Professional Documents
Culture Documents
I. Tujuan
Adapun acara praktikum ini memiliki tujuan agar praktikan dapat mengenal bentuk
umum dan ciri – ciri filum binatang yang berperan sebagai hama, mengenal morfologi
serangga, mengenal tipe alat mulut serangga, mengenal tipe metamorfosis serangga,
mengetahui dan mempraktikkan teknik koleksi serangga.
II. Tinjauan Pustaka
Sejak manusia melakukan budidaya pertanian, maka sejak itu manusia
berkompetisi dengan serangga yang berstatus sebagai hama untuk mencukupi kebutuhan
demi kelangsungan hidupnya, sedangkan manusia berusaha untuk melindungi tanaman
atau hasilnya dari gangguan serangga hama. (Falahudin, 2015)
Hama adalah semua organisme atau agen biotic yang merusak tanaman dengan cara
bertentangan dengan kepentingan manusia. (Smith, 1983).
Di Indonesia tercatat lebih dari 111 spesies Arthropoda merupakan hama, 53
spesies merupakan bukan sasaran, 61 spesies predator dan 41 spesies parasitoid .
Tercatat 17 jenis hama yang dapat menyebabkan kerusakan dan kerugian pada
tanaman kedelai. Beberapa hama utama yang sering ditemukan adalah lalat kacang
(Ophiomyia phaseoli) , ulat grayak (Spodoptera litura), Kumbang daun tembukur
(Phaedonia inclusa), penggerek polong (Etiella zinckenella), penghisap polong (Rip-
tortus linearis), dan kepik hijau (Nezara viridula). (Radiyanto, 2010)
Serangga merupakan kelompok hewan yang dominan di muka bumi dengan jumlah
spesies hamper 80% dari jumlah hewan yang ada di permukaan bumi (Borror, 1987).
Kelompok musuh alami serangga hama tanaman padi sawah ada dari kelompok laba-
laba, kelompok parasit serangga dan kelompok predator serangga (Sembel, 1989)
Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana
(Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan mandibelnya
serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi maksila dan labiumnya
memanjang dan menyatu Hama ini meraut jaringan hingga keluar cairan , cairan ini
kemudian dihisap paruh konikal. Jaringan yang terserang cenderung berwarna putih atau
belang yang kemudian tampak mengerut (Gendroyono, 2006).
Tipe alat mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera). Pada bagian bawah
kepala terdapat labium yang bentuknya berubah menjadi tabung yang bercelah. Ruas
pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum. Ujung dari labium
ini berbentuk khusus yang berfungsi sebagai pengisap, disebut labellum.
Bahan pangan padat menjadi lembek dan busuk akibat ludah yang dikeluarkan
hama ini untuk melunakkan makanan, kemudian baru dihisapnya (Gendroyono, 2006).
Tipe alat mulut ini biasanya terdapat pada ngengat dan kupu-kupu dewasa
(Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan
maksila palpusnya berkembang tidak sempurna. Serangga dewasa umumnya bukan
merupakan hama yang bertindak sebagai hama adalah serangga yang mempunyai alat
mulut mengunyah pada stadia larva (Gendroyono, 2006).
Serangga hama dengan tipe alat mulutnya menusuk dan mengisap gejala serangan
yang ditimbulkan yaitu pada bagian tanaman akan ditemukan bekas tusukan stilet yang
akan menyebabkan terjadinya perubahan warna atau perubahan bentuk pada bagian
tanaman yang diserangnya (Gendroyono, 2006).
Pada acara praktikum ini dilakukan pada hari Selasa, 20 Maret 2018 di laboratorium
fakultas pertanian universitas Tidar ruang 0203. memerlukan bahan-bahan seperti :
specimen dari berbagai hama dari berbagai filum seperti filum Chordata (tikus, tupai,
burung),filum Nemathelminthes (nematode, parasit tanaman / Meloidogyne sp.), filum
Gastropoda (siput, keong mas, bekicot), filum Artopoda, meliputi : belalang (Orthoptera),
capung (Odonata), kepik (Hemiptera), kutu (Homoptera), kupu (Lepidoptera), kumbang
(Coleoptera), lalat buah (Diptera), lebah (Hymenoptera). Sedangkan untuk alat yang
dipakai adalah loop untuk melihat secara seksama dari morfologi specimen hama tersebu.
Ambil dan amati specimen hama yang telah disediakan dengan menggunakan loop
untuk lebih jelas, setalah itu gambar sebanyak 30 hama di kertas buram, masing-masing
kelompok harus menggambar hama yang sama, dan cari nama filum, genus, spesies serta
keterangan dari gamabar tersebut.
Genus : Valanga
Tubuh belalang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala, dada (thorax) dan
perut (abdomen). Belalang juga memiliki 6 enam kaki bersendi, 2 pasang sayap,
dan 2 antena. Kaki belakang yang panjang digunakan untuk melompat sedangkan
kaki depan yang pendek digunakan untuk berjalan.
