Professional Documents
Culture Documents
HIDROMETEOROLOGI
(GEL 0203)
ACARA X
KUNJUNGAN KE BMKG YOGYAKARTA DAN STASIUN HUJAN PU
(KLANGON, BANTUL) DAN PENGENALAN ALAT – ALAT
HIDROMETEOROLOGI
Disusun Oleh:
Nama : Tegar Dwi Pramanto
NIM : 17/412040/GE/08558
Hari, Tanggal : Rabu, 21 November 2018
Waktu : 07.00 WIB - selesai
Asisten : 1. Mutiara Ayu M.H., S.Si.
2. Ekhandoko Aji W., S.Si.
I. TUJUAN
1. Mengetahui macam alat – alat pengukur unsur meteorologis.
2. Mengetahui cara penggunaan alat – alat pengukur unsur meteorologis.
3. Mampu mengadakan pengukuran unsur – unsur meteorologis.
4. Mampu membaca hasil pengukuran dan menyajikannya sebagai data dapat
diolah lebih lanjut.
Proses
Output
Penjelasan petugas terkait, Modul praktikum
hidrometeorologi, Referensi pendukung
V. PEMBAHASAN
Hidrometeorologi adalah ilmu yang mengkaji bagian atmosfer dan lahan dari
siklus hidrologi dengan penekanan pada hubungan antara keduanya (WHO,1965).
Informasi antara hubungan siklus hidrologi dengan kondisi permukaan digunakan
untuk berbagai keperluan seperti penelitian, perencanaan maupun proyek yang
berkaitan dengan hidrologi. Berbagai fenomena hidrometeorologi yang terjadi sangat
berkaitan erat dengan unsur-unsur meteorologi seperti tekanan kelembaban dan suhu
udara, sehingga berbagai analisa didasarkan oleh data dari unsur-unsur meteorologi
tersebut. Hasil analisis hidrometeorologi sangat bergantung pada kelengkapan dan
keakuratan data, tahap pemrosesan data dan tahap penyajian data. Kualitas data
sangat bergantung pada proses pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan
dengan bantuan alat-alat klimatologi, sehingga memudahkan dalam pengambilan dan
pencatatan data meteorologi yang dapat berubah setiap waktu. Pemrosesan dan
penyajian data meteorologi membutuhkan kompetensi dan keahlian dari sumberdaya
manusia sehingga hasil analisis hidrometeorologi dapat akurat. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman yang baik dalam penggunaan alat – alat meteorologis serta
pemrosesan datanya agar didapat hasil analisis untuk publikasi data serta tepat guna.
Cuaca di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain angin darat
dan angin laut MJO, monsoon, el nino, la nina dan sebagainya. Data yang tersedia
pada lembaga BMKG Yogyakarta secara umum dibagi beberapa jenis yaitu data
regular dan data temporer. Data hasil pengamatan pada stasiun tersebut dikirim ke
BMKG daerah yang selanjutnya akan dikirm ke BMKG pusat. Data untuk keperluan
penelitian, studi, dan lain – lain pada waktu sebelumnya disediakan secara gratis
namun sekarang dapat diakses secara online pada laman web milik BMKG.
Sedangkan saat ini, data dari BMKG yang akan digunakan untuk suatu keperluan
tertentu atau komersil akan dikenakan biaya serta cara mendapatkannya dilakukan
sesuai prosedure yang berlaku.
Data Reguler
Data Temporer
Analisa kejadian ekstrim Data mengenai kejadian klimatologi yang diatas batas
normal pada waktu tertentu
Pelayanan data bencana alam Digunakan BPBD untuk analisis kebencanaan
Tanah kering
Moisture meter digunakan untuk mengukur persentase air dalam suatu zat
tertentu (tanah). Informasi kelembaban tanah dapat digunakan untuk menentukan
kesesuaian tanah untuk digunakan tumbuhan. Pemasangan soil moisture meter harus
dipastikan bebas dari gangguan,sehingga dapat memberikan hasil yang akurat.
(Sumber gambar: Dokumentasi Praktikum Lapngan Yofi S.R., 21-11-2018)
Terbuat dari kayu yang di Cat Putih . warna putih akan memantulkan kembali
radiasi dari matahari sehingga tidak mengenai termometer secara langsung.
Pintu menghadap Utara dan Selatan. Hal ini dilakukan karena gerak semu
matahari adalah dari Timur-Barat, jadi saat kita melakukan pengamatan cuaca,
pintu yang digunakan adalah bagian utara atau selatan. Sehingga radiasi
cahaya matahari tidak terkena langsung terhadap termometer.
Terdapat lubang-lubang di dalam sangkar untuk melancarkan aliran udara di
sekitar sangkar dengan di dalam sangkar. Sehingga suhu yang diperoleh
termometer di dalam sangkar alat akan mewakili suhu daerah tersebut.
Terdapat dua macam perangkat pengukur suhu dan kelembaban udara yaitu
psychrometer manual maupun digital. Keduanya mempunyai fungsi yang sama,
hanya saja prinsip kerjanya yang berbeda.
Manual
Digital
Rain sampler merupakan alat yang digunakan untuk mengambil sampel air
hujan. Sampel air hujan yang diambil harus terjaga kondisinya karena akan diukur
konsentrasi kimia, fisik, mupun biologis dari sampel tersebut. Prinsip kerja dari alat
ini adalah ketika terjadi hujan maka sensor akan memberi trigger kepada sistem
kontrol untuk membuka tutup tempat penampungan air hujan yang digerakan oleh
motor listrik, selama hujan turun penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah
hujan berhenti maka penutup akan bergerak kembali keposisi semula. Sehingga air
hujan yang ada ditempat penampung tidak terkena kotoran yang lain karena tertutup
rapat, khususnya lumut. Kemudian air hujan tersebut dapat dilakukan dianalisa.
Penakar hujan Otomatis type Hellman adalah penakar hujan yang dapat mencatat
secara otomatis. Cara kerja alat ini adalah pada saat terjadi hujan, air hujan yang
tercurah masuk dalam corong penakar. Air yang masuk dalam corong penakar
dialirkan masuk dalam tabung pelampung. Penambahan air hujan yang masuk dalam
tabung pelampung akan mengangkat pelampung yang berhubungan dengan pena ke
atas. Pergerakan pena akan membentuk grafik pada pias yang diputar oleh jam
pemutar. Pengecekan dilakukan setiap hari pukul 7 pagi. Pergerakan naik turunnya
pena akan terus berlangsung sampai hujan berhenti. Air yang dikeluarkan dari tabung
pelampung kemudian tertampung dalam penci penampung dan pada saat penggantian
pias, air yang tertampung ditakar dengan gelas ukur dan dicatat pada pias. Adapun
data yang dihasilkan oleh alat ini adalah waktu (saat) terjadinya hujan (jam), periode
hujan (jam), intensitas curah hujan (mm/menit atau mm/jam) dan jumlah curah hujan
(mm) .
Net radiometer
Pyranometer
III.KESIMPULAN