Professional Documents
Culture Documents
ACARA 3
PENGENALAN CITRA SATELIT
DAN KARAKTERISTIK SPEKTRAL OBJEK
Dosen Pengampu:
Ike Sari Astuti, S.P, M. Nat.Res.St., Ph.D.
Disusun oleh :
Nama : Adli Mulkan Aziz
NIM : 160721614415
Offering/Tahun : A/16
Asisten : Mohammad Irvan Aditya
S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oktober 2018
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik citra satelit meliputi
resolusi spasial, spektral, temporal, dan radiometrik
2. Mahasiswa mampu melakukan komposit warna citra satelit
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik spektral beberapa objek
di permukaan bumi
4. Mahasiswa mampu membuat kurva spektral beberapa objek di permukaan
bumi
C. DASAR TEORI
Ada beberapa proses untuk menghasilkan citra, yaitu :
Pertama, Satelit mengirimkan citra ke stasiun bumi, citra akan di proses
dengan rangkaian L0, L1, L2, dan L3 di stasiun bumi. Kedua, Proses L0
adalah data citra yang dikirimkan oleh satelit ke stasiun bumi, citra L0 ini
masih belum jelas dan berbentuk titik -titik saja. Ketiga, dilanjutkan oleh
proses L1, hasil L1 adalah citra yang sudah diproses di L0 namun belum
dikoreksi geometric ataupun radiometrik. Keempat, proses L2, citra hasil L2
adalah citra yang sudah terkoreksi geometrik dan radiometrik dan sudah
berbentuk informasi spektral. Kelima, proses L3, citra L3 ini memuat
informasi detail yaitu gabungan yang mencakup koreksi radiometric,
kelembapan, koreksi awan, koreksi atmosferik, kesesuaian dengan jarak
matahari dan sesuai dengan survey lapangan.
Berdasarkan misinya, satelit penginderaan jauh dikelompokkan menjadi
dua macam, yaitu satelit cuaca dan satelit sumberdaya alam.
1. Citra satelit cuaca terdiri dari TIROS-1, GOES, NOAA AVHRR,
MODIS, DMSP
2. Citra satelit alam terdiri dari resolusi rendah, yaitu : SPOT, LANDSAT,
dan ASTER dan citra satelit resolusi tinggi, yaitu : IKONOS dan
QUICKBIRD
Citra Landsat TM merupakan salah satu jenis citra satelit
penginderaan jauh yang dihasilkan dari system penginderaan jauh pasif.
Landsat memiliki 7 saluran dimana tiap saluran menggunakan panjang
gelombang tertentu. Satelit landsat adalah satelit dengan jenis orbit
sunsynkron (mengorbit bumi dengan hampir melewati kutub, memotong
arah rotasi bumi dengan sudut inklinasi 98,2 dan ketinggian orbitnya 705
km dari permukaan bumi. Luas liputan per scene 185 km x 185 km.
Landsat mempunyai kemampuan untuk meliput daerah yang sama pada
permukaan bumi pada setiap 16 hari, pada ketinggian orbit 705 km
(Sitanggang, 1999 dalam Ratnasari, 2000). Fungsi dari satelit landsat
adalah untuk pemetaan penutupan lahan, pemetaan penggunaan lahan,
pemetaan tanah, pemetaan geologi, dan pemetaan suhu permukaan laut.
D. LANGKAH KERJA
1. Membuka file citra pada aplikasi ENVI 5.3
a. Buka aplikasi ENVI 5.3
b. Kemudian buka file citra Landsat pada menu File > Open As >
Landsat > GeoTIFF with Metadata
c. Cari pada direktori penyimpanan, dan klik ‘open’ pada citra yang akan
dibuka
f. Kemudian klik tiga band secara acak pada saluran yang akan
dikompositkan untuk menjadikan komposit citra false color, lalu klik
‘OK’
c. Jika semua objek telah dibuat ROI, maka simpan filenya pada menu
file > Save As
d. Centang semua objek ROI yang akan disimpan lalu klik ‘OK’
i. Akan muncul data teks statistik pada kolom Microsoft Excel, buatkan
sheet baru dan lalukan pada setiap objek ROI yang sudah dibuat
sebelumnya.
j. Analisis nilai Mean pada setiap objek statistik ROI, kemudian
rangkum keseluruhan nilai mean ROI pada sheet baru.
