You are on page 1of 19

MATERIAL SAFETY DATA SHEET

April 2018
APAKAH ITU MSDS
MSDS atau dalam bahasa kita dikenal dengan ‘Informasi Data Keamanan
Bahan’ merupakan informasi mengenai cara pengendalian bahan kimia
berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan bahan.

Informasi MSDS ini berisi tentang uraian


umum bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara
penggunaan, penyimpanan hingga
pengelolaan bahan buangan.

Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS ?


Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan keselamatan pada waktu
bekerja menggunakan bahan kimia. Selain itu fungsi MSDS adalah agar :
1. Mengetahui potensi bahan kimia
2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja
3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja
4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3

2
KANDUNGAN BAHAN KIMIA
Dalam dunia kerja, baik di laboratorium maupun lapangan, komponen
bahan kimia berada :

Bahan baku (starting material)


.
Bahan produk utama
Bahan produk samping
Bahan untuk analisis
Bahan buangan

3
PENGGUNA MSDS

Siapa yang harus menggunakan dan


menerapkan lembar MSDS

.
Produsen bahan

Pihak pengangkut bahan

Penyimpan dan supplier bahan

Pengguna bahan (Industri, Laboratorium dan


Institusi akademik)

Pengolah bahan buangan

4
ISI MSDS
1. Informasi umum
a. Tanggal pembuatan
b. Alamat produsen atau suplier
c. Nomor seri CAS (Chemical Abstract Serial Number)
d. Nama kimia
.
e. Nama perdagangan dan sinonim
f. Nama kimia lainnya
g. Rumus struktur dan rumus kimia 2. Informasi komponen berbahaya
h. Tanda bahaya bahan kimia a. Batas paparan tiap komponen
b. Komposisi
3. Informasi data sifat fisika c. Persen berat
a. Titik didih
b. Tekanan uap
c. Kerapatan uap
d. Titik beku atau titik leleh
e. Kerapatan cairan
f. Persen penguapan
g. Kelarutan
h. Penampakan fisik dan bau
5
SYMBOL
ISI MSDS

4. Informasi tentang data kemudahan terbakar dan ledakan


a. Titik nyala
b. Batas kemampuan terbakar
.
c. Batas temperatur terendah yang menimbulkan ledakan
d. Batas temperatur tertinggi yang menimbulkan ledakan
e. Media /bahan kimia yang digunakan untuk pemadaman
f. Prosedur khusus untuk pemadaman

5. Informasi data reaktivitas


a. Stabilitas bahan
b. Pengaturan lokasi penempatan bahan
c. Produk dekomposisi yang berbahaya
d. Produk polimerisasi yang berbahaya

7
TINGKAT SKALA BAHAYA
Nilai Bahaya Terhadap Kesehatan Bahaya Kemudahan Terbakar Bahaya Reaktivitas
Bahan kimia yang akan teruapkan dengan
Bahan kimia yang secara sendirian memiliki
cepat atau sempurna pada tekanan
Bahan kimia yang dengan sangat sedikit kemungkinan meledak atau terdekomposisi
atmosfer dan temperatur kamar atau
4 paparan (exposure) dapat menyebabkan dan menimbulkan ledakan atau bereaksi
bahan kimia yang segera terdispersi di
kematian atau sakit parah. pada tekanan dan
udara dan bahan kimia tersebut akan
temperatur normal.
terbakar dengan cepat.
. Bahan kimia yang secara sendirian memiliki
kemungkinan meledak atau terdekomposisi
Bahan kimia yang dengan sangat sedikit Bahan kimia berupa cairan atau padatan dan menimbulkan ledakan atau bereaksi
3 paparan (exposure) dapat menyebabkan yang dapat menyala pada semua tetapi membutuhkan bahan inisiator atau
kematian atau sakit parah. temperatur kamar. harus dipanaskan pada kondisi tertentu
sebelum inisiasi atau bahan yang bereaksi
dengan air dan menimbulkan ledakan.
Bahan kimia yang segera menunjukkan
Bahan kimia yang dengan paparan cukup perubahan kimia drastis akibat kenaikan
Bahan kimia yang harus dipanaskan atau
intens atau berkelanjutan dapat temperatur atau tekanan atau reaksi
2 dikondisikan pada temperatur tinggi
menyebabkan kemungkinan sakit parah secara cepat dengan air dan mungkin
tertentu sehingga dapat menyala.
atau penyakit menahun. membentuk campuran bahan peledak
dengan air.
Bahan kimia yang dengan terjadinya Bahan kimia yang harus dipanaskan Bahan kimia yang secara sendirian stabil
1 paparan dapat menyebabkan iritasi atau terlebih dahulu sebelum nyala dapat tetapi dapat menjadi tidak stabil akibat
sakit. terjadi. kenaikan temperatur atau tekanan.
Bahan kimia yang akibat paparan termasuk
Bahan kimia yang secara sendirian stabil
dalam kondisi terbakar tidak
0 Bahan kimia yang tidak dapat terbakar. kecuali pada kondisi nyala api dan bahan
mengakibatkan sakit atau bahaya
tidak reaktif dengan air.
kesehatan.

