You are on page 1of 16

ACARA 3

PENGGUNAAN PETA RBI

Oleh:

Nama :-

NIM :-

Offering :-

Mata kuliah : Praktikum Kartografi

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

GEOGRAFI

2018
3.1 Tujuan

Setelah melakukan praktikum acara ini, di harapkan praktikan mampu:


a. Mahasiswa memiliki pengetahuan dasar dalam memahami dan membaca peta
RBI.
b. Mahasiswa dapat menentukan pola aliran sungai pada salah satusungai dalam
peta RBI yang dipilih.
c. Mahasiswa mampu menentukan orde salah satu sungai yang dipilih dalam
peta RBI tersebut.
d. Mahasiswa mampu membuat atau menarik batas suatu DAS.
e. Mahasiswa dapat menjelaskan tampilan atau desain dan informasitepi peta
RBI.
f. Mahasiswa dapat membaca simbol peta yang terdiri
dari informasi penggunaan lahan dan vegetasi, simbol batas
administrasi, permukiman, objek perhubungan dan transportasi, objek
hidrologiatau tubuh perairan, relief, dan topomini objek.

3.2 Dasar Teori

3.2.1 Peta Rupa Bumi

Peta rupa bumi secara umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan
alamiah (natural freatures) dan kenampakan buatan manusia (man made freatures).
Kenampakan alamiah yang dimaksud misalnya sungai, bukit, lembah, laut, danau,
dan lain-lain. Sedangkan kenampakan buatan manusia misalnya jalan, kampung,
pemukiman, kantor, pasar, dan lain-lain.
Pada dasarnya, peta dasar adalah peta yang menunjukkan obyek-obyek
dipermukaan bumi pada posisi yang sebenarnya, yang digunakan sebagai dasar bagi
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan data dan informasi yang ber-referensi
geografis (misalnya untuk pembuatan peta-peta tematik). Peta dasar bisa dibuat
berdasarkan atas pengukuran langsung dilapangan, pengukuran fotogrametris dan
penafsiran potret udara, atau dengan analisa citra penginderaan jauh lain seperti citra
satelit atau radar. Peta dasar dipakai untuk dasar pembuatan peta-peta tematik.Unsur-
unsur yang disajikan pada peta dasar adalah : unsur hypsografi/relief (garis kontur,
titik tinggi, gunung, lembah dan lain-lain.); unsur hidrologi (sungai, danau, laut);
unsur vegetasi (hutan, belukar, kebun sawah); unsur buatan (jalan, pemukiman,
pelabuhan).
Di Indonesia dikenal antara lain peta topografi atau biasa disingkat peta TOP
(dibuat oleh Jawatan Topografi AD/Dinas Topografi AD, tahun 1970-an) dan peta
Rupa Bumi Indonesia atau biasa disingkat peta RBI (dibuat oleh BAKOSURTANAL
pada 1982). Informasi pada Peta topografi dititik beratkan pada unsur-unsur alam asli
(sungai, kota/desa, garis kontour, titik tinggi). Sedangkan pada Peta Rupa Bumi
Indonesia, disamping informasi yang ada pada peta topografi, juga dicantumkan
informasi tentang penutupan lahan (antara lain sawah, perkebunan, hutan). Selain itu
terdapat peta yang biasa digunakan sebagai peta dasar, yaitu peta Joint Operation
Graphic atau biasa disingkat peta JOG adalah jenis peta topografi yang dibuat oleh
Inggris dan hanya satu skala, yaitu 1 : 250.000.Peta Rupa bumi antara lain berfungsi
sebagai peta referensi atau acuan dan peta dasar yaitu peta yang di pakai sebagai peta
referensi atau acuan dan dasar bagi pembuatan peta tematik.
Peta topografi (peta RBI) yaitu peta yang memvisualkan kenampakan rupabumi
secara umum. Kenampakan-kenampakan yang ditampilkan dalam peta RBI antara
lain kenampakan perairan, kenampakan vegetasi, kenampakan air,dan kenampakan
sosial. Kenampakan perairan divisualkan simbol garis dan simbol bidang berwarna
biru antara lain sungai, danau, waduk, laut. Kenampakan vegetasi simbol area antara
lain hutan, semak belukar, tegalan, dan lain-lain. Kenampakan sosial disimbolkan
dengan simbol area dan simbol titik antara lain permukiman, masjid, bangunan,
kantor pemerintahan, dan lain-lain.
Pembuatan peta RBI menggunakan kaidah kartografis yang baku dan
generalisasinya dilakukan secara umum. Peta RBI menampilkan informasi rupabumi
secara umum dan tidak ada informasi yang ditonjolkan.Peta dasar (base map) yaitu
peta topografi yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta tematik.Dalam
pembuatan peta tematik, peta dasar digunakan untuk memplotkan data yang didapat,
baik data kualitatif maupun data kuantitatif.Dari data tersebut, pembuat peta
memplotkannya ke peta dasar lalu memilih informasi mana yang harus ditonjolkan
dan mana yang harus dihilangkan.

