk mengecek ketelitian
catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi.

2.1.3 Prosedur Pencatatan Piutang


Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan
kepada setiap debitur. Mutasi piutang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan
kas dari debitur, retur penjualan, dam penghapusan piutang.

6
A. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen
Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah:
1. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur.
2. Riwayat pelunasaan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur
3. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu

Dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan peernyataan piutang yang


dikirimkan kepada setiap debitur. Pernyataan piutang ini merupakan unsur pengendalian
intern yang baik dalam pencatatan piutang, dengan mengirimkan secara periodik pernyataan
piutang kepada setiap debitur, catatan piutang perusahaan diuji ketelitiannya dengan
menggunakan tangapan yang diterima dari debitur dari pengiriman pernyataan tersebut dan
dapat menimbulkan citra yang baik dimatta para debitur mengenai keandalaan pertanggung
jawaban keuangan perusahaan. Untuk mengetahui status piutang dan kemungkinan tertagih
dan tidaknya piutang, secara periodik fungsi pencatatan piutang menyajikan informasi umur
piutang setiap debitur kepada manajer keungan. Daftar umur piutang ini merupakan laporan
yang dihasilkan dari kartu piutang.

B. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang menyangkut piutang
adalah:
1. Jurnal Penjualan, catatan ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari
transaksi penjualan kredit.
2. Jurnal Retur Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya
piutang dari transaksi retur penjualan.
3. Jurnal Penerimaan Kas, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya
piutang dari transaksi penerimaan kas dari debitur.
4. Kartu Piutang, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan saldo piutang
kepada debitur.

C. Organisasi
Tugas fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah :
1. Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa kartu
piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci

7
rekening kontro piutang dalam buku besar, atau berupa arsip faktur terbuka (open
invoice file), yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang.
2. Menghasilkan pernyataan piutang (account receivable statement) secara periodik dengan
mengirimkannya kesetiap debitur.
3. Menyelenggarakan catatan riwayat krredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan
data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan dan guna mengikuti data
penagihan dari setiap debitur.

D. Metode Pencatatan Piutang


Metode posting langsung ke dalam kartu piutang dengan tulis tangan. Dalam metode
ini, faktur penjualan yang merupakan dasar untuk pencatatan timbulnya piutang di-posting
langsung setiap hari secara rinci ke dalam kartu piutang. Jurnal penjualan diisi dengan jumlah
total penjualan harian yang merupakan jumlah faktur penjulaan selama sehari. Faktur yang
diterima dari bagian penagihan diterima oleh bagian piutang dalam batch disertai dengan pita
daftar total (pre-list tape). Jumlah faktur penjualan yang tercantum dalam pita daftar total
tersebut dicatat dalam jurnal penjualan. Selanjutnya, setiap bulan, jurnal penjualan tersebut
di-posting ke rekening kontrolpiutang dalam buku besar. Setiap bulan pula, diadakan
rekonsiliasi antara rekening kontrol piutang dengan daftar saldo (trial balance) yang disusun
dari kartu piutang.

2.1.4 Dokumen yang Digunakan

Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam kartu piutang
adalah :

1. Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang
atas dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill of
loading) dan surat order pengiriman sebagai dokumen pendukung untuk mencatat
transaksi penjualan kredit.
2. Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya
piutang dari transaksi pelunasan piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur.
3. Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan.
Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian order penjualan.
4. Bukti Memorial (Journal Voucher), bukti memorial adalah dokumen sumber untuk
dasar pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dokumen ini digunakan sebagai dasar

8
pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit yang
memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.

2.1.5 Flowchart Akuntansi Piutang

Gambar 1. Metode Posting Langsung ke Dalam Kartu Piutang dengan Tulis Tangan

2.1.6 Sistem Pengendalian Intern Akuntansi Piutang


Unsur-unsur pengendalian dalam siklus akuntansi dirancang untuk mencapai tujuan
pokok pengendalian akuntansi yaitu menjaga kekayaan (persediaan) dan kewajiban
perusahaan menjamin ketelitian data akuntansi.
Tujuan pengendalian intern piutang adalah untuk meyakini kebenaran jumlah piutang
yang menjadi hak milik perusahaan dan meyakini bahwa piutang benar-benar ada dan dapat
ditagih. Pada prinsipnya sistem pengendalian harus meminimalkan dan mendeteksi serta
memperbaiki kesalahan ketika terjadi. Pelaksanaan sistem pengendalian intern untuk piutang
harus menghasilkan suatu kepastian bahwa semua transaksi piutang telah dibukukan dan
dapat dipertanggung jawabkan.

