You are on page 1of 19
Jurnal tiset Akuntansi Indonesia Vol. 4, No. 1, Januari 2001 Akreditasi No. 53/DIKTUKep./1999 ISSN 1410-6817 , Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen 1 Aida Ainul Mardiyah dan Gudono Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja dan Sistem Penghargaan terhadap Keefektifan Penerapan Teknik Total Quality Management Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia 28 Retno Kurnianingsih dan Nur Indriantoro Asosiasi antara Set Kesempatan Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Dividen Perusahaan, serta Impliiasinya pada Perubahan Harga Saham Imam Subekti dan Indra Wijaya Kusuma Asimetri Informasi dan Cost of Equity Capital Puput Tri Komalasari dan Zaki Baridwan Hubungan Keahlian dengan Partisipasi dan Hubungan Partisipasi dengan Variabel lain dalam Pengembangan Sistem Informasi_ 82 Lindrianasari Pengaruh Moderasi Dinamika Lingkungan pada Sistem Kontrol Akuntansi dan Kinerja Perusahaan 99 Muchamad Syafruddin Studi terhadap Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospektor dan Defender, dan Hubungannya dengan Harga Saham : Analisis dengan Perfdekatan Life Cycle Theory i Abd. Hamid Habbe dan Jogiyanto Hartono JURNAL RISET AKUNTANSI INDONESIA Vol. 4, No. 1, Januari 2001 Hal. 64-81 Asimetri Informasi dan Cost of Equity Capital PUPUT TRI KOMALASART ZAKI BARIDWAN Universitas Gadjah Mada This research examines the association between an information asymmetry and cost of equity capital. The conventional wisdom, it is generally assumed that a company which has a disclosure at a greater extent will reduce the cost of equity capital. An empirical research indicated more disclosure will reduce information asymmetri. This research tries testing if the declining of information asymmetry resulting from the extent of disclosure will bring the effects on declining of the cost of equity capital. Further, the research tries testing the differences of declining level of cost of equity capital as a result of the declining of information asymmetry among relatively small companies and large companies. The number of companies taken as samples.in the research cover about 213 com- panies, listed at Jakarta Stock Exchange before 1996, The hypothetical test was conducted by implementing cross-sectional method, taking a research periode of 1996. This research adopts Bid ask spread as a basis for measurement of informa- tion asymmetry and capital asset pricing model (CAPM) used to estimate the quan- tity of cost of equity capital. In order to control the size effects, analytical model in the research also utilizes the variables of market values of equity. ‘As expected, the research showed up the existence of a positive relationship between information asymmetry and cost of equity capital. A controlled-variable, NPSR, also brought effects on the number of cost of equity capital significantly. This fact ‘makes it possible to separate the hypothesis between a large company and a small one. Separately, the results of testing between small scaled - companies and large scaled- companies indicated real differences at the declining level in term of cost of equity capital. Large companies experience a greater declining cost of equity than small companies, therefore, a large company earned a greater benefit resulting from a greater disclosure, compared from a small company. This results implied that the companies have to improve the quality of their disclosure with the intention that the information asymmetry happening among the market players will declines and so will the cost of equity capital. Keywords Bid-ask spread, Capital Asset Pricing Model (CAPM), Cost of Equity Capital, Information Asymmetry. “Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bp. Jogiyanto Hartono atas bantuan data yang dipertukan dalam riset ini, serta kepada Bp. Suwardjono atas masukan yang telah diberikan, 64 ae bet ee im en tl ie ee Puput Tri Komalasari/Zaki Baridwan 6 1.Pendahuluan Teori keagenan (agency theory) méagimplikasikan adanya asimetri informasi antara manajer sebagai agen dan pemilik dalam hal ini adalah pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetr informasi rmuncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan rt perusahaan di masa yang Di akan datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya(Dikaitkan dengan peningkatan nilai perusahaan, ketika terdapat asimetri informasi, manajer dapat\memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna memaksimisasi nilai saham perusahaan. Sinyal yang, diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure) informasi akuntanst Dalam mekanisme pasar modal, pelaku pasar juga menghadapi masalah keagenan, Partisipan pasar saling berinteraksi di pasar modal guna mewujudkan tujuannya, membeli atau menjual sekuritas, Aktivitas yang mereka lakukan utamanya dipengaruhi oleh informasyang diterima baik secara tangsung (laporan publik) maupun tidak langsung (insider rai ate atau market-makers sebagai salah satu partisipan pasar modal memiliki daya pikir yang terbatas terhadap persepsi masa yang akan datang, dan menghadapi potensi kerugian ketika berhadapan dengan pedagang ter- informasi (informed ¢ raders) karena mereka tidak memiliki informasi superior sebagaimana pedagang terinformasi.)Timbulnya masalah adverse selection ini mendorong dealer untuk menutupi kerugian dari mi dengan meningkatkan spread-nya terhadap pedagang likuid. Jadi, dapat dikatakan bahwa asimetri informasi yang terjadi antara dealer dan pedagang terinformasi tercermin pada spread yang ditentukannya, Model asimetri infomasi tersebut juga mengimplikasikan bahwa pengungkapan publik dari peristiwa yang mengubah asimetri informasi seharusnya disertai dengan penurunan spread dealer. : Riset empiris sebelumnya telah memberikan bukti bahwa pengumuman laba (earnings) dapat ‘mengurangi asimetri informasi yang diukur dengan bid-ask spread (misalnya, Raman dan Tripathy, 1993; Greenstein dan Sami, 1994; dan Krinsky dan Lee, 1996). Suatu penemuan penting dari riset- riset sebelumnya dapat disimpulkan bahwa, perfama, pengungkapan informasi akuntansi dapat mempengarui risiko asimetri informasi ' sebagaimana yang ditangkap oleh spread yang ditetapkan oleh dealer. Kedua, adanya informasi akuntansi yang lebih baik dapat membawa pada penurunan bid-ask spread. Riset sebelumnya lebih banyak meneliti kaitan antara pengungkapan akuntansi dengan Penurunan asimetri informasi yang diukur dengan bid-ask spread. Sedikit sekali penelitian yang meneliti lebih jauh mengenai manfaat penurunan asimetri informasi tersebut. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa semakin besar asimetri informasi diantara partisipan pasar, akan menghasilkan kos transaksi yang lebih tinggi dan likuiditas yang lebih rendah, sehingga retum yang dipersyaratkan oleh investor meningkat dan harga saham menurun, Kebijakan untuk fies asimetri informasi akan meningkatkan likuiditas pasar untuk suatu sekuritas perusahaan. iamond dan Verrecchia (1991) menunjukkan bahwa dengan mengungkapkan informasi privat a tuntutan investor terhadap kompensasi menurun karena kos transaksi turun sehingga komponen adverse selection dari bid-ask spread berkurang dan pada akhimya cost of equity capital juga turun, Meskipun tinjauan secara teoretis dan analitis mengenai keterkaitan antara pengungkapan, likuiditas dan cost of equity capital cukup signifikan, namun tampaknya sedikit sekali penelitian smpiris yang mendukung hal ini. Riset teoretis dan empiris sebelumnya lebih banyak menguji fubungan antara pengungkapan informasiakuntansi dan cost of capital secara tidak langsung ‘ Risiko informasi akan dijelaskan pada bagiag tinjauan pustaka

You might also like