You are on page 1of 11

ACARA IV

MENGAMATI TEKANAN DARAH, DENYUT JANTUNG DAN DENYUT


NADI

l. TUJUAN

1.1.Mengetahui prinsip dan cara-cara pengukuran tekanan darah pada saat


sistol dan diastole
1.2 Mengetahui pengaruh aktifitas metabolik pada besarnya tekanan sistol
dan diastol.

ll. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tekanan Darah

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan darah pada saat terjadi
kontraksi otot jantung. Istilah ini secara khusus digunakan untuk merujuk
pada tekanan arterial maksimum saat terjadi kontraksi pada lobus
ventricular kiri dari jantung. Rentang waktu terjadinya kontraksi disebut
systole. Tekanan diastolik adalah tekanan darah pada saat jantung tidak
sedang berkontraksi atau beristirahat. Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik.
Sebagai contoh, tekanan darah pada angka 120/80 menunjukkan tekanan
sistolik pada nilai 120 mmHg, dan tekanan diastolik pada nilai 80 mmHg.
Nilai tekanan darah pada orang dewasa normalnya berkisar 100/60 sampai
140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 (Smeltzer dan
Bare, 2002).
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Tekanan darah pada pembuluh darah dipengaruhi dipengaruhi oleh


berbagai factor. Faktor dasar yang mempengaruhinya adalah cardiac
output, total tahanan perifer pembuluh darah di arteriola, volume darah dan
viskositas darah. Dengan faktor tersebut, tubuh kita melakukan kontrol
agar tekanan darah menjadi normal dan stabil. Pengaturan pembuluh darah
yang bekerja dalam mengontrol tekanan darah yaitu pengaturan lokal,
saraf dan hormonal. Control lokal adalah perubahan-perubahan di dalam
suatu jaringan yang mengubah jari-jari pembuluh, sehingga aliran darah ke
jaringan tersebut berubah melalui efek terhadap otot polos arteriol
jaringan. Control lokal sangat penting bagi otot rangka dan jantung, yaitu
jaringan-jaringan yang aktivitas metabolic dan kebutuhan akan pasokan
darahnya sangat bervariasi, dan bagi otak yang aktivitasnya metabolic
keseluruhan dan kebutuhan akan pasokan darah tetap konstan. Pengaruh-
pengaruh lokal dapat bersifat kimiawi atau fisik (Andrajati, Retnosari, dkk,
2008).

2.3 Sistem Kardiovaskular

Menurut (Tayyib, 2007) Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem


transport tertutup yang terdiri dari atas :
o Jantung, sebagai organ pompa
o Komponen darah, sebagai pembawa materi oksigen dan nutrisi
o Pembuluh darah, sebagai media yang mengalirkan komponen
darah.
Ketiga komponen tersebut harus berfungsi dengan baik agar seluruh
jaringan dan organ tubuh menerima suplai oksigen dan nutrisi yang kuat.
Otot jantung, pembuluh darah, sistem konduksi, suplai darah dan
mekanisme saraf jantung harus bekerja secara sempurna agar sistem
kardiovaskular dapat berfungsi dengan baik. Semua komponen tersebut
harus bekerja bersama-sama dan memenuhi denyutan, tekanan, dan
volume pompa darah untuk menyuplai aliran darah ke seluruh jaringan
sesuai kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh.
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di
pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang
sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah,
(ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir satu
katup pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.

Fungsi Sistem Kardiovaskular (Jantung)


Memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh
jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme.
Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan
kuat. Sistem kardiovaskular yang berfungsi sebagai sistem regulasi
melakukan mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan
dapat terpenuhi. Pada keadaan tertentu , darah akan lebih banyak dialirkan
pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara sistem
sirkulasi organ tersebut (Tayyib, 2007).
BAB III
METODELOGI

