You are on page 1of 4

Metode Pengukuran Entalpi

Metode Langsung

Metode pengukuran ∆Hof ini berguna untuk senyawa-senyawa yang dapat segera di sintesis dari
unsur-unsurnya. Andaikan kita ingin mengetahui entalpi pembentukan karbondioksida.Kita harus
mengukur entalpi reaksi ketika karbon (grafit) dan molekul oksigen pada keadaan standarnya
diubah menjadi karbon dioksida pada keadaan standarnya.

C(grafit) + O2(g)  CO2 ∆Horeaksi = -393,5 kJ

Seperti kita ketahui berdasarkan pengalaman,pembakaran ini dengan mudah berlangsung hingga
selesai.Dari persamaan (6.16) kita dapat menuliskan

∆Horeaksi = (1 mol) ∆Hof (CO2,g ) – [(1 mol) ∆Hof (C, grafit) + (1 mol ) ∆Hof (O2 , g)]

= -393,5 kJ

Karena baik grafit maupun O2 adalah bentuk alotropik stabil dari unsur-unsur tersebut,maka ∆Hof
(C , grafit) dan ∆Hof ( O2 , g) adalah nol. Karena itu

∆Horeaksi = (1 mol) ∆Hof (CO2, g) = -393,5 kJ

Atau

∆Hof (CO2 , g) = -393,5 kJ/mol

Perhatikan bahwa penetapan nilai ∆Hof nol untuk setiap unsur dalam bentuknya yang paling stabil
pada keadaan standar tidak empengaruhi perhitungan kita.Ingat,dalam termokimia kita hanya
tertarik pada perubahan entalpi,karena nilai ini dapat ditentukan secara percobaan sedangkan nilai
entalpi mutlak tidak dapat.Pilihan “tingkat rujukan” nol untuk entalpi membuat perhitungan lebih
mudah untuk dilakukan.Sekali lagi,dengan merujuk pada analogi ketinggian permukaan bumi,kita
dapat menentukan bahwa ketinggian Puncak Eveerest adalah 8708 kaki lebih tinggi disbanding
puncak McKinley.Selisih ketinggian ini tidak dipengaruhi oleh keputusan untuk menetapkan
permukaan laut pada 0 kaki atau 1000 kaki.

Senyawa lain yang dapat dikaji dengan metode langsung adalah SF6 ,P4O10 dan CS2
Persamaan yang mewakili sintesis zat-zat ini adalah

S(rombik) + 3F2(g)  SF6(g)


P4(putih) + 5O2(g)  P4O10(s)
C(grafit) + 2S (rombik)  CS2(s)

Metode Tidak Langsung

Kebanyakan senyawa tidak dapat disintesis secara langsung dari unsur-unsurnya. Dalam beberapa
kasus,reaksi berlangsung terlalu lambat,atau terjadi reaksi samping yang menghasilkan zat-zat
selain senyawa yang diharapkan.Dalam kasus-kasus ini ∆Hof dapat ditentukan dengan cara
pendekatan tidak langsung,yang didasarkan pada hukum enjumlahan kalor(atau hukum
Hess).Hukum Hess (Hess’s law) dapat dinyatakan sebagai berikut :

Bila reaktan diubah menjadi produk,perubahan entalpinya sama terlepas apakah reaksi
berlangsung dalam satu tahap atau dalam beberapa tahap.Dengan kata lain,jika kita dapat
membagi reaksi menjadi beberapa tahap reaksi di mana ∆Horeaksi dapat diukur ,kita dapat
menghitung ∆Horeaksi untuk keseluruhann.Hukum Hess didasarkan pada fakta bwa karena H
adalah fungsi keadaan, ∆Ho hanya bergantung pda eadaan dan keadaan akhir (yaitu hanya pada
sifat reaktan dan produk). Perubahan entalpi akan sama apakah reaksi keseluruhan berlangsung
dalam satu tahap atau banyak tahap.

Analogi yang berguna untuk Hukum Hess adalah sebagai berikut. Andaikan Anda pergi dari lantai
dasar ke lantai keenam uatu bangunan dengan tangga erjalan.Kenaikan energi potensial gravitasi
yang didapat (yang bersesuaian dengan perubahan entalpi keseluruhan proses) akan sama terlepas
apakah anda ergi langsung ke atas atau berhenti di setiap lantai dalam perjalanan ke atas (membagi
reaksi ke dalam beberapa tahap)

Katakanlah kita tertarik pada entalpi pembentukan standar metana (CH4) .Kita dapat mewakili
sintesis CH4 dari unsur-unsurnya sebagai

C(grafit) + 2H2(g)  CH4(g)


Tetapi reaksi ini tidak berlangsung seperti tertulis di atas,jadi kita tidak dapat mengukur perubahan
entalpi secara langsung.Kita harus melaksanakan cara tidak langsung,yang didasarkan pada
Hukum Hess. Untuk memulainya,reaksi berikut yang melibatkan C (grafit),H2, dan CH4 dengan
O2 semuanya telah dikaji dan nilai-nilai ∆Horeaksi diketahui secara tepat

(a) C(grafit) + O2(g)  CO2(g) ∆Horeaksi = - 393,5 kJ


(b) 2H2(g) + O2(g)  2H2O ∆Horeaksi = - 571,6 kJ
(c) CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O ∆Horeaksi = - 890,4 kJ

Karena kita ingin memperoleh satu persamaan yang hanya mengandung C dan H2 sebagai
reaktan dan CH4 sebagai produknya,kita harus membalik reaksi (c) untuk mendapatkan

(d) CO2(g) + 2H2O(l)  CH4(g) + 2O2(g) ∆Horeaksi = 890,4 kJ

Tahapan berikutnya adalah menambahkan Persamaan (a),(b), dan (d) :

(a) C(grafit) + O2(g)  CO2(g) ∆Horeaksi = - 393,5 kJ


(b) 2H2(g) + O2(g)  2H2O ∆Horeaksi = - 571,6 kJ
(c) CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O ∆Horeaksi = - 890,4 kJ

Maka hasil nya :

C(grafit) + 2H2(g)  CH4(g) ∆Horeaksi = -74,7 kJ

Seperti yang Anda lihat,semua spesi yng tidak diperlukan (O2,CO2, dan H2O) hilang dalam operasi
ini.Karena persamaan ini mewakili sintesis 1 mol CH4 dari unsur-unsurnya kita peroleh ∆Horeaksi
(CH4) = -74,7 kJ/mol

Aturan umum dalam menerapkan hukum Hess adalah bahwa kita sebaiknya menyusun
serangkaian persamaan kimia (yang berhubungan dengan beberapa tahap) sedemikian
rupa,sehingga,ketika dijumlahkan,semua spesi akan hilang kecuali reaktan dan produk yang
diperlukan untuk keseluruhan reaksi. Ini berarti bahwa kita menginginkan unsur-unsur pada ruas
kiri dan senyawa yang diperlukan di ruas kanan.Untuk mencapai ini,kita sering harus mengalikan
beberapa atau semua persamaan yang mewakili setiap tahap dengan koefisien yang cocok.
Posted by Noviani P Fitria
http://hexachemistry.blogspot.com/2016/02/metode-pengukuran-entalpi-ii.html

You might also like