8
ISI MSDS
6. Informasi Toksikologi
a. Rute Kontak Masuk yang mungkin terjadi
b. Gejala menyangkut bahaya fisika, kimiawi dan karakteristik racun.
c. Efek kronis, efek tertunda dan efek yang langsung terjadi dari pemaparan jangka
pendek atau panjang.
d. Nilai toksisitas (LD, LC), Iritasi, dll .
e. Dan data-data informasi lain yang mendukung

Jika data untuk bahaya dimaksud tsb tidak terdapat, sebaiknya dituliskan di MSDS
dengan pernyataan bahwa data yang dimaksud tidak terdapat.

7. Informasi Ekologi
Berisikan informasi dan data-data terkait dengan Ekologi / Lingkungan Hidup seperti
Toksisitas, degradabilitas dan persistance, potensi bioakumulasi, pergerakan di dalam
tanah, dan informasi efek samping lainnya.

9
ISI MSDS

8. Informasi tentang bahaya kesehatan


a. Efek terkena paparan yang berlebihan
b. Prosedur pertolongan darurat dan pertolongan pertama akibat kecelakaan
c. Kontak pada mata .
d. Kontak pada kulit
e. Terhirup pada pernafasan

10
ISI MSDS

9. Informasi prosedur pengumpulan, pengelolaan dan pengolahan limbah

a. Langkah-langkah yang harus diambil untuk pengumpulan limbah


b. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di lapangan
c. Prosedur pengelolaan dan pengolahan limbah di laboratorium
d. Metoda pemusnahan limbah bahan kimia

10. Informasi perlindungan bahan kimia


a. Perlindungan respiratory
b. Ventilasi
c. Sarung tangan pelindung
d. Pelindung mata
e. Peralatan pelindung lainnya
f. Pengawasan perlindungan

11
ISI MSDS

11. Informasi penanganan awal khusus


a. Penanganan khusus dalam penggunaan dan penyimpanan
b. Penanganan awal lainnya

12. Informasi Data transportasi


a. Nama dan jenis transportasi
b. Tanda kelas bahaya bahan
c. Tanda label
d. Tanda merk
e. Prosedur darurat akibat kecelakaan
f. Prosedur penanganan awal yang harus dilakukan selama tranportasi.

12
TEKNIK PENELUSURAN DAN STRATEGI

Teknik untuk menelusuri MSDS antara lain dari :


• CDROM dari produsen bahan kimia
• Internet :
http://www.msdsonline.com/
http://www.state.nj.us/health/eoh/rtkweb/rtksfs.htm
http://www.ilpi.com/msds/

Strategi Pengelolaan MSDS


• Inventarisasi bahan-bahan kimia yang terkait pekerjaan
• Pengumpulan dan penelusuran dokumen MSDS
• Modifikasi MSDS
• Melaksanakan dan mematuhi rekomendasi dari MSDS

13
Memperlakukan Bahan Kimia Dalam Bekerja

* Selalu merujuk MSDS


(Material Safety Data Sheet)