3.1 ALAT
3.1.1 Manset sphigmomanometer
3.1.2 Buku tulis
3.1.3 Alat tulis
3.1.4 Stetoskop
3.1.5 Stopwatch

3.2 BAHAN
3.2.1 Darah
3.2.2 Kapas

3.3 CARA KERJA

3.3.1 Probandus dikelompokkan dalam dua kelompok. Kelompok 1


melakukan aktifitas gerak badan seperti jalan di tempat, jongkok
atau berdiri selama 5 menit. Kelompok 2 tidak melakukan aktifitas
3.3.2 Manset sphigmomanometer dililitkan pada lengan atas probandus
kelompok 1. Manset dipasang kurang lebih setinggi jantung.
Lengan probandus yang diperiksa harus diletakkan dengan baik
dengan siku hamper lurus
3.3.3 Udara dipompakan ke dalam menset sampai kira-kira 180mHg,
kemudian tekanan diturunkan perlahan-lahan. Darah yang mengalir
melalui pembuluh darah yang terjepit dan dindingnya hamper
tertutup akan menimbulkan getaran-getaran pada dinding
pembuluh, dan dapat terdengar melalui stetoskop. Desiran-desiran
mula-mula akan terdengar jika tekanan udara kosong manset mulai
lebih rendah dibandingkan dengan tekanan sistol(desiran
Korotkoff). Pada saat aloran sudah menjadi kontinyu maka desiran
terdengar jelas dan sama sekali akan hilang jika tekanan dalam
manset lebih rendah dibandingkan dengan tekanan diastole
3.3.4 Tekanan darah probandus ditentukan dalam posisi duduk/tidur,
frekuensi denyut jantung dihitung dengan menempelkan stetoskop
dibagian interkostal 4-5 dada sebelah kiri atau dengan
menempelkan telinga pada dada probandus di daerah tersebut.
Dihitung pula frekuensi denyut nadinya pada pergelangan tangan.
Pengamatan pengukuran diulangi setiap 5 menit sekali
3.3.5 Pengukuran tekanan darah dan frekuensi denyut nadi dilakukan
juga pada probandus ll yang melakukan aktifitas fisik. Pengamatan
pengukuran diulangi setiap 5 menit sekali sampai semuanya normal
3.3.6 Nilai yang sudah diperoleh dicatat pada lembar kerja dan dipakai
sebagai data untuk pembuatan tabel.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Istirahat Kerja Fisik


Waktu
Tekanan Denyut Denyut Tekanan Denyut Denyut
Pengamatan
Darah Jantung Nadi Darah Jantung Nadi
0’ 110/80 17 15 110/80 22 28

5’ 17 16 120/80 22 21

10’ 14 15 110/70 21 24

15’ 15 14 110/80 16 19

∑ 15,75 15 20,25 23
BAB V
PEMBAHASAN

Praktikum yang berjudul Mengamati Tekanan Darah, Denyut Nadi dan Denyut
Jantung dilaksanakan pada hari Selasa, 23 September 2014 di Laboratorium BSF.
Praktikum ini bertujuan mengetahui prinsip dan cara-cara pengukuran tekanan
darah pada saat sistol dan diastole dan meengetahui pengaruh aktifitas metabolik
pada besarnya tekanan sistol dan diastole. Adapun alat dan bahan yang digunakan
yaitu manset, sphygmomanometer, buku tulis, alat tulis, stetoskop dan darah.

Pembahasan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan praktikan yaitu :


Tujuan dari pengukuran tekanan darah, denyut jantung dan nadi yaitu
mengetahui prinsip dan cara-cara pengukuran tekanan darah pada saat sistol dan
diastol dan mengetahui pengaruh aktivitas metabolic pada besarnya tekanan sistol
dan diastol. Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Tekanan Darah
1. Manset sphigmomanometer dipasang pada bagian lengan objek
kemudian memompa sambil mengamati angka yang ditunjukan
pada sphigmomanometer
2. Hasil pengamatan dicatat
3. Melakukan aktivitas hingga merasa kelelahan lalu diulangi
prosedur diatas
b. Denyut Jantung dan Nadi
1. Stopwatch disiapkan untuk menghitung denyut nadi
2. Pergelangan tangan diraba untuk mendeteksi bagian yang
menimbulkan denyut nadi
3. Jumlah denyut nadi dihitung pada saat keadaan istirahat dan
melakukan kerja fisik selama 5 menit sekali dan dicatat hasilnya
4. Melakukan aktivitas hingga meras kelelahan lalu diulangi prosedur
kerja diatas
Hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh praktikan diperoleh
seperti tabel data pengamatan.