9
2.2 Gambaran Umum Perusahaan
UMKM Indah Jati merupakan usaha yang bergerak dalam bidang furniture berdiri pada
tahun 2001 dan berlokasikan di Jalan Raden Imba Kesuma RT 004 No. 11 Kecamatan
Kemiling Raya, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Menjual barang furniture berupa
kursi, lemari, dipan, dan sebagainya. Seperti usaha lainnya, transaksi UMKM Indah Jati
menyediakan penjualan secara tunai dan kredit. UMKM Indah Jati memiliki lima karyawan
yang terbagi menjadi bidang pengamplasan, pengecatan, pengukiran, perakitan dan
pemasangan busa serta pemasangan kain pada kerangka. Setiap bidang dikerjakan oleh satu
orang karyawan.

2.3 Sistem Akuntansi Piutang pada UMKM Indah Jati


2.3.1 Akuntansi Piutang pada UMKM Indah Jati
Akuntansi Piutang pada UMKM Indah Jati dirancang untuk mencatat transaksi
terjadinya piutang dan berkurangnya piutang. Terjadinya piutang berasal dari transaksi
penjualan kredit dan berkurangnya piutang berasal dari transaksi penerimaan kas dari
piutang.

2.3.2 Fungsi yang Terkait


A. Fungsi Penagihan
Pada UMKM Indah Jati fungsi ini dilakukan oleh pemilik berdasarkan tanggal saat
pembelian awal barang tersebut. Apabila saat penagihan pelanggan tidak bisa
membayar, maka pemilik memberikan tempo pembayaran paling lambat selama satu
minggu.
B. Fungsi Kas
Pada UMKM Indah Jati fungsi ini dilakukan oleh pemilik dengan menyimpan hasil
penagihan untuk dipakai kembali pada saat pemilik memerlukannya.
C. Fungsi Akuntansi
Pada UMKM Indah Jati fungsi ini dilakukan setelah pembayaran diterima. Kemudian,
pemilik memcatat penerimaan kas atas piutang ke dalam buku piutang.
D. Fungsi Pemeriksa Intern
Fungsi ini dilakukan oleh pemilik saat pemilik melakukan perhitungan terhadap buku
piutang yang telah dicatat sebelumnya.

10
2.3.3 Prosedur Akuntansi Piutang pada UMKM Indah Jati
Sistem akuntansi piutang pada UMKM Indah Jati dikelola langsung oleh pemilik usaha.
Proses awal pencatatan piutang dilakukan dengan memindahkan data pada kwitansi ke buku
piutang. Kemudian, proses penagihan dilakukan oleh pemilik sendiri setiap bulan selama
waktu yang disepakati. Setelah terjadi penerimaan kas dari piutang pemilik mencatat kembali
ke dalam buku piutang lengkap dengan tanggal penerimaan piutang serta nominalnya.

2.3.4 Dokumen yang Digunakan


UMKM Indah Jati hanya menggunakan kwitansi sebagai dasar pencatatan ke dalam
buku piutang. Dokumen ini terdapat nomor untuk memberi urutan transaksi pada kwitansi
yang satu dengan yang lainnya. Kemudian terdapat nama pembeli, jenis barang dan jumlah
nominal yang dibayarkan oleh pembeli kepada pemilik.

2.3.5 Flowchart Akuntansi Piutang pada UMKM Indah Jati

11
Gambar 2. Sistem dan Prosedur Akuntansi Piutang pada UMKM Indah Jati

2.3.6 Sistem Pengendalian Internal UMKM Indah Jati


Sistem pengendalian internal pada UMKM Indah Jati telah sesuai dengan unsur sistem
pengendalian internal. Persedur pencatatan yang ditata dengan baik pada UMKM Indah Jati
memberikan perlindungan yang cukup terhadap pendapatan. Prosedur pencatatan yang baik
akan menjamin data yang dicatat dalam buku piutang.
Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas pada UMKM Indah Jati yaitu setiap
transaksi dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang yaitu pemiliknya sendiri. Hal
tersebut kurang sehat karena setiap transaksi tidak boleh dilaksakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang saja.
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Pada UMKM Indah Jati
mempekerjakan karyawan yang kompeten dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung
jawabnya sehingga para karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efisien dan
efektif.