* Preparasi bahan dengan benar

* Pengemasan dan penyimpanan bahan


yang tepat

• Penggunaan pada takaran


• yang tepat

• Pengelolaan buangan bahan


• secara bijaksana

14
CONTOH MSDS

15
Global Harmonized System (GHS)

Sistem Harmonisasi Global yang diberi nama GHS bermula dari pertemuan METI
(Ministry of Economic Trade and Industry) di Jepang yang kemudian berlanjut ke
pertemuan tingkat Internasional di berbagai tempat seperti Rio de Janeiro dan
Jenewa.

Hasil pertemuan Internasional tersebut akhirnya menyepakati untuk membentuk


satu sistem global dalam hal komunikasi bahaya yaitu: Klasifikasi Bahaya, MSDS,
dan Label / Penandaannya. Dalam hal ini, PBB menunjuk UNITAR (United Nations
Institute for Training and Research) dibawah payung ILO sebagai koordinator
proyek GHS di seluruh negara di dunia dimana di tergetkan tahun 2006 untuk
perubahan amandemen peraturan lokal yang terkait dengan GHS dan tahun 2008
untuk pelaksanaan sistem implementasi secara menyeluruh di seluruh negara di
dunia

16
Global Harmonized System (GHS)

APEC sebagai organisasi regional Asia Pasifik telah menyepakati untuk menerapkan sistem
GHS di seluruh negara anggotanya termasuk salah satunya adalah Indonesia. Indonesia
bahkan dipromosikan menjadi salah satu pilot country project untuk pelaksanaan GHS di
Asia Pasifik khususnya di tingkat ASEAN.

Keberadaan GHS di Indonesia tentunya akan membawa berbagai keuntungan antara lain
karena dengan adopsi sistem GHS, maka Indonesia akan memiliki standar penentuan
klasifikasi bahaya bahan kimia yang selama ini ada di Indonesia namun terdapat beberapa
klasifikasi yang berbeda antar Kementerian / Departemen. Selain itu juga Indonesia akan
memiliki standar sistem penandaan / labelling bahan kimia yang seragam, dimana
diharapkan tidak akan ada perbedaan lagi dalam hal penandaan bahan kimia antar
sektoral maupun instansi. Terakhir adalah format MSDS akan diseragamkan di Indonesia
yaitu menggunakan format GHS yang terdiri dari 16 sections / bagian. Diharapkan dengan
adanya sistem ini, seluruh instansi dan sektoral terkait akan menggunakan satu sistem
yang sama dan tidak akan ada lagi perbedaan sistem yang digunakan.

17
Global Harmonized System (GHS)

Perbandingan Format MSDS Menakertrans vs GHS


Sections Format Kepmenaker Format GHS
1 Identitas Perusahaan Identitas Perusahaan
2 Komposisi Bahan * Identifikasi Bahaya *
3 Identifikasi Bahaya * Komposisi Bahan *
4 Tindakan P3K Tindakan P3K
5 Tindakan Penanggulangan Kebakaran Tindakan Penanggulangan Kebakaran
6 Tindakan Penanggulangan Kebocoran dan Tindakan Penanggulangan Kebocoran dan
Tumpahan Tumpahan
7 Penyimpanan dan Penanganan Bahan Penyimpanan dan Penanganan Bahan
8 Pengendalian Pemaparan dan APD Pengendalian Pemaparan dan APD
9 Sifat Fisika dan Kimia Sifat Fisika dan Kimia
10 Stabilitas dan Reaktifitas Bahan Stabilitas dan Reaktifitas Bahan
11 Informasi Toksikologi Informasi Toksikologi
12 Informasi Ekologi Informasi Ekologi
13 Pembuangan Limbah Pembuangan Limbah
14 Informasi Untuk Pengangkutan Bahan Informasi Untuk Pengangkutan Bahan
15 Informasi Perundang-undangan Informasi Perundang-undangan
16 Informasi Lain Informasi Lain

18
TERIMA KASIH

19

You might also like