Hasil pengamatan ini dapat dilihat pada tabel bahwa tekanan darah dan
denyut jantung melambat pada saat tubuh tidak melakukan aktivitas yang dimana
tekanan darah pada praktikan yang normal adalah 110/80, denyut jantung rata-rata
15,75 menit,dan denyut nadi rata-rata 15 menit. Pada saat tubuh melakukan
aktivitas seperti jalan ditempat dan lari maka tekanan darah, denyut jantung serta
nadi akan meningkat. Dimana tekanan darah praktikan setelah melakukan
aktivitas kerja fisik 120/80 selama 5’, 110/70 selama 10’ dan 110/80 selama 15’.
Denyut jantung setelah melakukan aktivitas kerja fisik menjadi 20,25 menit dan
denyut nadi menjadi 23 menit. Dalam keadaan istirahat, tekanan sistol dan
diastole dalam keadan normal. Sedangkan dalam keadaan setelah beraktivitas,
tekanan sistol menjadi lebih meningkat dari keadaan istirahat. Hal ini disebabkan
karena jantung yang menjadi lebih cepat dan meningkat setelah melakukan
aktivitas yang kemudian menyebabkan tekanan yang maksimum pada aorta
meningkat. Tekanan darah manusia senantiasa berayun-ayun antara tinggi dan
rendah sesuai dengan detak jantung. Bebarapa hal yang mempengaruhi dalam
pemeriksaan tekanan darah yaitu posisi duduk dan kondisi. Pengukuran tekanan
darah dalam keadaan jalan di tempat atau aktivitas fisik lain akan memberikan
angka yang lebih tinggi dibandingkan dalam posisi diam. Tekanan darah juga
dipengaruhi oleh kondisi pada saat pengukuran. (Menurut Ganong, 2002) pada
saat frekuensi denyut jantung cepat, tekanan arteri turun secara tajam selama fase
ejeksi sistolik ventrikel karena katup atrioventrikulat tertarik kebawah
meningkatkan kapasitas atrium. Kerja ini menyedot darah ke atrium selama
sistolik turut membantu secara nyata pada arus balik vena.
Tekanan darah dialami darah pada pembuluh arteri, ketika darah dipompa
oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah pada kehidupan
seseorang bervariasi dan tekanan darah dipengaruhi oleh aktivitas dan denyut
jantung serta nadi adalah denyutan arteri dan gelombang darah yang mengalir
melalui pembuluh darah sebagai akibat denyutan jantung. Pada pengamatan dapat
dikatakan bahwa denyut jantung dan tekanan darah berbanding lurus karena jika
jantung berdenyut kencang maka tekanan darah pada tubuh akan naik.
Menurut (Sherwood, 2001) faktor-faktor yang mempengaruhi denyut
jantung antara lain : usia, ukuran tubuh, posisi tubuh, latihan fisik, dan faktor lain
seperti kerja otot, suhu tubuh, ketinggian tempat dan suhu lingkungan. Hewan
atau manusia yang kecil memiliki kecepatan denyut jantung lebih besar
dibandingkan dengan hewan atau manusia yang bertubuh lebih besar. Kecepatan
denyut jantung akan meningkat karena pengaruh suhu eksternal yang tinggi.
Menurut (Pearce, 2006) kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat
berbeda-beda, dipengaruhi oleh kehidupan, pekerjaan, makanan, umur dan emosi.
Irama dan denyut sesuai dengan siklus jantung. Kalau jumlah denyut ada 70 maka
berarti siklus jantung 70 kali semenit juga.
BAB VI
SIMPULAN

Simpulan dari praktikum ini adalah :


6.1 Keadaan istirahat tekanan sistol dan diastole dalam keadan normal.
Sedangkan dalam keadaan setelah beraktivitas, tekanan sistol
menjadi lebih meningkat dari keadaan istirahat.Cara pengukuran
tekanan darah yaitu manset sphigmomanometer dipasang pada
bagian lengan objek kemudian memompa sambil mengamati angka
yang ditunjukan pada sphigmomanometer.

6.2 Tekanan darah pada kehidupan seseorang bervariasi dan tekanan


darah dipengaruhi oleh aktivitas dan denyut jantung. Faktor-faktor
yang mempengaruhi denyut jantung antara lain : usia, ukuran
tubuh, posisi tubuh, latihan fisik, dan faktor lain seperti kerja otot,
suhu tubuh, ketinggian tempat dan suhu lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Andrajati, Retnosari, dkk. 2008. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi. Depok :


Departemen Farmasi FMIPA UI
Ganong, William F., MD., 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20.
Jakarta : EGC
Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC
Smeltzer, SC. and Bare, B.G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Edisi 8 Vol.2. Jakarta : EGC
Tayyib, Musawwir. 2007. Fisiologi Hewan. Makasar : universitas Negeri Makasar

You might also like