Professional Documents
Culture Documents
FORMULASI PAKAN
Bagian yg Persentase
dibutuhkan Penggunaan
Prot.
Prot yg
suplemen
dibutuhkan (X- B) (X- B) x100 %
(A) atau Proten
dikurangi Prot Y Y
yang lebih dari
basal (X – B)
X
Protein
yang
Dibutuhkan
(X)
Protein basal Prot Suplemen
(B) atau Proten dikurangi Prot yg (A – X) (A – X) x100 %
yang kurang dibutuhkan Y Y
dari X (A – X)
Jumlah (Y) =
Jumlah 100%
(X – B) + (A – X)
Penyelesaian :
Bila akan menggunakan lebih dari 2 bahan baku, kelompokkan terlebih dahulu
bahan baku basal (kadar protein < 20%) dan bahan baku protein (> 20%) di
rata-ratakan dahulu setiap kelompok setelah itu dimasukkan ke metoda bujur
sangkar.
Protein Kasar
JENIS BAHAN
(%)
Tepung Ikan (Ada 2 kg)
52
Tepung Kedelai (2 kg)
45
Tepung Jagung (2 kg)
8,6
Dedak halus (0,5 kg)
11
Polar 1 kg 17
MBM 1 kg 61,13
Tepung Tapioka 0
Minyak Jagung 0
Mineral 0
C. Pembuatan Pelet
Prosedur pembuatan :
4. Pencetakan pakan
a. Untuk mencetak pakan, baik berupa pelet, flake atau remahan, prinsipnya
adalah sama, yaitu penambahan bahan perekat (binder) agar teksturnya
kompak dan memiliki ketahanan dalam air untuk beberapa lama.
5. Pengeringan pakan
a. Pada pabrik pakan skala besar, pada umumnya mesin pengering sudah
terintegrasi dengan mesin pencetak, sedangkan pabrik pakan skala rumah
tangga, pengeringannya dilakukan dengan tenaga surya.
b. Pengeringan pelet dibawah sinar matahari, dilakukan pembalikan setiap 2
jamsekali.
PRAKTIKUM 6
1. Uji Durabilitas.
Prinsip :
- Timbangan
- Alat pemutar (Trumbling test)
- Beban 1 kg,
- Pelet uji 50 g
- Saringan
- Kertas/alumunium foil (sebagai wadah)
Prosedur :