You are on page 1of 5

Biaya Audit dan Sifat dari Pemegang Saham

Pengendali: Bukti dari Prancis (page 28-32)


Chiraz Ben Ali and Ce´dric Lesage (2013)

5.1 Descriptive Analytics

Penjelasan tabel 2 ini:


Tabel 2 ini menyajikan statistik dari variabel dependen dan independen.
Pada Panel A, biaya audit rata-rata adalah 5,09 M € selama periode 2006-2008. Jumlah rata-rata
ini konsisten dengan literature sebelumnya (Gonthier, 2007 & Broye, 2009). Pada panel B tersaji
waktu perubahan biaya audit selama periode tersebut dilihat dari FEEPCT dari thn 2006 ke 2008
sebesar 0,16%-0,19% dengan rata-rata 0,18%. Variabel kontrol menggambarkan keragaman
perusahaan yang dipilih sesuai dengan skala.
Tabel 3 merinci sampel sesuai dengan sifat pemegang saham dengan menggunakan 2 variabel
dummy: sifat pemegang saham pengendali yang memiliki > 5% saham dan sifat pemegang saham
pertama.
Dari tabel terlihat kedua sampel menunjukkan laporan dengan hasil yang serupa, yaitu pemegang
saham keluarga dan government adalah pemegang saham utama sedangkan pemegang saham
intitusional sebagian besar bukan pemegang saham utama. Tingkat konsentrasi bisa dilihat dari
variabel %share dimana perusahaan yang dikendalikan keluarga memiliki 48% saham beredar
yang secara rata-rata 18,5% konsisten dengan literature Francis et al. (2009). Dapat juga dilihat,
Perusahaan yang dikendalikan oleh government menunjukkan biaya audit yang lebih rendah
daripada perusahaan yang tidak dikendalikan negara (FEEPCT = 0,07% vs 0.19%).

Tabel 4 menampilkan matriks korelasi dari variabel dependen (LOGFEE) dan variabel-variabel
independen.
Matriks ini menunjukkan bahwa (LOGFEE) berkorelasi negatif dan signifikan pada 1% dengan sifat
kepemilikan kepemilikan keluarga (% FAM), akun persediaan dan piutang (INVREC) dan Return
On Assets (ROA). LOGFEE juga secara positif dan signifikan berkorelasi pada 1% dengan sifat
kepemilikan konsentrasi negara (% GOUV), aset (LOGASSET), leverage (LEV) dan penjualan
internasional (INTSALE). Arah korelasi hanya sebagian konsisten dengan hipotesis kami. Oleh
karena itu kami harus menjalankan analisis multivariat sebelum mencapai kesimpulan terhadap
setiap korelasi diatas.
Besarnya korelasi pairwise antara variabel spesifik perusahaan tidak melebihi 0,5, dengan
korelasi signifikan tertinggi antara LOGASSET dan INTSALES (coeff. = 0,349, p <0,01). Karena itu
kami mungkin tidak memiliki masalah collinearity yang kuat, yang akan kami pantau dengan
melaporkan indikator VIF. Terakhir, tiga proksi dari sifat kepemilikan jelas sangat berkorelasi,
yang tidak menimbulkan kekhawatiran karena langkah-langkah ini tidak akan dimasukkan dalam
regresi yang sama. Collinearity adalah istilah permasalahan yang dihadapi pada saat menduga
koefisien model regresi linear. Masalah ini timbul karena dua atau lebih variabel bebas X memiliki
hubungan linear yang kuat.