3.2.2 Atribut Peta RBI


a. Judul peta

Judul peta berisi dua unsur meliputi tipe peta dan wilayahnya.Tipe peta dibuat
didasarkan atas kepentingan dari peta tersebutatau dapat dikatakan sebagai tema dari
peta tersebut (petatematik).Kecuali itu judul peta juga harus menunjukkan
daerahmana yang digambarkan oleh peta tersebut. MisalnyaKabupaten Malang,
Kabupaten Trenggalek dan sebagainya.Judul peta umumnya diletakkan di bagian
tengah atas peta,namun, ada pula judul peta yang dituliskan di bagian kanan bawah
atau kanan atas peta, tergantung keseimbangan gambar pada tata letak peta. Judul
harus diberi warna hitam dan dituliskan dengan huruf tegak.

b. Skala peta
Skala peta menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sesungguhnya di lapangan.Skala peta ada tiga jenis yaituskala pecahan, grafis, dan
bar scale.Penunjuk arah atau orientasi. Peta dapat digunakan untuk mengetahui arah
suatu objek biladilihat dari objek atau tempat lain. Hal ini dapat dilakukankarena peta
memiliki petunjuk arah.Arah pada peta ditunjukanoleh tanda kompas (compass rose).
Pada umumnya arah utara pada peta-peta sekarangdiorientasikan ke arah utara
geografi (disingkat: UG) yaitu arahyang menuju ke kutub utara bumi dimana peta
diposisikannormal (bagian atas peta mengarah ke utara). Pada jaman
dulu beberapa peta bagian atasnya tidak selalu utara tetapi timuratau bahkan selatan.
Pada peta topografi dan peta rupabumitanda arah peta ada tiga yaitu: utara
geografi/grid (UG), utaramagnetik (UM), dan utara sebenarnya (US).

c. Keterangan simbol peta


Setiap kenampakan objek lapangan pasti digambarkan pada peta dengan simbol
tertentu (bias berupa titik, garis ataupun luas/bidang).Jadi legenda berfungsi untuk
menjelaskan arti simbol itu.

d. Legenda

Legenda biasanya berupa kolom yang ditempatkan di sisi kiri atau kanan peta di
dalam garis tepi peta. Pada peta topografidan peta rupabumi legenda dan atribut peta
yang lainditempatkan pada ruang yang disebut informasi tepi (marginalinformation).
Jadi menurut bentuknya simbol dapat dikelompokkan menjadi simbol titik, simbol
garis dan simbul luas atau bidang.Sedangkan ujud simbol dalam kaitannya dengan
unsur yangdigambarkan dapat dibedakan abstrak, geometris, dan nyata atau
piktorial.Simbol piktoral adalah suatu simbol yang dalamkenampakan ujudnya ada
kemiripan dengan ujud unsur yang digambarkan.Sedangkan simbol geometrik adalah
simbul yangujudnya tidak ada kemiripannya dengan unsur yangdigambarkan namun
kenampakannya mirip bidang-bidang geometris.
e. Garis astronomis
Garis astronomis adalah garis khayal yang terdiri atas garislintang dan garis
bujur dengan disertai angka derajat pada sisi tepi garis peta.
f. Inset
Inset adalah peta kecil di dalam peta utama yang berfungsisebagai penunjuk
lokasi terhadap daerah lain yang lebih luasatau untuk memperjelas daerah yang tidak
tergambar pada petautama.

