You are on page 1of 2

Contoh Puisi-1

(parafrase)

AKU

Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku(batas tujuan,tujuan akhir)


'Ku mau tak seorang kan merayu (memprotes sesuatu karya yang diinginkan)
Tidak juga kau (pembaca puisi)

Tak perlu sedu sedan itu (tak peduli tentang baik dan buruk)

Aku ini binatang jalang (liar, bebas menggapai hasrat)


Dari kumpulannya terbuang (tak terikat aturan kelompok)

Biar peluru (menyerang)menembus kulitku (mengenai bagian dirinya)


Aku tetap meradang (memberontak dari aturan yang mengikat)menerjang (memporakporandakan
aturan yang ada)

Luka (segala hinaan, ancaman, ) dan bisa (ancaman) kubawa berlari


Berlari
Hingga hilang pedih peri (suatu saat mereka akan menerima)

Dan aku akan lebih tidak perduli (apapun bentuk protes, tiada berarti, tak peduli)

Aku mau hidup seribu tahun lagi

(hasrtat ingin suatu saat namanya terpatri di hati)

Maret 1943

Contoh Puisi-2

(paragraf)

TAKUT ‘66, TAKUT ‘98

Taufik Ismail

Mahasiswa takut pada dosen

Dosen takut pada dekan

Dekan takut pada rektor

Rektor takut pada menteri


Menteri takut pada presiden

Presiden takut pada mahasiswa.

1998

TAKUT ‘66, TAKUT ‘98

Makna puisi :

Sebuah kondisi pada suatu negeri yang mengalami tragedi, bak lingkaran setan.. Mengapa hal ini
terjadi, semata-mata karena adanya ketidakadilan di antara umat. Mereka yang berkuasa menanamkan
benih ketidaknyamanan. Presiden sebagai pemegang tampuk kekuasaan tertinggi adalah tumpuan hati
nurani rakyat. Namun bila kepincangan/ketidakadilan terjadi, maka akhirnya seorang negerawan no
satu pun akhirnya dapat ditumbangkan kedudukannya juga oleh rakyat.

You might also like