12
2.4 Perbandingan Sistem di Perusahaan dengan Teori yang Seharusnya
Berdasarkan analisa kami terdapat beberapa perbedaan antara teori yang ada dengan
kondisi nyata yang terjadi pada UMKM Indah Jati. Hal pertama yang akan kami bahas adalah
mengenai faktur penjualan yang digunakan UMKM Indah Jati masih berupa kwitansi
sederhana belum menggunakan faktur berupa nota tiga rangkap seperti yang sudah digunakan
dalam perusahaan-perusahaan besar. Meskipun memiliki fungsi yang sama namun pemakaian
nota jauh lebih efektif dan efisien karena pemilik tidak perlu repot menyalin tulisannya
kembali. Selain itu, menggunakan nota akan memudahkan apabila debitur membeli lebih dari
dua barang karena dalam selembar nota terdapat banyak kolom sedangkan dalam selembar
kwitansi hanya terdapat dua baris.
Pada teori yang seharusnya pencatatan piutang akan ditulis pada kartu piutang yang
berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya. Dalam hal ini UMKM
Indah Jati juga tidak mencetak kartu piutang melainkan hanya mencatat pada sebuah buku
khusus yang kami sebut buku piutang yang berisi semua transaksi penjualan kredit. Pada
setiap halaman pemilik menuliskan format sederhana yaitu nama debitur, jenis barang, harga
barang, tanggal pencicilan, dan jumlah pembayaran. Buku piutang akan cukup membantu
pemilik UMKM dalam menata informasi-informasi transaksi kredit. Evaluasi dari kami
sebaiknya pencatatan diurutkan sesuai abjad sehingga akan memudahkan dalam mencari data
cicilan kredit debitur untuk menuliskan pembayaran ditiap bulannya.

Seperti yang sudah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya dokumen dan catatan
akuntansi yang digunakan UMKM Indah Jati berbeda dengan teori yang seharusnya.
Walaupun memiliki inti dan tujuan yang sama hal tersebut tetap membuat perbedaan antara
sistem pada teori dan sistem pada UMKM Indah Jati. Perbandingan yang paling mencolok
antara teori dan kenyataan adalah tidak adanya laporan keuangan seperti neraca saldo, jurnal,
dan buku besar di dalam sistem akuntansi piutang UMKM Indah Jati. Namun hal ini tidak
mengurangi kinerja keuangan UMKM karena basis usaha yang masih kecil dan penjualan
yang belum begitu besar. Sehingga masih belum memerlukan sistem pencatatan yang sesuai
dengan teori.

13
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Sistem akuntansi piutang pada UMKM Indah Jati dikelola langsung oleh pemilik usaha.
Proses awal pencatatan piutang dilakukan dengan memindahkan data pada kwitansi ke buku
piutang. Kemudian, proses penagihan dilakukan oleh pemilik sendiri setiap bulan selama
waktu yang disepakati. Setelah terjadi penerimaan kas dari piutang pemilik mencatat kembali
kedalam buku piutang lengkap dengan tanggal penerimaan piutang serta nominalnya.
Sistem pengendalian internal pada UMKM Indah Jati telah sesuai dengan unsur sistem
pengendalian internal. Persedur pencatatan yang ditata dengan baik pada UMKM Indah Jati
memberikan perlindungan yang cukup terhadap pendapatan. Prosedur pencatatan yang baik
akan menjamin data yang dicatat dalam buku piutang.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil wawancara kami sebaiknya UMKM Indah Jati membuat buku
piutang dengan kolom-kolom seperti format yang terdapat pada kartu piutang sehingga akan
lebih memudahkan pemilik dalam memasukkan tanggal dan nominal pembayaran cicilan
kredit.
Kemudian, mengenai faktur penjualan yang digunakan UMKM Indah Jati masih berupa
kwitansi sederhana belum menggunakan faktur berupa nota tiga rangkap seperti yang sudah
digunakan dalam perusahaan-perusahaan besar. Meskipun memiliki fungsi yang sama namun
pemaikaian nota jauh lebih efektif dan efisien karena pemilik tidak perlu repot menyalin
tulisan kembali. Selain itu, menggunakan nota akan memudahkan apabila debitur memilih
lebih dari dua barang karena dalam selembar nota terdapat banyak kolom sedangkan dalam
selembar kwitansi terdapat hanya dua baris.

14
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. Sistem Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Bagian Sistem Akuntansi Piutang, 2016.

Kusuma Praja. Sistem Informasi Akuntansi Piutang:


https://danukusumapraja.wordpress.com/2012/10/12/sistem-informasi-akuntansi-
piutang/. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2018 pukul 13.56.

15

You might also like