3.2.3 Interpertasi Peta RBI

Interpretasi peta adalah kegiatan menafsirkan atau memahami simbol-simbol


yang ada pada peta dan hubungannya dengan simbol-simbollainnya.Dalam tahap
interpretasi pembaca peta tidak hanya melihat tapimampu menafsirkan salah satu
bentuk interpretasi peta adalah menentukanarah. Dalam menentukan arah ada dua
cara yaitu
 Azimuth, yakni sudut yang diukur dari arah utara searah jarum
jam,sebesar 0-360°. Azimuth merupakan metode pembacaan grid
yangsecara umum digunakan oleh pembaca peta.
 Bearing, merupakan sistem lama untuk penentuan arah. Dengan caraini
sudut diukur dengan garis pangkal utara atau selatan kearah baratatau
timur yang besarnya 0-90°.
3.2.4Analisis Peta RBI
Selain membaca dan menginterpretasikan peta tahap yang lebih dalam lagidari
penggunaan peta RBI adalah tahap analisis peta.Dalam analisis petakita dapat
menentukan batas suatu DAS atau Sub DAS, menentukan orde sungai, menduga tipe
bentuk lahan, dan menduga bahaya alam yangmungkin muncul pada suatu lahan.
1. Pola Aliran SungaiPola aliran sungai menurut Lobeck (1939) adalah
a.Pola Dendritis, menyerupai bentuk pohon dengan cabang dan homogen.
b.Pola Rectangular, anak-anak sungai membentuk sudut
90° terhadapinduk sungai, pada umumnya terdapat di daerah patahan
atauretakan yang berbatuan kristalin.
c.Pola Radial, bentuknya menjari. Dibedakan menjadi:
1)Sentrifugal, menjari menjauhi pusat, terdapat didaerah volkan muda dan
kubah muda.
2)Sentripetal, menjari menuju pusat, terdapatdisuatu basin, cekungan atau
depresi bagianterendah.
d.Pola Annular, anak-anak sungai membentuk sudut diagonalterhadap
induk sungai, terdapat di daerah pegunungan kubah(dome) stadia dewasa.
e.Pola Trellis, menyerupai batang pohon anggur dengan cabang-
cabangnya terdapat pada pegunungan lipatan stadia dewasa.

3.2.5 Daerah Aliran Sungai


Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang dibatasi punggung-
punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebutakan ditampung
oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkanmelalui sungai-sungai kecil ke
sungai utama (Asdak, 1995). Salah satufungsi utama DAS adalah sebagai pemasok
air dengan kuantitas dankualitas yang baik terutama bagi orang di daerah
hilir.Menurut Seyhan (1977), karakteristik DAS dapat diartikan sebagaigambaran
spesifik mengenai DAS yang dicirikan oleh perameter-parameter yang berkaitan
dengan keadaan morfometri, morfologi DAS, tanah, geologi, vegetasi, tata guna
lahan, hidrologi, dan manusia.
Orde percabangan aliran sungai atau nisbah percabangan (bifurcationratio)
adalah nomor urut dari setiap segmen sungai terhadap sungaiinduknya.Metode
penentuan orde sungai yang banyak digunakanadalah metode Strahler.Sungai orde 1
menurut Strahler adalah anak-anak sungai yang letaknya paling ujung dan dianggap
sebagai sumbermata air pertama dari anak sungai tersebut.Segmen sungai
sebagaihasil pertemuan dari orde yang setingkat adalah orde 2, dan segmensungai
sebagai hasil pertemuan dari dua orde sungai yang lebih tinggi.

3.3 Alat dan Bahan


3.3.1 Alat 3.3.2 Bahan

a. Penggaris a. Buku referensi


b. Penghapus b. Peta RBI
c. Spidol OPH/OPM c. Plastik transparan
d. Busur
e. Pensil
f. Pulpen

3.4 Langkah Kerja

1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan


2. Letakkan plastic transparan tepat diatas peta RBI
3.Menjiplak gambar batas administrasi,jalan,dan salah satu sungai yang dipilih sesuai
pada peta RBI
4. Tulis judul, skala, dan legenda pada tepi muka peta
5. Analisis informasi tepi termasuk simbol
6. Hitung azimuth dan bearing pada suatu desa yang dilihat pada desa lain
dengan bantuan busur
7. Hitung panjang sungai dan jalan yang dipilih dengan bantuan benang dan
penggaris
8. Tariklah garis yang menujukkan DAS pada sekitar aliran sungai sesuai ketentuan

3.5 Hasil Praktikum

a. Gambar peta RBI Tosari dengan skala 1:25.000 yang memuat batas
administrasi, sungai, dan jalan (terlampir)
b. Perhitungan arah azimuth suatu kota dilihat dari kota lain(terlampir)
c. Penentuan DAS (terlampir)
d. Pembagian orde sungai (terlampir)

3.6 Pembahasan

Pada praktikum kedua ini kami menggunakan peta RBI Tosari lembar 1608_122
dengan skala 1:25.000. dalam pembacaan peta RBI Tosari banyak informasi yang kita
dapatkan yang secara tersurat sudah terpaparkan.Informasi yang didapatkan dalam
membaca peta RBI Tosari lembar 1608-122.

a. Tata Letak atau Lay Out Peta Rupabumi Indonesia.