Genus : Mantis
Belalang sembah memiliki 3 pasang kaki dimana kaki depan lebih besar
dan terlihat seperti menyembah. Sayap belalang sembah lebih lebar dari pada
belalang lainnya karena belalang sembah memiliki masa yg lebih besar. Belalang
sembah memiliki palut telut atau ootela.
Sedangkan untuk tipe mulut belalang sembah sama seperti belalang lainnya
yaitu tipe penggigit dan pengunyah.
Filum : Arthropoda
Genus : Orthetrum
Filum : Arthropoda
Genus : Ischnura
Filum : Arthropoda
Genus : Leucage
Spesies : Leucage sp
Laba-laba merupakan salah satu binatang dari filum Artrhopoda dari bahasa
Yunani, yaitu : arthros (ruas – ruas atau berbuku – buku) dan podos
(kaki), yang berarti hewan yang kakinya berbuku – buku. Susunan tubuhnya
terdiri dari cephalothorax dan abdomen. Pada Cephalothorax terdapat sepasang
Pedipalpus, yaitu kaki yang bercakar dan berfungsi untuk memegang mangsa.
Sepasang Kalisera (Kaki berupa gunting/catut) berfungsi untuk melumpuhkan
mangsa, 4 pasang kaki untuk jalan (sering dikelompokkan hewan berkaki 8 /
oktapoda), dan 4 pasang mata tunggal (asselus).
laba-laba mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk laba-laba dari
kecil hingga dewasa tidak banyak mengalami perubahan kecuali pada warna
dan ukuran badan. Perbedaan yang paling terlihat antara laba-laba kecil dengan
dewasa lengkap adalah pertumbuhan alat perkembangbiakan yang lengkap.
Laba-laba tidak memiliki mulut ataupun gigi. Ia memangsa mangsanya
dengan cara menghisap cairan tubuh mangsanya. Laba-laba memiliki “mulut”
yang berfungsi seperti alat penghisap.
6. Kumbang badak/kumbang tanduk jantan (Oryctes rhinoceros L.)
Filum : Arthropoda
Genus : Oryctes
Filum : Arthropoda
Genus : Daphnis
Spesies : Daphnis Sp
Genus : Polistes
Filum : Arthropoda
Genus : Gerris
Filum : Arthropoda
Genus : Charidotella
Kepik adalah adalah ordo Hemiptera , sedangkan kepik Emas adalah sejenis
kepik yang tubuhnya hanya berukuran sebesar kuku jari dan memiliki bentuk
perisai yang bulat berwarna transparan dan menonjol membentuk gunungan
dibagian punggung dengan warna kuning keemasan.
Mempunyai mulut berbentuk jarum. Bagian sayap depan keras, tetapi
bagian belakang tipis seperti membrane. Dengan tipe muluk penusuk
penghisap
Kepik mengalami metamorfosis tidak sempurna. Anak dari ordo ini serupa
dengan induknya setelah menetas. Hanya saja dia tidak mempunyai sayap.
Untuk menetas, dibutuhkan waktu 3 s.d. 5 hari. Segera setelah menetas, larva-
larva tersebut akan langsung memakan kutu-kutu putih untuk keperluan
metamorphosis, larva kecil tersebut menjadi larva dewasa dengan warna hitam
strip oranye.
11. Wereng (Nilaparvata lugens Stal.)
Filum : Arthropoda
Genus : Nilaparvata
Genus : Dysdercus
Filum : Arthropoda
Genus : Dryas
Filum : Arthropoda
Genus : Atractomorpha
Filum : Arthropoda
Genus : Gryllotalpidae
Genus : Apis
Filum : Arthropoda
Genus : Dundubia
Filum : Arthropoda
Genus : Drosophila
Lalat buah. merupakan hama yang menyerang tanaman buah mulai stadia
buah masih muda dengan menimbulkan tingkat kerusakan yang parah saat
buah menjadi matang. Segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu
kepala, thoraks, dan abdomen seperti hewan simetris bilateral lainnya.
Drosophila memiliki poros anterior dan posterior (kepala-ekor) dan poros
dorsoventral (punggung-perut).
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis holometabola,
yaitu metamorfosis sempurna. Tahapan metamorfosisnya dari telur - larva
instar I – larva instar II – larva instar III – pupa – imago
Tipe alat mulut nya tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga
bagianyaitu:
– bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum
– bagian tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum
– bagian ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral disc.