Tabel 5 menyajikan hasil regresi multivariat kami dan melaporkan perkiraan kuadrat terkecil
biasa (OLS) untuk model yang dibahas di atas. Nilai-P dihitung dengan menggunakan Robust
standard error, (Robust standar error ini adalah teknik untuk mendapatkan kesalahan standar
yang tidak bias dari koefisien OLS di bawah heteroskedastisitas) dan dikelompokkan pada tingkat
perusahaan. Kami menyertakan efek setiap tahun tetap dalam semua regresi.
Pertama, kami mengamati hubungan tidak signifikan antara biaya audit (LOGFEE) dan
perusahaan yang dikendalikan keluarga, yang bertentangan dengan H1: “Biaya audit
berhubungan negatif dengan kepemilikan keluarga”. Salah satu penjelasan yang mungkin adalah
adanya dua efek yang berlawanan: efek entrenchment dan efek keselarasan kepemilikan
keluarga seperti yang disarankan oleh Chau dan Leung (2006) dan Ali et al. (2007). Oleh karena
itu, hubungan antara biaya audit dan kepemilikan keluarga tergantung pada trade-off antara
dua konflik ini (Ali et al., 2007, hal. 242).
Kedua, model kami melaporkan koefisien negatif dan signifikan antara biaya audit (LOGFEE) dan
kepemilikan negara (coeff. = 0,639, p <0,01). Oleh karena itu H2: "Biaya audit berhubungan
negatif dengan kepemilikan negara" divalidasi. Hasil ini konsisten dengan argumen Sun dan Tong
(2003) tentang peran kepemilikan pemerintah dalam mencegah perampasan kekayaan
pemegang saham, yang seharusnya mengurangi biaya audit. Juga, perwakilan negara harus
secara efektif mengendalikan manajer karena jika mereka gagal melakukannya, mereka dapat
menanggung biaya reputasi. Temuan ini juga menegaskan hasil Mok dan Hui (1998) bahwa
kepemilikan saham negara yang tinggi merupakan sinyal ke pasar kepercayaan pemerintah
terhadap perusahaan dan model bisnisnya yang seharusnya mengurangi konflik keagenan yang
menyebabkan penurunan biaya audit.
Ketiga, kami menemukan koefisien positif dan signifikan antara biaya audit (LOGFEE) dan
kepemilikan investor institusional (coeff. = 0,371, p <0,10). Oleh karena itu H3: “Biaya audit
berhubungan positif dengan kepemilikan institusional” divalidasi. Hasil kami konsisten dengan
hasil sebelumnya yang menemukan hubungan positif antara kepemilikan institusional dan
ukuran auditor (Kane dan Velury, 2004) dan menegaskan bahwa investor institusional menuntut
informasi berkualitas tinggi dan karena itu meminta kualitas audit yang tinggi (yang diproksikan
oleh ukuran audit). Para penulis ini menunjukkan bahwa investor institusional meningkatkan
layanan audit yang kemungkinan akan meningkatkan biaya audit. Satu penjelasan lain tentang
hubungan positif antara biaya audit dan kepemilikan institusional adalah bahwa perusahaan
dapat membeli jasa audit berkualitas tinggi untuk mengirim sinyal positif ke pasar tentang
kualitas pelaporan keuangan mereka untuk menarik investasi institusional (Mitra et al., 2007) .
Kami menjalankan analisis tambahan dengan proksi alternatif untuk memeriksa kekokohan
analisis utama kami. Pertama, kami menggunakan langkah-langkah alternatif sebagai variabel
kontrol (seperti log (penjualan) bukan log (aset), dan kerugian yang tertinggal (Lagged Loss) atau
ROA yang tertinggal daripada kerugian saat ini atau ROA). Kedua, kami menambahkan variabel
kontrol lainnya (seperti jumlah segmen bisnis, dan saat musim “sibuk”) dan efek industri.
Terakhir, mengingat kekhususan audit gabungan dari konteks audit Perancis, kami
mengumpulkan nama auditor selama satu tahun (2008), dan menyertakan pengkodean variabel
biner untuk memunculkan setidaknya satu perusahaan audit Besar (kami juga menguji variabel
biasa pengkodean untuk 0, 1 atau 2 Bigs). Dalam semua kasus, regresi kami mencakup lebih
sedikit observasi karena data yang hilang, tetapi hasilnya serupa dengan analisis utama.
7. Conclusion
Penelitian ini meneliti hubungan empiris antara jenis kepemilikan dan biaya audit. Premis
dasarnya adalah bahwa identitas pemegang saham pengendali mempengaruhi risiko
pengambilalihan minoritas dan efektivitas pemegang saham terbanyak (blockholder) untuk
memantau urusan perusahaan, terutama proses pelaporan keuangan. Kami menemukan hasil
yang berlawanan untuk kepemilikan pemegang saham terbanyak di institusional dan kepemilikan
pemegang saham terbanyak negara dengan biaya audit.
Namun, kami tidak menemukan bukti hubungan antara kepemilikan keluarga dan biaya audit.
Satu penjelasan yang mungkin adalah adanya efek trade-off antara penurunan konflik tipe I
agency untuk perusahaan yang dikendalikan keluarga dan peningkatan konflik agency tipe II,
yang keduanya mempengaruhi besarnya biaya audit. Tetapi ada keterbatasan dalam penelitian
ini, yaitu pertama variabel yang terkait dengan kepemilikan adalah kepemilikan langsung, bukan
siapa orang terakhir yang memegang kepemilikan itu (kepemilikan akhir) dan yang kedua, adanya
asumsi bahwa pengendalian dan kepemilikan manajemen stabil selama periode penelitian.
Meskipun terdapat keterbatasan, penelitian kami bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
kita tentang hubungan yang kompleks antara biaya audit dan struktur kepemilikan, dengan
mempelajari kepemilikan non-manajerial (Niemi, 2005; Hay et al., 2006). Kami bertujuan untuk
menyamaratakan hasil ini dalam penelitian masa depan dan memeriksa konteks institusional lain
dari perlindungan investor.

You might also like