You are on page 1of 5

PETUNJUK PRAKTIKUM NUTRISI IKAN PERTEMUAN 5-6

Tim Asisten Nutrisi Ikan


Program Studi Perikanan
Fakultas Perikanan dan Imu Kelautan
Universitas Padjadjaran
2017
PRAKTIKUM 5

FORMULASI PAKAN

Metode Bujur Sangkar Latin

Bagian yg Persentase
dibutuhkan Penggunaan

Prot.
Prot yg
suplemen
dibutuhkan (X- B) (X- B) x100 %
(A) atau Proten
dikurangi Prot Y Y
yang lebih dari
basal (X – B)
X
Protein
yang
Dibutuhkan
(X)
Protein basal Prot Suplemen
(B) atau Proten dikurangi Prot yg (A – X) (A – X) x100 %
yang kurang dibutuhkan Y Y
dari X (A – X)
Jumlah (Y) =
Jumlah 100%
(X – B) + (A – X)

Lembar Kerja Praktikum :

A. Formulasi dengan dua macam bahan baku

1. Bagaimanakah cara menyusun formulasi pakan untuk ikan nila dengan


bahan baku tepung ikan dan dedak. Pakan tersebut diharapkan mengandung
protein 30% atau terdapat 30 g protein pada setiap 100 g formula pakan.

Penyelesaian :

1. Analisislah bahan baku atau carilah berbagai referensi yang berkaitan


dengan kandungan protein dari bahan baku yang tersedia. Misalkan
diketahui tepung ikan 60% dan dedak 9,6%.

2. Gambarlah sebuah bujur sangkar dan letakkan nilai kandungan protein


yang iinginkan tepat ditengah-tengah garis diagonal bujur sangkar
tersebut.
3. Pada sisi kiri bujur sangkar cantumkan dua jenis bahan baku yang tersedia
berikut nilai kandungan proteinnya. Pada sisi kiri atas adalah bahan baku
yang memiliki nilai kandungan protein lebih tinggi (yaitu tepung ikan),
sedangkan pada sisi kiri bawah adalah yang memiliki nilai kandungan
protein lebih rendah (yaitu dedak).

4. Lakukan perhitungan dengan melakukan pengurangan untuk setiap


kandungan protein bahan baku antara nilai yang lebih besar dengan nilai
kandungan protein yang diinginkan (yang ada ditengah-tengah garis
diagonal). Hasilnya merupakan bagian dari masing-masing komponen
bahan baku pakan tersebut.

5. Lakukan penjumlahan masing-masing komponen bahan baku tersebut

a. Berapa jumlah bahan baku tepung ikan yang diperlukan adalah ?

b. Berapa jumlah bahan baku dedak yang diperlukan adalah ?

B. Formulasi dengan beberapa macam bahan baku

Lembar Kerja Praktikum :

Bila akan menggunakan lebih dari 2 bahan baku, kelompokkan terlebih dahulu
bahan baku basal (kadar protein < 20%) dan bahan baku protein (> 20%) di
rata-ratakan dahulu setiap kelompok setelah itu dimasukkan ke metoda bujur
sangkar.

1. Bagaimanakah cara menyusun formulasi pakan untuk ikan dengan


bahan baku bungkil kedelai (protein 44%), tepung kepala udang (protein
48,35%) dan dedak (8,2%) dan (jagung 10,2 %). Pakan tersebut
diharapkan mengandung protein 27% atau terdapat 27 g protein pada
setiap 100 g formula pakan.
2. Lakukan formulasi pakan berdasarkan bahan pada tabel berikut. Pakan
tersebut diharapkan mengandung protein pada setiap 100 g pakan.

Tabel 1. Bahan pakan dan Kandungan Nutrien :

Protein Kasar
JENIS BAHAN
(%)
Tepung Ikan (Ada 2 kg)
52
Tepung Kedelai (2 kg)
45
Tepung Jagung (2 kg)
8,6
Dedak halus (0,5 kg)
11
Polar 1 kg 17
MBM 1 kg 61,13
Tepung Tapioka 0
Minyak Jagung 0
Mineral 0

C. Pembuatan Pelet

Prosedur pembuatan :

1. Penghalusan Bahan Baku


a. Setiap bahan baku diayak agar ukurannya seragam.
b. Bahan baku yang tertahan dapat dihaluskan kembali menggunakan mesin
penepung.
c. Simpan dalam wadah plastik dan diberi nama/label yang jelas.

2. Penimbangan Bahan baku


a. Sesuai dengan perhitungan terdahulu dalam lembar informasi, dapat
diketahui.
b. Berapa % bahan yang akan digunakan.
c. Hitung berapa jumlah bahan yang akan digunakan, bila dalam praktikum ini
akan dibuat 100 g pakan (berat kering).
d. Timbanglah sesuai dengan kebutuhan.
e. Simpan dalam wadah plastik dan beri nama yang jelas.

3. Pencampuran bahan baku


a. Campurlah bahan yang sedikit dahulu, baru kemudian yang banyak.

4. Pencetakan pakan
a. Untuk mencetak pakan, baik berupa pelet, flake atau remahan, prinsipnya
adalah sama, yaitu penambahan bahan perekat (binder) agar teksturnya
kompak dan memiliki ketahanan dalam air untuk beberapa lama.

5. Pengeringan pakan
a. Pada pabrik pakan skala besar, pada umumnya mesin pengering sudah
terintegrasi dengan mesin pencetak, sedangkan pabrik pakan skala rumah
tangga, pengeringannya dilakukan dengan tenaga surya.
b. Pengeringan pelet dibawah sinar matahari, dilakukan pembalikan setiap 2
jamsekali.
PRAKTIKUM 6

UJI FISIK PELET

1. Uji Durabilitas.

Prinsip :

Daya tahan pakan terhadap tekanan luar (Appel, 1994)

Berat pelet sebelum diputar (tumbling)


Durabilitas= -------------------------------------------------- X 100
Berat pelet setelah diputar (tumbling)

Alat dan Bahan :

- Timbangan
- Alat pemutar (Trumbling test)
- Beban 1 kg,
- Pelet uji 50 g
- Saringan
- Kertas/alumunium foil (sebagai wadah)

Prosedur :

- Timbanglah pakan yang akan diuji (misalnya 50 g)


- Tempatkanlah di alat pemutar (alat ini akan berputar dan memberikan benturan
pada pakan).
- Putarkanlah selama 10 menit dengan kecepatan 50 rpm,
- Pindahkan sampel dan ayaklah.
- Hitunglah persentase pelet yang masih utuh.
- Hitunglah nilai ketahanan pelet terhadap tekanan luar dengan cara :
membandingkan berat pelet sebelum disimpan di alat pemutar dengan berat
pelet yang masih utuh setelah pemutaran.

You might also like