Objek B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7
Pemukiman 10.202 9.455 8.733 8.618 11.230 12.116 10.763
Tubuh Air 9.273 8.366 7.490 6.432 5.695 5.160 5.084
Awan 22.887 23.102 22.824 23.353 27.973 23.970 19.863
Hutan 8.611 7.766 7.079 6.194 14.358 9.035 6.607
Sawah 9.374 8.504 8.009 7.132 15.894 10.320 7.209
Semak-semak 9.325 8.435 7.832 6.848 17.659 10.150 7.028
Tanah 10.142 9.536 9.223 9.435 13.702 14.142 10.827
b. MODIS
c. IKONOS
Resolusi Resolusi Resolusi Resolusi
Band
Spasial Temporal Spectral Radiometrik
Pankromatik 1x1m 1 hari 0,45 - 0,90 μm 11 bit
b. MODIS
c. IKONOS
Ketiga citra ini di buka melalui program ENVI 5.3 dan muncul
tampilan suatu citra tersebut dengan warna sebenarnya (True color), hal ini
merupakan gambar citra yang belum ditambahkan komposit warna RGB
(Red, Blue, Green) dan yang Nampak hanya warna yang gelap,
kemungkinan waktu pengambilan citra dilakukan pada malam hari sehingga
sulit untuk mengetahui hasil citra tersebut apakah daratan, lautan, tertutup
vegetasi dan lain sebagainya. Kemudian praktikan mulai mencoba untuk
mengganti komposit warna pada citra tersebut. Cara mengganti komposit
warna tersebut dengan klick kanan layer manager citra kemudian pilih
change RGB Bands. lalu akan tampil pilihan change bands. Secara
berurutan klick dari bawah ke atas Near Infrared, Red dan Green maka
warna citra sebelumnya akan berbeda dengan yang sudah diberi komposit
warna RGB. Citra akan berwana merah dan ada juga yang hitam atau gelap,
disini dapat kita ketahui bahwa citra menampilkan banyak pantulan atau
pengembalian sensor oleh objek yang ada. Pantulan ini diberikan besar oleh
objek yang berwarna hijau dan warna yang tidak hijau seperti daerah
pemukiman atau perkotaan akan berwara coklat gelap. Maka dapat kita
simpulkan bahwa ketiga citra yang disaji memiliki banyak vegetasi yang
menutupi topografi di daerah tersebut dan hal ini merupakan False color.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan praktikum didapatkannhasil kesimpulan
sebagai berikut:
1. ENVI 5.3 merupakan program yang dibuat untuk membuka dan memberi
komposit warna pada citra satelit. Program memang dirancang sedemikian
rupa agar dapat dengan mudah mengetahui objek objek yang ada pada
topografi citra tersebut.
2. False color akan di dapatkan jika peletakkan komposit RGB tidak sesuai
dengan band yang semestinya dan sebaliknya, jika komposit diletakkan
sesuai pada bansnya makan akan menghasilnya True color
3. False color bukan berarti warna yang benar-benar salah, melainkan warna
tersebut sesuai dengan sensor yang diberikan pada satelin menuju objek
pada topografi dan sensor tersebut dipantulkan kembali oleh objek kepada
satelit, ada yang memiliki energi pantulan cukup tinggi dan juga ada yang
lemah sehingga dapat membedakan warna warna yang kembali pada
satelit.
4. Masing-masing citra pasti memiliki perbedaan dalam resolusi spektral,
spasial, temporal maupun radiometrik. Hal tersebut tergantung pada fungsi
kegunaan yang dapat diperoleh dari masing-masing citra.
5. Dapat terlihat perbedaan resolusi spektral pada masing masing objek, nilai
resolusi awan memiliki nilai resolusi spektral paling tinggi. Artinya
semakin banyak resolusi cahaya yang dipantulkan kembali ke satelit.
Sebaliknya nilai objek tubuh air memiliki nilai resolusi spektral paling
rendah, karena karakteristik tubuh air yang tidak dapat banyak cahaya
yang dipantulkan.
SUMBER :
https://selfaseptianiaulia.wordpress.com/2013/05/17/pertemuan-1-macam-
macam-jenis-citra-satelit-dan-penggunaannya-serta-menggabungkan-band-
pada-landsat/
http://aziz-mukhsin.blogspot.co.id/2015/06/pengenalan-citra-satelit.html