Filum : Arthropoda
Genus : Coccinella
Kumbang koksi adalah salah satu serangga dari ordo Coleoptera . Famili
Coccinellidae . Tubuhnya berbentuk bulat dengan sayap keras di punggungnya
yang disebut dengan elitra . Elitra berwarna oranye ditambah dengan pola
seperti totol - totol berwarna hitam yang bervariasi pada tiap individu. Elitra
pada E .admirabilis telihat kusam tidak mengkilat (Trisnadi, 2010). Kumbang
koksi ( E. admirabilis ) memiliki kaki yang pendek serta kepala yang terlihat
membungkuk ke bawah. Pada kakinya terdapat rambut - ramb ut halus
berukuran mikroskopis yang u jungnya seperti sendok. Tipe mulut nya adalah
tipe mulut pengunyah
Filum : Arthropoda
Genus : Gryllus
Genus : Scapanes
Filum : Arthropoda
Genus : Nezara
Kepik hijau ( N. viridula L.) sudah lama dikenal sebagai hama penting
tanaman kedelai yang wilayah sebarannya cukup luas. Hama ini menyerang
tanaman kacang - kacangan, kentang, cabai, kapas, dan tembakau. Tubuhnya
berbentuk segilima seperti perisai, panjang tubuh sekitar 1 — 1, 5 cm, tipe
mulut haustelata, 7 dan kepalanya bersungu t . Nimfa kepik hjau memiliki
warna yang berbeda - beda, awalnya berwarna coklat mud a, kemudian berubah
menjadi hitam dengan bintik - bintik putih lalu menjadi hijau (imago)
(Nurjanah, 2008). Memiliki tipe mulut penusuk penghisap.
Kepik mengalami metamorfosis tidak sempurna. Anak kepik yang baru
menetas biasanya memiliki penampilan yang sama dengan induknya, namun
ukurannya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini dikenal dengan nama
nimfa. Nimfa kepik ini kemudian melakukan pergantian kulit berkali-kali
hingga akhirnya menjadi imago (dewasa) tanpa melalui fase kepompong.
23. Walang sangit (Leptocorisa acuta)
Filum : Arthropoda
Genus : Leptocorisa
Walang sangit ( Leptocorisa spp.) merupakan salah satu hama utama yang
menyerang komoditas pa di di seluruh dunia ( Pratimi et al. 2011).Hama ini
merusak dengan cara mengisap bulir buah padi pada fase matang susu
sehingga bulir menjadi hampa. Hama ini bukan saja dapat menurunkan hasil tetapi
juga menurunkan kualitas gabah seperti bintik - bintik coklat pa da gabah
akibat isapan cairan dari hama tersebut.
Genus : Cassida
Kumbang kura-kura hijau melewati fase telur – larva – pupa – imago atau
metamorfosis sempurna dengan masa hidup paling lama kumbang jantan mencapai
63,8 hari, dan betinanya 83,3 hari dengan periode produktif sekitar 33,8 hari.
Sedangkan masa lewat produktifnya sampai mati sekitar 14,3 hari.
Filum : Arthropoda
Genus : Nephotettix
Filum : Arthropoda
Genus : Dytiscus
Filum : Arthropoda
Genus : Scotinophara
Hama ini tergolong kedalam jenis Kepik , tetapi model ini sangat berbahaya
diantara jenis lainnya, sebab efek dari serangannya berakibat fatal bagi selurah
bagian tanaman padi. Tipe alat mulut nya yaitu penggigit pengisap.
Genus : Xylocopa
Filum : Arthropoda
Genus : Paraeucosmetus
Filum : Arthropoda
Genus : Oecophylla
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan
metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain
yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang
berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara
mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang
kurang abdominal segmen dalam petiole). Semut memiliki tipe alat mulut penggigit
Kehidupan seekor semut dimulai dari sebuah telur. Semut tumbuh melalui
metamorfosis yang lengkap atau sempurna, melewati tahap larva dan pupa sebelum
mereka menjadi imago (dewasa). Tahap larva adalah tahap yang sangat rentan —
lebih jelasnya larva semut tidak memiliki kaki sama sekali – dan tidak dapat
menjaga diri sendiri.
V. Kesimpulan
Hama merupakan hewan atau serangga yang mengganggu produksi pertanian dan
perkebunan, serta mampu mendatangkan kerusakan pada tanaman. Serangga pada tanaman
dapat berbentuk serangga kecil, sampai yang tidak muda dilihat. Serangga dapat merusak
tanaman dengan cara mengerat, mengigit-gigit, dan menghisap setiap bagian tananam, hal
ini juga tergantung dengan tipe alat mulutnya, tipe alat mulut serangga yaitu tipe penggigit
pengunyah, menjilat mengisap, menusuk menghisap, mengisap.
Sedangkan untum metamorphosis serangga ada yang mengalami metamorphosis
sempurna yaitu Serangga memiliki empat stadia selama siklus hidupnya, yaitu telur, larva,
pupa (kepompong), dan serangga dewasa (imago) contohnya kupu-kupu, ngengat,
kumbang,nyamuk dll. Dan ada yang mengalami metamorphosis tidak sempurna contonya
jangkrik, belalang, capung, kepik dll.
Daftar Pustaka