Dalam peta RBI terdapat muka peta dimana penggambaran rupa bumi digambarkan
baik itu unsur alam ataupun unsur-unsur buatan manusia.Selain muka peta juga
terdapat informasi tepi yang memuat berbagai informasi tentang peta RBI Tosari ini.
Informasi tepi meliputi:
a) judul dari peta yaitu peta Tosari

a) Informasi lembar peta yaitu lembar 1608-122


b) S
kala yang
digunakan
yaitu
1:25.000
yang
merupakan
jenis skala
berskala
besar
c) P
etunjuk
letak peta,
ditunjukkan letak Tosari berada:
a. Di Tenggara Nongkojajar dengan lembar 1608-121
b. Sebelah Selatan Tosari dengan lembar peta 1608-122
c. Sebelah Barat Daya Sukapura dengan lembar 1608-211
d. Di Timur Tumpang dengan lembar 1607-443
e. Sebelah Barat Senduro dengan lembar 1607-533
f. Di Barat Laut Tlogosari dengan lembar 1607-441
g. Di Utara Pronojiwo dengan lembar 1607-442
h. Sebelah Barat Laut Pasirian dengan lembar 1607-531

d) Diagram lokasi, menunjukkan letak Ranupane dilihat lebih luas lagi,


terlihat Ranupane berada di pulau jawa bagian timur yang termasuk
dalam provinsi Jawa Timur.
e) Pencetak dan penerbit peta RBI Ranupane
f) Petunjuk pembacaan koordinat geografi, petunjuk ini berguna untukmemberikan
contohbagaimana pembacaan koordinat geografi pada suatu objek pada peta misalnya
gunung, danau, dan lain-lain.

g) Petunjuk pembacaan koordinat UTM, selain koordinat geografi terdapat koordinat


dengan sistem UTM, di petunjuk ini pembaca dapat mengetahui cara membaca
koordinat dengan sistem UTM.

h) Bagan pembagian administrasi propinsi Jawa Timur, pada bagan ini ditunjukkan
secara tegas pembagian administrasi propinsi Jawa Timur pada peta RBI
Ranupane saja, jadi ditunjukkan batas administrasi di wilayah Ranupane.
i) Skala , skala yang dipaparkan pada peta RBI Ranupane ini adalah skala
angka atau numerik dan skala garis grafis. Pada skala numerik
ditunjukkan angka dalam bentuk pecahan yaitu 1:25.000 dan pada skala
grafis ditunjukkan dalam bentuk garis.

j) Penunjuk arah atau orientasi, pada peta RBI Ranupane penunjuk tanda arah
peta ada tiga yaitu: utara geografi/grid (UG), utara magnetik (UM), dan utara
sebenarnya (US).
Pola Aliran Sungai Pola aliran sungai pada kali kembar adalah jenis pola aliran
trellis. Diketahui bahwa pola aliran trellis terdapat pada pegunungan lipatan stadia
dewasa. Ini sesuai dengan daerah Ranupane yang merupakan daerah dengan bentuk lahan
vulkanis yang memiliki banyak gunung disekitarnya yang mayoritas merupakan gunung
yang sudah tidak aktif lagi.
Orde Sungai Pembagian orde sungai pada kali kembar tidak begitu jelas
karena kali kembar yang ditampakkan pada peta RBI Ranupane ini tidak
memperlihatkan secara utuh. Namun dapat diduga dari banyaknya percabangan pada
kali kembar ini. Dapat disimpulkan orde sungai pada kali kembar terdapat 2 orde
sungai menurut metode Stahler.dengan bentuk lahan vulkanis yang memiliki banyak
gunung disekitarnya yang mayoritas merupakan gunung yang sudah tidak aktif lagi.

Orde Sungai Pembagian orde sungai pada kali kembar tidak begitu jelas karena kali
kembar yang ditampakkan pada peta RBI Ranupane ini tidak memperlihatkan secara
utuh. Namun dapat diduga dari banyaknya percabangan pada kali kembar ini. Dapat
disimpulkan orde sungai pada kali kembar terdapat 2 orde sungai menurut metode
Stahler.
3.7 Kesimpulan

Di dalam peta RBI terdapat berbagai informasi tepi yang secara tersurat dapat
kita peroleh seperti; skala peta, legenda, petunjuk arah atau orientasi peta, petunjuk
pembacaan koordinat UTM maupun koordinat geografi, dan pembagian
administrasi.Lebih mendalam lagi daripada membaca kita dapat menginterpretsikan
peta sehingga kita dapat mengukur arah suatu kota dilihat dari kota lain. Selain
menginterpretasikan peta kita juga dapat menganalisis peta RBI Ranupane sehingga
kita dapat mengetahui DAS pada salah satu sungai di daerah Ranupane.Selain itu kita
dapat membagi orde sungai seperti pada kali kembar yang berada pada peta RBI
Ranupane dapat diketahui orde sunginya ada 2.Bentuk lahan yang dapat dianalisis
dari peta Ranupane adalah bentuk lahan vulkanis.

3.8 Referensi

Buranda,J,P, Idris,Yusuf. 1985. Dasar-dasar Kartografi. Malang. IKIP Malang

Hartono, Rudi. 2012. Kartografi Dasar. Universitas Negeri Malang

Taryana, Didik. 1999. Kartografi. Malang. Universitas Negeri Malang

Suryono, Agus. 2012. Pengantar Dasar Kartografi. Universitas Negeri Malang

You might also like