Professional Documents
Culture Documents
merepresentasikan data, beberapa pertanyaan dibawah ini dapat anda gunakan sebagai
pedoman dalam pemilihan tipe grafik.
Column
Bar
Circular Area
Line
Scatter Plot
Bullet
Pie
Stacked Bar
Stacked Column
Area
Waterfall
Scatter Plot
Line
Column
Bar
4. Apakah Anda tertarik untuk menganalisis tren dalam kumpulan data Anda?
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak informasi tentang bagaimana performansi kumpulan
data selama jangka waktu tertentu, Anda sebaiknya memilih:
Line
Dual-Axis Line
Column
5. Apakah Anda ingin lebih memahami hubungan antara nilai?
Grafik hubungan cocok untuk menunjukkan bagaimana satu variabel berhubungan dengan satu
atau banyak variabel berbeda. Anda bisa menggunakan ini untuk menunjukkan bagaimana efek
positif, tidak berpengaruh, atau efek negatif pada variabel lain.
Saat mencoba menjalin hubungan antar variable tersebut, gunakan tipe grafik ini:
Scatter Plot
Bubble
Line
Tipe-tipe grafik
Untuk lebih memahami setiap tipe grafik dan bagaimana penggunaannya, berikut rangkuman
dari masing-masing tipe grafik.
1) Column
Grafik kolom (column) digunakan untuk menunjukkan perbandingan di antara variabel yang
berbeda, atau menunjukkan perbandingan variabel dari waktu ke waktu.
image.jpg1056x500 38 KB
Gunakan warna yang konsisten di sepanjang grafik, pilih warna aksen untuk menyoroti titik
data atau perubahan yang berarti dari waktu ke waktu.
Gunakan label horizontal untuk meningkatkan keterbacaan.
Mulai sumbu y pada nilai 0 untuk mencerminkan secara tepat nilai dalam grafik Anda.
2) Bar
Grafik batang (Bar), pada dasarnya adalah grafik kolom (column) horizontal, grafik batang harus
digunakan untuk menghindari kekacauan apabila nama label memiliki nama yang panjang atau
jika Anda memiliki lebih dari 10 item untuk dibandingkan.
Selain itu, grafik batang dapat digunakan untuk memvisualisasikan angka negatif.
Gunakan warna yang konsisten di sepanjang grafik, pilih warna aksen untuk menyoroti titik
data atau perubahan yang berarti dari waktu ke waktu.
Gunakan label horizontal untuk meningkatkan keterbacaan.
Mulai sumbu y pada nilai 0 untuk mencerminkan secara tepat nilai dalam grafik Anda.
3) Garis (Line)
Grafik garis (line) menunjukkan tren atau kemajuan dari waktu ke waktu dan dapat digunakan
untuk menampilkan berbagai kategori data. Anda harus menggunakannya saat Anda membuat
kumpulan data yang kontinyu.
Catatan khusus untuk grafik :
Grafik ini seharusnya digunakan untuk memvisualisasikan korelasi atau ketiadaan antara ketiga
kumpulan data tersebut.
Catatan khusus untuk grafik Axis Ganda (Dual Axis) :
Gunakan sumbu y di sisi kiri untuk variabel utama karena otak secara alami cenderung
untuk melihat ke kiri terlebih dahulu.
Gunakan berbagai gaya grafik untuk menggambarkan dua kumpulan data, seperti yang
digambarkan di atas.
Pilih warna kontras untuk dua kumpulan data.
5) Area
Grafik area pada dasarnya adalah grafik garis, namun ruang antara sumbu x dan garis diisi
dengan warna atau corak.
Hal ini berguna untuk menunjukkan hubungan part-to-whole, seperti menunjukkan kontribusi
penjualan perorangan terhadap total penjualan selama setahun. Ini membantu Anda
menganalisis informasi tren keseluruhan dan juga tren individual.
Catatan khusus untuk grafik Area :
6) Stacked Bar
Grafik Stacked Bar sebaiknya digunakan untuk membandingkan banyak item yang berbeda dan
menunjukkan komposisi setiap item yang dibandingkan.
Catatan khusus untuk grafik Stacked Bar :
7) Pie
Diagram lingkaran menunjukkan angka statis dan bagaimana kategori merupakan bagian dari
keseluruhan - komposisi sesuatu. Diagram lingkaran mewakili angka dalam persentase, dan
jumlah total semua segmen harus sama dengan 100%.
Catatan khusus untuk grafik pie :
Jangan mengilustrasikan terlalu banyak kategori untuk memastikan perbedaan antara irisan.
Pastikan nilai slice mencapai 100%.
Sesuaikan irisan sesuai dengan ukurannya.
8) Scatter Plot
Diagram scatter akan menunjukkan hubungan antara dua variabel berbeda atau dapat
mengungkapkan tren distribusi.
Tipe diagram ini sebaiknya digunakan bila terdapat banyak titik data yang berbeda, dan Anda
ingin menyoroti kesamaan dalam kumpulan data. Ini berguna saat mencari outlier atau untuk
memahami distribusi data Anda.
image.jpg724x315 43.9 KB
Catatan khusus untuk grafik Scatter Plot :
Sertakan lebih banyak variabel, seperti ukuran yang berbeda, untuk menggabungkan lebih
banyak data.
Mulai sumbu y pada nilai 0 untuk mewakili data secara akurat.
Jika Anda menggunakan garis tren, cukup gunakan maksimal dua garis untuk membuat plot
Anda mudah dimengerti.
9) Bubble
Diagram gelembung mirip dengan diagram plot tersebar karena dapat menunjukkan distribusi
atau hubungan. Ada kumpulan data ketiga, yang ditunjukkan oleh ukuran gelembung atau
lingkaran.
10) Waterfall
Diagram waterfall sebaiknyadigunakan untuk menunjukkan bagaimana nilai awal dipengaruhi
oleh nilai antara - baik positif maupun negatif - dan menghasilkan nilai akhir. Ini harus digunakan
untuk mengungkapkan komposisi suatu bilangan.
11) Funnel
Bagan corong (funnel) menunjukkan rangkaian langkah dan tingkat penyelesaian untuk setiap
langkah. Ini dapat digunakan untuk melacak proses penjualan atau tingkat konversi.
Catatan khusus untuk grafik Funne :
Skala ukuran setiap bagian harus dibuat secara akurat untuk mencerminkan ukuran
kumpulan data.
Gunakan warna kontras atau satu warna dalam gradasi warna, dari yang paling gelap sampai
yang paling ringan seiring variasi ukuran funnel.
12) Bullet
Grafik peluru (bullet) digunakan untuk menunjukkan kemajuan menuju suatu tujuan,
membandingkannya dengan ukuran lain, dan memberikan konteks dalam bentuk penilaian atau
kinerja.
Gunakan garis besar garis dasar dan jelas agar tidak mengganggu data.
Gunakan satu warna dalam satu gradasi warna untuk menunjukkan perubahan pada data.
Hindari menggunakan beberapa pola.
Sumber 5